Anda di halaman 1dari 41

DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN DAN
KELEMBAGAAN TERKAIT BANJIR
02 Maret 2021

Oleh:
Nimas Ayu Anggraini,ST,MT
OUTLINE

1 Kebijakan dan tantangan pengelolaan SDA

2 Pemanfaatan dan tantangan pengelolaan sungai

3 Strategi Pengendalian Banjir

4 Dasar hukum dalam pengendalian banjir

5 Kelembagaan dalam pengendalian banjir

6 Upaya pengurangan resiko akibat banjir

DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI


DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

01 Kebijakan dan Tantangan


Pengelolaan SDA

3
Arah Pengelolaan SDA
Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan
TUJUA berwawasan lingkungan hidup dengan tujuan untuk mewujudkan kemanfaatan air
yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
N
• Perlindungan dan pelestarian Sumber Air,
KONSERVASI • Pengawetan Air,
• Pengelolaan Kualitas Air,
SUMBER DAYA AIR • Pengendalian Pencemaran Air

KEGIATA • Penatagunaan Sumber Daya Air,


PENDAYAGUNAAN • Penyediaan Sumber Daya Air,
N SUMBER DAYA AIR • Penggunaan Sumber Daya Air,
• Pengembangan Sumber Daya Air

• Pembangunan sarana dan prasarana


PENGENDALIAN pengendali banjir seperti EWS, tanggul,
DAYA DAYA RUSAK dsb
• Rekonstruksi/rehabilitasi prasarana
AIR pengendali banjir 4
Potensi SDA di Indonesia
Sumber air minum Pembangkit listrik

Pemberian air irigasi

POTENSI AIR INDONESIA = 3.906 km3

Sumatera
Kalimantan
841 km3 Sulawesi
1.314 km3 299 km3
Papua
1.062 km3

Maluku
Bali & Nusa
Tenggara
177 km3
Jawa
164 km3 50 km3

Air untuk Perikanan Air untuk industri


Penggelontoran kota
Tantangan Pengelolaan SDA
Banjir Pencemaran

Peningkatan
Jumlah
Penduduk
Sampah

Tantangan
Perubahan
Pengelolaan Alih Fungsi
Iklim SDA Lahan Kekeringan

“too much, too


little, too dirty ”

Eksploitasi Kependudukan DAS Kritis


Sumber
Daya Alam
berlebihan
DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

Pemanfaatan dan
02 Tantangan Pengelolaan
Sungai
7
Fungsi Sungai
Bagi Kehidupan Manusia : Bagi Kehidupan Alam:
penyalur air hujan, banjir dan sedimen, habitat flora dan fauna (aquatic
sumber air baku untuk kebutuhan irigasi, FUNGSI ecosystem), pemulih kualitas air (water
domestik, industri, tenaga, sarana olah SUNGAI depurators), penyeimbang lingkungan
raga, pariwisata, perdagangan dan keanekaragaman hayati, dll.
transportasi, sumber mata pencarian, dll.

PERUNTUKAN RUAS SUNGAI


2000 m dpl

t0

Hulu
t1
Tengah
t2
Hilir t3
Pemanfaatan Sungai

Keramba Jaring Apung PLTA

Pariwisata
Perkebunan
Permukiman

Air baku
Irigasi / Tambak

Transportasi /
Peternakan Perdagangan

Perkotaan Industri
Tantangan Pengelolaan Sungai
Masalah Sosial Keterbatasan
kemasyarakatan kapasitas Institusi
pada tataran dan SDM
pelaksanaan Pengelola

Management
Basin level

level
Multi sectors / Keterbatasan
multi disciplines, Dana
Koordinasi antar Pengelolaan dan
stakeholders Regulasi
Permasalahan Sungai
ISU UTAMA

Pencemaran sungai
karena sampah
Daya Rusak Air :
Kualitas air menurun Kerusakan struktur sungai
Frekuensi dan debit
(pencemaran)
banjir meningkat

Kerusakan sarpras sungai

Kerusakan DAS akibat


Rasio Qmax dan Qmin
Deforestasi dan
meningkat (refleksi
Peningkatan Laju
kerusakan DAS)
Sedimentasi Padatnya permukiman
dibantaran sungai

Tekanan penduduk pada


Kapasitas sungai badan sungai, konversi
mengalirkan air sempadan dan alih
menurun fungsi lahan (daerah
resapan air) BANJIR
Prinsip Pengelolaan Sungai
Perlindungan Sungai
a. Palung sungai
b. Sempadan sungai a. penetapan daya tampung beban pencemaran;
Konservasi Sungai c. Danau paparan banjir b. identifikasi dan inventarisasi sumber air limbah
d. Dataran banjir yang masuk ke sungai;
Pengelolaan Sungai

c. penetapan persyaratan dan tata cara


pembuangan air limbah;
Pencegahan Pencemaran
d. pelarangan pembuangan sampah ke sungai;
Air Sungai
e. pemantauan kualitas air pada sungai; dan
Pendayagunaan f. pengawasan air limbah yang masuk ke sungai.
Pemanfaatan Sungai
Sumber Daya Air

 prasarana pengendali banjir:


Pengelolaan Banjir - peningkatan kapasitas sungai
Terpadu - tanggul
- pelimpah banjir dan/atau pompa
- bendungan
Pengurangan
- perbaikan drainase kota
Resiko Besaran Banjir
Pengendalian
 prasarana pengendali aliran permukaan:
Daya Rusak Air - resapan air
Sungai - penampung banjir
Pengurangan Resiko
Kerentanan Banjir
a. penetapan batas dataran banjir
Flood Control  Integrated Flood b. penetapan zona peruntukan lahan sesuai resiko banjir
Management (IFM) – Present Pengelolaan Dataran c. pengawasan peruntukan lahan di dataran banjir
Banjir d. persiapan menghadapi banjir
e. penanggulangan banjir
f. pemulihan setelah banjir
Pengendalian Daya Rusak Sungai
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR SUNGAI
dilakukan melalui PENGELOLAAN RESIKO BANJIR:
1. Pengurangan Resiko Besaran Banjir:
A. Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir
(hanya feasible jika nilai kerugian banjir lebih besar dari biaya
struktur pengendali banjir atau ditinjau dari ‘intangible social membangun tanggul
aspect’).
a. Peningkatan Kapasitas Sungai
(dredging pada alur sungai dan muara agar tetap terbuka).
b. Tanggul
c. Pelimpah Banjir dan/atau Pompa
d. Bendungan
e. Perbaikan Drainase Perkotaan
B. Pembangunan Prasarana Pengendali Aliran Permukaan: membuat pelimpah banjir
dan/atau pompa
a. Resapan air, berupa saluran, pipa berlubang, sumur,
kolam resapan, dan bidang resapan.
b. Penampung banjir.
2. Pengurangan Resiko Kerentanan Banjir dilakukan melalui
Pengelolaan Dataran Banjir.
DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

03 Strategi Pengendalian
Banjir
14
Penyebab Banjir
Aktivitas Manusia Kondisi Alam Aktivitas Manusia

• Okupasi sempadan
Sampah
Curah Penyempitan •
danOkupasi sempadan
badan sungai
Hujan Sungai/ dan badan sungai
Berukurangnya • Bangunan Cross Drain
Tinggi Lebar Sungai • Bangunan Cross Drain
di Sungai
di Sungai
• Catchment Area kritis
• Catchment Area kritis
o Run-off
omeningkat
Run-off
Sedimentasi
o Longsoran
meningkatdi Hulu
Banjir o Longsoran di Hulu
(kemiringan
(kemiringan
lereng curam)
o Erosi lereng curam)
permukaan
otanah
Erosi permukaan
tanah

Air Laut Kondisi Kontradiktif


Kapasitas
Kapasitas Debit Air
Debit Air Sungai
Sungai
Land Subsidence Pasang Tampungan
Tampungan Meningkat
Sungai Menurun Meningkat
Daerah Sungai Menurun
(High Tide)
Hilir/Muara
Sungai Debit yang terjadi lebih
besar dari debit banjir
rencana.
Ilustrasi Urbanisasi dan Runoff
PENINGKATAN RUN-OFF

SEBELUM URBANISASI TERJADI URBANISASI

Perkembangan kota menyebabkan limpasan air


PENURUNAN INFILTRASI permukaan (run-off) meningkat.
Permasalahan Akibat Urbanisasi
KUALITAS AIR KUANTITAS AIR

PENCEMARAN AIR BANJIR KEKERINGAN

BERKURANGNYA
BERKURANGNYA TERGANGGUNYA
TERGANGGUNYA
LIMBAH
LIMBAH SAMPAH
SAMPAH SEDIMENTASI
SEDIMENTASI LAND
LAND SUBSIDENCE
SUBSIDENCE LEBAR
LEBAR SUNGAI
SUNGAI CATCHMENT
CATCHMENT
 LIMBAH PABRIK
 LIMBAH DOMESTIK  EROSI PERMUKAAN
EKSPLOITASI AIR OKUPASI BANTARAN/
 LIMBAH SAMPAH DOMESTIK TANAH
TANAH BERLEBIH SEMPADAN SUNGAI
PETERNAKAN  LONGSORAN
 LIMBAH PERTANIAN

• KURANGNYA • KURANGNYA • LAHAN DTA KRITIS • KURANGNYA


DEFISIT AIR BAKU
KESADARAN • PEMANFAATAN LAHAN KESADARAN ADANYA
KESADARAN PERMUKAAN
DTA YANG TIDAK SEMPADAN SUNGAI
PENGELOLAAN MANUSIA
• KAJIAN PERIZINAN YANG
LIMBAH MEMBUANG SAMPAH TERKENDALI
TIDAK OPTIMAL
• BELUM OPTIMALNYA PADA TEMPATNYA • METODE BERCOCOK
• BELUM MAKSIMALNYA
PENGELOLAAN IPAL • KURANGNYA TANAM YANG PENERTIBAN
YANG SUDAH ADA FASILITAS MENYEBABKAN EROSI BANGUNAN DI
• BELUM TERSEDIANYA PERSAMPAHAN PERMUKAAN SEMPADAN
FASILITAS • KURANGNYA • STATUS KEPEMILIKAN
PENANGANAN BANGUNAN DAERAH BANTARAN
LIMBAH YANG PENANGKAP SEDIMEN DAN BADAN SUNGAI
TERPADU MASIH DALAM STATUS
KEKAYAAN NEGARA
Strategi Pengendalian Banjir
Konservasi Catchment Area
 Memperbaiki Daerah Tangkapan Air

Hulu 


Pembangunan Waduk
Rehabilitasi Situ
Penghutanan

Memperlambat Aliran ke Sungai


 Membangun tampungan-tampungan air
Daerah Aliran
Sungai Tengah  Membangun kolam retensi
Pengendalian Sedimen
 Membangun kantong-kantong lumpur

Mempercepat Pengaliran Air ke Muara/Laut


 Memperbesar kapasitas tampungan sungai
Hilir  Membangun system polder (collector drain,
pintu air, dan pemompaan air) di area
genangan
• Normalisasi Sungai
• Pencegahan Land Subsidence
Stakeholders Pengendalian Banjir
Penanganan masalah banjir :

Perlu Perlu kesamaan


pemahaman,
hubungan pengertian dan
yang sinergis “bahasa”

Perlu
komunikasi,
Merupakan
koordinasi
Domain dari
1. Masyarakat
dan
2. Swasta kolaborasi
3. Pemerintah
DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

