Anda di halaman 1dari 66

MANAJEMEN

ASN

PELATIHAN DASAR KADER PNS


Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat :


 Menjelaskan kedudukan, peran, hak dan kewajiban,
serta kode etik ASN;
 Menjelaskan konsep sistem merit dalam pengelolaan
ASN;
 Menjelaskan mekanisme pengelolaan ASN.
MATERI POKOK
KEDUDUKAN, PERAN, HAK DAN
KEWAJIBAN, KODE ETIK ASN

KONSEP SISTEM MERIT


DALAM PENGELOLAAN
ASN

MEKANISME
PENGELOLAAN ASN

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


KONDISI BIROKRASI INDONESIA
• Masih memiliki label negatif.
•  Perbaikan dilakukan melalui Reformasi Birokrasi.
• UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
• Perubahan mendasar dalam UU ASN:
1. perubahan dari pendekatan personel administration kepada
human resource management.
2. perubahan dari pendekatan closed career system kepada open
career system.
3. ASN sebagai profesi yang memiliki standar pelayanan profesi,
nilai dasar, kode etik dan kode perilaku profesi, pendidikan dan
pengembangan profesi, serta memiliki organisasi profesi yang
dapat menjaga nilai-nilai dasar profesi.
Kegiatan Belajar 1
KEDUDUKAN, PERAN, HAK DAN KEWAJIBAN, SERTA KODE
ETIK ASN
FUNGSI, TUGAS DAN PERAN ASN

FUNGSI
1. Pelaksana kebijakan publik
2. Pelayan publik.
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
TUGAS
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian.
2. Memberikan pelayanan public yang
professional dan berkualitas.
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
PERAN
perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional
INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI
Hak ASN
 Definisi :suatu kewenangan atau kekuasaan yang
diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang
dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum.
Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut
atau layak diterima.

 Fungsi Penetapan Hak :


 Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik;
 Agar dapat meningkatkan produktivitas;
 menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel.
Jenis-Jenis Hak :

PNS (Pasal 21) : P3K (Pasal 22) :


 gaji, tunjangan, dan  Gaji dan tunjangan
fasilitas;  cuti;
 cuti;  perlindungan :
 jaminan pensiun dan o jaminan hari tua
jaminan hari tua; o jaminan kesehatan;
 perlindungan : o jaminan kecelakaan
o jaminan kesehatan; kerja;
o jaminan kecelakaan o jaminan kematian; dan
kerja; o bantuan hukum.
o jaminan kematian; dan  pengembangan
o bantuan hukum. kompetensi.
 pengembangan
kompetensi.
Macam-macam cuti
1. Cuti tahunan
2. Cuti besar
3. Cuti sakit
4. Cuti bersalin
5. Cuti karena alasan penting
6. Cuti bersama
7. Cuti di luar tanggungan negara
Kewajiban ASN
 Definisi : adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan
 Bentuk Kewajiban :
– Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
– Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
– Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
– Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
– Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
– Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
– Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
– Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

ASN sebagai profesi berlandaskan pada


kode etik dan kode perilaku

tujuan untuk menjaga martabat


dan kehormatan ASN.
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan
Negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara
secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan
dalam melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
10.tidak menyalahgunakan informasi intern Negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11.memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
12.melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin Pegawai ASN
Fungsi Kode Etik dan Kode Perilaku ASN :

• Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil


negara dalam menjalankan tugas dan kewenangan agar
tindakannya dinilai baik.
• Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan
birokrasi public/aparatur sipil negara dalam menjalankan
tugas dan kewenangannya Etika birokrasi penting sebagai
panduan norma bagi aparat birokrasi dalam menjalankan
tugas pelayanan.
Kegiatan Belajar 2
KONSEP SISTEM MERIT DALAM PENGELOLAAN ASN
SISTEM MERIT
1. Pengelolaan SDM/ASN dilakukan untuk
memotivasi dan juga meningkatkan
produktivitas pegawai.
2. Organisasi membutuhkan pegawai yang jujur,
kompeten dan berdedikasi.
3. Diperlukan sebuah sistem pengelolaan SDM
yang mampu memberikan jaminan
‘keamanan’ dan ‘kenyamanan’ bagi individu
yang bekerja didalamnya.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Konsep Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN
 Dasar : Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit
(Pasal 51).
 Definisi Sistem Merit
adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan
tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama,
asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan (Pasal 1, butir 22). Lawannya Spoil System (subyektif,
political, individual, fear, dll).

Sistem Merit atau perbandingan antara kualifikasi, kompetensi, dan


kinerja yang dibutuhkan oleh jabatan dengan kualifikasi, kompetensi,
dan kinerja yang dimiliki oleh calon dalam rekrutmen, pengangkatan,
penempatan, dan promosi pada jabatan yang dilaksanakan secara
terbuka dan kompetitif, sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang
baik.
 Prinsip Sistem Merit :
• Keadilan dan kewajaran
• Obyektif
• Berbasis kinerja

 Manfaat Sistem Merit :


• Mendukung akuntabilitas dalam pelayanan publik
• Menjamin keadilan dan keterbukaan

 Penggunaan Sistem Merit :


Pada seluruh tahapan dan proses Pengelolaan ASN (Pasal
55 dan Pasal 93), terutama pada proses/tahapan :
pengadaan, pengembangan karir, promosi dan penilaian
kinerja.
Kelembagaan dan Jaminan Sistem
Merit dalam Pengelolaan ASN
 Tujuan : Menjamin Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN.
 Lembaga ;
 KASN (Pasal 27-42) : fungsi mengawasi pelaksanaan
norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN, serta
penerapan Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen
ASN pada Instansi Pemerintah (Pasal 30).
 Menpan & RB (Pasal 25) : mengawal pelaksanaan sistem
merit, yang menyangkut kebijakan, dengan kewenangan
hanya memberikan rekomendasi kepada presiden tidak
memutuskan.
Kegiatan Belajar 3
MEKANISME PENGELOLAAN ASN
MANAJEMEN ASN

PNS
Manajemen
ASN
PPPK

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Manajemen PNS
Penyusunan &
Pangkat &
Penetapan Pengadaan Pengangkatan
Jabatan
Kebutuhan

pengembangan Promosi &


pola karier
karier mutasi

penilaian Penggajian &


penghargaan disiplin
kinerja tunjangan

Jaminan
Pemberhentian pensiun & Perlindungan
hari tua

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Manajemen PPPK
Penetapan
Pengadaan
Kebutuhan

penggajian &
Penilaian kinerja
tunjangan

Pengembangan Pemberian
Kompetensi
disiplin
penghargaan

Pemutusan
Perlindungan
Perjanjian Kerja

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penyusunan &
Penetapan Kebutuhan PNS
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah
dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja

Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS


dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci
per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan

Berdasarkan penyusunan kebutuhan tersebut, Menteri


menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS secara
nasional.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pengadaan PNS
 Untuk mengisi kebutuhan Jabatan Administrasi dan/atau Jabatan Fungsional dalam
suatu Instansi Pemerintah.
 Pengadaan PNS di Instansi Pemerintah dilakukan berdasarkan penetapan kebutuhan
yang ditetapkan oleh Menteri.

Pengangk
Masa atan
Percobaa menjadi
Pengumu PNS
man Hasil n
Seleksi
Seleksi
Pelamara
Pengumu n
Perencan man
aan Lowongan

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pangkat & Jabatan PNS
Pengangkatan PNS dlm jabatan tertentu yg ditentukan
berdasarkan perbandingan objektif antara:

kompetensi, kualifikasi,
kompetensi, kualifikasi,
dan persyaratan yang
dan persyaratan yang
dibutuhkan oleh
dimiliki oleh pegawai
jabatan

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Jabatan ASN
Jabatan
Administrasi
Jabatan
Fungsional
Jabatan Pimpinan
Tinggi
Administrator

Jabatan
Administra
si

Pengawas Pelaksana
Madya
Pratam
Utama
a
Jabatan
Pimpinan
Tinggi
Keahlian
Jabatan
Fungsional Ketrampila
n
Utama Madya
Jabatan
Fungsional
Keahlian

Muda Pertama
Penyelia

Jabatan
Mahir Fungsional Terampil
Ketrampilan

Pemula
8 jabatan fungsional Kemenkeu berdasarkan
core business
1. Pemeriksa pajak
2. Penilai PBB
3. Penyuluh pajak
4. Pemeriksa Bea dan Cukai
5. Analis keuangan pusat dan daerah
6. Analis anggaran
7. Pelelang
8. Penilai pemerintah
Jabatan fungsional Kemenkeu yang dibentuk
K/L lain
1. Widyaiswara
2. Dosen
3. Peneliti
4. Pranata komputer
5. Auditor
6. Dokter
Pengembangan Karier PNS

• pendidikan
Teknis • Pelatihan TF
• Pengalaman Teknis

Pendidikan
Pelatihan struktural
KOMPE
Manajerial
TENSI Pengalaman
kepemimpinan

• Pengalaman kerja terkait


kemajemukan masy,
Sosio agama, suku budaya
Kultural wawasan kebangsaan
Pola Karier

• Untuk menjamin keselarasan potensi PNS dengan kebutuhan


penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan perlu
disusun pola karier PNS yang terintegrasi secara nasional.

 Setiap Instansi Pemerintah menyusun pola karier PNS secara


khusus sesuai dengan kebutuhan berdasarkan pola karier
nasional

1 2 3 4

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Promosi

• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS


dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian setelah mendapat
pertimbangan tim penilai kinerja PNS pada Instansi Pemerintah

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Mutasi
• Mutasi PNS dalam satu Instansi Pusat atau Instansi Daerah dilakukan
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
• Mutasi PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan oleh
gubernur setelah memperoleh pertimbangan kepala BKN.
• Mutasi PNS antarkabupaten/kota antarprovinsi, dan antar provinsi
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
dalam negeri setelah memperoleh pertimbangan kepala BKN.
• Mutasi PNS provinsi/kabupaten/kota ke Instansi Pusat atau sebaliknya,
ditetapkan oleh kepala BKN.
• Mutasi PNS antar-Instansi Pusat ditetapkan oleh kepala BKN.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penilaian Kinerja

• Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan


kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil,
dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
• Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, dan transparan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penggajian dan Tunjangan
• Pemerintah wajib membayar gaji yang adil dan layak kepada PNS
serta menjamin kesejahteraan PNS. Gaji dibayarkan sesuai dengan
beban kerja, tanggungjawab, dan resiko pekerjaan
• Selain gaji PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas. Tunjangan
meliputi tunjangan kinerja dan tunjangan kemahalan
• Tunjangan kinerja dibayarkan sesuai pencapaian kinerja.
• Tunjangan kemahalan dibayarkan sesuai dengan tingkat kemahalan
berdasarkan indeks harga yang berlaku di daerah masing-masing.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penghargaan

Penghargaan dapat berupa pemberian:


• tanda kehormatan;
• kenaikan pangkat istimewa;
• kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;
dan/atau
• kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
kenegaraan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Disiplin

• PNS wajib mematuhi disiplin PNS.


• Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan
disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai
upaya peningkatan disiplin.
• PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi
hukuman disiplin

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pemberhentian
PNS diberhentikan dengan hormat karena:
• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• mencapai batas usia pensiun;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah
yang mengakibatkan pensiun dini; atau
• Tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak
dapat menjalankan tugas dan kewajiban

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Jaminan Pensiun dan
Jaminan Hari Tua

• PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun


dan jaminan hari tua PNS sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
• Jaminan pensiun dan jaminan hari tua PNS mencakup
jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang diberikan
dalam program jaminan sosial nasional.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Manajemen PPPK
• Penetapan Kebutuhan
Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan
jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan
dan analisis beban kerja. Penyusunan kebutuhan jumlah
PPPK dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang
diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan
Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pengadaan
• Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi, pengumuman hasil
seleksi, dan pengangkatan menjadi PPPK.
• Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah
melalui penilaian secara objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi,
kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yang dibutuhkan
dalam jabatan.
• Pengangkatan calon PPPK ditetapkan dengan keputusan Pejabat
Pembina Kepegawaian. Masa perjanjian kerja paling singkat 1 (satu)
tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan
penilaian kinerja. PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi
calon PNS.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penilaian Kinerja

• Penilaian kinerja PPPK dilakukan berdasarkan perjanjian


kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi
dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat
yang dicapai, dan perilaku pegawai.
• Penilaian kinerja PPPK dilakukan secara objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, dan transparan.
• Penilaian kinerja PPPK berada di bawah kewenangan
Pejabat yang Berwenang pada Instansi Pemerintah
masing-masing.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penggajian dan Tunjangan

• Gaji diberikan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab


jabatan, dan resiko pekerjaan
• Gaji dibebankan pada anggaran pendapatan dan belanja
negara untuk PPPK di Instansi Pusat dan anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk PPPK di Instansi
Daerah.
• Selain gaji PPPK dapat menerima tunjangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pengembangan Kompetensi
• PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan
kompetensi.
• Kesempatan untuk pengembangan kompetensi
direncanakan setiap tahun oleh Instansi Pemerintah.
• Pengembangan kompetensi harus dievaluasi oleh Pejabat
yang Berwenang dan dipergunakan sebagai salah satu
dasar untuk perjanjian kerja selanjutnya

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pemberian Penghargaan
• PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian,
kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan.
Penghargaan dapat berupa pemberian:
• tanda kehormatan;
• kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi;
dan/atau
• kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara
kenegaraan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pemutusan Hubungan Perjanjian Kerja

Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan dengan hormat


karena:
• jangka waktu perjanjian kerja berakhir;
• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang
mengakibatkan pengurangan PPPK; atau
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat
menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang
disepakati.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Perlindungan
• jaminan hari tua;
• jaminan kesehatan;
• jaminan kecelakaan kerja;
• jaminan kematian; dan
• bantuan hukum.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)

• Pengisian JPT pada kementerian, kesekretariatan lembaga


negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah
dilakukan secara terbuka dan kompetitif, dengan
memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan,
pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas
serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pengisian JPT dilakukan pada tingkat nasional
• Pengisian JPT Pratama dilakukan secara terbuka dan
kompetitif pada tingkat nasional atau antar kabupaten/kota
dalam 1 (satu) provinsi.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Lanjutan…

• JPT tertentu dpt berasal dari kalangan non-PNS dgn


persetujuan Presiden yg pengisiannya dilakukan secara
terbuka dan kompetitif serta ditetapkan dlm Keppres
• Jabatan Pimpinan Tinggi di lingkungan Instansi Pemerintah
tertentu dpt diisi oleh prajurit TNI dan anggota POLRI
sesuai dengan kompetensi berdasarkan ketentuan per-UU
• Pengisian JPT dilakukan oleh PPK dgn terlebih dahulu
membentuk panitia seleksi Instansi Pemerintah. Dlm
membentuk panitia seleksi PPK berkoordinasi dengan
KASN. Panitia seleksi Instansi Pemerintah terdiri dari unsur
internal maupun eksternal Instansi Pemerintah yang
bersangkutan.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penggantian Pejabat Pimpinan Tinggi
(PPT)
• PPK dilarang mengganti PPT selama 2 th terhitung sejak
pelantikannya, kecuali PPT tsb melanggar ketentuan per UU
dan tidak lagi memenuhi syarat jabatannya
• Penggantian PPT sebelum 2 th dpt dilakukan setelah
mendapat persetujuan Presiden.
• JPT hanya dpt diduduki paling lama 5 thn.
• JPT dapat diperpanjang berdasarkan pencapaian kinerja,
kesesuaian kompetensi, dan berdasarkan kebutuhan
instansi setelah mendapat persetujuan PPK dan
berkoordinasi dgn KASN.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penggantian Pejabat Pimpinan Tinggi
(PPT)
• PPT hrs memenuhi target kinerja tt sesuai perjanjian kinerja

• PPT yg tidak memenuhi kinerja yg diperjanjikan dlm waktu


1 thn, diberikan kesempatan selama 6 bln untuk
memperbaiki kinerjanya.
• Dlm hal PPT tdk menunjukan perbaikan kinerja mk pejabat
ybs harus mengikuti seleksi ulang uji kompetensi kembali.
• Berdasarkan hasil uji kompetensi PPT dpt dipindahkan pd
jabatan lain sesuai dgn kompetensi yg dimiliki atau
ditempatkan pd jabatan yg lebih rendah sesuai ketentuan
per UU

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pengawasan dalam Proses Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi

• Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina


Kepegawaian memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada
KASN
• Rekomendasi KASN bersifat mengikat.
• KASN menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Presiden.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pegawai ASN yang menjadi Pejabat
• Pegawai ASN dapat menjadi pejabat negara
• Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil
ketua, dan anggota MK; BPK; KY; ketua dan wakil ketua
KPK; Menteri & jabatan setingkat menteri; Kepala
perwakilan RIdi LN yg berkedudukan sbg Dubes Luar Biasa
dan Berkuasa Penuh diberhentikan sementara dari
jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS
• Pegawai ASN dari PNS yg tidk menjabat lagi sbg pejabat
negara diaktifkan kembali sbg PNS

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Pegawai ASN yang menjadi Pejabat
• Pegawai ASN dari PNS yg mencalonkan diri atau
dicalonkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden; ketua,
wkl ketua, dan anggota DPR/DPRD; gubernur dan wakil
gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota
wajib menyatakan pengunduran diri secara tertulis
sebagai PNS sejak mendaftar sebagai calon.
• PNS yang tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara
dapat menduduki JPT, Jabatan Administrasi, atau Jabatan
Fungsional, sepanjang tersedia lowongan jabatan. Dlm hal
tdk tersedia lowongan jabatan dlm wkt paling lama 2 th
PNS yg bersangkutan diberhentikan dgn hormat.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Organisasi
• Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN RI.
Korps profesi Pegawai ASN RImemiliki tujuan:
1) menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan
2) mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
• Korps profesi ASN Republik Indonesia memiliki fungsi:
1) pembinaan dan pengembangan profesi ASN;
2) memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota
korps profesi ASN RI terhadap dugaan pelanggaran Sistem Merit dan
mengalami masalah hukum dalam melaksanakan tugas;
3) memberikan rekomendasi kpd majelis kode etik Instansi Pemerintah
thdp pelanggaran kode etik profesi &kode perilaku profesi;
4) menyelenggarakan usaha utk peningkatan kesejahteraan anggota
korps profesi ASN RI sesuai dgn ketentuan per UU.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Sistem Informasi ASN

• Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan


keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi
ASN
• Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar-Instansi Pemerintah.
• Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem
Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah wajib
memutakhirkan data secara berkala dan menyampaikannya
kepada BKN

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Penyelesaian Sengketa

• Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif.


• Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding
administratif.
• Keberatan diajukan secara tertulis kepada atasan pejabat yang
berwenang menghukum dengan memuat alasan keberatan dan
tembusannya disampaikan kepada pejabat yang berwenang
menghukum.
• Banding administratif diajukan kepada badan pertimbangan ASN.

INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI


Syarat keberhasilan:
impian, kerja keras,
disiplin kerja,
komitmen, dan belajar
tiada henti.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai