Anda di halaman 1dari 6

ICRA PADA PROSES RENOVASI BANGUNAN

DI RUMAH SAKIT RAUDHAH BANGKO TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Rumah sakit selain sumber mendapatkan bantuan kesehatan, juga merupakan tempat

di mana banyak orang sakit berkumpul, dan juga orang yang berpotensi menjadi bertambah

sakit jika lingkungan tidak baik. Saat melakukan konstruksi, biasanya partikel debu dan

jamur yang tadinya menempel di dinding, lantai atau langit-langit dapat terlepas. Partikel ini

berpotensi menimbulkan infeksi bagi mereka yang rentan. Risiko yang berhubungan dengan

pekerjaan konstruksi/ renovasi pada awalnya dihubungkan dengan mutu udara yang terlalu

turun dan kontaminasi lingkungan dari jamur (e.g aspergillus spp) atau dengan kontaminasi

air (e.g.Legionella spp).

Di sini ICRA memberikan bantuan sebagai alat untuk menilai seberapa besar potensi

infeksi mungkin terjadi dari sebuah tindakan, dari yang sederhana seperti mengganti ubin

atau memasang kabel telepon, hingga konstruksi berat seperti merombak ruang rawat inap.

Dan dari nilai potensi tersebut, pemangku kebijakan di rumah sakit dapat menilai, tindakan

apa saja yang diperlukan dalam melakukan pencegahan dari dampak buruk yang mungkin

terjadi, dan seandainya tidak dapat dicegah, bagaimana agar dapat dikurangi.

Kegiatan konstruksi yang ada di RS Raudhah bangko selama 3 bulan terakhir adalah

pengecatan dan penggantian flapond yang berlokasi diruang direktur dilakukan pada

tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan 10 Agustus 2016 yang disetujui oleh tim
PPIRS dan komite PPI. Sebelum diadakan renovasi tim PPIRS, komite PPI, IPCN dan pihak

pekerja renovasi mengadakan pertemuan untuk membahas dampak dari proses pengecatan.

II. KEGIATAN RENOVASI

Pengecatan dan penggantian flapond di ruang kantor.

III Langkah-langkah Assesment

1. Persiapan Umum

a. Penyusunan ICRA oleh komite PPI

b. Komunikasi pelaksanaan renovasi dengan komite PPI tentang berbagai peraturan

yang berhubungan dengan renovasi tersebut

c. Koordinasi dengan petugas sanitasi lingkungan terkait pembuangan limbah renovasi

d. Edukasi supervisi tentang keselamatan lingkungan

e. Koordinasi dengan bagian keamanan

f. Koordinasi dengan pimpinan proyek


2. Langkah-Langkah monitoring proses renovasi

a. Mengidentifikasi jenis kontruksi kegiatan proyek

Kegiatan proyek berupa pengecatan dan mengganti flapond termasuk dalam

kegiatan yang menghasilkan debu sedang hingga tinggi.

Kesimpulan: kegiatan proyek pengecatan dan penggantian flapond termasuk

ke dalam jenis resiko type C.

b. Identifikasi kelompok resiko

Kegiatan pengecatan dan mengganti flapond terjadi di area kantor yang jauh

dari pasien.

Kesimpulan: pengecatan dan mengganti wallpaper termasuk dalam kelompok

resiko rendah.

c. Matrix penilaian resiko

Penghitungan matrix ICRA Renovasi untuk Patient Risk Group termasuk dalam

“Low Risk Group” dengan nilai II, dan Construction Project Type masuk dalam

“Type C”.

Kesimpulan: Kegiatan renovasi ini menurut matrix penilaian resiko masuk

kedalam resiko rendah type C kelas II.

d. Deskripsi tindakan pengendalian infeksi berdasarkan kelas

Selama pengecatan dan penggantian flapond petugas renovasi m e n y e d i a k a n

sarana aktif untuk mencegah debu udara dari penyebaran ke

atmosfir, menyemprot dengan air pada permukaan kerja untuk

mengendalikan debu pada waktu pemotongan, menutup pintu


yang tidak terpakai dengan lakban, memblokir dan menutup

ventilasi udara, menempatkan tirai debu dipintu masuk dan

k e l u a r a r e a k e r j a, hilangkan sistem HVAC, setelah pengecatan dan

penggantian flapond selesai permukaan area kerja dilap dengan pembersih atau

desinfektan, wadah limbah konstruksi ditutup rapat sebelum ditransportasikan, pel

basah dan vakum atau keringkan serta bersihkan sebelum meninggalkan area

kerja., mengembalikan sistem HVAC.

e. Identifikasi kegiatan ditempat khusus

Kegiatan pengecatan dan penggantian flapond diarea ruang kantor.

f. Identifikasi masalah yang berkaitan dengan ventilasi, pipa ledeng, listrik dalam

hal terjadinya pemadaman kebakaran

Menutup ventilasi yang ada selama proses pengecatan dan penggantian kantor.

g. Identifikasi langkah-langkah pencegahan, menggunakan penilaian sebelumnya

Ruanagan yang sedang direnovasi ditutup untuk sementara dan dipasang tanda

pemberitahuan renovasi.

h. Pertimbangkan potensial resiko dari kerusakan air

Pada pengecatan ulang dan pemasangan flapond ini tidak ada resiko

kerusakan yang menyebabkan kerusakan saluran air.

i. Jam kerja

Jam pengerjaan renovasi tidak mengganggu terhadap jam pelayanan pasien

karena kegiatan renovasi berada diarea kantor.


j. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi

Selama pengecatan dan penggantian flapond, ruangan yang direnovasi

dipindahkan keruangan sementara yaitu ruang aula rapat.

k. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempat atau bak cuci
tangan

Selama kegiatan renovasi ini wastafel yang berada di ruang renovasi ditutup

tetapi menggunakan wastafel yang ada didekat kamar mandi.

l. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum bak/tempat cuci tangan


tersebut

Sebelum renovasi dilakukan telah diadakan pertemuan untuk membahas

rencana kegiatan renovasi ini dan menyetujui jumlah minimum bak/tempat cuci

tangan.

m. Apakah PPIRS /IPCN setuju dengan rencana relative terhadap utilitas ruangan

bersih dan kotor

Dalam pertemuan yang dilakukan oleh PPIRS/IPCN dengan tim pelaksana

renovasi sudah mempertimbangkan utilitas ruangan bersih dan kotor.

n. Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek

Untuk sementara akses jalan yang digunakan kearah ruang renovasi dialihkan

atau dipasang pemberitahuan sedang ada renovasi, sedangkan pembersihan

puing-puing sisa renovasi telah dikoordinasikan dengan petugas sanitasi

lingkungan terkait pembuangan limbah renovasi.


IV. PENUTUP

A. Kesimpulan

ICRA Konstruksi adalah proses menetapkan resiko potensial dari transmisi

udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor, dalam fasilitas selama

konstrusksi, renovasi, dan kegiatan maintenance.

Kegiatan konstruksi yang ada di RS Raudhah Bangko selama 3 bulan

terakhir adalah pengecatan dan penggantian flapond yang berlokasi diruang

kantor dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan 10 A g u s t u s

2016 yang disetujui oleh tim PPIRS dan komite PPI.

Berdasarkan monitoring ICRA Konstruksi pengecatan dan pemasangan

flapond, RS Raudhah Bangko termasuk ke dalam resiko rendah type C Kelas

I I dan di intervensi sesuai panduan.

Anda mungkin juga menyukai