04 Dasar Hukum
20
Landasan Hukum Pengelolaan Sungai
Undang - Peraturan Peraturan
Undang Pemerintah Menteri
• Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang – Undang Nomor • Peraturan Pemerintah
04/PRT/M/2015 tentang Kriteria
17 Tahun 2019 tentang Nomor 121 Tahun 2015 dan Penetapan Wilayah Sungai
Sumber Daya Air tentang Pengusahaan • Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang-Undang RI Sumber Daya Air 07/PRT/M/2015 tentang
Nomor 26 Tahun 2007 • Peraturan Pemerintah Pengamanan Pantai
tentang Penataan Ruang Nomor 38 Tahun 2011 • Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang-Undang RI tentang Sungai 10/PRT/M/2015 Rencana dan
Nomor 32 Tahun 2009 • Peraturan Pemerintah Rencana Teknis Tata Pengaturan
tentang Perlindungan dan Nomor 34 Tahun 2018 Air (Berita Negara Republik
Pengelolaan Lingkungan tentang Standardisasi dan Indonesia Tahun 2015 Nomor 535)
Hidup Penilaian Kesesuaian • Peraturan Menteri PUPR Nomor
• Undang-undang Nomor Nasional 21/PRT/M/2020 tentang
Pengalihan Alur Sungai
23 Tahun 2014 tentang
• Peraturan Menteri PUPR Nomor
Pemerintahan Daerah
28/PRT/M/2015 tentang
Penetapan Garis Sempadan Sungai
dan Garis Sempadan Danau
Landasan Hukum Drainase Perkotaan
Undang - Undang Peraturan Menteri
• Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
tentang Penataan Ruang Perumahan Rakyat Nomor 13/PRT/M/2020
• Undang-Undang RI 1 Tahun 2011 tentang tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian PU
• Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
tentang Pemerintahan Daerah 12 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Sistem Drainase Perkotaan
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2018 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
• Penanganan drainase perkotaan (Kepmen PU
239/kpts/1987)
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015
Sasaran Sektor Drainase Renstra PU 2015-
2019
Landasan Hukum Penanggulangan
Bencana
Peraturan Peraturan
Undang - Undang
Pemerintah Menteri
• Undang-Undang RI Nomor • PP Nomor 21/2008 tentang • Keputusan Menteri
24 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Umum No.
Penanggulangan Bencana Penanggulangan Bencana 233/KPTS/M/2008 tentang
• PP Nomor 22/2008 tentang petunjuk teknis dalam
menjelaskan bahwa BNPB Pendanaan dan Pengelolaan pelaksanaan
bertanggung jawab dalam Bantuan Bencana penanggulangan bencana
mengkoordinasikan • PP Nomor 23/2008 tentang dan
penanggulangan bencana alam Peran Serta Lembaga rehabilitasi/rekonstruksi
Internasional dan Lembaga pada tahap bencana di
Asing Non-Peerintah dalam lingkungan Kementerian
Penanggulangan Bencana PU.
• Instruksi Menteri PUPR
• INSTRUKSI PRESIDEN nomor 4
nomor 01/IN/M/2017
Tahun 2012 tentang
Persiapan Menghadapi
Penanggulangan Bencana
Musin Hujan
Banjir dan Tanah Longsor
INSTRUKSI PRESIDEN
INSTRUKSI MENTERI PUPR
NOMOR 4 TAHUN 2012 tentang
NO 01/IN/M/2017 Persiapan
Penanggulangan Bencana Banjir
Menghadapi Musim Hujan
dan Tanah Longsor

TANGGUNG JAWAB Pengamanan Fungsi Tanggul


PEMERINTAH PUSAT

Pengamanan Tebing Sungai


• Pengurangan risiko bencana dan pemanduan
pengurangan risiko bencana dengan program
pembangunan
• Perlindungan masyrakat dari dampak bencana Pengamanan Fungsi Bendungan
• Pemulihan kondisi dari dampak bencana

WEWENANG PEMERINTAH Pengamanan Fungsi Saluran Irigasi


PUSAT

Pengaman Fungsi Pompa untuk Banjir


• Penetapan kebijakan penanggulangan bencana
selaras dengan kebijakan pembangunan nasional
• Penetapan status dan tingkatan bencana nasional dan
daerah Kesiapan Peralatan, Bahan Banjiran dan Gudang
• Penetuan kebijakan kerjasama dalam Penyimpanan
penanggulangan bencana dengan negara lain, badan-
badan atau pihak internasional
DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

05 Kelembagaan dalam
Pengendalian Banjir
25
Peran PUPR dalam
Penanganan Bencana
Alam
• UU No. 24 Tahun 2007
Penanggulangan Bencana
menjelaskan bahwa BNPB
bertanggung jawab dalam
mengkoordinasikan
penanggulangan bencana alam

• Keputusan Menteri Pekerjaan Umum


No. 233/KPTS/M/2008
tentang
petunjuk teknis dalam pelaksanaan
penanggulangan bencana dan
rehabilitasi/rekonstruksi pada tahap
bencana di lingkungan Kementerian PU.
Pengelolaan Bencana Banjir
PENCEGAHAN DAN MITIGASI.
Pencegahan dan mitigasi bencana banjir adalah serangkaian upaya yang
dilakukan sebelum terjadi banjir dengan tujuan untuk mengurangi atau
menurunkan risiko yang disebabkan oleh bencana banjir.
KESIAPSIAGAAN 
Kesiapsiagaan dilakukan untuk memastikan upaya yang cepat dan
tepat dalam menghadapi kejadian bencana banjir.

TANGGAP DARURAT
Tanggap darurat bencana banjir adalah upaya yang dilakukan segera
setelah bencana tarjadi, untuk menanggulangi sementara kerusakan
kerusakan bangunan fisik maupun non fisik dari ancaman bahaya banjir
yang masih berlangsung atau sudah berhenti, agar dampaknya tidak
meluas atau bertambah parah

PEMULIHAN
Pemulihan adalah upaya yang dilakukan untuk mengembalikan 27

kondisi hidup dan kehidupan masyarakat seperti semula atau lebih


baik dibanding sebelum bencana
Pengelolaan Bencana Banjir
K E S IA P S IA G A A N TA N G G A P D A R U R AT

K e s ia p s ia g a a n K a jia n D a r u r a t

P e r in g a ta n D in i R encana
O p e r a s io n a l
P e n g k a jia n
R e n c a n a S ia g a K o o r d in a s i Tanggap
M a n a je m e n In fo r m a s i D a ru ra t
M o b ilis a s i S u m b e r
K e te r k a it a n L o k a l-N a s io n a l
In te r n a s io n a l
K e r ja s a m a P e m e r in ta h - P e m u lih a n :
M itig a s i M ilite r - M a s y a r a k a t-
S w a s ta - A k a d e m is i
R e h a b ilita s i

Pencegahan R e k o n tru k s i

P e m b a n g u n a n K e m b a li

P E N C E G A H A N & M IT IG A S I PA SC A D A R U R AT
Peran Pemerintah
TANGGUNG JAWAB WEWENANG TANGGUNG JAWAB WEWENANG
PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH
PUSAT PUSAT DAERAH DAERAH
• Pengurangan risiko • Penetapan kebijakan • Penjaminan pemenuhan • Penetapan kebijakan
bencana dan pemanduan penanggulangan bencana hak masyarakat dan penanggulangan bencana
pengurangan risiko selaras dengan kebijakan pengungsi yang terkena pada wilayahnya selaras
bencana dengan program pembangunan nasional bencana sesuai dengan dengan kebijakan
pembangunan standar pelayanan pembangunan daerah
• Penetapan status dan
• Perlindungan masyrakat tingkatan bencana minimum • Pelaksanaan kebijakan
dari dampak bencana nasional dan daerah • Perlindungan masyarakat kerjasama dalam
• Pemulihan kondisi dari dari dampak bencana penanggulangan bencana
• Penetuan kebijakan
dampak bencana • Perngurangan risiko dengan provinsi dan/atau
kerjasama dalam
bencana dan pemanduan kabupaten/kota lain.
penanggulangan bencana
dengan negara lain, pengurangan risiko
badan-badan atau pihak bencana dengan program
internasional pembangunan
Keterpaduan Lintas Bidang dalam
Penanggulangan Bencana
Bidang Pembangunan Pra Bencana Tanggap Darurat Pasca Bencana
RPJPN 2005-2025
Pengendalian penduduk untuk mengurangi
keterpaparan thd jiwa Penyelamatan jiwa
Sosial Budaya dan
Kehidupan Beragama Pelayanan kesehatan, pendidikan, Pemulihan pelayanan dasar kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial dengan basis dengan basis kesetaraan gender
kesetaraan gender
Pengurangan kemiskinan Pemulihan mata Pengurangan kemiskinan
Ekonomi Penguatan ekonomi pencaharian Penguatan ekonomi
Sistem Informasi dan
Sistem Informasi dan Komunikasi Komunikasi Sistem Informasi dan Komunikasi
IPTEK lmu kebumian dan perubahan iklim lmu kebumian dan perubahan iklim

Koordinasi operasi
Sarana dan Prasarana Mitigasi struktural dan non struktural kemanusiaan Mitigasi struktural dan non struktural

Politik Meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia untuk PRB dan API


Pertahanan sipil yang terkait dengan keamanan dan ketertiban, penanggulangan bencana, operasi kemanusiaan, operasi
Hankam sosial-ekonomi.
Hukum dan Aparatur Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi dalam penanggulangan bencana

Pengendalian pemanfaatan ruang Revisi Rencana Tata Ruang


Wilayah dan Tata Ruang Pengendalian pemanfaatan ruang
Pemantauan risiko bencana Pemantauan risiko bencana
Peningkatan kualitas informasi iklim dan Peningkatan kualitas informasi iklim dan
SDA dan LH bencana alam serta kapasitas adaptasi dan bencana alam serta kapasitas adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim mitigasi perubahan iklim
Pembagian Peran

1. Memperkuat sistem peringatan dini 2. Membangun dan meningkatkan


infrastruktur
BMKG PUPR
BIG, LAPAN, BPPT, KEMENRISTEK ATR, PEMDA, KEMENTAN

PROGRAM PRIORITAS PENGURANGAN


RISIKO BENCANA
3. Memperkuat kapasitas kesiapsiagaan 4. Membangun industri peralatan terkait
dan pengurangan risiko bencana penanggulangan bencana

BNPB KEMENRISTEK
BPBD, MASYARAKAT, PEMDA SWASTA

31
Alur Koordinasi
BMKG
BIG BPPT

LAPAN KEMEN
RISTEK
& DIKTI

AGRARI
A & TATA
RUANG
BNPB PUPR

MASYA
RAKAT KEMENTA
N

KEMEND
SWASTA
AGRI

BPBD PEMDA
32
Dalam Siklus Pembangunan
KELEMBAGAAN DAN KOORDINASI PENANGULANGAN BANJIR DITJEN SDA Infrastruktur

Stakeholders – National Level

Direktorat SSPSDA Direktorat Sungai dan Pantai & Pusbend Dit. Bina O&P
Subdit Perencanaan Subdit Wilayah
Subdit Keterpadoan Pola Pengelolaan SDA Subdit Wilayah I, II, dan III
I, II, dan III
Teknis
Penyusunan Pola Pengelolaan
SDA Pelaksanaan pembinaan
Penyusunan Rancangan
Penyiapan penyusunan pengendalian konstruksi
kegiatan sungai dan Pelaksanaan operasi
Penyusunan Rencana Penyusunan
Studi Kelayakan dokumen detail desain pantai dan pembinaan dan pemeliharaan
Kegiatan sungai dan konstruksi sungai dan
Pengelolaan SDA Pra FS SDA persiapan pelaksanaan sungai dan pantai
pantai
pantai O&P Sarpras sungai dan
pantai

Strategic Planning /
Master Plan
Pra FS FS Design/DED Construction O&M
Pusat (DJSDA)
UPT (B/BWS)
Bidang/Seksi Perencanaan Bidang/Seksi Perencanaan Bidang/Seksi Bidang/Seksi
Pelaksanaan O&P
PPK Perencanaan Satker Balai PPK Perencanaan Satker Balai
PPK Sungai dan PPK O&P
PPK Perencanaan Satker Bendungan Pantai - PJSA Satker O&P
PPK Bendungan Termasuk TD

Stakeholders – Basin Level


DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

06 Upaya Pengurangan
Resiko akibat Banjir
34
Pengurangan Resiko Besaran Banjir
Pengurangan Resiko Besaran Banjir dilakukan melalui :
A. Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir
(hanya feasible jika nilai kerugian banjir lebih besar dari biaya
struktur pengendali banjir atau ditinjau dari ‘intangible social aspect’).
a. Peningkatan Kapasitas Sungai membangun tanggul
(dredging pada alur sungai dan muara
agar tetap terbuka).
b. Tanggul
c. Pelimpah Banjir dan/atau Pompa
d. Bendungan
e. Perbaikan Drainase Perkotaan
B. Pembangunan Prasarana Pengendali Aliran Permukaan: membuat pelimpah banjir
a. Resapan air, berupa saluran, pipa berlubang, sumur, dan/atau pompa
kolam resapan, dan bidang resapan.
b. Penampung banjir.

