Tahun
berjalan PPh Ps. 21
Pelunasan
PPh Ps. 24(LN)
Pajak
Terutang Tidak
PPh Ps. 4 (2) Final sebagai
Kredit pajak
Akhir
Dibayar sendiri PPh Ps. 29
Tahun
Tgl 10 November 2014, PT Mandiri melunasi PPh Ps. 25 untuk
masa Oktober 2014 sebesar Rp 12.000.000
Saat Penghitungan SPT Tahunan, apabila ada akun Pajak dibayar dimuka / uang muka PPh
sebesar Rp.110.000,-
Hutang PPh 100.000
Piutang PPh (Pasal 28A) 10.000
Pajak Dibayar dimuka 110.000
Kas 10.000
Piutang PPh ( Pasal 28A) 10.000
PPh Pemotongan & Pemungutan
Penerima Penghasilan Pemberi Penghasilan
(Yang dipotong/dipungut) (Pemotong/pemungut)
Penghasilan/
Transaksi
PPh
SPT PPh
Bukti potongan
Tahunan
Kas Negara
Non final SPT Masa
KPP
Potput
Akuntansi PPh Potput
Pihak yang
Pihak Pemotong/
Dipotong/dipungut
Pemungut
Dibukukan Dibukukan
PPh Non Final Sebagai Sebagai
Hutang Pajak Pajak Dibayar
(K) Dimuka(D)
Dibukukan Dibukukan
Sebagai Sebagai
PPh Final
Hutang Pajak Beban Pajak Kini
(K) (Current Tax Exp)
(D)
Akuntansi PPh Ps. 21
Pegawai Tetap
PT Enjoy melakukan pembayaran gaji kepada pegawai tetapnya sbb :
- Gaji Pokok = Rp 165.000.000
- Iuran Dana Pensiun (yg mendapat pengesahan Menkeu) yang dibayar
pegawai Rp 2.500.000
- PPh yang dipotong = Rp 1.750.000
Buat Jurnal transaksi Di atas :
PT. Calista melakukan pembayaran gaji pagwai tetap bulan Januari 20xx sebesar Rp.500 juta. Dimana
dari jumlah tersebut perusahaan memotong PPh pasal 21 sebesar Rp.30 juta & iuran pensiun Rp.10
juta serta menanggung iuran pensiun karyawan sebesar Rp.10 juta. PT. Calista kemudian melakukan
setoran PPh pasal 21 masa Januari 20xx pada tanggal 10 Februari 20xx.
Tgl Uraian Dr Cr
Pada bulan Desember 20XX data gaji yang dibayarkan PT. Calista adalah sbb :
- Gaji = Rp. 550 juta
- Iuran Pensiun dipotong = Rp. 15 juta
- Iuran Pensiun ditanggung WP = Rp. 15 juta
Sesuai ketentuan, PT. Calista melakukan penghitungan ulang PPh terutang pegawai tetap tahun 20XX.
Dari hasil perhitungan diketahui PPh terutang Rp.360 juta. Sementara itu PPh pasal 21 yang telah
dipotong s.d. masa November 20XX adalah sebesar Rp.325 juta, sehingga kekurangannya
dipotongkan dari gaji Desember 20XX.
Bagaimana jurnal untuk mengakui kurang bayar PPh pasal 21 tahun 20XX ?
Tgl Uraian Dr Cr
Tgl Uraian Dr Cr
Kas 490.000.000
Tgl Uraian Dr Cr
15-Jun-
XX Beban Jasa Tenaga Ahli 50.000.000
Hutang PPh Pasal 21 1.250.000
Kas 48.750.000
Jurnal pembayaran honor konsultan yg dibuat oleh PT Calista
Tgl Uraian Dr Cr
15-Jun-XX Kas 48.750.000
UM PPh Pasal 21 1.250.000
Pendapatan
Jasa 50.000.000
Jurnal penerimaan pendapatan jasa yang dibuat oleh
penerima pembayaran
Impor
PT. Amanah mengimpor bahan baku dengan nilai impor CIF 10.000. Bahan
baku dibebaskan dari PPN, perusahaan menggunakan API pada waktu impor.
