Anda di halaman 1dari 14

PROFILING No : 01

Halaman : 1 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Nama / Jabatan Tanda Tangan

Disiapkan Oleh Raden Wahid Hanafi / CPNS

Luki Kurniawan /
Diperiksa oleh
Manager Teknis
PROFILING No : 01

Halaman : 2 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

I. TUJUAN
Mengetahui profil peak asam lemak berbagai komoditas produk hewani

II. DASAR TEORI


Produk hewani berupa daging merupakan kebutuhan pokok umat manusia. Untuk
memnuhi kebutuhan tersebut suatu negara harus melakukan impor. Bahkan kebutuhan
daging di indonesia khususnya daging sapi masih harus di impor dari negara lain. Di
indonesia ini masyarakat banyak mengkonsumsi daging ayam, sapi, dan salmon. Adanya
perdagangan internasional berupa komoditas produk hewani dan perlunya melakukan
pengawasan terkait expor dan impor komoditas produk hewani tersebut maka perlu di
lakukan uapaya pengujian untuk menghindari terjadinya kecurangan yang dilakukan
exportir maupun importir.
Produk hewani berupa daging memiliki kandungan minyak dan lemak
didalamnya. Setiap lemak yang terdapat pada masing-masing daging akan memiliki
komposisi asam lemak yang berbeda-beda. Kandungan komposisi ini merupakan ciri
khas dari masing-masing minyak hewani. Selain itu, urutan asam lemak dan tingkat
kejenuhan dari asam lemak daapt dapat pula digunakan untuk membedakan antara lemak
yang satu dengan lemak yang lain (Ani Guntarti, dkk : 2016). Sehingga mengetahui
komposisi nya masing-masing merupakan upaya untuk mengetahui jenis dari produk
hewani tersebut.
Lemak dan minyak selain terkandung dalam daging juga terdapat pada berbagai
tanaman yang di sebut sebagai lemak nabati. Sedangkan yang diperoleh dari hewan
disebut sebagai lemak hewani. Lemak hewani banyak terkandung di dalam daging. Setiap
jenis daging memiliki kandungan lemak atau minyak yang berbeda-beda. Lemak
merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air. Lemak dapat diperoleh dengan
cara di ekstrak menggunakan pelarut non polar seperti kloroform, eter, benzene, dan N-
Hexane. Lemak dan minyak mengandung atom karbon, hydrogen, oksigen dan terkadang
mengandung nitrogen dan fosfor.
Asam lemak yang ditemukan di alam umumnya merupakan asam-asam
monokarboksilat dengan rantai yang tidak bercabang dan mempunyai jumlah atom
karbon yang genap (Winarno dalam Anggeline : 2018). Asam lemak terdiri dari 2
golongan yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Perbedaan dari keduanya
yaitu asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap dan asam lemak tak jenuh
memiliki ikatan rangkap. Asam lemak jenuh antara lain : Asetat, n-Butirat, Isolvelat, n-
Kaproat, n-Kaptilat, Kaprat, Laurat, Miristat, Palmitat, stearat, arachidat, Behenat dan
Legnoserat (Ketaren dalam Anggeline : 2018). Sedangkan asam lemak tak jenuh antara
PROFILING No : 01

Halaman : 3 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

lain : Asam Miristoleat, Palmitoleat, Oleat, Linoleat, Linilenat, dan Arakhidonat (Rizqika
Rahmani, 2008).
Perbedaan antara minyak dengan lemak adalah tidak terletak pada bentuk
triasilgliserolnya tetapi terletak pada komposisi dan jenis dari asam lemak penyusunnya
(Alettiyana WF : 2013). Lemak mengandung banyak asam lemak jenuh sedangkan
minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Banyaknya asam lemak jenuh yang
terkandung di dalam minyak mengakibatkan lemak berwujud padat pada suhu kamar.
Sebaliknya dengan minyak akan berwujud cair pada suhu kamar karena banyaknya
kandungan asam lemak tak jenuh.
Kromatografi gas (GC) adalah salah satu jenis kromatografi yang memiliki
prinsip pemisahan. Kromatografi Gas merupakan teknik pemisahan yang mana solut-
solut yang mudah menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui kolom yang
mengandung fase diam dengan suatu kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya.
Pada umumnya solute akan terelusi berdasarkan pada peningkatan titik didihnya, kecuali
jika ada interaksi khusus antara solut dengan fase diam. Pemisahan pada kromatografi gas
didasarkan pada titik didih suatu senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang
mungkin terjadi antara solute dengan fase diam.
Profil asam lemak yang di uji dengan menggunakan kolom DB-23 dapat dilihat
pada gambar sebagai berikut

Gambar 1. Kromatogram Asam Lemak (Frank David, 2005)


PROFILING No : 01

Halaman : 4 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Masing-masing peak dapat diketahui jenis asam lemak nya dari gambar tabel sebagai
berikut

Gambar 2. Berbagai jenis asam lemak (Frank David, 2005)

Adapun kondisi alat instrumen GC yang digunakan dapat dilihat dari gambar sebagai
berikut
PROFILING No : 01

Halaman : 5 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Gambar 3. Methode yang digunakan (Frank David, 2005)

III. METODE UJI


A. Preparasi Bahan
Sampel komoditas produk hewani berupa daging dilakukan ekstraksi pengambilan
minyak
a. Alat-alat
1. Beakerglass
2. Lemari asam
3. Stirrer
4. Pisau
5. Cawan petri
6. Oven
7. Lumpang & Alu
8. Corong
9. Erlenmeyer
10. Kertas saring
11. Spatula
12. Hot plate
b. Bahan
1. Daging Ayam
2. Daging Sapi
3. Daging Kerbau
4. Daging Ikan Salmon
PROFILING No : 01

Halaman : 6 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

5. Daging Ikan Tuna


6. Daging Babi
7. Chloroform
c. Cara kerja
1. Daging di potong ukuran kecil
2. Kemudian diletakkan ke dalam cawan petri lalu dimasukkan ke dalam oven
3. Daging dipanaskan dalam oven dengan suhu 100 °C hingga kering
4. Daging yang telah kering dihancurkan dengan alu dan lumpang hingga
menjadi serbuk
5. Daging yang telah menjadi serbuk dimaserasi dengan menggunakan pelarut
organik chlorofom selama 24 jam didalam erelnmeyer
6. Kemudian disaring dengan kertas saring untuk memisahkan daging dan
pelarut chlorofom
7. Pelarut chloroform diupakan diatas hot plate
8. Bagian yang tidak menguap adalah minyak atau lemak dari daging tersebut
B. Uji Kromatografi
Pengujian Asam lemak dalam berbagai komoditas Produk Hewani dapat
dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Gas. Dari kromatogram yang
terbentuk dapat diketahui perbedaan dari masing-masing asam lemak pada komoditas
produk hewani.
a. Alat - alat:
1. Gas Chromatography
2. Lemari asam
3. Labu vial
4. Beakerglass
5. Pipet
6. Timbangan analitik
7. Stirrer
8. Hot plate
b. Bahan
1. Iso-Oktane
2. NaOH
3. Gas N2
4. BF3
5. Methanol
6. NaCl
PROFILING No : 01

Halaman : 7 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

7. H2O
c. Cara kerja:
1. Pembuatan NaOH Metanolik
a) NaOH ditimbang sebanyak 0.025 gram
b) Dilarutkan dalam 5 ml aquadest
c) Dilarutkan dalam metanol hingga 500 ml
2. Metilasi
a) Sampel ditimbang sebanyak 0.025 gram lalu dimasukkan ke dalam tabung
pereaksi
b) Sampel tersebut ditambahakan 1,5 ml NaOH Metanolik 0.5 N
c) Sampel tersebut dipanaskan dalam penangas air dengan suhu 100°C
selama 5 menit
d) Tabung reaksi didinginkan dalam suhu kamar lalu ditambahkana 2 ml BF3
kemudian ditutup rapat lalu dipanaskan kembali pada suhu 100°C selama
30 menit
e) Tabung reaksi didinginkan lalu ditambahkan 1 ml Iso-Oktane kemudian di
kocok
f) Segera ditambahkan NaCl jenuh ke dalam tabung sebanyak 5 ml lalu
ditutup kemudian dikocok
g) Lapisan Iso-Oktan (bagian atas) dipisahkan lalu dipindahkan ke dalam vial
h) Lapisan bawah diekstrak kembali dengan 1ml Iso-Oktane lalu hasil
ekstraksi digabung
i) Sampel ester-metil-asam lemak siap di inject ke GC

d. Kondisi GC
Jenis Kolom : DB-23
Gas Pembawa : Hidrogen
Volume Injektor : 1 µl
Split ratio : 1/50
Suhu Detektor : 280 °C
Suhu Injektor : 250 °C
Suhu Kolom 1 : 50 °C, 1 menit
Ramp rate : 25 °C/menit
Suhu kolom 2 : 175 °C, 1 menit
Ramp rate : 4 °C/menit
Suhu kolom 3 : 230 °C, 5 menit
PROFILING No : 01

Halaman : 8 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

IV. DATA PERCOBAAN


Profil Kromatogram Produk Hewani ditampilkan sebagai berikut

Kromatogram Asam Lemak Daging Ayam


PROFILING No : 01

Halaman : 9 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Kromatogram Asam Lemak Daging Babi

Kromatogram Asam Lemak Daging Kerbau


PROFILING No : 01

Halaman : 10 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Kromatogram Asam Lemak Daging Sapi

Kromatogram Asam Lemak Daging Ikan Salmon


PROFILING No : 01

Halaman : 11 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Kromatogram Asam Lemak Daging Ikan Tuna

Profil Spektra IR produk hewani ditampilkan sebagai berikut


PROFILING No : 01

Halaman : 12 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Spektra IR Lemak Daging Ayam

Spektra IR Lemak Daging Babi

Spektra IR Lemak Daging Kerbau


PROFILING No : 01

Halaman : 13 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Spektra IR Lemak Daging Kerbau

Spektra IR Lemak Daging Ikan Salmon


PROFILING No : 01

Halaman : 14 dari 9
DIREKTORAT JENDERAL
BEA DAN CUKAI Tgl : 10/08/2018
BALAI PENGUJIAN DAN PROFIL PEAK KROMATOGRAM
IDENTIFIKASI BARANG ASAM LEMAK HEWANI
TIPE B MEDAN

Spektra IR Lemak Daging Ikan Tuna

V. PEMBAHASAN

VI. KESIMPULAN

VII. DAFTAR PUSTAKA


Any Guntarti dkk., Autentikasi Lemak Celeng dengan Kromatografi Gas-Spektroskopi
Massa yang dikombinasikan Kemometrika PCA (Principle Component Analysis),
Prosiding Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia,
Jakarta, 2016.
Frank David, Food Analysis.

Anda mungkin juga menyukai