Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

Identifikasi Resiko Infeksi - ICRA


(Infection Control Risk Assessment)
Di Lantai Granit Gedung ICU
Agustus 2019

A. Pendahuluan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi tahun 2012 untuk pencegahan infeksi di RS
perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan Prioritas Program dan
Pencegahan Infeksi RS. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan Tim K3RS
Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi turut berperan dalam
memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi mulai
dari tahap perencanaan, proses sampai dengan finising bangunan dengan
melampirkan kajian Identifikasi Risiko Infeksi / ICRA (Infection Control Risk
Assessment ) yang dikeluarkan oleh PPIRS pada setiap akan melaksanakan
konstruksi/renovasi bangunan.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yg didapat dan ditularkan
diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak,
mahasiswa dan pengunjung
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas
kesehatan dan resiko terhadap pengunjung
3. Mengidentifikasi resiko kebakaran dan gangguan fasilitas penunjang lainnya

4. Perencanaan
Tanggal : Insidental di kerjakan 2 tahap pada bulan mei dan agustus 2019
Lokasi : Ruang ICU gedung IBS lantai 3
Kegiatan : Renovasi /Pemeliharaan Lantai Granit Ruang ICU akibat pipa air
yang bocor

5. Analisis ICRA
Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : TIPE A
2. Kelompok Resiko : Resiko tertinggi
3. Level ICRA : Level II

Kelompok Pasien Resiko Tipe Proyek Konstruksi


Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Kelompok Resiko Rendah I II II III/IV
Kelompok Resiko Medium I II III IV
Kelompok Resiko Tinggi I II III/IV IV
Kelompok Resiko Tertinggi II III/IV III/IV IV

Tipe proyek Renovasi Lantai Granit ICU termasuk dalam : Level I


dimana terdapat hal– hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :
6. Sebelum Melakukan Renovasi :
1. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas
konstruksi.
2. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan
debu.
3. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari tempatnya
ke udara.
4. Matikan Jalur Listrik pada Area Pembongkaran,
5. Perhatikan letak Pipa distribusi Gas, bila menghalangi atau terdampak saat
dilakukan pembangunan maka harus di pindah atau di amankan.
6. Persiapan bahan bahan dengan benar. Hindari menggunakan bahan yang dapat
mencemari lingkungan baik bahan kimia beracun maupun bahan mudah terbakar
7. Bila terpaksa menggunakan bahan bahan tersebut gunakan APD dengan benar
dan persiapan alat pemadam kebakarn

1. Selama Renovasi :
1. Setiap petugas yang memasuki area kerja harus memakai pelindung
alaskaki/sepatu.
2. Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang selesai
telah diinspeksi oleh K3RS dan PPIRS.
3. Semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu pada saat memotong.
4. Tutup pintu yang tidak dipakai dengan selotip.
5. Memblok dan menutup ventilasi udara.
6. Letakkan keset di pintu masuk dan pintu keluar dari area konstruksi.
7. Lepaskan, Matikan atau lakukan isolasi system HVAC (AC) di area kerja.
8. Pengiriman atau kereta. Tutup rapat dengan selotip kecuali sudah ada
penutupnya.
9. Berikan penghalang yang lengkap, seperti sheetrock/lembaran penutup triplek,
plastic, untuk menutup area kerja dari area non kerja
10. Tutup lubang, pipa-pipa, sambungan-sambungan, dan bolongan-bolongan
dengan benar.

1. Sesudah Renovasi
1. Area dilakukan pengepelan basah dengan desinfektan
2. Pindahkan material dengan hati hati untuk meminimal kanpenyebaran kotoran
dan debu terkait konstruksi
3. Sambung kembali jaringan listrik dengan benar
4. Periksa kembali pipa pipa jalur distribusi gas medis
Identifikasi area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial
N KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSI RISIKO
O INFEKSI
1. Unit Bawah Ruang Bedah Umum IBS Bising
2. Unit Atas - -
3. Lateral/ Samping Ruang Perawatan ICU Bising, Debu
Kanan
4. Lateral kiri Ruang Isolasi ICU Bising, Debu
5. Belakang Ruang Perawatan ICU Bising, Debu
6. Depan - -

12. Kesimpulan
Renovasi Lantai Granit gedung ICU bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan
potensi risiko infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan RS. Risiko pencemaran
B3 dan potensi kebakaran telah di persiapkan penangannnya.

13. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA (Infection Control Risk
Assessment) sebagai upaya PPI dan K3RS dalam Pencegahan Resiko Infeksi,
pencemaran B3 dan kebakaran sebelum dilakukan renovasi/pembangunan.

Banyuwangi, Agustus 2019

IPCN Pemeliharaan Sarana Kepala Ruangan

............................................................................................................................................
......
LAPORAN
Identifikasi Resiko Infeksi - ICRA
(Infection Control Risk Assessment)
Renovasi Gedung Radiologi
Mei 2019
C. Pendahuluan
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi tahun 2012 untuk pencegahan infeksi di RS
perlu dilakukan kajian resiko untuk menentukan Prioritas Program dan
Pencegahan Infeksi RS. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan Tim K3RS
Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan Banyuwangi turut berperan dalam
memberikan masukan berkaitan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi mulai
dari tahap perencanaan, proses sampai dengan finising bangunan dengan
melampirkan kajian Identifikasi Risiko Infeksi / ICRA (Infection Control Risk
Assessment ) yang dikeluarkan oleh PPIRS pada setiap akan melaksanakan
konstruksi/renovasi bangunan.

D. Tujuan
7. Mengidentifikasi dan menurunkan risiko infeksi yg didapat dan ditularkan
diantara pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga kontrak,
mahasiswa dan pengunjung
8. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, petugas
kesehatan dan resiko terhadap pengunjung
9. Mengidentifikasi resiko kebakaran dan gangguan fasilitas penunjang lainnya

10. Perencanaan
Tanggal : Januari –maret 2019
Lokasi : Ruang / Gedung Radiologi
Kegiatan : Renovasi /Pemeliharaan Gedung Radiologi.

11. Analisis ICRA


Aktivitas Konstruksi bangunan berdasarkan :
4. Tipe : TIPE B
5. Kelompok Resiko : Resiko Medium
6. Level ICRA : Level II

Kelompok Pasien Resiko Tipe Proyek Konstruksi


Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Kelompok Resiko Rendah I II II III/IV
Kelompok Resiko Medium I II III IV
Kelompok Resiko Tinggi I II III/IV IV
Kelompok Resiko Tertinggi II III/IV III/IV IV

Tipe proyek Renovasi Gedung Radiologi termasuk dalam : Level II


dimana terdapat hal– hal yang harus diperhatikan dan dilakukan sebagai berikut :

12. Sebelum Melakukan Renovasi :


8. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari aktivitas
konstruksi.
9. Petugas Renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan
debu.
10. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari tempatnya
ke udara.
11. Matikan Jalur Listrik pada Area Pembongkaran,
12. Perhatikan letak Pipa distribusi Gas, bila menghalangi atau terdampak saat
dilakukan pembangunan maka harus di pindah atau di amankan.
13. Persiapan bahan bahan dengan benar. Hindari menggunakan bahan yang dapat
mencemari lingkungan baik bahan kimia beracun maupun bahan mudah terbakar
14. Bila terpaksa menggunakan bahan bahan tersebut gunakan APD dengan benar
dan persiapan alat pemadam kebakarn

2. Selama Renovasi :
11. Setiap petugas yang memasuki area kerja harus memakai pelindung
alaskaki/sepatu.
12. Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang selesai
telah diinspeksi oleh K3RS dan PPIRS.
13. Semprotan air ke permukaan kerja untuk mengontrol debu pada saat memotong.
14. Tutup pintu yang tidak dipakai dengan selotip.
15. Memblok dan menutup ventilasi udara.
16. Letakkan keset di pintu masuk dan pintu keluar dari area konstruksi.
17. Lepaskan, Matikan atau lakukan isolasi system HVAC (AC) di area kerja.
18. Pengiriman atau kereta. Tutup rapat dengan selotip kecuali sudah ada
penutupnya.
19. Berikan penghalang yang lengkap, seperti sheetrock/lembaran penutup triplek,
plastic, untuk menutup area kerja dari area non kerja
20. Tutup lubang, pipa-pipa, sambungan-sambungan, dan bolongan-bolongan
dengan benar.

2. Sesudah Renovasi
5. Area dilakukan pengepelan basah dengan desinfektan
6. Pindahkan material dengan hati hati untuk meminimal kanpenyebaran kotoran
dan debu terkait konstruksi
7. Sambung kembali jaringan listrik dengan benar
8. Periksa kembali pipa pipa jalur distribusi gas medis

Identifikasi area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial


N KATEGORI UNIT NAMA UNIT POTENSI RISIKO
O INFEKSI
1. Unit Bawah - -
2. Unit Atas - -
3. Lateral/ Samping Ruang Laboratorium Bising, Debu
Kanan
4. Lateral kiri Toilet Umum Bising, Debu
5. Belakang Gudang Farmasi Bising, Debu
6. Depan Loket Pendaftaran Bising Debu

14. Kesimpulan
Renovasi Gedung Radiologi bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan potensi
risiko infeksi bagi petugas, pasien dan lingkungan RS. Risiko pencemaran B3 dan
potensi kebakaran telah di persiapkan penangannnya.

15. Penutup
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA (Infection Control Risk
Assessment) sebagai upaya PPI dan K3RS dalam Pencegahan Resiko Infeksi,
pencemaran B3 dan kebakaran sebelum dilakukan renovasi/pembangunan.

Banyuwangi, Mei 2019

IPCN Pemeliharaan Sarana Kepala Ruangan

Anda mungkin juga menyukai