PF Ginjal
PF Ginjal
GINJAL
Ultrafiltrasi glomerulus
- Renal Blood Flow (RBF), 25% CO +/- 120 ml/menit
- 1/5 plasma atau 125 ml/menit dialirkan melaui glomerulus ke
kapsul Bowman disebut GFR = proses ultrafiltrasi
- Komposisi persis sama dengan plasma, kecuali protein
kelompok :
1. Elektrolit (Na,K,Ca,Mg,bikarbonas,klorida, fosfat)
2.non elektrolit (glukosa, asam amino, metabolit akhir
protein
: urea, asam urat, kreatinin)
Reabsorpsi dan Sekresi tubulus
- setelah filtrasi reabsorpsi selektif pori pori
kapiler
- juga terjadi sekresi
- proses sekresi dan absorpsi : melalui transport aktif
maupun pasif
Fungsi ekskresi :
1. Mengeluarkan nitrogen sisa metabolisme; urea, asam
urat, kreatinine
2. Regulasi elektrolit dalam batas normal
3. Mempertahankan pH plasma 7.4, dengan
mengeluarkan H+ dan membentuk kembali HCO3-
4. Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285
mOsmol dengan mengubah kandungan / sekresi air
Fungsi non ekskresi
1. Menghaslkan renin pengaturan tekanan darah
2. Menghasilkan erithropoetin faktor stimulasi
produksi eritrosit di sumsum tulang
3. Metabolisme vit D menjadi bentuk aktifnya
4. Degradasi insulin
5. Menghasilkan prostaglandin
1. Metabolism
2. Hormon release
3. Regulation,
Excretion,
Elimination
1. Metabolism
2. Hormon release 3. Regulation,
Excretion,
1. Gluconeogenesis Elimination
1. Erythropoetin
2. Fatty acid 2. Calcitriol
breakdown
3. Renin angiotensin
3. Hormon
inactivation 4. Kinin
4. Ammonia 5. Prostaglandin
production
3. Regulation,
1a. Metabolism 2. Hormon release Excretion,
Elimination
Gangguan
Tekanan
darah
Gangguan
Kebocoran metabolisme air,
protein elektrolit, mineral,
asam basa
GGA adalah Kegagalan fungsi ginjal yang berjalan cepat,
berakibat penimbunan sisa metabolisme nitrogen (azotemia),
yang bukan disebabkan faktor ekstra renal
biasanya reversible
› Beda dengan GGK : pd GGK mundur pelan pelan,
ireversible
PATOFISIOLOGI
› terjadi penimbunan bahan sisa metabolisme
› kadar BUN : s creatinin = 20 : 1 (gg ekstra renal = 30 : 1 )
› jenis : prerenal, intrarenal, post renal
Prerenal : RBF turun ischemia ginjal
› bila RBF dipulihkan ( volume darah dipulihkan / syok diatasi
/ cardiac out put normal ) membaik
› Bila hipoperfusi berlangsung lama ischemia intra
renal failure ( syok, CHF,anafilaksis, sepsis)
Intra renal ARF :
› kerusakan ginjal akibat bahan nefrotoksik, reaksi radang /
imunologik : GNA, hepatorenal syndrome, vaskulitis, ATN
Postrenal :
› obstruksi saluran dari calices meatus urethra
› diatas kd seni : bilateral, kecuali bila hanya 1 ginjal
› obstructive uropathy batu ginjal, strictura urethrae, BPH
Ca prostat, Ca buli, Ca cerviks
Hipotensi berat akibat :
perdarahan hebat, penyakit jantung, dehidrasi, DIC,
kristal asam urat, reaksi transfusi hemoilitik,
komplikasi infeksi ( pielonephritis ), GNA, vaskulitis,
hepato renal syndrome pada cirrhosis
Acute tubular necrosis :
tersering , akibat kerusakan nefron karena ischemia atau
bahan toksin ( nefrotoksin ),
bahan nefrotoksik : obat anti biotik, analgesik, bahan kontras
onset : terjadinya faktor presipitasi sampai timbul oliguria
beberapa jam sampai beberapa hari
oliguria : berlangsung 1 minggu sampai bbrp minggu
BUN, s creatinin meningkat , urine < 400 ml/24 jam
BJ urine rendah, kelainan sedimen urine +
diuresis = high output phase :
diuresis meningkat sampai 10 liter /24 jam ,
berlangsung 2- 6 minggu , BUN tak meningkat lagi
recovery : BUN mulai turun, sampai normal
convalescent : BUN normal, namun pasien merasa masih
lemah
Gejala dan tanda tergantung dari penyebab : prerenal, intra
renal, post renal
Prerenal hipoperfusi hipotensi, tachikardi, output
urine berkurang, CVP turun, lethargy sesuai gejala
penyebab : CHF, dehidrasi
Intrarenal : mengenai glomerulus dan tubulus pada
Acute tubular necrosis evaluasi adanya urine
