TATA
PENGERTIAN TUJUAN PENGGOLONGAN SUMBER
HUKUM
HUKUM
HUKUM HUKUM HUKUM
INDONESIA
DASAR
HUKUM
Sistem hukum adalah kesatuan hukum yang
berlaku pada suatu negara tertentu yang
dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya
UTRECHT
JCT SIMORANGKIR,SH DAN WOERJONO SA
STROPRANOTO, SH
SM AMIN, SH
PROF. SOEDIMAN KARTOHADIPROJO, SH
MH TIRTAATMADJAYA, SH
UTRECHT
Hukuman Penjara
Hukuman Sementara (max. 20
Pokok tahun, min 1 tahun)
Hukuman Kurungan
Hukuman Denda
Hukuman
Penyitaan/Perampasan barang tertentu
Tambahan
HK. LOKAL
TEMPAT
BERLAKUNYA
HK. NASIONAL
HK. INTERNASIONAL
HK. MATERIAL
FUNGSINYA
HK. FORMAL / ACARA / PROSES
HK. PUBLIK
ISINYA
HK. PRIVAT (SIPIL)
Berdasarkan sumbernya :
Hukum Undang-Undang adalah hukum yang
tercantum dalam peraturan perundangan.
Hukum Kebiasaan adalah hukum yang terletak
dalam aturan kebiasaan/adat istiadat yang
tumbuh dalam masyarakat.
Hukum Traktat adalah hukum yang timbul
dalam suatu perjanjian antar bangsa/negara
Hukum Jurisprodensi adalah hukum yang
terbentuk karena keputusan hakim
• Hukum tertulis :
a.hukum tertulis yang dikodifikasikan adalah
hukum yang telah dibukukan dalam satu kitab
secara sistematis dan lengkap, Contoh : KUHP,
KUHS
b.hukum tertulis yang tidak dikodifikasikan
Kodifikasi : Pembukuan jenis-jenis hukum tertentu
dalam kitab undang-undang secara lengkap
dan sitematis
• Hukum tak tertulis
Hukum Lokal adalah hukum yang berlaku di
bagian wilayah suatu negara tertentu saja.
Hukum Nasional adalah hukum yang berlaku di
seluruh wilayah suatu negara tertentu.
Hukum Internasional adalah hukum yang
mengatur hubungan yang melintas batas-batas
wilayah negara.
Ius Constitutum (hukum positip) adalah hukum
yang berlaku sekarang di suatu negara tertentu.
Ius Constituendum adalah hukum yang
diharapkan berlaku pada waktu yang akan
datang.
Hukum masa lampau.
Hukum Transitur (Antar waktu) adalah hukum
yang mengatur peristiwa hukum yang
menyangkut hukum saat ini dan yang berlaku di
masa lampu.
Hukum Asasi (hukum alam) adalah hukum yang
berlakunya tidak dibatasi oleh kurun waktu
tertentu.
Hukum Material adalah hukum yang mengatur
kepentingan-kepentingan dan hubungan-
hubungan yang berwujud perintah-perintah dan
larangan-larangan.
Hukum Formal/Acara/Proses adalah hukum
yang mengatur cara-cara melaksanakan dan
mempertahankan hukum material atau mengatur
cara-cara mengajukan perkara ke pengadilan dan
cara hakim dalam mengambil keputusan, Contoh
: KUHAP
Hukum Publik adalah hukum yang mengatur
hubungan antara negara dengan alat
perlengkapnya atau negara dengan
perseorangan yang menitik beratkan pada
kepentingan umum
Hukum Privat (Sipil) adalah hukum yang
mengatur hubungan antar perseorangan dengan
menitik beratkan kepentingan perseorangan
(individu)
Hukum Publik dan Hukum Privat (Sipil) dibagi
menjadi beberapa macam
HUKUM TATA NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI
HUKUM NEGARA
PUBLIK
HUKUM PIDANA
HUKUM INTERNASIONAL
HUKUM PERORANGAN
HUKUM KELUARGA
HUKUM
PERDATA
HUKUM HARTA KEKAYAAN
HUKUM
PRIVAT (SIPIL)
HUKUM WARIS
HUKUM
DAGANG
HUKUM TATA NEGARA
Hukum Tata Negara dapat dibedakan dalam :
Arti luas mencakup hukum tata negara dan
hukum administrasi negara.
Arti sempit hanya mencakup hukum tata negara
saja
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur
bentuk dan susunan pemerintahan suatu negara
yang meliputi susunan, tugas dan wewenang alat
perlengkapan negara serta hubungan antara
pemerintah pusat dengan daerah-daerah bagiannya
(daerah swatantra)
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Adalah hukum yang mengatur cara bekerjanya alat-
alat perlengkapan negara dalam menjalankan atau
melaksanakan tugas (hak dan kewajiban).
Di Indonesia hukum administrasi negara meliputi 3
(tiga) unsur :
Hukum Tata Pemerintahan mengenai aktivitas
kekuasaan eksekutif.
Hukum Administrasi dalam arti sempit
mengenai pengurusan rumah tangga negara.
Hukum tata usaha negara mengenai
penyelenggaraan kegiatan ketata usahaan negara.
HUKUM PIDANA
Adalah hukum yang mengatur pelanggaran dan
kejahatan terhadap kepentingan umum dan
perbuatan tersebut dapat diancam dengan hukuman
tertentu.
Hukum pidana dapat dibedakan :
Hukum pidana obyektif (Jus Punale) yang terdiri
hukum pidana material dan hukum pidana formal
(hukum acara pidana)
Hukum pidana subjektif (Jus Puneindi)
Hukum pidana umum
Hukum pidana khusus
Pelanggaran adalah tindak pidana ringan yang
diancam dengan denda, seperti bersepeda
motor tanpa SIM, melanggar rambu-rambu lalu
lintas, dsb.
Kejahatan adalah tindak pidana yang berat,
seperti pembunuhan, pencurian, penipuan, dsb.
Yang dimaksud kepentingan umum adalah
meliputi badan peraturan perundangan dan
kepentingan hukum tiap individu
HUKUM PERDATA
Dalam arti luas, hukum perdata merupakan
sebagian dari hukum sipil.
Dalam arti sempit, hukum perdata disamakan
dengan hukum sipil.
Hukum perdata adalah rangkaian peraturan yang
mengatur hubungan hukum antar perseorangan
dengan menitik beratkan pada kepentingan
perseorangan.
Hukum perdata bersumber pada KUHS (Burgerlijk
Wetboek = BW), yang sistematikanya terdiri atas 4
(empat) buku.
Sistematika KUHS
Buku I : perihal Orang (Van Person) memuat hukum
perorangan dan hukum keluarga
Buku II : perihal Benda (Van Zaken) memuat hukum
benda dan hukum waris
Buku III : perihal Perikatan (Van Verbintennissen),
memuat hukum harta kekayaan yang berkenaan
dengan hak dan kewajiban yang berlaku pada pihak-
pihak tertentu.
Buku IV : perihal Pembuktian dan Kadaluwarsa (Van
bewijs en verjaring), memuat alat-alat pembukatian
dan akibat-akibat lewat waktu terhadap hubungan
hukum.
Hukum Perorangan
Adalah himpunan peraturan yang mengatur manusia
sebagai subjek hukum dan kecakapan memiliki hak
serta bertindak sendiri dalam melaksanakan haknya itu
Dalam hukum manusia dan badan hukum adalah
sebagai pembawa hak (yaitu sesuatu yang mempunyai
hak dan kewajiban) dan disebut sebagai subjek hukum
Ada kelompok orang yang dinyatakan tidak cakap
bertindak sendiri dalam melaksanakan haknya
(melakukan perbuatan hukum) yaitu : Orang masih
dibawah umum (belum 21 tahun/belum dewasa);
Orang yang tidak sehat pikirannya (gila), pemabuk
dan pemboros, yakni mereka yang berada dibawah
pengampuan, orang perempuan dalam pernikahan.
