MENGENAL ALAT-2 NAVIGASI KAPAL LAUT

DOKUMENTASI : RUANG NAKHODA KAPAL

LAUT
VI.A DASAR HUKUM NAVIGASI

HUKUM INTERNASIONAL

HUKUM NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

DAMPAK PEMBERLAKUAN HUKUM

KENAVIGASIAN
 VI.A.1 HUKUM INTERNASIONAL

PENGATURAN NAVIGASI YANG MENYANGKUT

TENTANG KEAMANAN, KOMUNIKASI DAN
PERALATAN NAVIGASI/SARANA BANTU NAVIGASI
DIATUR OLEH PERSERIKATAN BANGSA BANGSA
(PBB) YANG TERGABUNG DALAM INTERNATIONAL
MARITIME ORGANIZATION (IMO):
 VI.A.1 PERATURAN YG MENGESYAHKAN UNTUK BERLAKUNYA
KEPUTUSAN IMO
NO. U RAIAN NO. KEPUTUSAN WAK T U
1 CONVENTION ON THE INTERNATIONAL REGULATIONS FOR 1972 1972
PREVETING COLLISION(COLREG) YG DIRATIFIKASI KEPPRESE NO. 50 TAHUN 1979
KEDALAM KEPPRES RI DAN LEMBARAN NEGARA RI NO.53 TAHUN 1979
2 PENGESAHAN “ROUTERING SYSTEM” DI SELAT MALAKA- IMO R NO.A.375 14 NOPEMBER 1979
SINGAPURA
3 INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SAFETY OF LIFE AT NO. 765 1989
SEA 1974 DAN DIRATIFIKASI KE DALAM KEPUTUSAN
PRESIDEN RI DAN LEMBARAN NEGARA NO.65 1980
4 KEPMENHUB TENTANG PEMBERLAKUAN “THE IALA KM.137/AL/401/PHB- 1980
MARITIME BOUYAGE SYSTEM UNTUK RAYON “A” DALAM 80
TATANAN SBNP
5 UNITED NATION CONVENTION ON LAW OF THE SEA(UNCLOS) 1982
6 KONVENSI HUKUM LAUT PBB DAN DIRATIFIKASI KE DALAM NO.17 1985
UU
7 UNCLOS YANG DIRATIFIKASI KE DALAM UU RI DAN NO.17 1985
LEMBARAN NEGARA RI NO.76 1985
8 ADOPTION, DESIGNATION AND DISTRIBUTION OF ARCCHIPE- NO.79/69 1998
LAGIC SEA LANES( ALUR LINTAS KEPULAUAN INDONESIA NO.76 1985
(ALKI)
9 HAK & KEWAJIBAN KAPAL ASING DALAM MELAKSANAKAN PP NO.36 2002
 VI.A.2 HUKUM NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NO. URAIAN KEPUTUSAN NOMOR KEPUTUSAN WAK T U

1 P E LAYARAN UU NO.17 2008

2 ZONA EKONOMI EKSLUSIF INDONESIA(ZEE) UU NO.5 2003

3 PERAIRAN INDONESIA UU NO.6 2006

4 KONSEPSI NUSANTARA DEKLARASI JUANDA 1957

5 ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK KEPMENHUB NO.KM.80 1993

NAVIGASI
6 PENYELENGGARAN SBN PELAYARAN PADA KEPMENHUB 1987
LOKASI BANGUNAN LEPAS PANTAI NO.KM.261/AL.001/PHB-87

7 DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK PP.N0.61 1998

DASAR GARIS PANGKAL KEPULAUAN
INDONESIA DI LAUT NATUNA
8 ORGANISASI DAN TATA KERJA DITJENLA KEPMENHUB 1980
NO.KM.164/0T.002/PHB-80

9 KENAVIGASIAN PP NO.81 2000

VI.A.3 DAMPAK PEMBERLAKUAN HUKUM
KENAVIGASIAN

KEWAJIBAN
LARANGAN
SANKSI
VI.B PERALATAN NAVIGASI

SISTEM NAVIGASI

KENAVIGASIAN

KEGIATAN
KENAVIGASIAN

NAVIGASI LAUT
 VI.B.1 SISTEM NAVIGASI

TEPAT AMAN
MEMBANTU MANUSIA
DALAM PERJALANAN
SELAMAT TIBA DI SASARAN
 VI.B.2 KENAVIGASIAN
TELEKOMUNI
SBNP KASI HYDROGRAFI
PELAYARAN

PENANGANAN
ALUR &
PEMANDUAN KERANGKA
PERLINTASAN
KAPAL

PEKERJAAN KESELAMATAN
SALVAGE BAWAH AIR PELAYARAN
 VI.B.3 KEGIATAN KENAVIGASIAN

MAMPU
MENCAKU
P KESELAMATAN MEMENUHI
BERLAYAR RISKAN
SELURUH
PADA MASING-2
PERSYARATAN
PERAIRAN INTERNASIONAL
INDONESI PERAIRAN
A
 VI.B.4 NAVIGASI LAUT

MENENTUKAN RUTE
POSISI KAPAL PERJALANAN KAPAL

MENENTUKAN MENENTUKAN JARAK

HALUAN , TEMPAT YANG DTEMPUH
TOLAK DAN TEMPAT KAPAL
TIBA KAPAL
VI. CONTOH-CONTOH ALAT NAVIGASI DI KAPAL
VI.C. ALAT – ALAT NAVIGASI

