Anda di halaman 1dari 9

Penyakit Akibat Kerja

BAB 17
Nama Kelompok 17 :
1. Andian Abrimar Hadi
2. Darius Bane Pa
3. Sarah Venni Candra Kirana
4. Shafira Aura Ramadhani
Penyakit Akibat Kerja di Rumah Sakit

Penyakit akibat kerja di rumah sakit dapat


menyerang semua tenaga kerja, baik tenaga
medis maupun non medis (WHO, 1983;
PitalPublishing KG yang digunakan pasien,
akan terpajan mikroorganisme patogen
Harrington, 1982; Anies, 2004).
Tenaga No Medis

• Pencucian (laundry), Petugas • Rumah tangga (Housekeeping),


pengumpul, pencuci dan distribusi Petugas kebersihan mempunyai
kembali linen kotor secara tetap.
risiko terbakar terpajan bahan
Untuk menghindari pajanan tetap
tersebut, petugas cuci harus biologi berbahaya ((biohazard).
melakukan: Kontak dengan alat medis sekali
a) Menyatukan semua linen kotor ke pakai (disposableequipment)
dalam kantong plastik, disimpan seperti jarum suntik bekas
secara hati-hati. maupun selang infus bekas.
b) Kantong plastik pengumpul linen Membersihkan seluruh ruangan
kotor sebaiknya diberi tanda atau rumah sakit dapat
terpisah, misalnya kantong plastik
meningkatkan risiko tidaklah
linen pasien berisiko tinggi seperti
penderita hepatitis dan AIDS dan membasmi mikro la infeksi.
terpisah denganpasien lain.
Tenaga No Medis

• Gizi (penyiapan makanan), Petugas • Sterilisasi Gas etilen oksida


penyiapan makanan dapat (ethyleneoxide) sterilisasi alat medis,
terpajan bakteri-bakteri Salmonela akan menjadi berbahaya bila sistem
serta Botulism dari bahan mentah pem- buangan sterilisasi kurang baik,
sehingga uap gas ini terhirup
ikan, daging dansayuran.
digunakan sebagai gas petugas.
Pencegahan terpenting di bagian
• Laboratorium Petugas di laboratorium
ini adalah tangan bersih dan berisiko tinggi terpajan bakteri, antara
menggunakan alat bersih. lain bakteri penyebab tuberkulosis dan
• Farmasi Apoteker yang virus penyebab hepatitis B.
berkomunikasi dengan pasien • Petugas Radiologi
kanker dapat ter- pajan obat anti Radiasi adalah resiko berbahaya yang
neoplastik. dikenal baik di rumah sakit dan usaha
penanggulangannya sudah dilakukan.
Tenaga Medis
• Perawat
• Dokter
Petugas perawat, stiap hari kontak
Dokter dapat tertular dan menularkan
langsung dengan pasien dalam waktu
penyakit pada pasiennya (penyakit
cukup lama (6-8 jam/hari), sehingga
beresiko tinggi terpajan nosokomial). Penyakit yang sering
mikroorganisme pathogen. Dapat menular kepada dokter adalah
menjadi pembawa infeksi dari satu tuberculosis, hepatitis B, HIV/AIDS,
pasien ke pasien lain, atau ke perawat rubella. cy-tomegalovirus, hepatitis C.
lainnya, yang dikenal dengan istilah (Adler, 1973) meneliti 271 orang
penyakit nosokomial. dokter di rumah sakit California. Hasil
tes tuberculin kulit pertama semuanya
• Dokter Gigi
negative. Namun, 2 tahum kemudian,
Penelitian dokter gigi di Singapura
15 orang dokter memberikan hasil tes
menemukan, tingginya kadar HBs Ag
postif dan 2 orang dokter menderita
dan anti HBC para dokter gigi
tuberculosis aktif.
dibandingkan dengan tenaga
kesehatan gigi lainnya. Didga
penularan ini melalui pejanan air
ludah pasien, , penyakit infeksi
lainnya adalah tuberculosis dan
HIV/AIDS.
Pencegahan dan Pengendalian

• Upaya pencegahan dan pengendalian dapat di


bagi dalam dua bidang yaitu kesehatan kerja
dan kelamatan kerja, yang di laksanakan
dalam waktu bersamaan.
1. Kesehatan Kerja
Disini berupa pelayanan peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan :
Gizi kerja yang baik
Pemeriksaan kesehatan (awal dan berkala)
Imunisasi hepatitis B
Pengobatan tenaga kerja yang sakit
2. Keselamatan Kerja
Berupa menghindari atau memperkecil kecelakaan ditempat
kerja, karena ketidaktahuan tentang penggunaan alat kerja
serta resiko menyertainya. Beberapa hal yang dapat
dilakukan antara lain :
 Latihan kerja yang aman, latihan penggunaan alat kerja dan
alat pelindung diri (APD)
 Komunikasi, dengan cara pertemuan singkat sebelum
bekerja (safety talks), pemasangan poster mengenai
keselamatan kerja
 Pengawasan dan monitoring dengan alat terhadap bahan
berbahaya secara berkala diruangan atau lingkungan kerja
dengan Nilai Ambang Batas (NBA) yang berlaku.
 Sistem perlindungan bahaya kebakaran di rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai