Anda di halaman 1dari 31

Retensio Urine ec BPH

Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
NAMA : TN. B
UMUR : 60 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
ALAMAT : JORONG SUBARANG OMBAK,
NAGARI MUARO, KECAMATAN SIJUNJUNG,
KABUPATEN SIJUNJUNG
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : PENSIUNAN PNS
STATUS PERNIKAHAN : MENIKAH
ANAMNESIS

• KU : Tidak bisa BAK sejak ± 2 Jam SMRS

• RPS : Tidak bisa BAK sejak ±2 Jam SMRS.


os mengaku sebelumnya menahan BAK sejak
pukul 06.00 SMRS. os dari perjalan memakai bus
dari Sijunjung ke Padang. Di perjalanan pasien
merasa ingin BAK namun sopir bis meminta
pasien untuk menahan beberapa waktu, saat itu
merasa nyeri pada perut bagian bawah, setelah
sampai ditempat BAK pasien merasa tidak bisa
BAK walaupun sudah mengedan kuat. Pasien
dibawa ke IGD RSUD Aro Suka.
ANAMNESIS

• BAK tidak lancar 4 bulan yang lalu. os harus menunggu pada


permulaan BAK, mengedan pada saat BAK, alirannya terputus-
putus tidak dipengaruhi perubahan posisi, pancaran air kencing
lemah dan menetes pada akhir BAK. os juga merasa tidak puas
setelah BAK, sering BAK terutama pada malam hari terbangun
untuk kencing, keluhan juga disertai nyeri saat BAK, nyeri BAK
tidak menjalar.

• BAK berdarah (-), tidak keruh, BAK keluar pasir (-), nyeri pinggang
(-), demam (-), penurunan BB (-).

• Tidak riwayat trauma pada alat kelamin, tidak riwayat trauma pada
tulang belakang. Tidak ada riwayat infeksi ataupun pembedahan
pada sistem urogenitalia.

• Pasien mengaku tidak ada penurunan fungsi seksual


ANAMNESIS

• Riwayat Penyakit Dahulu


– Tidak ada riwayat darah tinggi, stroke, penyakit jantung,
kencing manis, dan gout artritis.
• Riwayat Penyakit keluarga
– Tidak ada riwayat darah tinggi, stroke, penyakit jantung,
kencing manis dan gout artritis dalam keluarga.
• Riwayat Pengobatan
– Pasien belum pernah mendapat pengobatan untuk
keluhan yang sama. Pasien tidak sedang mengonsumsi
obat-obatan.
• Riwayat Kebiasaan
– Pasien tidak suka makan sayur dan buah, serta jarang
minum. Namun, BAB lancar 1x/2-3hari dengan konsistensi
normal. Minum banyak ± 8 gelas/hari.
PEMERIKSAAN FISIS

Keadaan Umum
– Kesadaran : Compos Mentis
– Kesan sakit : sakit ringan
– BB : 63 kg
– TB : 160 cm
– BMI : 24.6
– Kesan gizi : cukup
• Tanda Vital
– Tekanan Darah : 130/80 mmHg
– Nadi : 80 X/menit
– Pernapasan : 18 X/menit
– Suhu : 36,9 ºC
 
PEMERIKSAAN FISIS

Kepala dan Leher


– Bentuk kepala : normocephali
– Rambut : hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
– Wajah : simetris, tidak ditemukan benjolan
– Mata
• Conjungtiva anemis -/-, Sclera ikterik -/-, oedem palpebra -/-
• Pupil isokor, 3 mm, kekeruhan pada lensa -/-

• Telinga
– Tidak ditemukan kelainan pada preaurikula dextra dan sinistra, Bentuk
aurikula dextra dan sinistra normal, tidak ditemukan kelainan kulit, tidak
hiperemis, Tidak ditemukan kelainan pada retroaurikula dextra dan
sinistra
– Dinding meatus aurikularis dextra dan sinistra tidak oedem, tidak
hipremis
– Nyeri tekan tragus -/-, Nyeri tekan aurikula -/-, Nyeri tarik aurikula -/-,
Nyeri tekan retroaurikula -/-
PEMERIKSAAN FISIS