membuat sumur resapan


Pengurangan Resiko Kerentanan Banjir

Pengurangan Risiko Kerentanan Banjir dilakukan


melalui pengelolaan dataran banjir dengan lingkup
kegiatan:

a. penetapan batas dataran banjir


b. penetapan zona peruntukan lahan sesuai resiko banjir
c. pengawasan peruntukan lahan di dataran banjir
d. persiapan menghadapi banjir
e. penanggulangan banjir
f. pemulihan setelah banjir
Pengelolaan Sungai di Perkotaan
1. Menerapkan Peraturan Sempadan Sungai di dlm Kawasan Perkotaan.
2. Pengelolaan Dataran Banjir (Floodplain Management).
a. Penentuan batas dataran banjir.
b. Penentuan zona peruntukan lahan sesuai resiko banjir.
c. Pengawasan dan pengendalian peruntukan lahan di
dataran banjir.
3. Pengelolaan Drainase (Urban Drainage Management)
 mempertimbangkan perkembangan kota di masa yg akan datang.
 mencegah, menanggulangi, dan memulihkan pencemaran air sungai.

4. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat.


 Di masa lalu, pemerintah tdk menginformasikan secara terbuka
tentang Peta Rawan Banjir terkait dng menurunnya nilai investasi,
namun ke depan sdh harus disampaikan secara terbuka.
 Membuat simbol peringatan elevasi banjir yg pernah terjadi.
 Penyampaian informasi tentang resiko banjir dan meminta agar dpt
mengadaptasikan bangunan mereka utk menghadapi banjir.
 Mengajak masyarakat utk menambah bidang resapan air berupa saluran,
pipa berlubang, sumur, kolam resapan, dan perkerasan lulus air.
Persiapan Menghadapi Banjir
1. Hampir semua sungai mempunyai resiko kejadian banjir
2. Kerugian banjir: fisik, ekonomi, lingkungan
3. Persiapan menghadapi banjir, yang meliputi kegiatan non-fisik dan fisik
4. Kegiatan non-fisik
• Penyediaan dan pengujian sistem prakiraan banjir serta peringatan dini
• Pemetaan kawasan beresiko banjir
• Inspeksi berkala kondisi prasarana pengendalian banjir
• Peningkatan kesadaran masyarakat
• Penyediaan dan sosialisasi jalur evakuasi tempat pengungsian
• Penyusunan dan penetapan prosedur operasi lapangan
penanggulangan banjir
• Menyiapkan peralatan untuk keperluan pengelolaan banjir
• Menyiapkan bahan banjiran
• Membantu pemerintah daerah dalam pengaturan pemanfaatan
dataran banjir (pengaturan dalam RT/RW dan perda)

38
5. Kegiatan fisik
• Perbaikan / perkuatan bangunan tanggul
• Pembersihan sungai
• Perbaikan bangunan prasarana banjir
• Pengosongan volume air yang berada di waduk pengendalian
banjir sebelum turun hujan
Upaya tersebut perlu melibatkan seluruh stakeholder
• Menjamin implementasi dari rencana pengelolaan banjir mendapat
dukungan sepenuhnya masyarakat
• Menjamin keberlanjutan rencana dan kebijakan
• Membangun kesepakatan bersama dan dukungan masyarakat atas
pilihan-pilihan pengelolaan banjir
• Membangun komitmen pemangku kepentingan
• Menciptakan rasa aman masyarakat yang diam di daerah rawan banjir
• Memberikan kesempatan penuh kepada semua pemangku kepentingan
termasuk masyarakat menyampaikan pandangannya.
39
Keterpaduan Program

Kawasan Lindung
(Konservasi air)
Diperlukan
Kawasan Budidaya tidak
terbangun
Kawasan
Konservasi Air Keterpaduan
(Mitigasi
bencana Program/Kegiatan
Sempadan sungai
(Mitigasi banjir)
kekeringan dan
tandon air) Sektoral
Kawasan Budidaya terbangun
(Mitigasi bencana gempa dan vulkanologi)

40
TERIMA KASIH

DIREKTORAT SUNGAI DAN PANTAI


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai