Anda di halaman 1dari 41

Hukum Syara

Apa itu Hukum Syara?


Hukum Syara adalah “seruan as-Syari’ (pembuat syariat)” yang berkaitan dengan perbuatan
manusia
Artinya, seruan itu adalah tuntutan Allah SWT kepada hamba-hamba Nya yang berkaitan
dengan perbuatan mereka serta pengaturannya.
Setiap hukum syara sangat tergantung pada jenis seruannya

Seruan pembuat syariat adalah perkara yang terdapat dalam al-Qur’an dan as-Sunnah

Setiap perbuatan hamba harus terikat dengan Hukum Syara


Mengapa seorang hamba harus melakukan setiap
perbuatannya terikat dengan Hukum Syara?
1. Konsequensi Iman Kepada Allah SWT

Berawal dari syahadat pertama


Apa makna dari “Syahadat”?
Tindakan menyucikan sesuatu adalah fitrah dalam
diri manusia

Oleh karna itu, ibadah tidak boleh diserahkan begitu saja


kepada hati sanubari (wijdan) akan tetapi dengan akalnya.
Akal itu lah yang akan melahirkan wijdan yang benar

Dengan mengakui Allah adalah Pencipta segalanya, maka


makna syahadat pertama dalam islam bukanlah kesaksian
atas kemahaesaan al-Khaliq saja, akan tetapi makna yang
dimaksud adalah TIDAK ADA TUHAN YANG BERHAK DISEMBAH
SELAIN ALLAH

Tauhid al-ibadah (mengesakan penyembahan)


Iman Kepada Islam Mengharuskan Terikat
Dengan Hukum Syara
‫عل َيْ َها ۚ َول َا‬َ ‫اهتَ َد ٰى َف ِإن َّ َما يَ ْهتَ ِدي لِن َ ْف ِس ِه ۖ َو َم ْن َض َّل َف ِإن َّ َما يَ ِض ُّل‬
ْ ‫َم ِن‬
‫ًا‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬‫ث‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫ى‬ ‫ت‬ ‫ح‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫ذ‬ ِ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ن‬ُ ‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬ ُ
Al Isra’:15 َ
ُ َ َْ ٰ َ َ َ ّ َ ِ ّ َ ُ َ ّ َ َ ٰ َ ‫تَ ِز ُر َو ِاز َرةٌ ِو ْز َر أ‬
‫و‬ ۗ ‫ى‬‫ر‬ ‫خ‬ْ
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat
itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia
tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul
dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

Seluruh perbuatan manusia yang menjadi pilihannya tidak


memiliki status hukum, sebelum datangnya penjelasan dari
syara’
Manusia dibiarkan melakukan aktivitasnya sesuai dengan apa
yang dianggapnya sebagai maslahatsampai datang penjelasan
syariah kepada mereka
Dapat ditarik kesimpulan:
Tidak ada seorang manusia (yang diciptakan-Nya) akan disiksa
atas perbuatan yang dilakukannya, sebelum diutus Rasul kepada
mereka. Mengapa? Karna belum diberi diberi tanggung jawab
satu hukum pun.
َّ ‫عل َى الل ّ َ ِه ُح‬
‫ج ٌة بَ ْع َد‬ َ ‫اس‬ َ ‫ين لِئَلَّا يَك‬
ِ َ ّ ‫ُون لِلن‬ َ ‫ين َو ُمن ْ ِذ ِر‬
َ ‫ُر ُسل ًا ُمبَ ِ ّش ِر‬
ً ‫ع ِزي ًزا َح ِك‬
‫يما‬ َ ‫َان الل ّ َ ُه‬
َ ‫الر ُس ِل ۚ َوك‬ُّ
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan
agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-
rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
An Nisa: 165

Dapat ditarik kesimpulan:


1) Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan perbuatannya
sesuai dengan hukum-hukum islam, karena mereka wajib
menyesuaikan amal perbuatannya dengan seluruh perintah dan
larangan Allah SWT.
2) Siapapun yang tidak beriman kepada Rasul, pasti akan
dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak tentang
ketidakimanannya dan ketidakterikatannya kepada hukum-hukum
yang dibawa arasul.
3) Begitu pula siapapun yang beriman kepada Rasul, serta
mengikatkan diri pada hukum yang dibawanya tetapi dia
menyimpang terhadap salah satu hukum-hukum yang dibawa
Rasul.
‫عن ْ ُه َفانْتَ ُهوا ۚ َواتَّ ُقوا الل ّ َ َه ۖ ِإ َّن‬
َ ‫وه َو َما ن َ َهاك ُْم‬
ُ ‫خ ُذ‬ ُ ‫الر ُس‬
ُ ‫ول َف‬ َّ ‫َو َما آتَاك ُُم‬
Al-Hasyr : 7 ‫اب‬ِ ‫ال ِْع َق‬ ُ ‫الل ّ َ َه… َش ِد‬
‫يد‬
…..Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu,
maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.

‫يعا ال ّ َ ِذي ل َُه ُمل ُْك‬ ً ‫ولالل ّ َ ِه ِإل َيْك ُْم َج ِم‬ ُ ‫سـّي َر ُس‬ ‫ق ُْليَا أَيُّ َها النَّا ُ ِإ ِن‬
‫آمنُوا ِبالل ّ َ ِه َو َر ُسولِ ِه‬ ِ ‫يت ۖ َف‬ ‫م‬ِ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ي‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ا‬َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ه‬ ٰ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫َا‬ ‫ل‬ ۖ ‫ض‬ِ ‫ر‬ َ ِ ‫الس َم َاو‬
ُ َُ ِ ْ ُ َُ ّ ِ َ َ ِ ْ ‫ات َوال ْأ‬ َّ
‫ون‬
َ ‫وه ل ََعلَّك ُْم تَ ْهتَ ُد‬
ُ ‫الن ّ َ ِب ِ ّي ال ْأ ُ ِ ّم ِ ّيال ّ َ ِذي ي ُ ْؤ ِم ُن ِبالل ّ َ ِه َوكَلِ َما ِت ِه َواتَّ ِب ُع‬
Al A’raf : 158
Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".
Bisa disimpulkan:
Bisa disimpulkan:
1) Bahwa setiap perintah yang dibawa Rasulullah SAW meliputi
1) Bahwa setiap perintah yang dibawa Rasulullah SAW meliputi
setiap perbutan dan setiap yang dilarang oleh baginda SAW juga
setiap perbutan dan setiap yang dilarang oleh baginda SAW juga
meliputi setiap perbuatan.
meliputi setiap perbuatan.
2) Dengan demikian, setiap Muslim hendak melakukan perbuatan
2) Dengan demikian, setiap Muslim hendak melakukan perbuatan
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
3) Setiap Muslim wajib mengetahui hukum Allah tentang perbuatan
3) Setiap Muslim wajib mengetahui hukum Allah tentang perbuatan
tersebut, sehingga dia dapat bertindak sesuai dengan Hukum
tersebut, sehingga dia dapat bertindak sesuai dengan Hukum
Syara’.
Syara’.
۞‫ات َوال ْأ َ ْر ُض‬
ُ ‫الس َم َاو‬ َ ‫عوا ِإل َٰى َم ْغ ِف َر ٍة ِم ْن َر ِبّك ُْم َو َجن ّ َ ٍة‬
َّ ‫ع ْر ُض َها‬ ُ ‫َو َس ِار‬
Ali 'Imran : 133 َ ‫ت لِل ُْمتَّ ِق‬
‫ين‬ ْ ‫أ ُ ِع ّ َد‬
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,

Bersegera ْ َ‫ولِ ِه لِي‬dalam


‫حك َُم بَيْن َ ُه ْم‬ ‫ الل ّ َ ِه َو َر ُس‬melaksanakan
‫عوا ِإل َى‬
ُ ‫ين ِإ َذا ُد‬ Syariat
َ ‫ل ال ُْم ْؤ ِم ِن‬َ ‫َان َق ْو‬
َ ‫ِإن َّ َما ك‬
An-Nur : 51-52 ‫أ َ ْن‬
‫ون‬
َ ‫ح‬ُ ِ‫يَ ُقول ُوا َس ِم ْعنَا َوأ َ َط ْعنَا ۚ َوأُول َٰ ِئ َك ُه ُم ال ُْم ْفل‬

َ ‫خ َشالل ّ َ َه َويَتَّ ْق ِه َفأُول َٰ ِئ َك ُه ُم ال ْ َفا ِئ ُز‬


‫ون‬ ْ َ‫َو َم ْن يُ ِط ِع الل ّ َ َه َو َر ُسول َُه َوي‬
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-
Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar,
dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang
taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka
mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.
‫ج َر بَيْن َ ُه ْم ثُ ّمَ ل َا ي َ ِج ُدوا‬ َ ‫ح ِك ّ ُمو َك ِف‬
َ ‫يما َش‬ َ ُ ‫َفل َا َو َر ِبّ َكل َا يُ ْؤ ِمن‬
َ ُ ‫ون َحتَّ ٰى ي‬
An-Nisa' : 65 ‫قضيتويسلِ ّموا تسلِيما‬
ً ْ ُ َُ ْ َ َ َ َ َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫م‬ِ ‫ا‬ ‫ج‬
ً ‫ر‬ ‫ح‬
َ ‫م‬ ‫ه‬
ِ ‫س‬ِ ‫ف‬
ُ ْ ‫ن‬َ ‫ِفي أ‬
ّ َ ْ
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

َ ‫َان لِ ُم ْؤ ِم ٍن َول َا ُم ْؤ ِمن َ ٍة ِإ َذا َق َضى الل ّ َ ُه َو َر ُسول ُُه أ َ ْم ًرا أ َ ْن يَك‬
‫ُون‬ َ ‫َو َما ك‬
‫ل َُه ُم ال ِْخيَ َر ُة ِم ْنأ َ ْم ِر ِه ْم ۗ َو َم ْن يَ ْع ِصالل ّ َ َه َو َر ُسول َُه َف َق ْد َض َّل َضل َال ًا‬
‫ُم ِبينًا‬ Al-Ahzab : 36

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang
mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi
mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah
dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.
‫ول َولِ ِذي‬ ِ ‫لر ُس‬ َّ ِ‫عل َٰى َر ُسولِ ِه ِم ْن أ َ ْه ِل ال ْ ُق َر ٰى َفلِل ّ َ ِه َول‬ َ ‫اء الل ّ َ ُه‬
َ ‫ف‬َ َ ‫ما أ‬
َ
‫ُون ُدول َ ًة بَيْ َن‬ َ ‫يل ك َْيل َا يَك‬ ِ ‫الس ِب‬ َّ ‫ين َوابْ ِن‬ ِ ‫ام ٰى َوال َْم َسا ِك‬ َ َ‫ال ْ ُق ْربَ ٰى َوال ْيَت‬
ۚ ‫عن ْ ُه َفانْتَ ُهوا‬
َ ‫وه َو َما ن َ َهاك ُْم‬ ُ ‫خ ُذ‬ ُ ‫ول َف‬ َّ ‫غ ِنيَا ِء ِمنْك ُْم ۚ َو َما آتَاك ُُم‬
ُ ‫الر ُس‬ ْ َ ‫ال ْأ‬
Al-Hasyr : 7 ‫اب‬ ِ ‫يد ال ِْع َق‬ ُ ‫َواتَّ ُقوا الل ّ َ َه ۖ ِإ َّن الل ّ َ َه َش ِد‬
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda)
yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan,
supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang
diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya.
‫ع ُد ّوٌ َف ِإ َّما يَأ ْ ِتيَنَّك ُْم ِم ِن ّي‬
َ ‫يعا بَ ْع ُضك ُْم لِبَ ْع ٍض‬ ً ‫اه ِب َطا ِمن ْ َها َج ِم‬ ْ ‫ال‬
َ ‫َق‬
‫ع ْن‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ع‬َ
َ َ َ ْ ‫) َو َم ْن أ‬123( ‫اي َفل َا يَ ِض ُّل َول َا ي َ ْش َقى‬ َ ‫ُه ًدى َف َم ِن اتَّبَ َع ُه َد‬
‫ال‬َ ‫) َق‬124( ‫ع َمى‬ ْ َ ‫ام ِة أ‬
َ َ‫ح ُش ُر ُه ي َ ْو َم ال ْ ِقي‬ ْ َ ‫يش ًة َضنْك ًا َون‬ َ ‫ِذك ِْري َف ِإ َّن ل َُه َم ِع‬
‫ال ك َ َذلِ َك أَتَتْ َكآَيَاتُنَا‬ َ ‫) َق‬125( ‫تبَ ِص ًيرا‬ ُ ْ ‫ع َمى َو َق ْد كُن‬ ْ َ ‫بلِ َم َح َش ْرتَ ِني أ‬ ّ ِ ‫َر‬
Thaha : 123-126 126( ‫سى‬ َ ْ ‫َفن َ ِسيتَ َها ( َوك َ َذلِ َكال ْيَ ْو َم تُن‬
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu .123
menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-
Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan
celaka. 124. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya
penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta".125. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku
dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" 126. Allah
berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu
"melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan
2. Ihsanul Amal

Amalan Terbaik
ُ ‫ح‬َ ‫أ‬ ‫ُم‬ ‫ك‬ُ ‫ي‬َ َ ‫ال ّ َ ِذي َخل ََق ال َْم ْو‬
َ َ ْ ْ ّ ‫ت َوال َْحيَا َة لِيَبْل َُوك ُْم أ‬
‫ع َمل ًا ۚ َو ُه َو ال َْع ِزي ُز‬ ‫ن‬ ‫س‬
‫ور‬
ُ ‫ال ْ َغ ُف‬
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
Al Mulk:2 lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,

Fudlail bin I’yadl –salah seorang guru imam Syafi’I, perawi hadits tsiqah – ketika
menjelaskan ayat ditas, beliau mengatakan: “yaitu yang paling ikhlash dan paling
benar”. Ketika ditanyakan, “Wahai Abu Ali: ‘Apa maksud paling iklas dan paling
benar?’. Beliau menjawab: “Sesungguhnya suatu amal sekalipun benar tetapi
tidak dikerjakan secara ikhlas, maka amal tersebut tidak akan diterima.
Sebaliknya jika dikerjakan dengan ikslas namun tidak dengan cara yang benar,
maka amal tersebut juga tidak akan diterima. Ikhlas hanya dapat terwujud
manakala amal tersebut diniatkan secara murni karena Allah SWT, sedangkan
amal yang benara hanya dapat terwujud dengan mengikuti sunnah Nabi SAW”.
IHSANUL AMAL

NIAT CARA
Ikhlas karna Allah Sesuai Hukum Syara

Ridla Allah SWT


Amal
diterima
Macam-macam Sumber Hukum
Hukum Syara Syara

Fardu/Waj
Alquran
ib

As
Mandub/Sunnah
sunnah/Hadits

Mubah Qiyas

Makhruh Ijma’

Haram
Al quran
“kalam yang menakjubkan (al-kalam al-mu’jiz) dari Allah Swt
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam
bahasa arab, dan diriwayatkan kepada kita melalui metode
tawatur.”

Frasa “dalam bahasa arab” menunjukkan Al quran


diturunkan dalam bahasa arab; bukan menujukkan cakupan
atau pemikiran yang terkandung di dalamnya. Ar Ra’du: 37

Al quran diriwayatkan kepada kita melalui sebuah generasi


-bukan hanya sekelompok orang- hingga sampai ke generasi
kita.
ۖ ‫ول َوأُولِي ال ْأ َ ْم ِر ِمنْك ُْم‬ َ ‫الر ُس‬َّ ‫يعوا‬ ‫ط‬ِ
ُ َ َ َ ‫أ‬‫و‬ ‫ه‬َ ّ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫وا‬‫يع‬
ُ ‫ط‬ ِ َ ‫أ‬ ‫وا‬ ُ ‫ن‬ ‫آم‬ َ ‫ين‬
َ ِ
‫ذ‬ َ ّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬ َ
َ ّ ‫يَا أ‬
ُ ‫ي‬
‫ون‬َ ُ ‫ول ِإ ْن كُنْتُ ْم تُ ْؤ ِمن‬ ِ ‫الر ُس‬َّ ‫وه ِإل َى الل ّ َ ِه َو‬ ُ ‫عتُ ْم ِفي َش ْي ٍء َف ُر ُّد‬ ْ ‫َف ِإ ْن تَنَا َز‬
‫ْآخ ِر ۚ َٰذلِ َك َخيْ ٌر َوأ َ ْح َس ُن تَأ ْ ِويل ًا‬ ِ ‫ِبالل ّ َ ِه َوال ْيَ ْو ِم ال‬
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
An-Nisa‘ : 59 baik akibatnya.
َ ‫َفأُول َٰ ِئ َك ُه ُم الْك َا ِف ُر‬
‫ون‬ ‫حك ُْم ِب َما أَن ْ َز َلالل ّ َ ُه‬
ْ َ‫َو َم ْن ل َْم ي‬
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu
Al-Ma'idah : 44 adalah orang-orang yang kafir.

‫ون‬
Al-Ma'idah : 45
َّ ‫حك ُْم ِب َما أَن ْ َز َلالل ّ َ ُه َفأُول َٰ ِئ َك ُه ُم‬
َ ‫الظالِ ُم‬ ْ َ ‫َو َم ْن ل َْم ي‬
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
itu adalah orang-orang yang zalim.

‫ون‬ ِ ‫حك ُْم ِب َما أَن ْ َز َلالل ّ َ ُه َفأُول َٰ ِئ َك ُه ُم ال ْ َف‬


َ ‫اس ُق‬ ْ َ ‫َو َم ْن ل َْم ي‬
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
itu adalah orang-orang yang fasik.
Al-Ma'idah : 47
‫عل َيْ ِه ّ َن‬
َ ‫ين‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الن ّ َ ِب ُّي ق ُْل لِأ َ ْز َواجِ َك َوبَنَا ِت َك َو ِن َسا ِء ال ُْم ْؤ ِم ِن‬
َ ‫ين ي ُ ْد ِن‬
َ ‫ِم ْن َجل َا ِبي ِب ِه ّ َن ۚ َٰذلِ َك أ َ ْدن َ ٰى أ َ ْن ي ُ ْع َر ْف َن َفل َا يُ ْؤ َذيْ َن ۗ َوك‬
َ ‫َان الل ّ َ ُه‬
‫غ ُف ًورا‬
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, ‫يما‬ ‫ َر ِح‬perempuanmu dan isteri-isteri orang
ً anak-anak
mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang
mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Al-Ahzab:59
‫ين ِزينَتَ ُه َّن‬ َ ‫وج ُه َّن َول َا يُبْ ِد‬
َ ‫ح َف ْظ َن ف ُُر‬ ْ َ‫ات يَ ْغ ُض ْض َن ِم ْن أَبْ َص ِار ِه َّن َوي‬ ِ َ ‫َوق ُْل لِل ُْم ْؤ ِمن‬
‫ين ِزينَتَ ُه َّن ِإلَّا‬ َ ‫عل َٰى ُجيُو ِب ِه َّن ۖ َول َا يُبْ ِد‬ َ ‫خ ُم ِر ِه َّن‬ ُ ‫ِإلَّا َما َظ َه َر ِمن ْ َها ۖ َول ْيَ ْض ِربْ َن ِب‬
‫لِبُ ُعول َ ِت ِه َّن أ َ ْو آبَا ِئ ِه َّن أ َ ْو آبَا ِء بُ ُعول َ ِت ِه َّن أ َ ْو أَبْنَا ِئ ِه َّن أ َ ْو أَبْنَا ِء بُ ُعول َ ِت ِه َّن أ َ ْو ِإ ْخ َوا ِن ِه َّن‬
‫َت أَيْ َمان ُ ُه َّن أ َ ِو‬
ْ ‫أ َ ْو بَ ِني ِإ ْخ َوا ِن ِه َّن أ َ ْو بَ ِني أ َ َخ َوا ِت ِه َّن أ َ ْو ِن َسا ِئ ِه َّن أ َ ْو َما َملَك‬
‫عل َٰى‬ َ ‫ين ل َْم يَ ْظ َه ُروا‬ ِّ ‫ال أ َ ِو‬
َ ‫الط ْف ِل ال ّ َ ِذ‬ ِ ‫الر َج‬ ِّ ‫ين َغيْ ِر أُولِي ال ْ ِإ ْربَ ِة ِم َن‬ َ ‫التَّا ِب ِع‬
‫ين ِم ْن ِزين َ ِت ِه َّن ۚ َوتُوبُوا ِإل َى‬ َ ‫خ ِف‬ ْ ُ‫اتال ِن ّ َسا ِء ۖ َول َا يَ ْض ِربْ َن ِبأ َ ْر ُجلِ ِه َّن لِيُ ْعل ََم َما ي‬ ِ ‫َع ْو َر‬
An-Nur:31‫ون‬ َ ‫ح‬ ُ ِ‫ون ل ََعلَّك ُْم تُ ْفل‬ َ ُ ‫يعا أَيُّ َه ال ُْم ْؤ ِمن‬ ً ‫الل ّ َ ِه َج ِم‬
Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-
putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara
lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam,
atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang
aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang
yang beriman supaya kamu beruntung.
‫اء َس ِبيل ًا‬ ِ ‫َان َف‬
َ ‫اح َش ًة َو َس‬ َ ‫َول َا تَ ْق َربُوا ال ِ ّزنَا ۖ ِإن َّ ُه ك‬
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
Al-Isra' : 32 keji. Dan suatu jalan yang buruk.

‫اح ٍد ِمن ْ ُه َما ِمائَ َة َجل َْد ٍة ۖ َول َا تَأ ْ ُخ ْذك ُْم ِب ِه َما‬
ِ ‫اجلِ ُدوا ك َُّل َو‬ ْ ‫ل َّزا ِنيَ ُة َوال َّزا ِني َف‬
ِ ‫ون ِبالل ّ َ ِه َوال ْيَ ْو ِم ال‬
‫ْآخ ِر ۖ َول ْيَ ْش َه ْد‬ ِ ‫َرأ ْ َف ٌة ِفي ِد‬
َ ُ ‫ين الل ّ َ ِه ِإ ْن كُنْتُ ْم تُ ْؤ ِمن‬
An-Nur : 2 ‫ين‬َ ‫ع َذابَ ُه َما َطا ِئ َف ٌة ِم َن ال ُْم ْؤ ِم ِن‬َ
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman.
As
Sunnah Segala sesuatu yang diriwayatkan oleh
Rasulullah SAW yaitu meliputi perbuatan,
perkataan , dan segala hal yang secara implisit
disetujui (taqrir) Rasulullah SAW.

Salah satu Hukum Syara. Bersinonim dengan


istilah mandub atau nafilah

As Sunnah adalah salah satu sumber untuk


menarik hukum, dan menetapkan beberapa
Hukum Syara: Fardhu, Haram, Mandub,
Makhruh, Mubah.
1. Menerangkan sesuatu yang tidak di jelaskan dalam Al quran

َ ‫الرا ِك ِع‬
‫ين‬ َّ ‫الصل َا َة َوآتُوا ال َّزك َا َة َو ْارك َُعوا َم َع‬
َّ ‫يموا‬ ِ
ُ ‫َوأ‬
‫ق‬ َ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.
Al-Baqarah : 43

Telah menceritakan kepada kami Abu al-Yaman ia berkata, telah mengabarkan kepada
kami Syu’aib dari az-Zuhri ia berkata, telah mengabarkan kepada kami Salim bin ‘Abdillah
Radhiyallaahu ‘anhu, sesungguhnya Abdillah ibn Umar berkata: “Saya melihat Nabi
Shollallaahu ‘alaihi wa sallam memulai sholat dengan takbiratul-ihram seraya
mengangkat kedua tangannya hingga lurus pada kedua pundaknya. Hal itu dilakukan juga
pada saat takbir untuk ruku’. Dan melakukannya ketika mengucapkan “sami’allaahu liman
hamidah”, kemudian membaca “robanaa lakal-hamdu”. Tetapi Nabi Shollallaahu ‘alaihi
wa sallam tidak mengangkat kedua tangannya ketika akan sujud dan berdiri dari sujud.” 
(Shahih al-Bukhari, hadits no. 696)
2. Mengkhususkan aturan umum dalam Al quran dengan
mengeluarkan hukum baru

‫اح ٍد ِمن ْ ُه َما ِمائَ َة َجل َْد ٍة ۖ َول َا تَأ ْ ُخ ْذك ُْم ِب ِه َما‬
ِ ‫اجلِ ُدوا ك َُّل َو‬ ْ ‫ل َّزا ِنيَ ُة َوال َّزا ِني َف‬
ِ ‫ون ِبالل ّ َ ِه َوال ْيَ ْو ِم ال‬
‫ْآخ ِر ۖ َول ْيَ ْش َه ْد‬ ِ ‫َرأ ْ َف ٌة ِفي ِد‬
َ ُ ‫ين الل ّ َ ِه ِإ ْن كُنْتُ ْم تُ ْؤ ِمن‬
An-Nur : 2 ‫ين‬َ ‫ع َذابَ ُه َما َطا ِئ َف ٌة ِم َن ال ُْم ْؤ ِم ِن‬َ
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman.

,‫خذُوا َعنِ ّي‬ ُ ,‫خذُوا َعنِ ّي‬ ُ ( ‫ول ا َلل َّ ِه صلى اهلل عليه وسلم‬ ُ ‫َال َر ُس‬
َ ‫َال ق‬ :َ ‫ترضي اهلل عنه ق‬ ِ ‫ام‬ِ ‫َلص‬ َ ّ ‫اد َة ْب ِن ا‬ َ َ‫ع ْن ُعب‬ َ ‫َو‬
‫ َر َوا ُه ُم ْسل ِ ٌم‬ ) ‫الر ْج ُم‬ ِ ِّ‫ب ِبالثَّي‬
َّ ‫ َو‬,‫ب َجل ْ ُد ِمائَ ٍة‬ ُ ِ‫ َوالثَّ ّي‬,‫ َونَفْ ُي َسن َ ٍة‬,‫ اَل ْ ِبك ْ ُر ِبال ْ ِبك ْ ِر َجل ْ ُد ِمائَ ٍة‬,ً ‫َفقَ ْد َج َع َل ا َلل َّ ُه ل َُه َّن َس ِبيال‬
Dari Ubadah Ibnu al-Shomit bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Ambillah (hukum) dariku. Ambillah (hukum) dariku. Allah telah membuat jalan untuk
mereka (para pezina). Jejaka berzina dengan gadis hukumannya seratus cambukan dan
diasingkan setahun. Duda berzina dengan janda hukumannya seratus cambukan dan
dirajam." Riwayat Muslim.
‫ َو ُه َو فِي‬- ‫ول ا َلل َّ ِه صلى اهلل عليه وسلم‬ ُ ‫ين َر ُس‬ َ ‫َال ( أَتَى َر ُج ٌل ِم ْن اَل ُْم ْسل ِ ِم‬ :َ ‫َو َع ْن أ َ ِبي ُه َريْ َر َة رضي اهلل عنه ق‬
‫ت‬,ُ ‫ولا َلل َّ ِه! إِ ِن ّي َزن َ ْي‬ َ ‫ال يَا َر ُس‬ :َ َ‫ َفق‬,‫اء َو ْج ِه ِه‬َ َ‫حى ِتلْق‬ َّ َ ‫ َفتَن‬,‫ع َر َض َعن ْ ُه‬ ْ َ ‫ت فَأ‬ ,ُ ‫ول ا َلل َّ ِه! إِ ِن ّي َزن َ ْي‬
َ ‫ال يَا َر ُس‬ :َ َ‫ادا ُه َفق‬ َ َ ‫ َفن‬-‫اَل َْم ْسجِ ِد‬
‫ول ا َلل َّ ِه صلى اهلل‬ ُ ‫اه َر ُس‬ ُ ‫ع‬ َ ‫ات َد‬
.ٍ ‫اد‬ َ ‫ نَفْ ِس ِه أ َ ْر َب َع َش َه‬.‫عل َى‬ َ ‫ات َفل ّ ََما َش ِه َد‬ ,ٍ ‫حتَّى َثن َّى َذل ِ َك َعل َْي ِه أ َ ْر َب َع َم َّر‬ َ ,‫فَأ َ ْع َر َض َعن ْ ُه‬
‫ول ا َلل َّ ِه صلى اهلل عليه وسلم اِذ َْهبُوا‬ ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫َال ن َ َع ْم َفق‬ :َ ‫ت? ق‬ َ ْ ‫َال ف ََه ْل أ َ ْح َصن‬ :َ ‫َالل َا ق‬ َ ‫ون? ق‬ ٌ ُ ‫ال أ َ ِب َك ُجن‬ َ َ‫عليه وسلم َفق‬
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: ‫عل َيْه‬ َ ‫تَّفَ ٌق‬Ada
‫ ُم‬ ) ‫وه‬ ‫ ِب ِه ف َْار ُج ُمو‬dari kaum muslimin menemui
‫ ُه‬seorang
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau sedang berada di masjid. Ia menyeru
beliau dan berkata: wahai Rasulullah, sungguh aku telah berzina. Beliau berpaling darinya
dan orang itu berputar menghadap wajah beliau, lalu berkata: Wahai Rasulullah, sungguh
aku telah berzina. Beliau memalingkan muka lagi, hingga orang itu mengulangi ucapannya
empat kali. Setelah ia bersaksi dengan kesalahannya sendiri empat kali, Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memanggilnya dan bersabda: "Apakah engkau gila?". Ia
menjawab: Tidak. Beliau bertanya: "Apakah engkau sudah kawin?". Ia menjawab: Ya. Lalu
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "bawalah dia dan rajamlah." Muttafaq Alaihi.
ٍ ‫وه يَ ْع َم ُل َع َم َلق َْو ِم ل‬
,‫ُوط‬ ُ ‫َال ( َم ْن َو َج ْدتُ ُم‬ :َ ‫عن ْ ُه َما; أ َ َّن ا َلن َّ ِب َّيصلى اهلل عليه وسلم ق‬ َ ‫اس َر ِض َيا َلل َّ ُه‬ ٍ َ‫ع ّب‬َ ‫َو َع ْن ا ِ ْب ِن‬
‫ َو ِر َجال ُُه‬,‫اه أ َ ْح َم ُد َوال ْأ َ ْر َب َع ُة‬ ُ ‫ فَاقْتُل‬,‫يم ٍة‬
َ ‫ُوه َواقْتُل ُوا اَل َْب ِه‬
ُ ‫يم َة ) َر َو‬ َ ‫وه َوق ََع َعل َى َب ِه‬ ُ ‫ َو َم ْن َو َج ْدتُ ُم‬,‫ول ِب ِه‬ َ ‫اع َل َوال َْمفْ ُع‬ ِ َ‫فَاقْتُل ُوا اَلْف‬
‫خ ِتل َافًا‬ ْ ِ ‫ ِإلَّا أ َ َّن فِي ِه ا‬,‫ون‬ َ ُ‫م َو ّثَق‬ 
ُ
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Barangsiapa mendapatkan seseorang melakukan seperti yang dilakukan kaum Luth, maka
bunuhlah orang yang berbuat dan diperbuat; dan barangsiapa mendapatkan seseorang
bersenggama dengan binatang maka bunuhlah orang itu dan binatang tersebut. Riwayat
Ahmad dan Imam Empat. Para perawinya dapat dipercaya, namun masih ada perselisihan
pendapat didalamnya.
3. Membatasi kemutlakan aturan Al quran

ۗ ‫اء ِب َما ك ََسبَا ن َك َال ًا ِم َن الل ّ َ ِه‬ ‫ز‬ ‫ج‬ ‫ا‬ ‫م‬ ِ َ
ً َ َ َ َ ْ ‫ط ُعوا أ‬
‫ه‬
ُ ‫ي‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫الس ِار َق ُة َفا ْق َْط‬
َّ ‫الس ِار ُق َو‬
َّ ‫َو‬
Al-Ma'idah : 38 َ ‫َوالل ّ َ ُه‬
ٌ‫ع ِزي ٌز َح ِكيم‬
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai)
pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksa

Harus mencapai nishabnya, ¼ dinar

‫ ( ل َا تُقْط َ ُع يَ ُد َسا ِر ٍق ِإل َّا ِفي ُر ُب ِع ِدين َ ٍار‬: ‫ول ا َلل َّ ِه صلى اهلل عليه وسلم‬ ُ ‫َال َر ُس‬ َ ‫َت ق‬:ْ ‫َع ْن َعائِ َش َة َر ِض َيا َلل َّ ُه َعن ْ َها قَال‬
‫ َو ِفي ِر َوايَ ٍة لِأ َ ْح َم َد اِقْط َ ُعوا ِفي‬ ‫اع ًدا‬
ِ ‫ي تُقْط َ ُع اَل َْي ُد ِفي ُر ُب ِع ِدين َ ٍار ف ََص‬ َ ‫ َولَفْظ ُ اَل ُْب‬.ٍ ‫ َواللَّفْظ ُ ل ِ ُم ْسلِم‬.‫عل َْي ِه‬
:ّ ِ ‫خا ِر‬ َ ‫ ُمتَّفَ ٌق‬ ) ‫اع ًدا‬ ِ ‫ف ََص‬
‫يما ُه َو أ َ ْدنَى ِم ْن َذل ِ َك‬ َ ‫ َول َا تَقْط َ ُعوا ِف‬,‫ُر ُب ِع ِدين َ ٍار‬
Dari 'Aisyah bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak boleh dipotong
tangan seorang pencuri, kecuali sebesar seperempat dinar atau lebih." Muttafaq Alaihi dan
lafadznya menurut riwayat Muslim. Menurut Lafadz Bukhari: "Tangan seorang pencuri
dipotong (jika mengambil sebesar seperempat dinar atau lebih." Menurut riwayat Ahmad:
"Potonglah jika mengambil seperempat dinar dan jangan memotong jika mengambil lebih
kurang daripada itu."
‫ب النسائى و‬
.َ ‫ ف ََما َبل ََغنِى ِم ْن َح ٍّ ّـٍد َفقَ ْد َو َج‬.‫ْلح ُد ْو َد ِف ْي َما َب ْينَك ُ ْم‬
ُ ‫َال تَ َعاف َُوا ا‬
:َ ‫ع ْب ِد اهللِ ْب ِن ُع َم َر ا ّـََن ََّر ُس ْو َلاهللِ ص ق‬
َ ‫َع ْن‬
‫ابو داود‬
Dari ‘Amrah binti ‘Abdurrahman, ia berkata, “Sesungguhnya ada seorang pencuri mencuri
buah jeruk di zaman pemerintahan ‘Utsman bin ‘Affan. Lalu oleh ‘Utsman diperintahkan
supaya dinilai, maka buah tersebut dinilai seharga tiga dirham dengan kurs 12 dirham sama
dengan satu dinar. Kemudian ‘Utsman memotong tangan pencuri itu”. [HR. Malik, dalam
Muwaththa’]

Apabila pencuri telah dimaafkan sebelum sampai pada hakim, hukuman tidak dilaksanakan

Barang curian harus berada didalam perlindungan tertentu


Ijma’ Sahabat
Kesepakatan para sahabat mengenai penyelesaian suatu
perkara yang tidak ditemukan di dalam Al quran dan As
Sunnah
Kesepakatan ini dipandang sebagai dalil syara

Salah sau ijma’ sahabat terpenting adalah pengumpulan Alquran menjadi suatu mushaf

َ ‫ل ََحا ِف ُظ‬
‫ون‬ ‫ح ُن ن َ َّزلْنَا ال ِ ّذك َْر َو ِإن َّا ل َُه‬
ْ َ ‫ِإن َّا ن‬
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.

Al-Hijr : 9
ٍ ‫يل ِم ْن َح ِك‬
‫يم‬ ٌ ‫ِم ْن َخل ْ ِف ِه ۖ تَن ْ ِز‬
‫اط ُل ِم ْن بَيْ ِن يَ َديْ ِه َول َا‬ ِ ‫ل َا يَأ ْ ِت‬
ِ َ‫يه ال ْب‬
‫ح ِمي ٍد‬
Yang tidak datang kepadanya (Al Quran) َ
kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

Fussilat: 42

Contoh:
 Wajib memilih Khalifah dalam tenggat waktu 3 hari sejak berakhirnya ke-Khalifahan
sebelumnya. Para pemuka sahabat tidak menyibukkan diri dengan proses
pemakaman jenazah Rasul, tetapi mereka pergi menuju Saqifah Bani Sa’idah hingga
terpilihnya Abu Bakar sebagai Khalifah dalam tenggat waktu 3 hari telah sempurna.
Perkara seperti ini termasuk perkara yang akan diingkari apabila perkara itu
bertentangan dengan islam. Oleh karna itu termasuk Ijma’.
Mengapa hanya Ijma’ Sahabat yang menjadi Sumber Syariat tidak Ijma’ yang lain?

‫حـسـ ٍان‬
1. َ ‫بــــ‬
ْ ‫ِإ‬ ُ ‫َوـ َّلاــسـا ِ ُبـقـ َون ا َـأل َّول َُون ِم َن اـل ُـْم َهاــجِ ِر َيـن َوـاـ َأل َنـصـ ِار َواـل ّ َ ِذ َيـن َّاـتـبَ ُعـ‬
ِ ‫وهمـ‬
‫تــــتَ َهـا ا َْـألَنـهـ ُار‬
‫ح‬
ْ َ ‫تــــري‬ِ ‫ات ْج‬ َ ٍ َ ّ‫ع ّ َد َ ُهلـــ ْم َجن‬
‫َات‬ َ ‫اــُهـ َعن ْ ُه ْم َورـ ُضوـا ْ َعن ْ ُهـ َ َوأـ‬ ّ ‫ضي ل‬ َ ِ ‫َّرـ‬
‫فـــهـا َأـبَدا ً َ ِذَلـك ـْاـَلفـ ْو ُز اـل َـْع ِظي ُمـ‬ َ ‫َخالِ ِد َيـن ِ ي‬
Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama dari golongan Muhajirin dan Anshar dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha pada mereka dan merekapun
ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-
sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya itulah kemenangan yang
besar [QS At Taubah : 100]

Muhajirin dalam ayat ini adalah mereka yang berhijrah dengan


mengharap ridha Allah dan bukan karena hal lain. Anshar dalam ayat
ini adalah mereka dari kalangan kaum Anshar yang dengan ridha
menyambut Nabi [shallallahu ‘alaihi wasallam] bukan sebagian kaum
Anshar yang munafik.
“Sesungguhnya aku telah memilih para sahabatku atas segenap makhluk, selain para nabi”
(HR At Thabari, Al Baihaqi, dll)

“Para Sahabatku itu ibarat bintang; pada siapapun (diantara mereka) kalian turuti, maka
akan mendapat petunjuk.” (HR Ibnu Abdil Barr)

2. Keraguan terhadap para sahabat bisa mengakibatkan keraguan


terhadap islam. Karna para sahabat adalah generasi yang
mengumpulkan, menghafalkan,dan menyampaikan Al quran dan Assunnah
pada generasi berikutnya. Bahkan sebenarnya mereka pula lah yang
memberitahukan islam kepada generasi selanjutnya. Karenanya
kesalahan dalam ijma’ sahabat adalah mustahil terjadi secara
syar’i.
Qiyas
Menyertakan suatu perkara terhadap yang lainnya dalam hukum syara karena
terdapat kesamaan ‘illat (penyebab disyariatkannya hukum) di antara keduanya,
(yaitu) terdapat kesamaan dalam perkara yang mendorong adanya hukum syara bagi
keduanya.
Dalil yang menjadi landasan bagi Qiyas adalah Al quran dan As sunnah.
Al-Jumuah (62) : 9

Ayat tentang riba


Hukum Asal Perbuatan Manusia Terikat
dengan Hukum Syara’, Bukan Mubah atau
Haram

Mubah adalah seruan as-Syari’(Pembuat Syariat) yang ditunjukkan oleh dalil-dalil Sam’i baik
yang berupa pilihan (takhyir) antara mengerjakan dan meninggalkan perbuatan tersebut.

Salah satu Hukum Syara


Mengetahui Hukum Syara terhadap suatu perbuatan tertentu hukumnya wajib bagi setiap
Mukallaf, agar dapat memutuskan sikap terhadap perbuatan tersebut.

Standar perbuatan seorang Muslim adalah perintah dan larangan Allah


Hukum Asal Benda adalah Mubah

Perbuatan manusia
selalu berhubungan
atau menggunakan
sesuatu agar
kebutuhannya
terpenuhi. Perbuatan tidak terpisahkan dari
benda. Keduanya memiliki nilai.
Bila keduanya dipisah, maka
dengan sendirinya salah satu di
antara keduanya tidak mempunyai
nilai apa-apa.

Status hukum
perbuatan paralel
dengan status
hukum benda yang
berhubungan dengan
perbuatan tersebut
Hukum Tidak Berubah Karena Perubahan
Waktu dan Tempat
Apakah zaman dan tempat itu bisa menjadi sumber hukum layaknya
al Kitab atau as Sunnah? Lalu, atas dasar apa seseorang dapat
mengatur peoblemanya sendiri;atau masyarakat bisa mengatur
dirinya sendiri? Padahal, Allah SWT telah mewajibkan mereka
untuk mengambil solusi problem kehidupan mereka dari hukum-
hukum yang digali dari Kitabullah dan dunnah rasul. Taqiyuddin
Annabhani

Sesungguhya syaria’t islam diturunkan dalam rangka


menyelesaikan problem manusia
Kabar gembira tentang Jannah

Anda mungkin juga menyukai