Anda di halaman 1dari 20

Isi Laporan PPK &

Pembahasan
Oleh:
Berlian Arinta Putri
16711054
ISI LAPORAN
A. Identitas Pasien

Nama Lengkap AS

Tanggal Lahir 15 Juni 1960


Umur 59 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Alamat Ngireng-ireng RT 03 Kec. Bambanglipuro, Kab. Bantul
Pekerjaan Buruh Setrika
Agama Kristen
Pendidikan Terakhir SD (SMP tidak lulus)
ISI LAPORAN
B. Anamnesis
 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke puskesmas bambanglipuro untuk kontrol rutin penyakit


asma dan sekaligus untuk mendapatkan persediaan obat. Saat datang,
pasien tidak mengalami keluhan namun satu hari sebelumnya mengalami
sesak napas dikarenakan udara yang dingin dan lembab dari hujan. Rasa
sesak yang dirasakan tidak sampai mengganggu aktivitas, dan mereda
setelah meminum obat salbutamol.
ISI LAPORAN
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat dislipidemia yang telah sembuh dengan pengobatan dan
memiliki penyakit asma sejak kecil hingga saat ini

 Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu : hipertensi & liver
Ayah : hipertensi, lambung, flek paru
Saudara kandung : asma, hipertensi, DM, gagal ginjal
Suami : Penyakit jantung
Anak : asma (1), gangguan jiwa (2)
ISI LAPORAN
 Riwayat Psikososial
a. Pekerjaan
Pasien merupakan seorang buruh setrika, dimana bekerjanya berdasarkan
panggilan atau pengantaran baju laundry. Waktu bekerjanya pun tidak pasti dan
tidak dapat dipastikan frekuensi dalam satu harinya.

b. Perkawinan
Pasien sudah menikah dan merupakan perkawinan satu-satunya dengan
dikaruniai dua orang anak. Namun saat ini, suami pasien sudah meninggal dunia
dikarenakan penyakit jantung. Berdasarkan anamnesis, riwayat perkawinan
pasien memiliki hubungan yang baik bersama suami.
ISI LAPORAN
c. Sosialisasi
Dalam hal sosialisasi, pasien mengikuti kegiatan yang ada dilingkungan
rumah. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan berupa menjenguk orang
sakit, melayat orang yang meninggal dunia, membantu masyarakat yang
sedang memiliki acara. Namun terkeit kegiatan yang sekedar berkumpul
tanpa ada peristiwa/kejadian tertentu tidak dilakukan pasien karena
pasien merasa takut tidak bias cocok.
ISI LAPORAN
d. Gaya Hidup
pola makan terdiri dari nasi, lauk pauk, dan sayur karena di lingkungan
rumah ditanami tumbuhan yang dapat dimasak. Minum air putih
dikatakan jarang namun selalu minum air teh. Merokok ataupun
konsumsi alcohol disangkal. Olahraga jarang dilakukan pasien namun
dalam mobilisasi, pasien selalu menggunakan sepeda. Berdasarkan
riwayat dislipidemia, diketahui pasien sering mengkonsumsi makanan
bersantan namun setelah terdiagnosis, sudah dapat mengubah pola
tersebut.
ISI LAPORAN
e. Lingkungan
Berdasarkan anamnesis, rumah pasien merupakan rumah sehat.
Lingkungan rumah pasien tidak padat, terdapat adanya ventilasi,
terdapat adanya pencahayaan, terdapat adanya kamar mandi di dalam
rumah. Disekitar rumah tidak terdapat adanya got atau selokan. Pasien
tidak memelihara hewan ternak, namun disekitarnya memelihara hewan
ternak. Pasien mengatakan terkadang tercium bau kotoran hewan ternak.
Berdasarkan pengamatan, area dalam rumah pasien nampak kurang
bersih, dan tercium bau dari area kamar mandi.
ISI LAPORAN
 Review Anamnesis Sistem
a) Serebrospinal : Demam (-), nyeri kepala (-) [Dalam batas normal]
b) Integumentum : gatal (-), ruam kulit (-),pucat (-) [Dalam batas normal]
c) Kardovaskular : berdebar-debar (-), nyeri dada (-) [Dalam batas normal]
d) Respirasi : Sesak (-), batuk (-), pilek (-) [Dalam batas normal]
e) Muskuloskeletal: kaku (-), lemah otot (-) [Dalam batas normal]
f) Gastrointestinal: mual (-), muntah (-) [Dalam batas normal]
g) Urogenital : nyeri berkemih (-), BAK lancer [Dalam batas normal]
ISI LAPORAN
C. Family Assessment
 Genogram
Nama Keluarga : Ibu AS
Tanggal pembuatan : 11 Maret 2020
ISI LAPORAN
 Family Mapping
Pasien Ibu AS Anak kedua M (Hubungan Fungsional)

 Family Structure
Berdasarkan data yang didaptkan, dikarenakan pasien tinggal Bersama anak
nomer dua , tanpa anggota keluarga lain maka dapat dikatakan bahwa family
structure pada pasien adalah nuclear family (keluarga inti)
ISI LAPORAN
 APGAR Komponen Indikator Hampir Kadang- Hampir Selalu
Tidak Pernah Kadang

Adaptation saya puas dengan keluarga saya karena setiap      


anggota sudah menjalankan kewajiban sesuai  
dengan seharusnya V

Partnership saya puas dengan keluarga saya karena dapat      


membantu memberikan solusi terhadap  
permasalahan yang saya hadapi V

Growth saya puas dengan kebebasan yang diberikan      


keluarga saya untuk mengembangkan  
kemampuan yang saya miliki V

Affection saya puas dengan kehangatan kasih saying      


yang diberikan keluarga saya V

Resolve saya puas dengan waktu yang disediakan      


keluarga untuk menjalin kebersamaan V

Interpretasi klasifikasi skor 6 (fungsi keluarga kurang sehat)

 
ISI LAPORAN
 SCREEM
  Resource/Strength Pathology/Weakness
Social Kegiatan yang bersifat bersama- Kegiatan yang sifatnya
  sama seperti menjenguk orang merekatkan diri tanpa ada
  sakit, melayat orang meninggal, pencetus peristiwa (hanya Economic Dapat memenuhi kebutuhan Tidak dapat memenuhi
  membantu tetangga apabila sekedar berkunjung) tidak   pokok rumah tangga kebutuhan selain kebutuhan
dibutuhkan seperti ketika ada dilakukan karena takut tidak   pokok.
acara dilakukan oleh pasien. cocok.  
Cultural Merasa teridentifikasi dengan   Educational Pasien memiliki wawasan yang Pasien memiliki riwayat
  budaya setempat walaupun     luas termasuk tentang pendidikan hingga SMP namun
  merupakan warga pindahan. -   kesehatan, ditunjang dengan tidak lulus
  Ada penerimaan dari budaya   banyak mencari informasi lewat
setempat berbagai media
Religious Sebagai non muslim, terdapat Jarang ke gereja karena jauh Medical Pasien rutin melakukan kontrol, Fasilitas kesehatan termasuk jauh
  adanya kebebasan dalam   mengikuti semua anjuran dokter, dari rumah.
  beribadah dan adanya dukungan   serta memiliki asuransi
  untuk beribadah   kesehatan
PEMBAHASAN

C. Relevansi Terkait Temuan Klinis


 Anamnesis
Berdasarkan anamnesis pasien, didapatkan informasi penting berupa faktor
pencetus berupa udara dingin dan lembab hujan, gejala sesak nafas serta riwayat
penyakit keluarga berkaitan dengan paru-paru. Informasi tersebut dapat digunakan
sebagai data-data yang dapat untuk menegakkan diagnosis.
PEMBAHASAN
Faktor pencetus
riwayat penyakit infeksi saluran napas, pajanan
terhadap allergen tungau, debu
akan dijumpai keluhan batuk, riwayat penyakit keluarga
rumah, bulu binatang, iritan asap
sesak, mengi, atau rasa berat di rokok, minyak wangi, kegiatan
dada walaupun kadang hanya seperti rhinitis alergi, dermatitis
jasmani, ekspresi emosional takut,
terdapat keluhan batuk yang atopic penting dalam penegakan
marah, frustasi, obat-obat aspirin,
terjadi pada malam hari atau diagnosis asma
penyekat beta, anti inflamasi non
sewaktu melakukan kegiatan steroid, lingkungan kerja, polusi
jasmani udara, pengawet makanan, dan
perubahan cuaca

(Sudoyo et al., 2014).


PEMBAHASAN
 Tatalaksana

Pada kegiatan PPK di Puskesmas Bambanglipuro, pasien Ibu AS melakukan


kontrol rutin penyakit asmanya. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di
puskesmas, didapatkan pemberian tatalaksana sebagai berikut yaitu pada
pemberian tatalaksana farmakologi, pasien mendapatkan obat berupa salbutamol
oral dengan dosis 2mg diminum tiga kali sehari
PEMBAHASAN
Asma 1. Asma pada saat serangan (Ringan, Sedang, Berat, Ancaman henti napas)
2. Asma pada saat tanpa serangan (Intermitten, Persisten ringan, sedang,berat)

(PB IDI, 2017)


PEMBAHASAN
Obat Asma

1. Obat pelega (Reliever) diberikan pada saat serangan asma yang mempunyai prinsip untuk dilatasi jalan napas melalui
relaksasi otot polos, memperbaiki dan atau menghambat bronkokonstriksi yang berkaitan dengan gejala akut seperti
mengi, rasa berat di dada, batuk, dan tidak memperbaiki inflamasi jalan napas atau menurunkan hiperresponsif jalan napas

2. Obat pengontrol (Controller) digunakan untuk pencegahan serangan asma dan diberikan dalam jangka panjang dan terus
menerus

(Sudoyo et al., 2014).


PEMBAHASAN
β agonis

suatu golongan obat yang memiliki efek bronkodilator melalui β2 adrenoreseptor yaitu reseptor yang terhubung
dengan protein G yang terdapat pada sel oto polos saluran napas

Klasifikasi 1. Short-Acting β agonist ( SABA) [salbutamol, terbutaline, pirbuterol, fenoterol, dan procaterol.]
2. Long-Acting β agonist (LABA) [salmeterol dan formoterol]
3. Ultra Long-Acting β agonist (Ultra-LABA)

(Billington et al., 2017).


PEMBAHASAN

(PB IDI, 2017).

Anda mungkin juga menyukai