Anda di halaman 1dari 44

PENGELUARAN

Masa T Beban Tahun Berjalan


Manfaat >1th Ps. 6 (1) UUPPh

Y Ps. 11 UU PPh

Y Aktiva
BERWUJUD ? Tetap
Penyusutan

T Ps. 11 A UU PPh

Masa manfaat T Aktiva tdk


Amortisasi
Pasti ? berwujud

Y Alokasi
B. dimuka
biaya
DEFINISI AKTIVA TETAP
 Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
 atau dengan dibangun lebih dahulu,
 yang digunakan dalam operasi perusahaan,
 tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan
 dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

PENGAKUAN AKTIVA TETAP


1. Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat ekonomis
dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva
tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan; dan
2. Biaya perolehan aktiva dapat diukur secara andal
Permasalahan Aktiva Tetap
1. Saat (timing) pengakuan aktiva
2. Penentuan jumlah tercatat
3. Pembebanan Penyususutan
Aktiva Tetap
Ak.Komersial
Ak. KomersialPSAK
PSAK Ak.
Ak.Pajak
Pajak
16
16 UU
UUPPh
PPh

Aktiva dalam kondisi dan


tempat siap dipergunakan
Timing

Pengakuan awal :
• Harga perolehan
• Market Price
Jumlah Tercatat
Pengukuran Setelah
Pengakuan Awal
• Cost model
• Revaluation model

Pembebanan Masa manfaat sesuai


Masa manfaat sesuai
jenis aktiva yang
Penyusutan taksiran manajemen
ditetapkan KepMenkeu
Harga Perolehan Aktiva Tetap

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak


PSAK No. 16 Ps. 10 UU PPh
• Jumlah kas atau setara kas yang Harga perolehan atau harga
dibayarkan atau penjualan Dalam hal terjadi jual
• nilai wajar imbalan lain yg beli harta
diberikan untuk memperoleh • Tidak dipengaruhi hubungan
suatu aktiva pada saat perolehan istimewa adalah jumlah yang
atau sesungguhnya dikeluarkan atau
• Kontruksi diterima,
sampai dengan aktiva tersebut • Terdapat hubungan istimewa
dalam kondisi dan tempat yang adalah jumlah yang seharusnya
siap untuk dipergunakan dikeluarkan atau diterima

Keduanya menganut
Historical Cost & Market Price
Masa Manfaat

Akuntansi Komersial Akuntansi Pajak


PSAK No. 16 Ps. 11 UU PPh
 Periode suatu aktiva diharapkan  Masa Manfaat ditetapkan oleh
digunakan oleh perusahaan; atau Undang-undang sesuai kelompok
 Jumlah produksi atau unit serupa aktiva
yang diharapkan diperoleh dari aktiva  Kelompok aktiva ditetapkan oleh
oleh suatu perusahaan KepMenKeu

Tergantung taksiran Kewajiban mengikuti


manajemen peraturan
Cara Perolehan Aktiva Tetap :
1. Pembelian
2. Pertukaran
3. Setoran Modal
4. Sumbangan
5. Kontruksi Sendiri
6. Sewa Guna Usaha
7. Build Operate and Transfer
8. Merger, Penggabungan Usaha
Perolehan Aktiva Tetap

Pembelian

Ak.Komersial
Komersial Ak.
Ak.Pajak
Pajak
Ak. Ps.
Ps.10
10(1)
(1)UU
UUPPh
PPh

Tidak Ada Hubungan Ada


Istimewa Hubungan Istimewa

HP
HP==Jumlah
Jumlahyang
yang
sebenarnya
sebenarnyadikeluarkan
dikeluarkan HP==Jumlah
HP Jumlahyang
yang
(Historical
(HistoricalCost)
Cost) seharusnyadikeluarkan
seharusnya dikeluarkan
(MarketPrice)
(Market Price)
PEMBELIAN
PT ABC membeli mesin (tunai) untuk produksi dari
PT XYZ :
Harga dalam invoice = 200.000.000
PPN = 20.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000 dibayar tunai
Biaya instalasi = 2.000.000 dibayar tunai

Harga perolehan mesin :


Harga dalam invoice = 200.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000
Biaya instalasi = 2.000.000
HP Mesin = 203.000.000
PEMBELIAN : BIAYA UJI COBA
Sebelum digunakan untuk memproduksi secara komersial, PT ABC
melakukan uji coba atas penggunaan mesin tersebut. Biaya uji coba
yang dikeluarkan Rp 2.000.000
Hasil penjualan barang dari proses uji coba Rp 200.000

Harga perolehan mesin :


Harga dalam invoice = 200.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000
Biaya instalasi = 2.000.000
` = 203.000.000
Biaya uji coba = 2.000.000
Hasil penjualan brg proses uji coba = (200.000)
Harga Perolehan mesin = 204.800.000
PEMBELIAN : TERDAPAT HUBUNGAN ISTIMEWA

PT XYZ adalah pemilik 30% saham PT ABC

Harga perolehan mesin PT ABC:

Komersial Fiskal
Harga = 200.000.000 250.000.000
Ongkos angkut = 1.000.000 1.000.000
Biaya instalasi = 2.000.000 2.000.000
HP Mesin = 203.000.000 253.000.000

Dasar Penyusutan Mesin secara FISKAL adalah Rp 253.000.000


Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial
Perolehan Aktiva Tetap

Perolehan aset secara gabungan

AkuntansiKomersial
Akuntansi Komersial Akuntansi
AkuntansiPajak
Pajak

HP masing2
HP masing2 aktiva
aktiva == alokasi
alokasi harga
harga
gabungan
gabungan ber
ber dasarkan
dasarkan
perbandingan nilai
perbandingan nilai wajar
wajar
masing2aktiva
masing2 aktiva
Perolehan secara gabungan :
Harga beli tanah dan bagunan (termasuk biaya notaris, bea balik nama dan BPHTB) Rp
600.000.000
Harga pasaran tanah = Rp 300.000.000
Nilai wajar bangunan = Rp 200.000.000
Nilai wajar = Rp 500.000.000

Harga perolehan aktiva

Jenis Aktiva Harga wajar Alokasi Harga Perolehan


Tanah 300.000.000 3/5 X 600.000.000 = Rp 360.000.000
Bangunan 200.000.000 2/5 X 600.000.000 = Rp 240.000.000
Jumlah 500.000.000 Rp 600.000.000

Jurnal :

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Tanah 360.000.000
Bangunan 240.000.000
Kas 600.000.000
Perolehan Aktiva Tetap

Pertukaran

AkuntansiKomersial
Akuntansi Komersial Akuntansi
AkuntansiPajak
Pajak

memiliki
substansi
T komersial; HP==H.
H.pasar
pasaraktiva
aktiva
Nilai HP
Nilai atau ygditerima
yg diterima
buku
buku nilai wajar dapat
diukur secara GAIN/LOSSDIAKUI
DIAKUI
andal. GAIN/LOSS

Nilaiwajar
Nilai wajar
Aktivayg
Aktiva ygditerima/dilepas
diterima/dilepas
manayg
mana yglebih
lebihandal
andal
Pertukaran Aktiva Tetap

PT Waras menukar mesinnya dengan truk milik PT Wiris


Nilai Aset menurut pembukuan masing-masing

PT Wiris - Truk PT Waras -Mesin


Komersial Fiskal Komersial Fiskal
H. Perolehan 200.000.000 200.000.000 250.000.000 250.000.000
Ak. penyusutan 72.000.000 150.000.000 90.000.000 187.500.000
Nilai buku 128.000.000 50.000.000 160.000.000 62.500.000
Harga Pasar 180.000.000 180.000.000 180.000.000 180.000.000
Laba Pertukaran 52.000.000 130.000.000 20.000.000 117.500.000
PT waras –pemilik mesin
Jurnal
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
truk 180.000.000
Ak. Penyusutan – mesin 90.000.000
Mesin 250.000.000
laba pertukaran 20.000.000

Akhir Tahun :
- Koreksi Positif atas laba pertukaran Rp 97.500.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 180.000.000
PT wiris – pemilik truk
Jurnal
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
mesin 180.000.000
Ak. Penyusutan – truk 72.000.000
Truk 200.000.000
Laba Pertukaran 52.000.0000
Akhir Tahun :
- Koreksi positif atas laba pertukaran Rp 78.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 180.000.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


PT Waras
JURNAL FISKAL :
aktiva baru Rp.180.000.000
akum.penyus mesin Rp.187.500.000
aktiva lama Rp.250.000.000
laba pertukaran aktiva Rp. 117.500.000
PT Wiris
JURNAL FISKAL :
aktiva baru Rp.180.000.000
akum.penyus Ak Lama Rp.150.000.000
aktiva lama Rp.200.000.000
laba pertukaran aktiva Rp.130.000.000
Pertukaran Ak. Tetap – ada penyerahan kas

Sama dengan kasus di atas tetapi PT Wiris menambah uang sebesar Rp 10.000.000
PT Wiris - Truk PT Waras -Mesin
Komersial Fiskal Komersial Fiskal
H. Perolehan 200.000.000 200.000.000 250.000.000 250.000.000
Ak. penyusut 72.000.000 150.000.000 90.000.000 187.500.000
Nilai buku 128.000.000 50.000.000 160.000.000 62.500.000
Harga Pasar 180.000.000 180.000.000 180.000.000 180.000.000
Tambah uang (10.000.000) (10.000.000) 10.000.000 10.000.000
Laba Prtukran 42.000.000 120.000.000 30.000.000 127.500.000

PT Waras, Jurnal

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Ak.baru 180.000.000
Kas 10.000.000
Ak. Penyusutan – Ak.Lama 90.000.000
Ak.lama 250.000.000
laba Pertukaran 30.000.000
Akhir Tahun :
- Koreksi Positif atas laba pertukaran Rp 97.500.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 180.000.000
PTWiris
Jurnal

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Ak.baru 180.000.000
Ak. Penyusutan Ak.lama 72.000.000
Aktiva lama 200.000.000
Kas 10.000.000
laba pertukaran 42.000.000

Akhir Tahun :
- Koreksi Positif atas laba/rugi pertukaran Rp 78.000.000
- Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal = Rp 180.000.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Perolehan Aktiva Tetap

Setoran Modal

AkuntansiKomersial
Akuntansi Komersial Akuntansi
AkuntansiPajak
Pajak

HP==H.
HP H.pasar
pasaraktiva
aktiva HP==H.Pasar
HP H.Pasaraktiva
aktivadiditentukan
tentukan
olehpihak
oleh pihakindependen
independenyg yg
diakuipemerintah
diakui pemerintah

•• Bagi
Bagiyang
yangmenerima
menerimaaktiva
aktiva
(emiten)
(emiten)selisih
selisihharga
hargapasar
pasardg
dg
nominal
nominalsaham=
saham=agioagiosaham
saham
•• Bagi
Bagi yg yg mengalihkan
mengalihkan diakui
diakui
capital
capitalgain
gain(Loss)
(Loss)
Setoran Modal
PT Aman menyerahkan mesin kepada PT Rawan sebagai penyertaan modalnya
Komersial Fiskal
Nilai perolehan = Rp 60.000.000 60.000.000
Akumulasi penyusutan = Rp 30.000.000 32.500.000
Nilai Buku = Rp 30.000.000 27.500.000
Harga Pasar mesin = Rp 40.000.000
Nilai Nominal saham PT Rawan = Rp 25.000.000

Perhitungan PT Rawan Komesian Fiskal


Nilai pasar mesin = Rp 40.000.000 Rp 40.000.000
Nilai nominal saham = Rp 25.000.000 Rp 25.000.000
Agio saham = Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
Jurnal PT Rawan
Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Mesin 40.000.000
Modal saham 25.000.000
Agio saham 15.000.000

