PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DAN
KELEMBAGAAN TERKAIT BANJIR
02 Maret 2021
Oleh:
Nimas Ayu Anggraini,ST,MT
OUTLINE
3
Arah Pengelolaan SDA
Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan
TUJUA berwawasan lingkungan hidup dengan tujuan untuk mewujudkan kemanfaatan air
yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
N
• Perlindungan dan pelestarian Sumber Air,
KONSERVASI • Pengawetan Air,
• Pengelolaan Kualitas Air,
SUMBER DAYA AIR • Pengendalian Pencemaran Air
Sumatera
Kalimantan
841 km3 Sulawesi
1.314 km3 299 km3
Papua
1.062 km3
Maluku
Bali & Nusa
Tenggara
177 km3
Jawa
164 km3 50 km3
Peningkatan
Jumlah
Penduduk
Sampah
Tantangan
Perubahan
Pengelolaan Alih Fungsi
Iklim SDA Lahan Kekeringan
Pemanfaatan dan
02 Tantangan Pengelolaan
Sungai
7
Fungsi Sungai
Bagi Kehidupan Manusia : Bagi Kehidupan Alam:
penyalur air hujan, banjir dan sedimen, habitat flora dan fauna (aquatic
sumber air baku untuk kebutuhan irigasi, FUNGSI ecosystem), pemulih kualitas air (water
domestik, industri, tenaga, sarana olah SUNGAI depurators), penyeimbang lingkungan
raga, pariwisata, perdagangan dan keanekaragaman hayati, dll.
transportasi, sumber mata pencarian, dll.
t0
Hulu
t1
Tengah
t2
Hilir t3
Pemanfaatan Sungai
Pariwisata
Perkebunan
Permukiman
Air baku
Irigasi / Tambak
Transportasi /
Peternakan Perdagangan
Perkotaan Industri
Tantangan Pengelolaan Sungai
Masalah Sosial Keterbatasan
kemasyarakatan kapasitas Institusi
pada tataran dan SDM
pelaksanaan Pengelola
Management
Basin level
level
Multi sectors / Keterbatasan
multi disciplines, Dana
Koordinasi antar Pengelolaan dan
stakeholders Regulasi
Permasalahan Sungai
ISU UTAMA
Pencemaran sungai
karena sampah
Daya Rusak Air :
Kualitas air menurun Kerusakan struktur sungai
Frekuensi dan debit
(pencemaran)
banjir meningkat
03 Strategi Pengendalian
Banjir
14
Penyebab Banjir
Aktivitas Manusia Kondisi Alam Aktivitas Manusia
• Okupasi sempadan
Sampah
Curah Penyempitan •
danOkupasi sempadan
badan sungai
Hujan Sungai/ dan badan sungai
Berukurangnya • Bangunan Cross Drain
Tinggi Lebar Sungai • Bangunan Cross Drain
di Sungai
di Sungai
• Catchment Area kritis
• Catchment Area kritis
o Run-off
omeningkat
Run-off
Sedimentasi
o Longsoran
meningkatdi Hulu
Banjir o Longsoran di Hulu
(kemiringan
(kemiringan
lereng curam)
o Erosi lereng curam)
permukaan
otanah
Erosi permukaan
tanah
BERKURANGNYA
BERKURANGNYA TERGANGGUNYA
TERGANGGUNYA
LIMBAH
LIMBAH SAMPAH
SAMPAH SEDIMENTASI
SEDIMENTASI LAND
LAND SUBSIDENCE
SUBSIDENCE LEBAR
LEBAR SUNGAI
SUNGAI CATCHMENT
CATCHMENT
LIMBAH PABRIK
LIMBAH DOMESTIK EROSI PERMUKAAN
EKSPLOITASI AIR OKUPASI BANTARAN/
LIMBAH SAMPAH DOMESTIK TANAH
TANAH BERLEBIH SEMPADAN SUNGAI
PETERNAKAN LONGSORAN
LIMBAH PERTANIAN
Hulu
Pembangunan Waduk
Rehabilitasi Situ
Penghutanan
Perlu
komunikasi,
Merupakan
koordinasi
Domain dari
1. Masyarakat
dan
2. Swasta kolaborasi
3. Pemerintah
DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
04 Dasar Hukum
20
Landasan Hukum Pengelolaan Sungai
Undang - Peraturan Peraturan
Undang Pemerintah Menteri
• Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang – Undang Nomor • Peraturan Pemerintah
04/PRT/M/2015 tentang Kriteria
17 Tahun 2019 tentang Nomor 121 Tahun 2015 dan Penetapan Wilayah Sungai
Sumber Daya Air tentang Pengusahaan • Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang-Undang RI Sumber Daya Air 07/PRT/M/2015 tentang
Nomor 26 Tahun 2007 • Peraturan Pemerintah Pengamanan Pantai
tentang Penataan Ruang Nomor 38 Tahun 2011 • Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang-Undang RI tentang Sungai 10/PRT/M/2015 Rencana dan
Nomor 32 Tahun 2009 • Peraturan Pemerintah Rencana Teknis Tata Pengaturan
tentang Perlindungan dan Nomor 34 Tahun 2018 Air (Berita Negara Republik
Pengelolaan Lingkungan tentang Standardisasi dan Indonesia Tahun 2015 Nomor 535)
Hidup Penilaian Kesesuaian • Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang-undang Nomor Nasional 21/PRT/M/2020 tentang
Pengalihan Alur Sungai
23 Tahun 2014 tentang
• Peraturan Menteri PUPR Nomor
Pemerintahan Daerah
28/PRT/M/2015 tentang
Penetapan Garis Sempadan Sungai
dan Garis Sempadan Danau
Landasan Hukum Drainase Perkotaan
Undang - Undang Peraturan Menteri
• Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
tentang Penataan Ruang Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020
• Undang-Undang RI 1 Tahun 2011 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian PU
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
tentang Pemerintahan Daerah 12 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Sistem Drainase Perkotaan
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
• Penanganan drainase perkotaan (Kepmen PU
239/kpts/1987)
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015
Sasaran Sektor Drainase Renstra PU 2015-
2019
Landasan Hukum Penanggulangan
Bencana
Peraturan Peraturan
Undang - Undang
Pemerintah Menteri
• Undang-Undang RI Nomor • PP Nomor 21/2008 tentang • Keputusan Menteri
24 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Umum No.
Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana 233/KPTS/M/2008 tentang
• PP Nomor 22/2008 tentang petunjuk teknis dalam
menjelaskan bahwa BNPB Pendanaan dan Pengelolaan pelaksanaan
bertanggung jawab dalam Bantuan Bencana penanggulangan bencana
mengkoordinasikan • PP Nomor 23/2008 tentang dan
penanggulangan bencana alam Peran Serta Lembaga rehabilitasi/rekonstruksi
Internasional dan Lembaga pada tahap bencana di
Asing Non-Peerintah dalam lingkungan Kementerian
Penanggulangan Bencana PU.
• Instruksi Menteri PUPR
• INSTRUKSI PRESIDEN nomor 4
nomor 01/IN/M/2017
Tahun 2012 tentang
Persiapan Menghadapi
Penanggulangan Bencana
Musin Hujan
Banjir dan Tanah Longsor
INSTRUKSI PRESIDEN
INSTRUKSI MENTERI PUPR
NOMOR 4 TAHUN 2012 tentang
NO 01/IN/M/2017 Persiapan
Penanggulangan Bencana Banjir
Menghadapi Musim Hujan
dan Tanah Longsor
05 Kelembagaan dalam
Pengendalian Banjir
25
Peran PUPR dalam
Penanganan Bencana
Alam
• UU No. 24 Tahun 2007
Penanggulangan Bencana
menjelaskan bahwa BNPB
bertanggung jawab dalam
mengkoordinasikan
penanggulangan bencana alam
TANGGAP DARURAT
Tanggap darurat bencana banjir adalah upaya yang dilakukan segera
setelah bencana tarjadi, untuk menanggulangi sementara kerusakan
kerusakan bangunan fisik maupun non fisik dari ancaman bahaya banjir
yang masih berlangsung atau sudah berhenti, agar dampaknya tidak
meluas atau bertambah parah
PEMULIHAN
Pemulihan adalah upaya yang dilakukan untuk mengembalikan 27
K e s ia p s ia g a a n K a jia n D a r u r a t
P e r in g a ta n D in i R encana
O p e r a s io n a l
P e n g k a jia n
R e n c a n a S ia g a K o o r d in a s i Tanggap
M a n a je m e n In fo r m a s i D a ru ra t
M o b ilis a s i S u m b e r
K e te r k a it a n L o k a l-N a s io n a l
In te r n a s io n a l
K e r ja s a m a P e m e r in ta h - P e m u lih a n :
M itig a s i M ilite r - M a s y a r a k a t-
S w a s ta - A k a d e m is i
R e h a b ilita s i
Pencegahan R e k o n tru k s i
P e m b a n g u n a n K e m b a li
P E N C E G A H A N & M IT IG A S I PA SC A D A R U R AT
Peran Pemerintah
TANGGUNG JAWAB WEWENANG TANGGUNG JAWAB WEWENANG
PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH
PUSAT PUSAT DAERAH DAERAH
• Pengurangan risiko • Penetapan kebijakan • Penjaminan pemenuhan • Penetapan kebijakan
bencana dan pemanduan penanggulangan bencana hak masyarakat dan penanggulangan bencana
pengurangan risiko selaras dengan kebijakan pengungsi yang terkena pada wilayahnya selaras
bencana dengan program pembangunan nasional bencana sesuai dengan dengan kebijakan
pembangunan standar pelayanan pembangunan daerah
• Penetapan status dan
• Perlindungan masyrakat tingkatan bencana minimum • Pelaksanaan kebijakan
dari dampak bencana nasional dan daerah • Perlindungan masyarakat kerjasama dalam
• Pemulihan kondisi dari dari dampak bencana penanggulangan bencana
• Penetuan kebijakan
dampak bencana • Perngurangan risiko dengan provinsi dan/atau
kerjasama dalam
bencana dan pemanduan kabupaten/kota lain.
penanggulangan bencana
dengan negara lain, pengurangan risiko
badan-badan atau pihak bencana dengan program
internasional pembangunan
Keterpaduan Lintas Bidang dalam
Penanggulangan Bencana
Bidang Pembangunan Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana
RPJPN 2005-2025
Pengendalian penduduk untuk mengurangi
keterpaparan thd jiwa Penyelamatan jiwa
Sosial Budaya dan
Kehidupan Beragama Pelayanan kesehatan, pendidikan, Pemulihan pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial dengan basis dengan basis kesetaraan gender
kesetaraan gender
Pengurangan kemiskinan Pemulihan mata Pengurangan kemiskinan
Ekonomi Penguatan ekonomi pencaharian Penguatan ekonomi
Sistem Informasi dan
Sistem Informasi dan Komunikasi Komunikasi Sistem Informasi dan Komunikasi
IPTEK lmu kebumian dan perubahan iklim lmu kebumian dan perubahan iklim
Koordinasi operasi
Sarana dan Prasarana Mitigasi struktural dan non struktural kemanusiaan Mitigasi struktural dan non struktural
BNPB KEMENRISTEK
BPBD, MASYARAKAT, PEMDA SWASTA
31
Alur Koordinasi
BMKG
BIG BPPT
LAPAN KEMEN
RISTEK
& DIKTI
AGRARI
A & TATA
RUANG
BNPB PUPR
MASYA
RAKAT KEMENTA
N
KEMEND
SWASTA
AGRI
BPBD PEMDA
32
Dalam Siklus Pembangunan
KELEMBAGAAN DAN KOORDINASI PENANGULANGAN BANJIR DITJEN SDA Infrastruktur
Direktorat SSPSDA Direktorat Sungai dan Pantai & Pusbend Dit. Bina O&P
Subdit Perencanaan Subdit Wilayah
Subdit Keterpadoan Pola Pengelolaan SDA Subdit Wilayah I, II, dan III
I, II, dan III
Teknis
Penyusunan Pola Pengelolaan
SDA Pelaksanaan pembinaan
Penyusunan Rancangan
Penyiapan penyusunan pengendalian konstruksi
kegiatan sungai dan Pelaksanaan operasi
Penyusunan Rencana Penyusunan
Studi Kelayakan dokumen detail desain pantai dan pembinaan dan pemeliharaan
Kegiatan sungai dan konstruksi sungai dan
Pengelolaan SDA Pra FS SDA persiapan pelaksanaan sungai dan pantai
pantai
pantai O&P Sarpras sungai dan
pantai
Strategic Planning /
Master Plan
Pra FS FS Design/DED Construction O&M
Pusat (DJSDA)
UPT (B/BWS)
Bidang/Seksi Perencanaan Bidang/Seksi Perencanaan Bidang/Seksi Bidang/Seksi
Pelaksanaan O&P
PPK Perencanaan Satker Balai PPK Perencanaan Satker Balai
PPK Sungai dan PPK O&P
PPK Perencanaan Satker Bendungan Pantai - PJSA Satker O&P
PPK Bendungan Termasuk TD
06 Upaya Pengurangan
Resiko akibat Banjir
34
Pengurangan Resiko Besaran Banjir
Pengurangan Resiko Besaran Banjir dilakukan melalui :
A. Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir
(hanya feasible jika nilai kerugian banjir lebih besar dari biaya
struktur pengendali banjir atau ditinjau dari ‘intangible social aspect’).
a. Peningkatan Kapasitas Sungai membangun tanggul
(dredging pada alur sungai dan muara
agar tetap terbuka).
b. Tanggul
c. Pelimpah Banjir dan/atau Pompa
d. Bendungan
e. Perbaikan Drainase Perkotaan
B. Pembangunan Prasarana Pengendali Aliran Permukaan: membuat pelimpah banjir
a. Resapan air, berupa saluran, pipa berlubang, sumur, dan/atau pompa
kolam resapan, dan bidang resapan.
b. Penampung banjir.
38
5. Kegiatan fisik
• Perbaikan / perkuatan bangunan tanggul
• Pembersihan sungai
• Perbaikan bangunan prasarana banjir
• Pengosongan volume air yang berada di waduk pengendalian
banjir sebelum turun hujan
Upaya tersebut perlu melibatkan seluruh stakeholder
• Menjamin implementasi dari rencana pengelolaan banjir mendapat
dukungan sepenuhnya masyarakat
• Menjamin keberlanjutan rencana dan kebijakan
• Membangun kesepakatan bersama dan dukungan masyarakat atas
pilihan-pilihan pengelolaan banjir
• Membangun komitmen pemangku kepentingan
• Menciptakan rasa aman masyarakat yang diam di daerah rawan banjir
• Memberikan kesempatan penuh kepada semua pemangku kepentingan
termasuk masyarakat menyampaikan pandangannya.
39
Keterpaduan Program
Kawasan Lindung
(Konservasi air)
Diperlukan
Kawasan Budidaya tidak
terbangun
Kawasan
Konservasi Air Keterpaduan
(Mitigasi
bencana Program/Kegiatan
Sempadan sungai
(Mitigasi banjir)
kekeringan dan
tandon air) Sektoral
Kawasan Budidaya terbangun
(Mitigasi bencana gempa dan vulkanologi)
40
TERIMA KASIH