Anda di halaman 1dari 44

PELUNASAN PPh TERUTANG

Dibayar sendiri PPh Ps. 25

Tahun
berjalan PPh Ps. 21

PPh Ps. 22 Pada


Dipotong/dipungut Akhir tahun
Pihak ke 3 sebagai
PPh Ps. 23 Kredit pajak

Pelunasan
PPh Ps. 24(LN)
Pajak
Terutang Tidak
PPh Ps. 4 (2) Final sebagai
Kredit pajak
Akhir
Dibayar sendiri PPh Ps. 29
Tahun
Tgl 10 November 2014, PT Mandiri melunasi PPh Ps. 25 untuk
masa Oktober 2014 sebesar Rp 12.000.000

Jurnal yang dilakukan PT Mandiri

Akun Debit(Rp) Kredit (Rp)

Pajak dibayar dimuka-PPh Ps. 25 12.000.000


Kas/Bank
12.000.000
PPh Pasal 29, alternatif 1
Saat PPh terutang diakui pada akhir tahun
Beban PPh Terutang 100.000
Hutang PPh 100.000
Beban Hutang PPh tersebut diakui sebesar PPh terutang yang ada dalam Rugi
laba tahun ybs.

Saat Penghitungan sebelum pembayaran, bila ada Pajak dibayar dimuka


Hutang PPh 100.000
Uang muka PPh 75.000
Hutang PPh Pasal 29 25.000

Saat Pembayaran PPh pasal 29 & Pelaporan SPt Tahunan,

Hutang PPh Pasal 29 25.000


Kas 25.000
PPh Pasal 29, alternatif 2
Saat PPh terutang diakui pada akhir tahun
Beban PPh Terutang 100.000
uang muka PPh 75.000
Hutang Pasal 29 25.000

Saat Pembayaran PPh pasal 29

Hutang PPh Pasal 29 25.000


Kas 25.000
Untuk PPh Pasal 28A (Lebih Bayar)
Saat PPh terutang diakui pada akhir tahun
Beban PPh Terutang 100.000
Hutang PPh 100.000

Saat Penghitungan SPT Tahunan, apabila ada akun Pajak dibayar dimuka / uang muka PPh
sebesar Rp.110.000,-
Hutang PPh 100.000
Piutang PPh (Pasal 28A) 10.000
Pajak Dibayar dimuka 110.000

Lebih Bayar diterima

Kas 10.000
Piutang PPh ( Pasal 28A) 10.000
PPh Pemotongan & Pemungutan
Penerima Penghasilan Pemberi Penghasilan
(Yang dipotong/dipungut) (Pemotong/pemungut)

Penghasilan/
Transaksi

PPh

SPT PPh
Bukti potongan
Tahunan
Kas Negara
Non final SPT Masa
KPP
Potput
Akuntansi PPh Potput

Pihak yang
Pihak Pemotong/
Dipotong/dipungut
Pemungut

Dibukukan Dibukukan
PPh Non Final Sebagai Sebagai
Hutang Pajak Pajak Dibayar
(K) Dimuka(D)

Dibukukan Dibukukan
Sebagai Sebagai
PPh Final
Hutang Pajak Beban Pajak Kini
(K) (Current Tax Exp)
(D)
Akuntansi PPh Ps. 21
Pegawai Tetap
PT Enjoy melakukan pembayaran gaji kepada pegawai tetapnya sbb :
- Gaji Pokok = Rp 165.000.000
- Iuran Dana Pensiun (yg mendapat pengesahan Menkeu) yang dibayar
pegawai Rp 2.500.000
- PPh yang dipotong = Rp 1.750.000
Buat Jurnal transaksi Di atas :

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


B. Gaji 165.000.000
Hutang Iuran Pensiun 2.500.000
Hutang PPh Ps. 21 1.750.000
Kas/Bank 160.750.000

Jurnal pada saat pembayaran ke dana pensiun & penyetoran pajak :


Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Hutang Iuran Pensiun 2.500.000
Hutang PPh Ps. 21 1.750.000
Kas/Bank 4.250.000
Pegawai Tetap
PT Oke Jaya melakukan pembayaran gaji kepada pegawai tetapnya sbb :
- Gaji Pokok = Rp 200.000.000
- Tunjangan Transport = Rp 20.000.000
- Tunjangan Makan = Rp 20.000.000
Jumlah = Rp 240.000.000

