TEORI DASAR
KEKUASAAN
1. Teori Teokrasi
a. Langsung
Dalam teori ini, yang berkuasa secara langsung di dalam negara adalah
Tuhan dan negara ini ada karena kehendak Tuhan sehingga yang ada
kemudian adalah Tuhanlah yang memerintah negara secara langsung
melalui raja sebagai wakilnya di bumi.
b. Tidak langsung
Dalam hal ini, raja memerintah atas nama Tuhan sehingga secara tidak
langsung Tuhanlah yang berkuasa di negara itu. Konsep negara dalam teori
ini adalah negara sebagai pemberian Tuhan.
2. Teori Kekuasaan
a. Jasmaniah
Tokoh yang mengusung teori ini adalah Nicollo Machiavelli dan Thomas
Hobbes.
Dalam teori ini, syarat seorang raja adalah memiliki fisik yang kuat dan
negara ada untuk:
- Mencegah perang semesta
- Mengendalikan manusia
Dan dalam teori ini, untuk mencapai tujuan negara adalah halal untuk
menggunakan segala cara.
b. Ekonomi
Yang menjadi fokus penekanan dalam teori ini adalah pertentangan kelas.
Adapun dasar dari teori ini adalah sejarah materialisme dimana teori itu
memandang sejarah manusia adalah dipengaruhi oleh kebendaan.
3. Teori Yuridis
a. Patriachaal
Teori ini didasarkan pada hukum keluarga pada zaman dahulu dimana dalam
hukum itu dikenal suatu sistem yang bernama primus interpares.
Teori ini adalah cikap bakal dari monarki.
b. Patrimonial
Penekanan teori ini adalah pengembalian kekuasaan dari raja pada rakyat.
Dalam pandangannya, raja melindungi hak rakyat sebab untuk itulah rakyat
menyerahkan haknya (hanya saja HAM tidak diserahkan).
Dalam pandangannya, raja hanyalah mandataris dari rakyat dan rakyat tidak
pernah menyerahkan kekuasaannya pada raja.
B . TEORI KEKUASAAN DALAM ORGANISASI
Balas jasa atau Reward dapat berupa Gaji, Upah, Bonus, Promosi, Pujian,
Pengakuan ataupun penempatan tugas yang lebih menarik. Namun melalui
Kekuasaan Balas jasa ini, seorang pemimpin/manajer juga dapat menunda
pemberian Reward (balas jasa) tersebut sebagai hukumannya jika bawahannya
tidak melakukan apa yang telah diperintahkan.
Kekuasaan Balas Jasa (reward) ini timbul karena Posisi atau Jabatan
seseorang yang memungkinkan dirinya memberikan penghargaan atau imbalan
terhadap pekerjaan ataupun tugas yang dilakukan oleh orang lain. Contohnya
seorang Manajer yang memiliki kekuasaan untuk melakukan penilaian kinerja
sehingga dapat menentukan besaran kenaikan gaji terhadap bawahannya.
2. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)