Anda di halaman 1dari 44

TEKNIK PELABUHAN

“FENDER & ALAT PENAMBAT”


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KALTARA

HENDRA JULIANTO ST., MT.


Fender
• Kapal yang merapat ke dermaga masih mempunyai kecepatan
 akan terjadi benturan antara kapal dan dermaga
• Meskipun kecepatan kapal kecil, tetapi karena massanya
besar, maka energi karena benturan akan sangat besar
• Untuk menghindari kerusakan pada kapal dan dermaga
karena benturan tersebut maka di depan dermaga diberi
bantalan yang berfungsi sebagai penyerap energi benturan
• Bantalan yang ditempatkan di depan dermaga disebut
FENDER
Alat Penambat
• Pada waktu kapal melakukan bongkar muat barang atau
selama menunggu di perairan pelabuhan, kapal harus tetap
berada di tempatnya dengan tenang. Untuk itu kapal harus
diikat pada alat penambat
• Gerak kapal bisa disebabkan oleh gelombang, arus atau angin
yang dapat menimbulkan gaya tarikan kapal pada alat
penambat. Alat penambat harus mampu menahan gaya tarik
yang ditimbulkan oleh kapal
Fender
• Fender berfungsi sebagai bantalan yang ditempatkan di depan
dermaga. Fender akan menyerap energi benturan antara kapal dan
dermaga
• Gaya yang harus ditahan oleh dermaga tergantung pada :
- tipe dan konstruksi fender
- defleksi dermaga yang diijinkan
• Fender harus dipasang di sepanjang dermaga dan letaknya harus
sedemikian rupa sehingga dapat mengenai kapal
• Oleh karena kapal mempunyai ukuran yang berlainan maka fender
harus dibuat agak tinggi pada sisi dermaga
• Tipe Fender : fender kayu, fender karet dan fender gravitasi.
Fender Kayu
 Fender kayu bisa berupa batang-batang kayu yang dipasang horisontal
atau sejumlah batang kayu vertikal, yang digantung pada sisi dermaga
 Panjang fender sama
dengan sisi atas
dermaga sampai muka
air
 Fender kayu ini
mempunyai sifat untuk
menyerap energi
Fender Kayu
 Fender tiang pancang yang ditempatkan di depan dermaga dengan
kemirigan 1 (horisotal) : 24 (vertikal) akan menyerap energi karena
defeleksi yang terjadi pada waktu dibentur kapal
Fender kayu yang berupa
tiang pancang yang
dilengkapi balok memanjang
(horisontal)
Penyerapan energi tidak hanya
diperolh dari defleksi tiang
kayu, tetapi juga dari balk
memanjang
 Tiang kayu dipasang setiap
seperempat bentang
Fender Kayu
Fender kayu yang yang dipasang
pada tiang pancang dari besi profil
 Di belakang tiang besi tersebut juga dipasang
balok profil memanjang
 Antara tiang dan sisi atas dermaga diberi
bantalan kayu
 Penyerapan energi diperoleh dari fender kayu
dan defleksi tiang dan balok besi
 Di depan fender ditempatkan balok apung
yang berfungsi untuk menahan beban tetap
di depan dermaga dan membantu
mendistribusikan beban di sepanjang sistem
fender.
 Balok apung diikatkan pada feender dengan
menggunakan kabel baja
Fender Kayu
 Karet banyak digunakan sebagai fender. Bnetuk paling sederhana dari fender
ini berupa ban-ban luar moil yang dipasang pada sisi depan di sepanjang
dermaga
 Fender karet mempunyai bentuk berbeda seperti fender tabung silinder dan
segi empat, blok karet berbentuk segi empat dan fender Raykin

 Fender karet tabung silinder


yag digantung secara
melengkung pada dermaga
dengan menggunakan rantai

Draped Fender
Fender Kayu
 Fender ini cocok digunakan pada dermaga tipe tertutup (solid) seperti
sel turap baja dengan dinding beton di atasnya, dinding beton massa,
atau pada bresting dolphin dengan platform beton yang besar
 Satu fender tabung silinder dengan ukuran 15 x 7,5 mempunyai arti
diameter luar adalah 15 inch dan dalam adalah dan 7,5 inch

 Titik terbawah dari fender ini dilengkapi dengan lubang drainasi


Grafik Gaya-Deleksi Fender Karet Silinder

 Grafik di samping menunjukkan energi yang


diserap dan gaya yang terjadi sebagai fungsi
defleksi untuk berbagai ukuran fender yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat fender
tersebut yaitu Goodyear Tire and Rubber Co.
 Konversi satuan :
1 m = 3,2808 feet
1 kg = 2,204 pound (lb)
 Masing-masing pabrik pembuat fender akan
memberikan spesifikasi teknis dr fender
produksinya.
Deleksi Fender Karet Silinder
 Energi yang diserap fender karet silinder adalah sebanding dengan gaya sampai
dicapai defleksi sebesar 50 % dari diameter luar.
 Apabila defleksi lebih besar dari nilai tersebut, maka gaya yang harus ditahan
fender akan naik dengan cepat. Pada keadaan ini, akan lebih baik bila digunakan
ukuran fender yang lebih besar, sehingga defleksi akan lebih kecil dan gaya yang
diteruskan ke dermaga menjadi lebih kecil
Tabel dimensi dan kapasitas
fender karet silinder
 Tipe dan ukuran fender, dengan
gaya, energi dan berat dari
masing-masing ukuran dari fender
produksi Brigdestone Tire
Company
Deleksi Fender Karet Silinder

Fender Raykin

 Terdiri dari plat-plat baja yang dibuat berlapis karet


Deleksi Fender Karet Silinder
Fender Seibu V

 Fender karet yang


dibuat untuk menahan
benturan kapal-kapal
tanker raksasa
 Untuk bisa menahan
energi yang lebih besar,
dapat dilakukan dengan
memasang dua fender
Seibu menjai satu.
 Dengan cara ini penyerapan energi dapat menjdi dua klinya tanpa terjadi
peningkatan gaya reaksi
Deleksi Fender Karet Silinder
Fender Ganda Seibu V
Deleksi Fender Karet Silinder
Fender Ganda Seibu V

 Dimensi fender Seibu V


Deleksi Fender Karet Silinder
Fender Ganda Seibu V

 Dimensi fender Seibu V


Contoh Fender
Contoh Fender
Contoh Fender
Fender Gravitasi
 Fender ini terbuat dari tabung baa yang
diisi dengn beton dan sisi depannya diberi
pelindung kayu dengan berat sampai 15
ton, dan digantung di sepanjang dermaga
 Apabila terbentur kapal, fender tersebut
akan bergerak ke belakang dan ke atas,
sedemikiansehingga kapal dapat dikurangi
kecepatannya, karena untuk dapat
meggerakkan ke belakang diperlukan
tenaga yang cukup besar
 Prinsip kerja fender ini adalah mengubah
energi kinetis menjadi energi potensial
Fender Gravitasi
 Prinsip kerja fender ini adalah mengubah energi kinetis menjadi
energi potensial
 Besar energi yang diserap tergantung pada bentuk kapal dan gerak
kapal pada membentur dermaga

Benturan kapal pada fender gravitasi gantung


Fender Gravitasi

 Fender gravitasi yang


terdiri dari blok beton
besar yang digantungkan
dengan menggunakan
rantai pada lanai dermaga.
 Sisi depan blok beton
dilengkapi dengan fender
kayu

Fender gravitasi dari blok beton


Alat Penambat
 Alat Penambat adalah suatu konstruksi yang digunakan untuk
keperluan berikut :
Mengikat kapal pada waktu berlabuh agar tidak terjadi pergeseran
atau gerak kapal yang disebabkan oleh gelombang, arus dan angin
Menolong berputarnya kapal
 Alat penambat ini bisa diletakkan di darat (dermaga) dan di dalam air.
 Menurut macam konstruksinya, alat penambat dapat dibedakan
menjadi :
1. Bolder pengikat
2. Pelampung penambat
3. Dolphin
Bolder/Alat Pengikat
 Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dengan mengikatkan
tali-tali penambat ke bagian haluan, buritan dan badan kapal.

Metode pengikatan kapal ke dermaga


 Tali-tali penambat tersebut diikatkan alat penambat yang dikenal
dengan bitt yang dipasang di sepanjang sisi dermaga
Bolder/Alat Pengikat
 Bitt dengan ukuran lebih besar disebut dengan bollard (corner mooring post) yang
diletakkan pada kedua ujung dermga atau di tempat yang agak jauh dari sisi muka
dermaga
 Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal.
 Bollard selain untuk mengikat kapal pada kondisi normal dan pada kondisi badai, juga
dapat digunakan untuk mengarahkan kapal merapat ke dermaga atau untuk
membelok/memutar terhadap ujung dermaga atau dolphin.
 Alat penambat ini ditanam pada dermaga dengaan menggunakan baut yang dipasang
melalui pipa yang ditempatkan di dalam beton. Dengan cara tersebut memungkinkan
mengganti baut jika rusak
 Alat pengikat ini biasanya terbuat dari besi cor berbentuk silinder yang pada ujung
atasnya dibuat tertutup dan lebih besar sehingga dapat menghalangi keluar tali kapal yang
diikatkan
 Supaya tidak mengganggu kelancaran kegiatan di dermaga, maka tinggi bolder dibuat
tidak boleh lebih dari 50 cm di atas lantai dermaga
Bolder/Alat Pengikat

Bentuk alat pengikat

Penempatan Bitt
Contoh Bollard
Pelampung Penambat (Mooring Bouy)
• Pelampung penambat berada di dalam kolam pelabuhan atau di tengah laut.
• Kapal-kapal yang akan bongkar muat tidak selalu dapat langsung merapat
pada dermaga karena dermaga sedang dipakai, diperbaiki atau lainnya 
sehingga kapal harus menunggu di luar dermaga dan berhenti
• Bila kapal berada di luar lindungan pemecah gelombang, kapal dapat
berlabuh dengan cara membuang jangkar. Tetapi di luar lindungan pemecah
gelombang tidak selalu tenang, sehingga dianjurkan untuk berlabuh di
dalam lindungan pemecah gelombang
• Mengingat luasnya daerah lindungan pemecah lindungan,
maka kapal yang berlabuh dengan menggunakan jangkarnya
dapat mengganggu kapal lain, karena kapal dapat berputar
360°, sehingga membutuhkan tempat yang luas
Pelampung Penambat (Mooring Bouy)
 Selain sebagai pengikat kapal, pelampung penambat dapat juga dipakai
sebagai penolong berputarnya kapal.
 Di tempat-tempat yang agak sempit, berputarnya kapal dapat
membahayakan kapal lain.
 Untuk mengurangi resiko ini, biasanya di
tengah antara dua pier dipasang
pelampung yang dapat dipakai sebagai
pembantu untuk berputar
 Pelampung penambat ini juga dapat
dipakai sebagai pembantu pengereman
 Pelampung penambat ini juga dapat
dipakai untuk penambatan lepas pantai
Pelampung Penambat (Mooring Bouy)
• Apabila kapal yang hendak berlabuh berbobot sangat besar, yang
mempunyai draft (sarat) besar, misalnya kapal tanker bisa mencapai
500.000 DWT dengan sarat lebih dari 27 m. Biasanya pelabuhan tidak
direncanakan untuk bisa melayani kapal tersebut, karena perairan
pelabuhan dan arus pelayaran harus sangat dalam, yang berarti diperlukan
pengerukan dalam jumlah yang sangat banyak.
• Untuk itu maka muatan dari kapal raksasa itu dipindahkan ke kapal yang
lebih kecil yang membawa ke dermaga. Cara ini memerlukan biaya operasi
yang cukup besar, tetapi masih lebih baik dari pada harus membuat
pelabuhan yang sangat dalam atau membuat jetty yang sangat panjang
• Untuk keadaan seperti ini, dan apabila muatannya berbentuk benda curah,
maka penggunaan tambatan lepas pantai adalah yang paling sesuai
Pelampung Penambat (Mooring Bouy)
 Penambatan kapal bisa dilakukan dengan jangkarnya sendiri atau dengan
sebuah pelampung atau sekempompok pelampung atau kombinasi antara
jangkar dan pelampung
 Jumlah pelampung penambat
tergantung pada ukuran kapal,
angin, arus, gelombang, keadaan
dasar laut, dan pertimbangan
ekonomis
 Penambatan yang terdiri dari tiga
sampai delapan pelampung
ditambah dengan jangkarnya
sendiri yang diletakkan dengan
membentuk sudut 30° atau 45°
Pelampung Penambat (Mooring Bouy)
 Pelampung penambat terdiri dari beberapa komponen yaitu pelampung
penambat, beton pemberat, jangkar, dan rantai antara jangkar dan pelampung

 Pelampung tersebut terbuat dari drum besar di mana terdapat pengait pada sisi
atas untuk mengikat kapal dan pada sisi bawah yang dihubungkan dengan rantai
jangkar
Pelampung Penambat (Mooring Bouy)
 Pelampung penambat tidak boleh hanyut atau berubah banyak dari tempat yang
telah ditentukan. Utuk itu pelampung penambat harus diikat dengan rantai dan
dihubungkan dengan dasar laut
 Cara pengikatannya dilakukan dengan angker ulir atau jangkar dan blok pemberat.
 Panjang rantai pengikat harus sama dengan kedalaman air pada waktu pasang
tertinggi ditambah dengan sedikit kelonggaran. Biasanya panjang rantai dari blok
pemberat ke pelampung adalah 1,5 kali kedalaman air terbesar
Dolpin
 Dolphin adalah konstruksi yang digunakan untuk menambatkan kapal
tanker berukuran besar yang biasanya digunakan bersama-sama dengan
pier atau wharf untuk memperpendek panjang bangunan tersebut
 Dolphin banyak digunakan pada pelayanan bongkar muat barang curah
 Dolphin direncanakan untuk bisa menahan gaya horisontal yang
ditimbulkan oleh benturan kapal, tiupan angin dan dorongan arus yang
mengenai badan kapal pada waktu ditambatkan.
 Gaya-gaya tersebut dapat dihitung dengan cara yang sama seperti dalam
perencanaan dermaga.
 Dolphin dapat dibedakan menjadi dua jenis :
- Dolphin penahan (breasting dolphin)
- Dolphin penambat (mooring dolphin)
Dolpin Penahan dan Penambat
 Dolphin penahan mempunyai ukuran lebih besar, karena di
rencanakan untuk menahan benturan kapal ketika berlabuh dan
menahan tarikan kapal karena pengaruh tiupan angin dan gelombang
 Dolphin ini dilengkapi dengan fender untuk menahan benturan kapal,
dan bolder untuk menempatkan tali kapal, guna menggerakkan kapal
di sepanjang dermaga dan menahan tarikan kapal.
 Dolphin penambat tidak digunakan untuk menahan benturan, tetapi
hanya sebagai penambat.
 Dolphin penambat diletakkan di belakang dermaga dan membentuk
sudut 45° terhadap haluan dan buritan kapal.
 Dolphin penambat juga dilengkapi dengan bolder
 Gaya tarik maksimal satu kali pengikat tidak lebih dari 50 ton
Dolpin Lentur Dan Kaku
 Menurut konstruksinya, dolphin dibedakan menjadi dua, yaitu dolphin
lentur dan dolphin kaku
 Dolphin lentur dapat terdiri dari suatu kelompok tiang dari kayu, besi atau
beton yang diikat dengan kabel baja.
 Tiap kelompok bisa terdiri dari 3, 7, 19 atau lebih tiang pancang
Dolpin Lentur Dan Kaku
 Tiang pancang yang di tengah biasanya lebih panjang dari pada tiang
pancang lainnya, sehingga memungkinkannya untuk mengikatkan tali
tambatan kapal
 Dolphin lentur juga dapat berupa tiang-tiang pancang yang disusun secara
simetris
 Tiang-tiang tersebut dipancang
agak miring dan bagian atasnya
disatukan (dibaut) terhadap
batang kayu lintang yang terletak
di atas muka air rendah.
Dolpin Lentur Dan Kaku
 Dolphin lentur juga dapat dibuat dari sekelompok tiang pancang pipa baja

 Dolphin lentur biasanya digunakan untuk menambatkan kapal-kapal


kecilyang tidak lebih dari 5000 DWT, atau sebagai penahan benturan untuk
perlindungan dermaga atau untuk menahan kapal-kapal yang lebih besar
agar tidak membebani dermaga dan struktur-struktur yang tidak dirancang
untuk menahan beban benturan kapal.
Dolpin Lentur Dan Kaku
 Kondisi tanah dasar laut harus cukup baik sehingga bisa menahan
tiang. Apabila tanah terlalu lembek, maka tambatan kapal atau ikatan
tiang pancang tidak akan kembali ke posisi semula setelah dibentur
oleh kapal dan kemampuan untuk meredam energi melalui defleksi
akan berkurang
 Untuk kapal-kapal besar (9.000 – 17.000 DWT) maka digunakan
dolphin kaku dengan platform digunakan untuk mengikat dan
menahan kapal
 Dolphin kaku dapat terbuat dari tiang-tiang pancang kayu, sel turap
atau beton. Biasanya tambatan ini dilengkapi dengan fender.
Dolpin Lentur Dan Kaku
 Dolphin kaku tiang pancang kayu  tiang-tiang kayu dipancang miring
yang bagian atasnya disatukan dengan lantai (plat) dan rangka kayu.
 Tambatan ini dapat digunakan untuk menahan gaya horisontal maksimum
sekitar 40 – 50 ton.
Dolpin Lentur Dan Kaku
 Dolphin kaku sel turap  Bagian atas dari sel turap diberi plat beton,
di mana alat penambat ditepatkan.
 Tipe ini digunakan untuk
menambatkan kapal dengan
ukuran 35.000 ton.
 Karena turap-turap
dipancang secara melingkar,
maka tambatan ini dapat
digunakan untuk
membelokkan atau
memutar kapal.
Dolpin Lentur Dan Kaku
 Dolphin kaku plat beton  tambatan kapal yang dibuat dari plat
beton tebal yang didukung oleh tiang-tiang baja yang dipancang
secara vertikal dan miring.
 Tiang pancang dapat terbuat
dari pipa atau besi profil.
Tambatan ini dapat
digunakan untuk
menambatkan kapal
berukuran sampai 70.000 ton
Contoh Dolpin
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai