Materi Sirosis Hepatis
Materi Sirosis Hepatis
KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
SIROSIS HEPATIS
By. Zakiyah Yasin., S. Kep., Ns., M.
Kep.
ANATOMI DAN FISIOLOGI HEPAR
Fungsi Hepar
• Memproduksi cairan empedu
• Metabolisme lemak : oksidasi asam lemak menjadi energi, membentuk lipoprotein, mensistesa
kolesterol dan fosfolipid, mensistesa lemak dari protein dan karbohidrat
• Metabolisme protein : deaminasi asam amino, membentuk urea dari amonia yang dibuang dari
tubuh, membantuk plasma protein, biotransformasi hormon, obat-obatan dan zat lain.
• Fungsi sirkulasi : memproses lebih dari 1000 ml darah per menit melalui sinusoidnya dari vena
portal
• Merubah amonia menjadi urea ensepalopati hepatikum
• Faktor pembekuan
• Konjugasi bilirubin
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
dengan SIROSIS HEPATIS
Pengertian
Penyakit kronik dengan karakteristik penggantian jaringan normal hati dengan fibrosis
yang difuse yang akan merubah struktur dan fungsi hepar ( Brunner and Suddart, 2000 )
Penyakit kronik dan progresif yang dicirikan dengan perluasan fibrosis dan pembentukan
nodul ( Black and Matassarin-Jacobs, 1997 )
Faktor Resiko
- Penyalahgunaan alkohol
- Riwayat keluarga dengan alkoholisme
- Sirosis Billiary : Primer : intrahepatik cholestasis
Sekunder : obstruksi saluran empedu ekstrshepatik
- Obat-obatan : acetaminophen, methotrexate, methyldopa, isoniazid
- Hepatitis kronik-aktif yg disebabkan oleh hepatitis B atau C
- Kongesti hepar akibat gagal jantung kanan
- Gagal jantung yang lama
- Penyakit katup
Etiologi
Sirosis Billiary
Sirosis ini mencakup jaringan fibrosis difus dan sikatrik sebagai akibat dari
obstruksi dan infeksi bilier yang kronis
Sirosis Cardiac
Merupakan sekunder dari gagal jantung dengan kongesti vena hepar yang
berkepanjangan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Manajemen pre-operasi
Menilai kondisi fisiologis dan kesiapan operasi, meliputi pengkajian neurologis,
respirasi dan sistem renal, pemeriksaan lab, DPL, urinalisa, AGD, pembekuan
darah, amonia, elektrolit, protein, bilirubin dan enzim, serta status nutrisi
Tindakan pembedahan
Melakukan anastomosis dari sistem portal yg tekanannya tinggi ke sistem vena
sistemik yg tekanannya rendah, tujuan tindakan ini adalah untuk :
- Mengurangi aliran darah portal shg dpt mencegah perdarahan varises
- Mempertahankan aliran darah ke hepar untuk mencegah encepalopathi
hepatikum dan kerusakan hepar
- Meningkatkan rasa nyaman klien ( prosedur paliatif )
Lanjutan tindakan pembedahan pada hipertensi portal
Asites
Adalah akulumulasi yang menjelaskan terjadinya asites :
1. Hipertensi portal mengakibatkan peningkatan tekanan hidrostatik
2. Penurunan produksi albumin menyebabkan penurunan tekanan osmotik
koloid
3. Penurunan volume sirkulasi menyebabkan hiperaldosteronisme yang
mengakibatkan retensi natrium dan air
Pengkajian
• Perkusi abdomen : shifting dullness
• Mengukur lingkar perut
• Menepuk perut ( tapping abdomen ) untuk mendapatkan gelombang
cairan
• Test diagnostik : USG, CT scan
Lanjutan komplikasi : asites
Penatalaksanaan Medis
Tujuan : memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit dgn memperbaiki pengeluaran Na melalui
renal dan membatasi intake cairan dan natrium
Therapi Diuretik : Spironolactone ( aldactone ), albumin
10 gr untuk menggantikan tiap liter cairan yang
dihilangkan
Therapi diet rendah natrium dengan pembatasan cairan,
intake protein yang sedang, kecuali ada manifestasi
encepalophati hepatikum
Komplikasi, perubahan pola nafas, ruptur umbilikus
KOMPLIKASI
Encepalofati Hepatikum
• Terjadi pada injuri hepar yang berat, gagal hati
• Penyebab : ketidakmampuan hepar untuk memetabolisme amonia
menjadi ureum. Amonia dapat menekan sistem saraf pusat
• Ditandai dengan peningkatan amonia didalam darah dan cairan
serebrospinal
• Setiap proses yang meningkatkan protein didlm usus seperti peningkatan
intake protein atau perdarahan GI Tract akan meningkatkan amonia
dalam darah
• Manifestasi klinis : perubahan tingkat kesadaran, perubahan memori,
perhatian, konsentrasi, respon, perubahan pola tidur
Tujuan penatalaksanaan :
1. Mengontrol atau mengurangi proses degenerasi lebih lanjut
2. Memperbaiki atau mencegah faktor pencetus encepalopati
3. Mempertahankan fungsi fisiologis
Prinsip Penatalaksanaan pada encepalopati hepatikum
Rencana Tindakan :
1. Kaji intake makanan klien dgn jumlah kalorinya
2. Timbang berat badan klien
3. Bantu klien untuk makan
4. Beri makanan dlm porsi kecil tapi sering
5. Batasi pemberian kaffeine
6. Sediakan makanan yang lembut
7. Bantu klien dalam perawatan mulut
8. Monitor hasil lab ( serum glukosa, albumin, protein total dan amonia )
9. Kolaborasi dgn ahli gizi dlm pemberian makanan tinggi kalori, rendah karbohidrat,
rendah lemak, moderate – tinggi protein, pembatasan sodium dan cairan jika
diperlukan
10. Berikan obat-obatan sesuai program
Diagnosa Keperawatan
Rencana tindakan :
1. Inspeksi permukaan kulit
2. Ubah posisi klien dgn jadual yang teratur saat ditempat tidur
3. Bantu untuk latihan ROM aktif / pasif
4. Tinggikan ekstremitas bawah
5. Jaga linen dari kelelbaban
6. Bantu klien dalam perawatan perineal
7. Gunakan matras sesuai indikasi
Diagnosa Keperawatan
Rencana tindakan :
1. Monitor kecepatan pernapasan dan kedalamannya
2. Auskultasi bunyi napas
3. Berikan posisi kepala tempat tiur lebih tinggi
4. Ajarkan latihan nafas dalam dan batuk efktif
Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terjadinya injuri ( perdarahan ) b.d. penurunan
produksi protombin, fibrinogen dan faktor VIII, IX, X, hipertensi
portal dan farises esofagus
Tujuan : Injuri tidak terjadi
Kriteria hasil : Hemostasis dapat dipertahankan
Rencana Tindakan :
1. Kaji tanda dan gejala perdarahan
2. Observasi adanya petekie, ekimosis dan perdarahan
3. Monitor TTD
4. Gunakan jarum yang kecil untuk menyuntik
5. Hindari mengukur suhu di rektal
6. Kolaborasi untuk pemeriksaan BL, CL
7. Berikan obat-obatan sesuai program
8. Lakukan bilas lambung
9. Siapkan prosedur pembedahan seperti ligasi varises