• Hidung
– Tidak terlihat deformitas
– Nares anterior: sekret -/-, darah -/-, hiperemis -/-

• Mulut
– Tidak ditemukan kelainan kulit daerah perioral
– Bibir tidak pucat, tidak kering,tidak sianosis
– Lidah tidak kotor, tidak tremor, tidak hiperemis, tidak kering, tidak nampak bercak-
bercak
– Uvula terletak ditengah, tidak oedem, tidak ada pulsasi, berwarna merah muda,
Faring tidak hiperemis
– Tonsila T1-T1, tidak hiperemis

• Leher
– Bentuk leher tidak tampak ada kelainan, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid,
tidak tampak pembesaran KGB, tidak tampak deviasi trakea
– Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba pembesaran KGB leher, kaku
kuduk (-), trakea teraba di tengah
– Pada auskultasi tidak terdengar bruit
– JVP 5-2cmH­2O
PEMERIKSAAN FISIS
• Thorax
• Thorax Anterior
• Inspeksi
– bentuk thorax simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernapasan yang tertinggal,
pernapasan abdominotorakal
– Pada sela iga tidak terlihat adanya retraksi ataupun bulging
– Tidak ditemukan eflouresensi pada kulit dinding dada,
– Tidak terdapat kelainan tuang iga dan sternum, Tidak terlihat spider navy
– Ictus cordis terlihat pada ics 5, 1 cm medial LMCS, pulsasi abnormal (-)
• Palpasi
– Pada palpasi secara umum tidak terdapat nyeri tekan dan tidak teraba benjolan pada dinding dada,
Gerak nafas simetris
– Vocal fremitus simetris pada seluruh lapangan paru, friction fremius (-), thrill (-)
– Teraba ictus cordis pada ics 5, 1 cm medial linea midclavicularis kiri , diameter 2 cm, kuat denyut
cukup
– Angulus costae 80 º
• Perkusi
– Kedua hemithoraks secara umum terdengar sonor
– Batas paru-hepar pada LNCD ics 6, peranjakan hepar 2 jari dibawah ics 6
– Batas kanan bawah paru-jantung pada ics 5 linea sternalis kanan, batas kanan atas paru-jantung
pada ics 3 LS kanan
– Batas paru-lambung pada linea axilaris anterior ics 8
– Batas kiri paru-jantung pada ics 5 LMCS, batas atas kiri paru-jatung pada ics 3 linea parasternalis
kiri
PEMERIKSAAN FISIS

• Auskultasi
– Suara nafas vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing-/-
– BJ I, BJ II regular, kekuata cukup, punctum maksimum pada linea midclavicula kiri ics
5, murmur (-), gallop (-), splitting (-)

• Thorax Posterior
• Inspeksi
– Bentuk simetris saat dinamis dan saat statis
– tidak terlihat eflouresensi, Tidak terlihat benjolan, Tidak terdapat kelainan vertebra
• Palpasi
– gerak napas simetris, vokal fremitus simetis
– Tidak ditemukan nyeri tekan
• Perkusi
– tidak terdapat nyeri ketuk, Perkusi secara umum terdengar sonor
– Batas bawah paru kanan pada ics 10, batas bawah paru kiri pada ics 11
• Auskultasi
– suara nafas vesikuler
PEMERIKSAAN FISIS

• Abdomen
• Inspeksi
– Bentuk perut rata, pinggang tampak simetris dari anterior dan posterior
– Eflouresensi (-), Tidak terdapat pelebaran vena-vena superficial
– Tidak terdapat smilling umbilicus
• Auskultasi
– Bising usus (+) normal
– Arterial bruit (-), venous hum (-)
• Palpasi
– supel, defens muskular umum dan setempat (-), turgor kulit baik, tidak
teraba massa
• Nyeri tekan (-) pada suprapubik
– Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba, Vesika fellea tidak teraba,
murphy sign (-) 
• Perkusi
– Perkusi secara umum terdengar timpani
– Batas bawah hepar sejajar linea midklavikularis dextra pada ics 7 dan
PEMERIKSAAN FISIS
• Extremitas
• Ektremitas atas
• Inspeksi
– Tangan kiri dan kanan simetris, tidak terlihat deformitas, tidak terdapat eflouresensi, tidak ada
ptechiae, tidak terdapat palmar eritem, distribusi rambut normal
– Kuku tidak tampak pucat, tidak sianosis, Tidak ditemukan clubbing finger
– Tidak tampak pembengkakan sendi, kedua extremitas atas dapat bergerak aktif dan bebas, Tidak
ada gerakan involunter, tidak ada tremor
• Palpasi
– tidak terdapat nyeri tekan, akral hangat dan kering
– pitting oedem (-)
– kekuatan otot normal 555 555
• Ekstremitas bawah
• Inspeksi
– Tungkai kiri dan kanan simetris, tidak terlihat deformitas, tidak terdapat eflouresensi, tidak ada
ptechiae, distribusi rambut normal
– Kuku tidak tampak pucat, tidak sianosis, Tidak ditemukan clubbing finger
– Tidak tampak pembengkakan sendi, kedua extremitas bawah dapat bergerak aktif dan bebas,
Tidak ada gerakan involunter
• Palpasi
– tidak terdapat nyeri tekan, akral hangat dan kering
– pitting oedem (-)
– kekuatan otot normal 555 555
PEMERIKSAAN FISIS
• STATUS LOKALIS
• REGIO SUPRAPUBIK
– INSPEKSI : DISTENSI
– PALPASI : NYERI TEKAN (+)
– PERKUSI : REDUP
• Regio Flank
– Nyeri tekan CVA : -/-
– Massa : -/-
– Ballotement : -/-
• Regio Genitalia Eksterna
– Inspeksi : Tidak tampak massa, tidak tampak pembesaran scrotum, terpasang kateter,
produksinya ada, urin berwarna kuning jernih
– Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, tidak teraba masa, tidak teraba pengerasan pada bagian ventral
penis.
• Regio Anal
– Inspeksi : Tidak tampak massa
– Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
– RECTAL TOUCHER : TONUS SFINGTER ANI CUKUP, AMPULA RECTI TIDAK KOLAPS, MUKOSA
RECTUM LICIN. PROSTAT : TERABA MEMBESAR, POLUS ATAS TIDAK DAPAT DIRABA, SULCUS
MEDIANUS MENDATAR, KENYAL, PERMUKAAN LICIN,TIDAK NYERI.
– REFLEKS BULBO-KAVERNOSUS (+)
– Sarung tangan : Feses ada, darah tidak ada, lendir tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN


PENUNJANG
• Laboratorium darah
• GDS : 134 mg/dl (< 140 mg/dl)
• Hb : 14.2 g/dl (13-18 g/dl)
• Leukosit : 16.800 /mm3 (4500-10000 /mm3)
• LED : mm/jam (0-10 mm/jam)
• Trombosit : 332.000 /mm3 (150000-
400000 /mm3)
• Ht : 38.8%
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Urinalisa
– Warna : kuning jernih
– Protein :-
– Reduksi :-
– Leukosit :-
– Eritrosit :-
– Epitel :-
– Bilirubin :-

• Foto BNO
– Tidak tampk urolitiasis opak

• EKG
– Normal
• Rontgen thorax PA
– Normal
DIAGNOSIS

• DIAGNOSIS KERJA
• Retensio Urine Akut ec Suspek BPH
• DIAGNOSIS BANDING
– Retensio Urine Akut ec Suspek BPH Ca prostat
– ISK
• RENCANA PEMERIKSAAN TAMBAHAN
– Ureum/Creatinin
– PSA
TERAPI

• PENATALAKSANAAN
– IVFD RL 20 tpm
– Pasang kateter urin
– Hytroz 1x 1 (1mg) Menjelang tidur

• PROGNOSIS
– Ad vitam : dubia ad bonam
– Ad sanationam : dubia
– Ad fungsionam : dubia
Diskusi
Diskusi
Tinjauan Pustaka
Tatalaksana

KATETERISASI URETHRA DRAINAGE SUPRAPUBIK


Tinjauan Pustaka
Komplikasi
Indikasi tindakan Invasif pada
BPH

Anda mungkin juga menyukai