* TOPDAL * RADAR:
(TANGAN;MESIN;SAL)
(RADIO DETECTION
* PERUM:
KONVENSIONAL
AND RANGING)
(TANGAN;MESIN;GEMA)
* GPS (GLOBAL
* PEDOMAN MAGNIT: POSITIONING SYSTEM)

MODERN
(KERING;BASAH;GASING)
* SEXTANT
* GMDSS (GLOBAL
* PEDOMAN GASING MARITIME DISTRESS
(GYRO-COMPASS) SAFETY SYSTEM)
* ALAT PESAWAT
BARING * NAVTEX
(SEMAT;THOMSON;PELOR * ELECTRONIC
US) CHART
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS
TOPDAL & PERUM
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS PEDOMAN
MAGNIT
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS
SEXTANT
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS
PEDOMAN GASING (GYRO COMPASS)
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS RADAR
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS
GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
VI.C KOMUNIKASI GMDSS DI LAUT & DARAT
VI.C CONTOH PERALATAN GMDSS
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS NAVTEX
CONTOH PERALATAN NAVIGASI JENIS
ELECTRONIC CHART
VI.D SARANA BANTU NAVIGASI

PUBLIKA BENDA-BENDA
SI PEMBANTU
TENTANG NAVIGASI (AID
NAVIGASI TO NAVIGATION)
VI.D.1 PUBLIKASI TENTANG NAVIGASI

ALMANAK
PETA LAUT NAUTIKA

BUKU-
BUKU DAFTAR-
KEPANDUA DAFTAR
N BAHARI
VI.D.1.4 DAFTAR - DAFTAR
BERITA
PELAUT
DAFTAR (NOTICE
DAFTAR ILMU TO
SUAR(LIS PELAYAR MARINE
T OF AN(NAVIG R)
LIGHT) DAFTAR ATION
PASANG TABLE)
DAFTAR SURUT(T
ARUS IDE OCEAN
PASANG( TABLE) PASSAGE
TIDAL S FOR
STREAM THE
TABLE) WORLD
VI.D.2 BENDA-BENDA PEMBANTU
NAVIGASI
SISTEM

MARCU SUAR & KAPAL

PELAMPUNG
SISTEM PERAMBUAN

&
PERAMBUAN

SUAR
YANG
MARCU
UNIVERSAL:
SUAR &
-SISTEM KAPAL SUAR
LATERAL
-SISTEM
KARDINAL
VI.D.2.1 SISTEM PERAMBUAN
Fungsi Utama Sebagai
Tanda, adanya Bahaya dan
Penuntun serta Perubahan
“Countour”

Sistem
Sistem Lateral Kardinal
VI.D.2.1 SISTEM LATERAL & KARDINAL

SISTEM SISTEM
LATERAL: KARDINAL:
Dipakai di Tepi-
Tepi Pantai & Dipakai Di Laut
Peraraian-2 Sempit Lepas Pantai
VI.D.2.2 SISTEM PELAMPUNG (BUOY)
PELAMPUNG BERFUNGSI
UNTUK ALAT PEMBANTU
NAVIGASI

WAR NA NORMA
 VI.D.2.2.1 W A R N A PELAMPUNG
Hitam,Hitam Putih Merah (Nomor
Kotak-2,Hitam Genap) Merah Putih Warna Yang
Kuning,Kotak-2 , Kotak-2,Merah Menunjukkan
Hijau (Nomor Kuning Kotak-2, Di Gosong Tengah
Ganjil) Di Letakkan Letakkan Sebelah (Perairan Dangkal
Sebelah Kanan Alur Kiri Alur Pelayaran di Tengah Alur)
Pelayaran Masuk Masuk Pelabuhan
Pelabuhan

Warna-2 Khusus (Hijau)

Warna Yang Menunjukan Batas
Menunjukkan Letak-2
Perairan Bebas Dengan
Kerangka Kapal Yang
Perairan Pedalaman
Tenggelam
VI.D.2.2.2 N O R M A

Pelampung Mempunyai Nomor,Huruf Atau

Kombinasi Serta Mengeluarkan Bunyi Gong
atau Lonceng

GANJIL (1,3,5,7 dst)

GENAP (2,4,6,8 dst) Terdapat Di Sebelah
Terdapat Di Sebelah Kiri Kanan
VI.D.2.2 MARCU SUAR & KAPAL SUAR

MARCU SUAR: KAPAL SUAR :

KAPAL SUAR
FUNGSINYA SAMA
DIBANGUN DENGAN MARCU SUAR,
SEPANJANG PANTAI HANYA SAJA
YANG DAPAT DILALUI DIDIRIKAN KARENA
OLEH KAPAL, TIDAK BISA DIBANGUN
MISALNYA DI MARCU SUAR
TANJUNG, TELUK &
LOKASI-2 BERBAHAYA KAPAL SUAR UKURAN
500 DWT, DENGAN
TINGGI SUAR 9-12 M
VI.D.2 CONTOH PEMASANGAN BUOY DI ALUR PELAYARAN
VI.D.2. CONTOH BUOY & PELAMPUNG
VI.D.2 CONTOH PELAMPUNG & BUOY
VI.D.2 CONTOH MARCU SUAR
VI.D.2 CONTOH KAPAL SUAR