Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS JURNAL

“ Effects of Warm Water Sitz Bath on Post-Hemorrhoidectomy


Symptoms “

“Pengaruh Mandi Air Hangat Sitz pada Pasca Hemoroidektomi


Gejala “

DISUSUN OLEH :
Tria Amanah, S. Kep
201104014
LATAR BELAKANG
• Penggunaan air untuk berbagai perawatan mungkin sudah
setua umat manusia. Hidroterapi adalah salah satu metode
dasar pengobatan yang banyak digunakan dalam sistem
pengobatan alami. Penggunaan air dalam berbagai bentuk dan
suhu dapat memberikan efek yang berbeda pada sistem tubuh
yang berbeda. Ini adalah salah satu pengobatan naturopati
• Buang air besar yang nyeri dan nyeri luka sering dijumpai pada
penderita hemoroidektomi. Nyeri ini bisa dikurangi dengan
mandi sitz dan pencucian air hangat. Jadi, pendidikan dan
instruksi terperinci tentang mandi sitz dan mencuci dubur
adalah intervensi keperawatan yang penting ( Yeun et al.,
2016).
RESUME JURNAL
Judul Jurnal Penelitian :
“ Effects of Warm Water Sitz Bath on Post-Hemorrhoidectomy
Symptoms “
“Pengaruh Mandi Air Hangat Sitz pada Pasca Hemoroidektomi
Gejala “

Peneliti :
Asmaa Sayed Abd-Elmaged 1, Rasha Ali Ahmed Abdelmowla 1,
Tarik Abd El-Azim Abd El-Rahim 2
Comparation

• Judul :
• “Effectiveness of the Sitz bath in managing adult patients with
anorectal disordersjjns_175 1”

• Intervation :
Partisipan yang tertarik termasuk orang dewasa berusia 18 tahun
yang elah didiagnosis dengan gangguan anorektal dan / atau yang
telah menjalani intervensi bedah yang terkait dengan gangguan
anorektal, seperti: Wasir, gambaran anal akut atau kronis, rektal
fistula, abses perirectal, penyakit perirectal, hematoma perianal,
dan ulserasi perianal. Intervensi bedah, termasuk hemoroidektomi
dan sfingterotomi. Ulasan tersebut mengecualikan pasien post
partum yang telah menjalani episiotomi.
• Pasien dalam kelompok studi diinstruksikan untuk duduk di
bak air hangat (suhu air seperti yang disukai pasien untuk
mandi seluruh tubuh) dengan hanya merendam bokong dan
pinggul selama 10 menit dimana, merendam bagian tubuh
lainnya dalam air hangat dilarang, karena dapat menyebabkan
vasodilatasi sistemik dan menurunkan sirkulasi ke area
perineum. Pasien juga diperingatkan untuk tidak
menggunakan air yang terlalu panas, karena ada laporan luka
bakar perianal setelah mandi sitz ( Kahraman et al., 2004).
Hasil
• Secara keseluruhan, review tidak menemukan bukti yang tidak
dapat disangkal untuk mendukung penggunaan mandi Sitz
dalam mengelola rasa sakit yang berhubungan dengan
gangguan anorektal. Meskipun, dalam banyak kasus, skor
nyeri pada kelompok mandi Sitz lebih rendah daripada
kelompok kontrol, perbedaan menit antara skor tidak
signifikan secara statistik dan tidak berdampak besar pada
pasien secara klinis. Satu-satunya pengecualian adalah studi
oleh Gupta (2007
Discussion
• Pendidikan dan terapi nonfarmakologi dapat diterapkan
mengurangi nyeri dengan metode mandi sitz bath pada pasien
gangguan anorektal ( hemoroid)
ANALISA SWOT
• Strenghts (Kekuatan)
• Kedua jurnal di atas mengguakan banyak sampel sehingga penelitian terlihat
relevan

• Weakness (Kelemahan)
• Apabila pendidikan kesehatan tidak dibuat menarik maka perhatian keluarga
terhadap materi penkes akan kurang, modivikasi dan tata car penggunaan serta
kepatuhan menjadi point penting dalam melakukan penerapan sitz bath.

• Opportunity (Kesempatan)
• Menjadi literature evidence based bagi penelitian selanjutnya khususnya bagi
perawat

• Threats (Ancaman)
• Saat ini akses informasi sudah sangat terbuka lebar. Hal ini memudahkan keluarga
dalam mengakses informasi terkait pengurangan rasa nyeri. Untuk itu, peneliti
perlu mengkaji lebih dalam sebelum melakukan pendidikan kesehatan terkait
meode penerapan non farmakologi mengurangi nyeri pasien gangguan anrorektal
(Hemoroid/wasir/ambeien). Agar pendidikan kesehatan yang diberikan memang
betul-betul informasi yang dibutuhkan oleh audiens.

Anda mungkin juga menyukai