Akhir Tahun :
- Tidak ada koreksi fiskal
Perhitungan Aman Komersial Fiskal
Nilai pasar mesin = Rp 40.000.000 40.000.000
Nilai buku = Rp 30.000.000 27.500.000
Laba = Rp 10.000.000 12.500.000

Tanggal Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Penyertaan 40.000.000
Ak. Penyusutan – Truk 30.000.000
Mesin 60.000.000
Capital gain 10.000.000

Akhir Tahun :
- Koreksi fiskal positif Rp 2.500.000

Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial


Perolehan Aktiva Tetap

Sumbangan/hibah

AkuntansiKomersial
Akuntansi Komersial Akuntansi
AkuntansiPajak
Pajak

Adahubungan
Ada hubunganusaha
usaha Tdkada
Tdk adahub
hubusaha
usaha

HP==H.
HP H.pasar
pasar HP=H.
HP= H.-pasar
-pasar HP==nilai
HP nilaibuku
buku

Dikredit
Dikreditsebagai
sebagai •• Bagiyg
Bagi ygmenerima
menerima==objek
objek •• Bagiyg
Bagi ygmenerima
menerima==bukan
bukan
modal donasi
modal donasi PPh
PPh objekPPh
objek PPh
•• Bagiyg
Bagi ygmenyumbang
menyumbang •• Bagiyg
Bagi ygmyumbang=
myumbang=
Nilaipasar
Nilai pasardicatat
dicatatsbg
sbg bukanbiaya
bukan biaya
biaya
biaya
Nilaipasar-nilai
Nilai pasar-nilaibuku=
buku=
Gain(loss)
Gain (loss)
Sumbangan : tidak ada hubungan Usaha
PT Pemberi menyumbangkan Truk kepada PT Penerima, keduanya tidak ada hubungan
istimewa.
Pembukuan Truk PT Pemberi sbb :
Komersial Fiskal
Nilai perolehan = Rp 160.000.000 160.000.000
Akumulasi penyusutan = Rp 100.000.000 120.000.000
Nilai Buku = Rp 60.000.000 40.000.000
Harga Pasar = Rp 80.000.000
Jurnal PT Penerima
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Truk 80.000.000
Modal donasi 80.000.000
Akhir Tahun :Nilai perolehan yang menjadi dasar penyusutan fiskal Rp 60.000.000

Jurnal PT Pemberi
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
B. Sumbangan 60.000.000
Ak. penyusutan 100.000.000
Truk 160.000.000
Akhir Tahun : Koreksi positif fiskal B. sumbangan Rp 60.000.000
Pencatatan/jurnal tetap menggunakan akuntansi komersial
Sumbangan : ada hubungan usaha

PT Pemberi mempunyai hubungan usaha dg PT Penerima

Perhitungan Fiskal
PT Pemberi PT Penerima
Harga pasar = Rp 80.000.000 Penghasilan = Rp 80.000.000
Nilai Buku = Rp 40.000.000
Laba pengalihan harta = Rp 40.000.000
Biaya sumbangan = Rp 80.000.000
Jurnal PT Penerima :
Sama dengan sebelumnya
Akhir Tahun :
Koreksi positif penghasilan Rp 80.000.000
Dasar penyusutan fiskal aktiva Rp 80.000.000

Jurnal PT Pemberi :
Sama dengan sebelumnya

Akhir Tahun :
Koreksi negatif B. sumbangan Rp 20.000.000
Koreksi positif Laba pengalihan harta Rp 40.000.000
Perolehan Aktiva Tetap

Membangun sendiri

AkuntansiKomersial
Akuntansi Komersial Akuntansi
AkuntansiPajak
Pajak

HP==Seluruh
HP Seluruhbiaya
biaya yang
yang HP==Seluruh
HP Seluruhbiaya
biaya sesuai
sesuaips.
ps.66
dikeluarkansampai
dikeluarkan sampaiaset
aset siap
siap yangdikeluarkan
yang dikeluarkansampai
sampaiaset
aset siap
siap
pakai
pakai pakai
pakai

Bungaselama
Bunga selamakontruksi
kontruksi
Dikapitalisirdg
Dikapitalisir dgsyarat
syarat: :
•• Bunga
Bungapinjaman
pinjamandptdptdiatribusikan
diatribusikanlangsung
langsungdgdg
aktiva
aktiva
•• Pinjaman
Pinjamanhanya
hanyaditujukan
ditujukannuntuk
nuntukmemperoleh
memperoleh
aktiva
aktiva
•• Apabila
Apabila pinjaman
pinjaman hanya
hanya sebagian
sebagian untuk
untuk
pembiayaan aktiva,
pembiayaan aktiva, pembebanan
pembebanan dg dg rata2
rata2
tertimbang
tertimbang
Membangun sendiri

AkuntansiKomersial
Akuntansi Komersial Akuntansi
AkuntansiPajak
Pajak

• Saat dimulainya kapitalisasi =


saat pengeluaran untuk aktiva tersebut
telah mulai dilakukan
• Saat berakhir =
saktivitas untuk memperoleh,
membangun atau mem produksi
aktiva tertentu sesuai dengan
tujuannya secara substantial telah
selesai.
Perolehan Aktiva Tetap

Pembelian secara Angsuran

AkuntansiKomersial
Akuntansi Komersial Akuntansi
AkuntansiPajak
Pajak

HP==Harga
HP Hargabeli
beli
B.B.bunga
bunga==current
currentexpense
expense

Bedakan
Bedakandgdgbunga
bungadalam
dalammasa
masa
konstruksi
konstruksi
Penyusutan
Aktiva Tetap Yang Dapat disusutkan

Ada
Penurunan Y
Disusutkan sesuai
Tanah Nilai karena
Penggunaan komersial
?

T
Aktiva Tidak dapat
Tetap disusutkan
T

Bukan Digunakan Y Disusutkan sesuai


Untuk
Tanah Usaha (3M) UU PPh
?
Saat Dimulai Penyusutan

Cara Perolehan Aktiva Saat dimulai penyusutan

Komersial :
Aktiva dlm kondisi dan
tempat siap dipergunakan

Fiskal :

Bulan Pengeluaran/ Dengan izin


Siap Pakai Pembelian Dirjen Pajak
Saat mulai penyu-
sutan dapat di-
ditunda sampai
Dibangun/dikerjakan Bulan aktiva saat aktiva mulai
Lebih dahulu Selesai dibangun digunakan
Metode Penyusutan
Akuntansi Komersial Akuntansi Fiskal
1. Berdasarkan waktu 1. Berdasarkan waktu
a.Metode Garis Lurus a.Metode Garis Lurus
b.Metode Saldo menurun b.Metode Saldo Menurun
2. Berdasarkan penggunaan
a.Metode jam jasa
b.Metode jumlah unit produksi
3. Berdasarkan kriteria lainnya :
a.Metode berdasarkan
jenis dan kelompok
b.Metode anuitas
c.Sistem persediaan
Metode Penyusutan
1. Metode garis Lurus
Penyusutan Pertahun = H. Perolehan – Estimasi Nilai Sisa
Estmasi masa manfaat
Fiskal :
Penyusutan Pertahun = H. Perolehan .
Estmasi masa manfaat

2. Metode Saldo Menurun


Penyusutan = Tarif X Nilai buku
Tarif = 2x 100 X 100%
Estimasi masa manfaat
Fiskal : sama

3. Metode Unit Produksi


Penyusutan pertahun Tarif x (Harga perolehan – Estimasi nilai sisa)
Tarif = Produksi aktual
Kapasitas produksi
Kelompok Aktiva dan Tarif Penyusutan
Pasal 11 ayat (6) PPh

Kelompok Masa Tarif Penyusutan


Harta Berwujut Manfaat Garis Lurus Saldo
menurun
I.Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 6,25% 10%
Bangunan
Permanen Tidak 20 tahun 5%
5%
Permanen 10 tahun 10%

Pengelompokan Jenis aktiva ditetapkan


dengan Keputusan Menteri Keuangan
PT Padi Kuning bergerak dalam bidang pertanian, pada tgl 5 Agustus 2008 membeli 2
unit komputer seharga Rp 10.000.000. Masa manfaat 4 tahun (gol 1)
Metode garis lurus :
Thn Dasar Penyusutan Bulan Tarif Beban Penyusutan Nilai Buku
2008 10,000,000 5 bln 25% 1,041,667 8,958,333
12

2009 10,000,000 25% 2,500,000 6,458,333


2010 10,000,000 25% 2,500,000 3,958,333
2011 10,000,000 25% 2,500,000 1,458,333
2012 10,000,000 7 bln 25% 1,458,333 -

Metode Saldo menurun :


Tahun Dasar Penyusutan Bulan Tarif Beban Penyusutan Nilai Buku
2008 10,000,000 5/12 50% 2,083,333 7,916,667
2009 7,916,667 50% 3,958,333 3,958,333
2010 3,958,333 50% 1,979,167 1,979,167
2011 1,979,167 50% 989,583 989,583
2012 989,583 989,583 -
ILUSTRASI: AWAL PENYUSUTAN

PT ABC membeli komputer pada tanggal 31 Desember 2006


maka:
Penyusutan fiskal dimulai pada bulan Desember 2006 (1 bulan)
Beban Penyusutan fiskal tahun 2006 = 1/12 X Rp…
Atas komputer yang dibeli diatas, PT ABC menjual kembali pada
tanggal 31 Desember 2007:
Beban penyusutan komputer secara fiskal pada tahun 2007
hanya dihitung 11 bulan  11/12 x Rp ….
Dari sisi Pembeli, menghitung penyusutan fiskal komputer 1 bulan
= 1/12 x Rp….

38
ILUSTRASI: AWAL PENYUSUTAN
Contoh 1:
Pengeluaran untuk pembangunan sebuah gedung adalah
sebesar Rp 100.000.000,00. Pembangunan dimulai pada bulan
Oktober 2000 dan selesai untuk digunakan pada bulan Maret
2001. Penyusutan atas harga perolehan bangunan gedung
tersebut dimulai pada bulan Maret tahun pajak 2001.
Contoh 2:
PT X yang bergerak di bidang perkebunan membeli traktor
pada tahun 1999. Perkebunan tersebut mulai menghasilkan
(panen) pada tahun 2000. Dengan persetujuan Direktur Jenderal
Pajak, penyusutan traktor tersebut dapat dilakukan mulai tahun
2000.

39
Methode Penyusutan

Metode
Metode Garis
Garis Lurus
Lurus // Straight-Line
Straight-Line Method
Method (SLM)
(SLM)
Materi Menurut Akuntansi Menurut Perpajakan
(Fiskal)
Beban Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Residu = Harga Perolehan
Per Tahun Estimasi Masa Manfaat Masa Manfaat Sesuai
Kelompok Harta

Contoh:  Beban Penyusutan Per Tahun Komputer Kelompok


Komputer, = Rp 6,5 juta – Rp 0.5 juta Harta I Masa Manfaat 4
Harga Perolehan = 3 tahun tahun
6,5 juta, estimasi Beban Penyusutan/Thn
= Rp 2.000.000
nilai residu Rp 0.5 = Rp 6,5 juta
juta, 4 tahun
estimasi masa = Rp 1.630.000
manfaat 3 tahun KOREKSI
FISKAL + 40
Methode Penyusutan

Metode
MetodeSaldo
SaldoMenurun
Menurun/ /Declining
DecliningBalance
BalanceMethod
Method(DBM)
(DBM)

Materi Menurut Akuntansi Menurut Perpajakan (Fiskal)