berkurang, hipotensi, CVP meningkat, tachicardi
Post renal : mencerminkan adanya obstruksi saluran
bawah : - oliguria, intermittent anuria, uremia berat, sulit
kencing
Perhatikan gejala uremia umum : nausea, vomitting, sakit
kepala, BB naik, edema perifer, tremor, kelainan jantung
mengetahui awal tanda ganguan ginjal :
pemeriksaan fisik, laboratorium dikoreksi pulih
pemeriksaan fisik : status cairan tubuh:
volume darah berkurang, urine berkurang
pemeriksaan ginjal :
gangguan konsentrasi air : BJ rendah, Natrium tinggi
BUN, s creatinin, urinalisis
obat yang diberikan : Obat nefrotoksik stop
Anamnesis / History :
penyebab potensial
paparan bahan nefrotoksik, transfusi, trauma, operasi,
perdarahan --> iskemia ginjal
penyakit ginjal sebelumnya, penyakit sistemik (DM), penyakit
kolagen (SLE), hipertensi
penyakit akut : faringitis, influenza, gastroenteritis, perdarahan
masif, syok, CHF
post renal : gangguan aliran kencing - jumlah urine, warna urine,
nocturia, proses obstruktif : batu, karsinoma, penting
mencari sebab GGA yang reversibel
Laboratorium
BUN, s creatinin meningkat, perubahan kadar elektrolit, Hb
INSIDENSI
meningkat : adanya sarana / alat pengganti fungsi
ginjal
Perubahan patologik :
disfungsi ginjal ( gangguan GFR, gangguan ekskresi air dan
sisa metabolisme, gangguan elektrolit ) timbul akibat
perubahan patologik
ginjal mampu mempertahankan GFR s/d 70-80% ; bila GFR <
fungsi ginjal terganggu
terdapat 2 kelompok nefron (sakit, sehat) ; nefron sehat
mengadakan kompensasi bila < 20 % gangguan GFR
Manifestasi klinik
penyakit multisistem ; manifestasi akibat perubahan volume
cairan dan gangguan komposisi cairan tubuh
cardiovaskuler, respirasi, neurologi, gastrointestinal,
genitourinary, dermatology, psikososial
Kardiovaskuler
HT, anemia, edema, CHF, pericarditis, uremia Respirasi
nafas dalam, Kussmaul, bau nafas=air kencing, hillair
pneumonitis, SOB (Shortness of Breath), edema paru
Neurologi
sakit kepala, lemah, mengantuk, insomnia, muscle twitching,
konvulsi, koma, neuropati periferal
Gastrointestinal
anorexia, nausea, vomitting, rasa kecap tak enak/metalik,
konstipasi, diare, GI bleeding,
Genitourinary
perubahan frekwensi kencing, hematuria, perubahan urine,
proteinuria
Integumen :
uremic frost, kulit kekuningan, kering, pruritue, purpura,
echymosis
Laboratorium
kadar dalam darah : natrium, kalium, pH, fosfor, Hb, BUN, s
creatinin
urinalysis : protein, glukosa, sedimen
perbandingan BUN : creatinin normal = 1:20 ; bila BUN
meningkat dehidrasi, intake protein tinggi
Radiologi
KUB : bentuk, ukuran, posisi, kalsifikasi
IVP, retrograde pyelography, aortorenal angiography
(indikasi, kontraindikasi)
Pemeriksaan lain
USG, MRI
renal biopsy
Pengaturan cairan dengan tujuan :
mencapai dan mempertahankan keseimbangan air dan
elektrolit
meminimalkan resiko komplikasi dari gangguan keseimbangan
air dan elektrolit
Tindakan
1. waspada efek samping obat, tempat metabolisme
2. hindari obat tertentu; sesuaikan dosis obat
- perlu vitamin tertentu, pemberian setelah dialisis
- antasida - Aluminium hidroksida mengikat fosfat
- Magnesium hindari
- kalau perlu laxative
- hati hati obat HT, antibiotik, insulin, diuretik, narkotik
Tujuan pengaturan Diit,
1. Mempertahankan status nutrisi
2. Mempertahankan berat badan ideal sesuai - umur, tinggi,
bentuk tubuh
3. Mempertahankan pemeriksaan lab dalam batas aman
4. Sesuai dengan pengaturan diit
- prinsip :
1. Pengaturan intake protein : batasi protein
- GFR rendah tanpa dialisis : 0.55 - 0.60 gram protein/kg/hr
- dengan hemodialisis protein lebih banyak : 1.0 - 1,3 g/kg/hr
2. Pengaturan / batasi intake cairan ( 1500 - 3000 ml/hr)
3. Restriksi intake natrium (1-3 gram/hr) kalium ( 70 meq/hr),
fosfor
4. Pemberian vitamin dan mineral ( calsium, vit D)
5. Pemberian kalori yang cukup
TERIMA KASIH