Premi asuransi Jamsostek yang dibayar PT Oke Jaya


- Premi Asuransi Kecelakaan Kerja = Rp 480.000
-Premi Asuransi Kematian = Rp 600.000
1.080.000

Iuran Dana Pensiun (yg mendapat pengesahan Menkeu)


- Iuran JHT = Rp 8.880.000 dibayar pegawai Rp 4.000.000 ;(prsh. 4.880.000)
- Iuran Pensiun= Rp 5.000.000 dibayar pegawai Rp 2.500.000 ;(prsh. 2.500.000)
Rp.13.880.000 Rp.6.500.000 ; ( Rp. 7.380.000)
PPh yang dipotong oleh PT Oke Jaya = 6.275.000
Buat Jurnal transaksi Di atas :
Akun Debit (Rp) Kredit(Rp)
B. Gaji 240.000.000
B. Astek 1.080.000
B. THT & Pensiun 7.380.000
Hutang Astek 1.080.000
Hutang Iuran Pensiun/THT 13.880.000
Hutang PPh Ps. 21 6.275.000
Kas/Bank 227.225.000

Bagaimana jika Pajak Ditanggung PT Oke Jaya ?

Akun Debit (Rp) Kredit(Rp)


B. Gaji 240.000.000
B. Astek 1.080.000
B. THT & Pensiun 7.380.000
B. Pajak 6.275.000
Hutang Astek 1.080.000
Hutang Iuran Pensiun/THT 13.880.000
Hutang PPh Ps. 21 6.275.000
Kas/Bank 233.500.000
Bagaimana jika pajak diberikan dalam tunjangan pajak ?

Akun Debit (Rp) Kredit(Rp)


B. Gaji 246.275.000
B. Astek 1.080.000
B. THT & Pensiun 7.380.000
Hutang Astek 1.080.000
Hutang Iuran Pensiun/THT 13.880.000
Hutang PPh Ps. 21 6.275.000
Kas/Bank 233.500.000
Contoh 1: Umum

PT. Calista melakukan pembayaran gaji pagwai tetap bulan Januari 20xx sebesar Rp.500 juta. Dimana
dari jumlah tersebut perusahaan memotong PPh pasal 21 sebesar Rp.30 juta & iuran pensiun Rp.10
juta serta menanggung iuran pensiun karyawan sebesar Rp.10 juta. PT. Calista kemudian melakukan
setoran PPh pasal 21 masa Januari 20xx pada tanggal 10 Februari 20xx.
Tgl Uraian Dr Cr

27 Jan Beban Gaji 500.000.000  


  Beban Iuran Pensiun 10.000.000  
    Hutang PPh Pasal 21   30.000.000
    Hutang Iuran Pensiun   20.000.000
    Kas   460.000.000
  Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh pasal 21 Jan XX
         
10 Febr Hutang PPh Pasal 21 30.000.000  
    Kas   30.000.000
  Jurnal setoran PPh pasal 21 Masa Jan XX
Contoh 2: PPh Pasal 21 Masa Desember

Pada bulan Desember 20XX data gaji yang dibayarkan PT. Calista adalah sbb :
- Gaji = Rp. 550 juta
- Iuran Pensiun dipotong = Rp. 15 juta
- Iuran Pensiun ditanggung WP = Rp. 15 juta 
Sesuai ketentuan, PT. Calista melakukan penghitungan ulang PPh terutang pegawai tetap tahun 20XX.
Dari hasil perhitungan diketahui PPh terutang Rp.360 juta. Sementara itu PPh pasal 21 yang telah
dipotong s.d. masa November 20XX adalah sebesar Rp.325 juta, sehingga kekurangannya
dipotongkan dari gaji Desember 20XX.
Bagaimana jurnal untuk mengakui kurang bayar PPh pasal 21 tahun 20XX ?
Tgl Uraian Dr Cr

31-Des-XX Beban Gaji 550.000.000  


  Beban Iuran Pensiun 15.000.000  
Hutang PPh Pasal
    21   35.000.000
Hutang Iuran
    Pensiun   30.000.000
    Kas   500.000.000

  Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh pasal 21 Des XX


Contoh 3 : PPh Psl 21 Ditanggung Pemberi Kerja

Tgl Uraian Dr Cr

27 Jan Beban Gaji 500.000.000  


  Beban Iuran Pensiun 10.000.000  
  Beban PPh Pasal 21 30.000.000  
    Hutang PPh Pasal 21   30.000.000
    Hutang Iuran Pensiun   20.000.000

    Kas   490.000.000

  Jurnal pembayaran gaji & pemotongan PPh pasal 21 Jan xx

Sesuai ketentuan apabila pemotong menanggung PPh pasal 21 nya karyawan,


maka PPh ditanggung tersebut merupakan pemberian dalam bentuk
kenikmatan yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya fiskal.
Contoh 4 : Penerima Penghasilan Menyelenggarakan
Pembukuan
Archiebald, BKP, adalah WP OP yang melakukan pekerjaan bebas sebagai konsultan
pajak, dan memilih menyelenggarakan pembukuan. Pada tanggal 15 Juni 20XX
menerima honor konsultasi yang diberikannya kepada PT. Calista sebesar Rp.50
juta. PT. Calista memotong PPh pasal 21 sesuai ketentutan. Bagaimana jurnal yang
dibuat oleh PT. Calista dan Archiebald ?

Tgl Uraian Dr Cr
15-Jun-
XX Beban Jasa Tenaga Ahli 50.000.000  
    Hutang PPh Pasal 21   1.250.000
    Kas   48.750.000
  Jurnal pembayaran honor konsultan yg dibuat oleh PT Calista
Tgl Uraian Dr Cr
15-Jun-XX Kas 48.750.000  
  UM PPh Pasal 21 1.250.000  
Pendapatan
    Jasa   50.000.000
Jurnal penerimaan pendapatan jasa yang dibuat oleh
  penerima pembayaran
Impor
PT. Amanah mengimpor bahan baku dengan nilai impor CIF 10.000. Bahan
baku dibebaskan dari PPN, perusahaan menggunakan API pada waktu impor.
PPh pasal 22 impor oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebesar 2,5%. Bea
Masuk 2,5% . Kurs tengah BI 1US$ = Rp 9.500 Kurs KMK = 9.300

Ket US$ Kurs Rp


CIF 10.000 9.500 95.000.000
BM 250 9.300 2.325.000
N. Persediaan 10.250 97.325.000
PPh Ps. 22 256 9.300 2.383.125
Jurnal :
Akun Debit(Rp) Kredit (Rp)

Persediaan Bahan Baku 97.325.000


Pajak Dibayar Dimuka-PPh Ps. 22 2.383.125
Kas/Bank 4.708.125
Hutang Impor 95.000.000
WP A (PKP) bergerak dibidang pengadaan peralatan kantor. Pada tgl. 15 Juli 2016 menyerahkan barang
senilai Rp.50 juta kepada Ditjen OTDA. Bendaharawan Ditjen OTDA melakukan pembayaran pada
tanggal 25 Juli 2016. Disamping memungut PPh pasal 22, Bendaharawan Ditjen Pajak juga wajib
memungut PPN. WP A baru menerima SSP bukti setoran PPh pasal 22 dan PPN pada tanggal 8 Agustus
2016

Tgl Uraian Dr Cr
15-Jul-16 Piutang Dagang 55.000.000  
    PPN Keluaran - Pemungut   5.000.000
    Penjualan   50.000.000
  Jurnal penjualan kepada Ditjen OTDA
25-Jul-16 Kas   49.250.000  
    Piutang Dagang   49.250.000
  Jurnal penerimaan pembayaran dari Ditjen OTDA
08-Agust-16 UM PPh pasal 22 750.000  
  PPN Keluaran - Pemungut 5.000.000  
    Piutang Dagang   5.750.000
  Jurnal penerimaan SSP PPh pasal 22 & SSP PPN
PT. Calista (PKP) melakukan pembayaran sewa mobil kepada Roslina Rent Car (PKP) senilai Rp.10.000.000,-
pada tgl 1 Desember 20X1. Sewa mobil tersebut untuk masa 3 bulan (Des X1 s.d. Feb X2). Bagaimana
jurnalnya di kedua belah pihak ?

Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-X1 Sewa Dibayar Dimuka 10.000.000  
  PPN Masukan 1.000.000  

    Hutang PPh Pasal 23   200.000


    Kas   10.800.000
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil Des x1 - Feb x2 oleh
  PT Calista
Tgl Uraian Dr Cr

31-Des-x1 Beban Sewa 3.333.333  


Sewa Dibayar
    Dimuka   3.333.333
Jurnal penyesuaian utk mengakui beban sewa 20X1 (1
  bulan) oleh PT Calista
Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-x1 Kas 10.800.000  
   UM PPh Pasal 23  200.000
PPN PK 1.000.000
Pendapatan sewa diterima
dimuka 10.000.000
Jurnal penerimaan uang muka sewa 20X1 Desember X1 – Feb X2 oleh
  Roslina Rent Car

Tgl Uraian Dr Cr
Pendapatan Sewa diterima
31-Des-x1 dimuka 3.333.333  
    Pendapatan sewa   3.333.333
Jurnal penyesuaian utk mengakui Pendapatan sewa 20X1
  (1 bulan) oleh Roslina Rent Car
Bila Penyewa bukan PKP

Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-
X1 Sewa Dibayar Dimuka 11.000.000  
    Hutang PPh Pasal 23   200.000
    Kas   10.800.000
  Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil oleh Calista
Bila bukti potong belum diterima

Tgl Uraian Dr Cr
01-Des-X1 Kas 10.800.000  
  Piutang Sewa 200.000  
    PPN Keluaran   1.000.000
Pendapatan Sewa
    Diterima Dimuka   10.800.000
Jurnal penerimaan um sewa mobil-Bupot belum diterima oleh Pemilik
Mobil
Bila PPh 23 ditanggung pemberi penghasilan

Tgl Uraian Dr Cr
1-Des-X1 Sewa Dibayar Dimuka 10.000.000  
  PPN Masukan 1.000.000  
  Beban PPh Pasal 23 200.000  
    Hutang PPh Psl 23   200.000
    Kas   11.000.000
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil. PPh
  ditanggung oleh Penyewa
Bila PPh 23 ditanggung pemberi penghasilan metode Gross up

Tgl Uraian Dr Cr
1-Des-X1 Sewa Dibayar Dimuka 10.204.081  
  PPN Masukan 1.020.408  
    Hutang PPh Psl 23   204.081
    Kas   11.020.408
Jurnal pembayaran uang muka sewa mobil. Metode
  gross-up

Pembahasan
Dengan meng-gross up nilai sewa, maka nilai sewa menjadi :
Sewa / (1-tarif) = 10 juta / (1-2%) = Rp.10.204.081
Bila dalam kontrak disebutkan jasa dan materialnya terpisah.

Tgl Uraian Dr Cr
10-Mei-16 Beban Jasa Desain 6.000.000  
  PPN Masukan 600.000  
    Hutang PPh Psl 23   100.000
    Kas   6.500.000

 
PT. Rama membayar jasa desain logo kepada PT. Iklanindo pada tanggal
10 Mei 2016. PT. Iklanindo menerbitkan Invoice dengan data sbb :
 
- Jasa Desain = Rp.5.000.000
- Bahan = Rp.1.000.000
- Total = Rp.6.000.000
Bila dalam kontrak tidak disebutkan jasa dan materialnya terpisah
serta tidak ada bukti pendukungnya.

Tgl Uraian Dr Cr
10-Mei-16 Beban Jasa Desain 6.000.000  
  PPN Masukan 600.000  
    Hutang PPh Psl 23   120.000
    Kas   6.480.000

 
PT. Rama membayar jasa desain logo kepada PT. Iklanindo pada tanggal
10 Mei 2016. PT. Iklanindo menerbitkan Invoice dengan data sbb :
 
- Jasa Desain = Rp.5.000.000
- Bahan = Rp.1.000.000
- Total = Rp.6.000.000
PT. Delima (Pengusaha Kena Pajak/PKP) melakukan pembayaran atas jasa reparasi mesin
kepada PT. Apel Teknik (PKP) Rp10.000.000 (belum termasuk PPN).
PT. Delima akan memotong PPh pasal 23 sebesar 2% x jumlah bruto (DPP), yaitu 2% x Rp
10.000.000 = Rp 200.000
dan PT Apel Teknik akan memungut PPN sebesar 10% x Rp 10.000.000 = Rp 1.000.000

Jurnal yang dilakukan PT Delima

Akun Debit(Rp) Kredit (Rp)


B. perbaikan 10.000.000
PPN Masukan 1.000.000
Hutang Pajak-PPh Ps. 23 200.000
Kas/Bank 10.800.000
Jurnal yang dilakukan PT Apel Teknik
Akun Debit(Rp) Kredit (Rp)

Kas/Bank 10.800.000
Pajak dibayar dimuka-PPh Ps. 23 200.000
Penjualan 10.000.000
Pajak Keluaran 1.000.000
PPh Ps. 26
Jan 08 PT Glodok memanfaat Jasa perbaikan jaringan IT dari Comp Inc asal
Australia
Nilai penggantian jasa = US$ 50.000.
Kurs menteri keuangan = 9.000
Kurs tengah BI = 9.200

Ket US$ Kurs Rp


B. Jasa 50.000 9.200 460.000.000
PPh Ps. 26 = 20% 10.000 9.000 90.000.000
Terutang ke Comp Inc 40.000 370.000.000
PPN =10% 5.000 9.000 45.000.000

Tgl Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


Jan 08 Biaya perbaikan 460.000.000
Pajak Masukan 45.000.000
Hutang PPh Ps. 26 90.000.000
Hutang usaha 370.000.000
Hutang pajak-PPN JLN 45.000.000
PPh Ps. 26
Apabila Comp Inc. Mensyaratkan US$ 50.000 adalah nilai neto yang diterima setelah
dipotong pajak. Maka PT Glodok dapat melakukan 2 alternatif pilihan sbb :
1.Menanggung PPh Pasal 26 yang seharusnya dipotong dari penghasilan
Comp Inc. Dengan konsekwensi PPh Ps. 26 tidak dapat dibebankan secara
fiskal.
2.Melakukan metode Gross Up supaya PPh Ps. 26 dapat dibebankan
1. Menanggung PPh Pasal 26
Tgl Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 08 Beban perbaikan 460.000.000
Pajak Masukan 45.000.000
Beban Pajak-Ps. 26 90.000.000
Hutang Usaha 460.000.000
Hutang pajak-PPN JLN 45.000.000
Hutang pajak-PPh Ps. 26 90.000.000

Rekonsiliasi akhir tahun


Akun Komersial Koreksi + Koreksi - Fiskal
460.000.000 460.000.000
B. Perbaikan
90.000.000 90.000.000 0
B. Pajak-Ps. 26
PPh Ps. 26
2. Melakukan metode Gross Up
Gross up biaya = $ 50.000 X 100/80 = $ 62.500
PPh Ps. 26 (20%) = $ 12.500
Yang akan dibayar = $ 50.000
Ket US$ Kurs Rp
B. Jasa 62.500 9.200 575.000.000
PPh Ps. 26 = 20% 12.500 9.000 112.500.000
Terutang ke Comp Inc 50.000 462.500.000
PPN =10% 6.250 9.000 56.250.000

Tgl Uraian Debit (Rp) Kredit (Rp)


Jan 08 Beban perbaikan 575.000.000
Pajak Masukan 56.250.000
Hutang Usaha 462.500.000
Hutang pajak-PPN JLN 56.250.000
Hutang pajak-PPh Ps. 26 112.500.000
PT. Makin Maju melakukan pembayaran sewa gedung kepada PT Semoga Maju sebesar Rp
50. 000.000. PPh final sebear 10%

Jurnal yang dilakukan PT Makin Maju

Akun Debit(Rp) Kredit (Rp)


Biaya Sewa 50.000.000
Pajak Masukan 5.000.000
Hutang Pajak-PPh Ps. 4 (2) 5.000.000
Kas/Bank 50.000.000

Jurnal yang dilakukan PT Semoga Maju


Akun Debit(Rp) Kredit (Rp)

Kas/Bank 50.000.000
B. Pajak Kini-PPh Final 5.000.000
Pendapatan Sewa 50.000.000
Pajak Keluaran 5.000.000
WP yg menyelenggarakan pembukuan, menjual gedung
kantornya (10 Des X1) dgn harga perolehan Rp.750 juta; nilai
buku komersial Rp.500 juta; nilai buku fiskal Rp.400 juta;
NJOP Rp.600 juta dan Harga jual Rp.1 milyar

Tgl Uraian Dr Cr
10-
Des- Kas 1.000.000.000
X1  
Akumulasi Penyusutan - 250.000.000
  Gedung  
    Gedung   750.000.000
    Keuntungan Jual Gedung   500.000.000
  Jurnal penjualan gedung
Tgl Uraian Dr Cr

10-Des- Beban PPh Final


X1 pasal 4 (2) 25.000.000  
    Kas   25.000.000
  Jurnal pembayaran PPh final
WP (Developer) yg menyelenggarakan pembukuan, usaha pokoknya adalah
mengalihkan tanah / bangunan (developer), menjual salah satu gedung
dagangannya (10 Des X1) dgn harga pokok Rp.500 juta dan Harga jual Rp.1 milyar

Tgl Uraian Dr Cr
10 Des
X1 Kas 1.100.000.000  
    PPN Keluaran   100.000.000
    Pendapatan Jual Gedung   1.000.000.000
  Harga Pokok Penjualan 500.000.000  
    Persediaan   500.000.000
  Jurnal penjualan gedung
Tgl Uraian Dr Cr

10 Des Beban PPh Final


X1 pasal 4 (2) 25.000.000  
    Kas   25.000.000
  Jurnal pembayaran PPh final
PPH
PPH ATAS
ATAS PROYEK
PROYEK
KONSTRUKSI
KONSTRUKSI
Contoh Perhitungan Proyek Konstruksi dgn jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
diatas 1 tahun

Suatu proyek konstruksi yang bernilai 10 Milyar dengan jangka waktu pelaksanaan 5
tahun ( 2011-2015),
2011 : - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.1.000.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.7.000.000.000
2012 - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.3.000.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.5.000.000.000
2013 - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.5.500.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.2.500.000.000
2014 - Akumulasi biaya sampai dengan akhir tahun buku : Rp.7.000.000.000
-perkiraan sisa biaya penyelesaian proyek Rp.1.000.000.000
2015 - Total Biaya Proyek : Rp.8.100.000.000
(jumlah perkiraan biaya proyek semula Rp.8.000.000.000)
Berdasarkan data diatas maka laba bruto usaha setiaptahun adalah :

2011
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2011 Rp.1.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.7.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha tahun 2011:
1.000.000.000 x 2.000.000.000 =Rp.250.000.000,-
8.000.000.000

2012
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2012 Rp.3.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.5.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha sampai dengan tahun 2012:
3.000.000.000 x 2.000.000.000 = Rp.750.000.000,-
8.000.000.000
Laba bruto tahun 2011 Rp.250.000.000
Laba bruto tahun 2012 Rp.500.000.000
2013
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2013 Rp. 5.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.3.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha s.d tahun 2013:
5.000.000.000 x 2.000.000.000 = Rp.1.250.000.000
8.000.000.000
Laba bruto 2011-2012 ( Rp.250.000.000 + 500.000.000) Rp. 750.000.000
Laba Bruto 2013 Rp. 500.000.000

2014
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Akumulasi biaya s.d akhir 2014 Rp.7.000.000.000
Perkiraan sisa biaya proyek Rp.1.000.000.000
Jumlah Rp. 8.000.000.000
Perkiraan laba bruto usaha proyek Rp. 2.000.000.000
Perhitungan laba bruto usaha s.d tahun 2014:
7.000.000.000 x 2.000.000.000 = Rp.1.750.000.000
8.000.000.000
Laba bruto 2011-2013 Rp.1.250.000.000
Laba Bruto 2014 Rp. 500.000.000
2015
Harga kontrak Rp.10.000.000.000
Total Biaya Proyek (Realisasi) Rp. 8.100.000.000
Laba Bruto Proyek Rp. 1.900.000.000
Perhitungan Laba bruto 2011-2014
- 2011 Rp. 250.000.000
- 2012 Rp. 500.000.000
- 2013 Rp. 500.000.000
- 2014 Rp. 500.000.000
Jumlah Rp. 1.750.000.000
Laba (rugi) usaha tahun 2015 Rp. 150.000.000

Anda mungkin juga menyukai