Hukum Keluarga
Adalah hukum yang memuat peraturan yang timbul
dari pergaulan hidup kekeluargaan
Hukum keluarga meliputi :
1. Kekuasaan Orang tua
2. Perwalian
3. Pengampuan (Curatele)
4. Hukum Perkawinan
Kekuasaan Orang Tua :
Memuat kewajiban orang tua untuk memelihara anak,
membimbing dan mencukupi segala kebutuhan
anaknya yang belum dewasa sesuai
kemampuannya masing-masing. Dan setiap anak
wajib hormat dan patuh terhadap orang tua.
Kekuasaan orang tua berlaku selama ayah dan ibunya
masih dalam ikatan perkawinan
Kekuasaan orang tua berakhir / berhenti jika :
1) Anak telah dewasa (sudah 21 tahun)
2) Perkawinan orang tua putus (karena perceraian
atau salah satu meninggal)
3) Kekuasaan orang tua dipecat oleh hakim
4) Pembebasan dari kekuasaan orang tua.
Pemberian bimbingan dan menyelenggarakan kebutuhan
hidup yang dilakukan wali terhadap anak yatim piatu atau
anak yang belum dewasa yang tidak berada dibawah
kekuasaan orang tua.
a) Hukum Benda
b) Hukum Perikatan
Adalah hukum yang mengatur hak–hak kebendaan
bersifat mutlak, artinya hak terhadap kebendaan wajib
diakui dan dihormati oleh setiap orang
Pengertian Benda :
Dalam ilmu hukum : benda adalah segala sesuatu yang
dapat menjadi obyek hukum.
Menurut pasal 499 KUHS : benda adalah segala barang
dan hak yang dapat menjadi milik orang
Benda dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : Benda
Tetap dan Benda Bergerak
Hak terhadap benda dalam hukum perdata dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu : Hak atas benda-benda
berwujud dan Hak atas benda-benda tak
berwujud
Benda Tetap adalah benda-benda yang karena sifatnya,
tujuannya atau penetapan undang-undang dinyatakan
sebagai benda tak bergerak. Contoh : tanah, bangunan,
tanaman (sifatnya); mesin pabrik, sarang burung
walet (tujuannya); hak milik, hak hipotik, dsb
(penetapan undang-undang).
Kebiasaan
Yurisprodensi
Traktat
Doktrin
Adalah setiap peraturan yang dikeluarkan pemerintah
yang isinya mengikat kepada setiap orang (umum).
Contoh undang-undang dalam arti material di
Indonesia :
a) UUD 1945
b)Ketetapan MPR
c) Undang-Undang
d)Peraturan Pemerintah pengganti undang-undang
e) Peraturan Pemerintah
f) Keputusan Presiden
g) Peraturan Daerah
Adalah setiap peraturan yang dibuat oleh lembaga
(alat perlengkapan) negara yang memegang
kekuasaan membentuk undang-undang dan
diundangkan sebagaimana mestinya; atau dengan
kata lain bahwa setiap peraturan dapat disebut
sebagai undang-undang karena cara pembuatannya
Contoh : UU no 2 tahun 2008 tentang Partai Politik
Untuk membedakan antara undang-undang arti
formal dengan undang-undang arti material,
biasanya menggungakan istilah yang berbeda :
Undang-undang arti formal menggunakan sebutan
“Undang-Undang”
Undang-undang arti material menggunakan
sebutan “Peraturan Perundangan”
Ialah perbuatan yang tetap dilakukan berulang–ulang
dalam hal yang sama.
Kebiasaan meskipun tidak tertulis, apabila diterima dan
diyakini serta ditaati oleh seluruh warga masyarakat,
sehinggan bila ada tindakan yang berlawanan dengan
kebiasaan dianggap sebagai pelanggaran hukum.
Syarat timbulnya hukum kebiasaan :
Perbuatan itu dilakukan berulang-ulang dalam hal yang
sama dan diikuti oleh umum.
Adanya keyakinan hukum dari golongan orang-orang
yang berkepentingan
Ialah keputusan hakim terdahulu yang
sering dikuti dan dijadikan dasar keputusan
hakim-hakim kemudian (sekarang)
mengenai masalah yang sama atau perkara
yang sama.
Adalah perjanjian (persetujuan) yang diadakan
oleh dua negara atau lebih.
Pemerintah mengeluarkan
undang-undang yang
mengatur lembaga peradilan
Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 :