Beban Penyusutan = Tarif Penyusutan x Nilai Buku = Tarif Penyusutan x Nilai
Per Tahun Aktiva Tetap Buku Aktiva Tetap
= Tarif Penyusutan x (Harga = Tarif Penyusutan x (Harga
Perolehan – Akumulasi Perolehan – Akumulasi
Penyusutan) Penyusutan)
Contoh: TarifPenyusutan = 2/3 Komputer Kelompok Harta
Komputer, Beban Penyusutan Tahun-1 I Masa Manfaat 4 tahun 
Harga Perolehan = = (2/3) x Rp 6 juta Tarif Penyusutan = 50%
6 juta, estimasi Beban Penyusutan Tahun-1
= Rp 4.000.000
nilai residu Rp 0.5 = 50% X Rp 6 juta
juta, = Rp 3.000.000
estimasi masa
manfaat 3 tahun KOREKSI
FISKAL + 41
ILUSTRASI PENYUSUTAN DENGAN METODE SALDO MENURUN

Pada tanggal 5 Juli 2001, PT.ABC membeli sepeda motor untuk operasional kantor seharga
Rp 12.000.000. Menurut akuntansi, estimasi masa maanfaat menurut manajemen 5 tahun
dan disusutkan dengan metode garis lurus. Untuk perpajakan, WP menyusutan dengan
metode saldo menurun.
Harga
Tahun Perolehan Perhitungan Beban Akumulasi Nilai Buku
    Penyusutan Fiskal Penyusutan Penyusutan Akhir Tahun
6/12 x 50% x Rp
2001 12,000,000 12.000.000 3,000,000 3,000,000 9,000,000

2002 12,000,000 50% x Rp 9.000.000 4,500,000 7,500,000 4,500,000

2003 12,000,000 50% x Rp 4.500.000 2,250,000 9,750,000 2,250,000

2004 12,000,000 50% x Rp 2.250.000 1,125,000 10,875,000 1,125,000


-
2005 12,000,000 SEKALIGUS 1,125,000 12,000,000

PERHITUNGAN PENYUSUTAN SECARA FISKAL 42


ILUSTRASI PENYUSUTAN DENGAN METODE GARIS LURUS - AKUNTANSI

Harga
Tahun Perolehan Perhitungan Beban Akumulasi Nilai Buku
    Penyusutan Akuntansi Penyusutan Penyusutan Akhir Tahun
6/12 x 1/5 x Rp
2001 12,000,000 12.000.000 1,200,000 1,200,000 10,800,000
2002 12,000,000 1/5 x Rp 12.000.000 2,400,000 3,600,000 8,400,000
2003 12,000,000 1/5 x Rp 12.000.000 2,400,000 6,000,000 6,000,000
2004 12,000,000 1/5 x Rp 12.000.000 2,400,000 8,400,000 3,600,000

2005 12,000,000 1/5 x Rp 12.000.000 2,400,000 10,800,000 1,200,000


6/12 x 1/5 x Rp
2006 12,000,000 12.000.000 1,200,000 12,000,000 -

PERHITUNGAN PENYUSUTAN SECARA AKUNTANSI 43


KOREKSI FISKAL ATAS PERHITUNGAN BEBAN PENYUSUTAN

Pada tanggal 5 Juli 2001, PT.ABC membeli sepeda motor untuk operasional kantor seharga
Rp 12.000.000. Menurut akuntansi, estimasi masa maanfaat menurut manajemen 5 tahun
dan disusutkan dengan metode garis lurus. Untuk perpajakan, WP menyusutan dengan
metode saldo menurun.
Tahun Beban Penyusutan Koreksi Fiskal
  Akuntansi Fiskal Jumlah Akumulasi
2001 1,200,000 3,000,000 (1,800,000) (1,800,000)

2002 2,400,000 4,500,000 (2,100,000) (3,900,000)

2003 2,400,000 2,250,000 150,000 (3,750,000)

2004 2,400,000 1,125,000 1,275,000 (2,475,000)

2005 2,400,000 1,125,000 1,275,000 (1,200,000)

2006 1,200,000 - 1,200,000 -

KOREKSI FISKAL 44

Anda mungkin juga menyukai