Anda di halaman 1dari 21

TETANUS

TETANUS NEONATORUM
NEONATORUM
Tetanus (LOCKJAW)

Infeksi akut (toksemia akut)  Clostridium tetani

Gram positif

Anaerob

Spora & vegetatif :


 Spora : resisten, di tanah, debu rumah, air, usus,

tinja manusia / binatang


 Vegetatif : mudah rusak, di usus, tinja manusia

Tidak invasif

Eksotoksin : Tetanospasmin & Tetanolisin


Epidemiologi

Semua umur  neonatus

Kejadian menurun : Lingkungan

Perawatan luka
Patogenesis
Spora  jaringan (luka)  vegetatif  toksin
Vaksinasi / Imunisasi
Neurogen

Toksin Hipertoni, Spasme,


Kejang

Hematogen

Target
 Neuromuscular junction

 Medulla spinalis

 Otak (cerebrum)

 Saraf simpatik
Cara kerja toksin

Disinhibisi sistem motor neuron

Disinhibisi afferent stimulasi

Intervensi neuromuscular junction

Disfungsi sistem saraf simpatik

Portal of entry :

TALI PUSAT  korpus alienum, kontaminasi/ tidak steril


MASA TUNAS : 5 – 14 hari

 Derajat infeksi / perkembangan mikroba

 Status kekebalan

ONSET PERIOD

 Interval keluhan pertama (trismus)  kejang pertama


MANIFESTASI KLINIK
Hipertoni :

Gejala utama, selalu ada

Proksimal (rahang & leher)  distal

Derajat berbeda

Paling lama

Trismus :

Spasme otot rahang

Gangguan menetek / minum


Kejang :

Umum, tonik, sadar

Progresif  status konvulsi

Spasme : Leher, kaku kuduk, Kernig sign, opistotonus,

dinding perut, ekstremitas


Risus Sardonicus :

Tidak khas

Gejala lebih jelas  kejang

Gejala lain : asfiksia, aspirasi

3 – 10 hari setelah lahir 

luka pusat

Trismus, fish mouth


Diagnosis Banding

Kejang :
 meningitis
sepsis
 perdarahan intrakranial
 tetani
Prognosis

Masa tunas

Onset period

Kejang

Hipertermia

Jenis luka
PENGOBATAN
PENGOBATAN

Penderita  MRS  manipulasi dibatasi; pengobatan


segera & adekuat
A.
A. KAUSAL
KAUSAL

Netralisasi toksin :

SAT (ATS) :

 T. Neonatorum 10.000 IU im (Uji sensitivitas)

Human Tetano Immuno Globulin (TIG) :

 T. Neonatorum 1500 IU im
Eradikasi mikroba :

 PP : 100.000 IU/kgBB/hari im

 Ampisilin : 100 mg/kgBB/hari iv

 Eritromisin / sefalosforin / metronidazol


B.
B. SIMTOMATIK
SIMTOMATIK
Kepekaan jaringan saraf
Relaksasi otot
Kejang
Keadaan umum
Diazepam :
 Sedatif
 Antikonvulsan
 Relaksan
Dosis : 20-40 mg/kgBB/hr iv atau IVFD
Obat lain : luminal, largaktil
Tindakan Lain
 Oksigen

 Bantuan pernapasan  ventilator mekanik


 Cairan & elektrolit
 Trakeostomi

Penyembuhan
 Demam
 Kejang
 Trismus
 Hipertoni
Perawatan

1. Tempat perawatan : NICU

 inkubator

2. Dietetik : stop intake oral  NP NO

3. Membatasi tindakan

4. Mempertahankan jalan napas

5. Perawatan luka
Komplikasi

Bronkopneumoni : aspirasi, baring

Atelektasis

Infeksi nosokomial
Kematian

Gagal napas  spasme glottis, otot pernapasan

Anoksia otak

Bronkopneumoni
Pencegahan
Perawatan luka
Antimikroba  luka risiko tinggi
Pemotongan & perawatan tali pusat
Vaksinasi ibu & bayi
Bila ada luka  sifat luka, status imunisasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai