Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Dana-Asset Bank

Syariah
Tujuan : ALM (Asset Liability Manajemen )

1. Memaksimalkan penghimpunan
dan penggunaan dana

2. Mengenali dan mengelola resiko


yang dihadapi Bank Syariah
3. Memastikan agar perkembangan
Bank dapat berlangsung secara
sehat dan berkelanjutan sesuai
dengan anggaran dasar dan
corporate plan, serta pro aktif
terhadap pasar u/ mewujudkan visi
dan misi Perusahaan
Acuan ALM perbankan Syariah

Penerapan ALM harus mengacu kepada :


“fungsi fungsi Asset liability Management dan bidang yang mencakup foreign
exchange dan Money market yan berdasarkan ketentuan syariah dan
ketentuan pemerintah yang berlaku serta memelihara kepentingan Bank
secara berkesinambungan”
Faktor lain :
1. Kondisi pasar yg sagat beragam yg merupakan dampak nyata dari
perkembangan teknologi sehingga menimulkan persaingan pasar jasa
keuangan
2. Perkembangan pasar yan beragam menimbulkankebutuhan pasar atas
produk produk baru yang inovatif yang mampu memenuhi kebutuhan
pasar jasa keuangan
3. Kondisi pasar yan akan terus berkembang sering disertai perubahan
dari otoritas ,
Tujuan
untuk mencapai sasaran terciptanya kinerja perbankan yang efektif dan
efisien serta berkualitas dalam pelayanan, melalui hal sbb :

 Pengelolaan asset liability yg optimal


 Pengendalian Dana yg terkontorl
 Mendatangka penghasilan yg
konsisten
 Mengendalikan resiko
 Memelihara likuiditas bank sejalan
dengan kepentingan Bank dan
ketentuan yang berlaku
Dasar Penerapan ALM

1 Kebijakan
a. Pembiayaan
b. Liquiditas dan pendanaan
2. Resiko
a. Risiko Liquiditas
b. Resiko Valuta
c. Kondisi Moneter, ekonomi dan Bisnis
c. Ketentuan ketentuan Syariah,regulasi dari otoritas moneter dan
pemegang saham
3. Pemenuhan Giro Wajib Minimum seuai aturan BI
4. Melihara adminstrasi rekenin giro bank syariah pada bank Indonesia
5. Menjaga posisi Capital Adequacy Ratio bank syariah sesuai ketentuan
Parameter yang digunakan

a. Aspek Syariah
b. Sasaran Pencapaian laba yg didasarkan
Corporate plann
c. Faktor resiko Pasar (risiko
Likuiditas dan Valuta)
d. Tingkat CAR yg sehat
e. Tingkat kualitas aktiva Produktif
f. Aspek Manajemen
g. Tingkat pelanggaran ketentuan
- ratio KUK = 20% dari portepel
pembiayan
- BMPK
- PDN ( 25% dari modal )
h. Tingkat pertumbuhan aset dan liability
j. Komposisi earning asset dan
pendapatan
k. Ketentuan /regulasi moneter lain terkait
Kebijakan Liquiditas dan pendanaan
Berapa ketentuan yang harus diperhatikan :

1. Konsisten dlm menerapkan usaha pendanaan sesuai syariah yang mencakup


usaha
a. Perluasan / diversivikasi sumber dana
b. memperkuat struktur pendanaan melalui penarikan dana menengah/panjang
2. Produk yang dikembangkan :
a. Giro Wadiah
b. Tabungan Mudharabah
c. Deposito Mudharabah
d. Special Investment
e. Produk Pasar uang ( domestik / international – intersyariah bank money market,
termasuk treasury bill syariah )
f. Produk pasar modal syariah ( saham, Obligasi syariah )
g. rekening setoran jaminan syariah ( jaminan L/C, Bank Garansi )
Pengelolaan Resiko dan prosedur penanganan
Sebagai lembaga intermediary bank syariah mempunyai resiko,
a.l :

a. Resiko liquiditas (liquidity Risk) yg muncul akibat kesulitan liquiditas ataupun


karena resiko kredit
b. Resiko Perubahan kurs valuta asing (foreign Exchange Risk )

Prosedur :

a. Penanganan analisa posisi Liquiditas secara berkala


b. Melakukan analisa perkiraan cashflow berdasarkan proyeksi dan prediksi
besaran aset dan liability yg ditemukan
c. Melakukan penggabungan analisa Liquiditas unutk menggambarkan proyeksi
posisi liquiditas
d. Memberikan alternatif dengan memberikan usulan penyesuaian proyeksi
besaran penempatan dana , yg mempertimbangkan faktor eksternal dan
internal yang dapat mempenaruhi asset dan liabilityan

Anda mungkin juga menyukai