PPh pasal 22 impor oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebesar 2,5%. Bea
Masuk 2,5% . Kurs tengah BI 1US$ = Rp 9.500 Kurs KMK = 9.300
Tgl Uraian Dr Cr
15-Jul-16 Piutang Dagang 55.000.000
PPN Keluaran - Pemungut 5.000.000
Penjualan 50.000.000
Jurnal penjualan kepada Ditjen OTDA
25-Jul-16 Kas 49.250.000
Piutang Dagang 49.250.000
Jurnal penerimaan pembayaran dari Ditjen OTDA
08-Agust-16 UM PPh pasal 22 750.000
PPN Keluaran - Pemungut 5.000.000
Piutang Dagang 5.750.000
Jurnal penerimaan SSP PPh pasal 22 & SSP PPN
PT. Calista (PKP) melakukan pembayaran sewa mobil kepada Roslina Rent Car (PKP) senilai Rp.10.000.000,-
pada tgl 1 Desember 20X1. Sewa mobil tersebut untuk masa 3 bulan (Des X1 s.d. Feb X2). Bagaimana
jurnalnya di kedua belah pihak ?
Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-X1 Sewa Dibayar Dimuka 10.000.000
PPN Masukan 1.000.000
Tgl Uraian Dr Cr
Pendapatan Sewa diterima
31-Des-x1 dimuka 3.333.333
Pendapatan sewa 3.333.333
Jurnal penyesuaian utk mengakui Pendapatan sewa 20X1
(1 bulan) oleh Roslina Rent Car
Bila Penyewa bukan PKP
Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-
X1 Sewa Dibayar Dimuka 11.000.000
Hutang PPh Pasal 23 200.000
Kas 10.800.000
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil oleh Calista
Bila bukti potong belum diterima
Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-X1 Kas 10.800.000
Piutang Sewa 200.000
PPN Keluaran 1.000.000
Pendapatan Sewa
Diterima Dimuka 10.800.000
Jurnal penerimaan um sewa mobil-Bupot belum diterima oleh Pemilik
Mobil
Bila PPh 23 ditanggung pemberi penghasilan
Tgl Uraian Dr Cr
1-Des-X1 Sewa Dibayar Dimuka 10.000.000
PPN Masukan 1.000.000
Beban PPh Pasal 23 200.000
Hutang PPh Psl 23 200.000
Kas 11.000.000
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil. PPh
ditanggung oleh Penyewa
Bila PPh 23 ditanggung pemberi penghasilan metode Gross up
Tgl Uraian Dr Cr
1-Des-X1 Sewa Dibayar Dimuka 10.204.081
PPN Masukan 1.020.408
Hutang PPh Psl 23 204.081
Kas 11.020.408
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil. Metode
gross-up
Pembahasan
Dengan meng-gross up nilai sewa, maka nilai sewa menjadi :
Sewa / (1-tarif) = 10 juta / (1-2%) = Rp.10.204.081
Bila dalam kontrak disebutkan jasa dan materialnya terpisah.
Tgl Uraian Dr Cr
10-Mei-16 Beban Jasa Desain 6.000.000
PPN Masukan 600.000
Hutang PPh Psl 23 100.000
Kas 6.500.000
PT. Rama membayar jasa desain logo kepada PT. Iklanindo pada tanggal
10 Mei 2016. PT. Iklanindo menerbitkan Invoice dengan data sbb :
- Jasa Desain = Rp.5.000.000
- Bahan = Rp.1.000.000
- Total = Rp.6.000.000
Bila dalam kontrak tidak disebutkan jasa dan materialnya terpisah
serta tidak ada bukti pendukungnya.
Tgl Uraian Dr Cr
10-Mei-16 Beban Jasa Desain 6.000.000
PPN Masukan 600.000
Hutang PPh Psl 23 120.000
Kas 6.480.000
PT. Rama membayar jasa desain logo kepada PT. Iklanindo pada tanggal
10 Mei 2016. PT. Iklanindo menerbitkan Invoice dengan data sbb :
- Jasa Desain = Rp.5.000.000
- Bahan = Rp.1.000.000
- Total = Rp.6.000.000
PT. Delima (Pengusaha Kena Pajak/PKP) melakukan pembayaran atas jasa reparasi mesin
kepada PT. Apel Teknik (PKP) Rp10.000.000 (belum termasuk PPN).
PT. Delima akan memotong PPh pasal 23 sebesar 2% x jumlah bruto (DPP), yaitu 2% x Rp
10.000.000 = Rp 200.000
dan PT Apel Teknik akan memungut PPN sebesar 10% x Rp 10.000.000 = Rp 1.000.000
Kas/Bank 10.800.000
Pajak dibayar dimuka-PPh Ps. 23 200.000
Penjualan 10.000.000
Pajak Keluaran 1.000.000
PPh Ps. 26
Jan 08 PT Glodok memanfaat Jasa perbaikan jaringan IT dari Comp Inc asal
Australia
Nilai penggantian jasa = US$ 50.000.
Kurs menteri keuangan = 9.000
Kurs tengah BI = 9.200
Kas/Bank 50.000.000
B. Pajak Kini-PPh Final 5.000.000
Pendapatan Sewa 50.000.000
Pajak Keluaran 5.000.000
WP yg menyelenggarakan pembukuan, menjual gedung
kantornya (10 Des X1) dgn harga perolehan Rp.750 juta; nilai
buku komersial Rp.500 juta; nilai buku fiskal Rp.400 juta;
NJOP Rp.600 juta dan Harga jual Rp.1 milyar
Tgl Uraian Dr Cr
10-
Des- Kas 1.000.000.000
X1
Akumulasi Penyusutan - 250.000.000
Gedung
Gedung 750.000.000
Keuntungan Jual Gedung 500.000.000
Jurnal penjualan gedung
Tgl Uraian Dr Cr
Tgl Uraian Dr Cr
10 Des
X1 Kas 1.100.000.000
PPN Keluaran 100.000.000
Pendapatan Jual Gedung 1.000.000.000
Harga Pokok Penjualan 500.000.000
Persediaan 500.000.000
Jurnal penjualan gedung
Tgl Uraian Dr Cr
Suatu proyek konstruksi yang bernilai 10 Milyar dengan jangka waktu pelaksanaan 5
tahun ( 2011-2015),
2011 : - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.1.000.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.7.000.000.000
2012 - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.3.000.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.5.000.000.000
2013 - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.5.500.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.2.500.000.000
2014 - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.7.000.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.1.000.000.000
2015 - Total Biaya Proyek : Rp.8.100.000.000
(jumlah perkiraan biaya proyek semula Rp.8.000.000.000)
Berdasarkan data diatas maka laba bruto usaha setiaptahun adalah :
2011
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2011 Rp.1.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.7.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha tahun 2011:
1.000.000.000 x 2.000.000.000 =Rp.250.000.000,-
8.000.000.000
2012
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2012 Rp.3.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.5.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha sampai dengan tahun 2012:
3.000.000.000 x 2.000.000.000 = Rp.750.000.000,-
8.000.000.000
Laba bruto tahun 2011 Rp.250.000.000
Laba bruto tahun 2012 Rp.500.000.000
2013
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2013 Rp. 5.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.3.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha s.d tahun 2013:
5.000.000.000 x 2.000.000.000 = Rp.1.250.000.000
8.000.000.000
Laba bruto 2011-2012 ( Rp.250.000.000 + 500.000.000) Rp. 750.000.000
Laba Bruto 2013 Rp. 500.000.000
2014
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2014 Rp.7.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.1.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha s.d tahun 2014:
7.000.000.000 x 2.000.000.000 = Rp.1.750.000.000
8.000.000.000
Laba bruto 2011-2013 Rp.1.250.000.000
Laba Bruto 2014 Rp. 500.000.000
2015
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Total Biaya Proyek (Realisasi) Rp. 8.100.000.000
Laba Bruto Proyek Rp. 1.900.000.000
Perhitungan Laba bruto 2011-2014
- 2011 Rp. 250.000.000
- 2012 Rp. 500.000.000
- 2013 Rp. 500.000.000
- 2014 Rp. 500.000.000
Jumlah Rp. 1.750.000.000
Laba (rugi) usaha tahun 2015 Rp. 150.000.000