Anda di halaman 1dari 24

Makalah Kasus

Hidrosefalus Pada
Nama
Kelompok IV Anak
NIM
Riky Rakhman SK116050
Riska Malulita SK116051
Sekar Ella Pradita SK116052
Shandy Pradipta Abi Satya SK116053
Siti Eka Yanti SK116054

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Maret 2071/2018
Latar Belakang

Hidrosefalus adalah
penumpukan CSS sehingga
menekan jaringan otak. Jumlah
cairan bisa mencapai 1,5 liter
bahkan ada sampai 5 liter, sehingga
tekanan intrakranial sangat tinggi.
Hidrosefalus sering di jumpai
sebagai kelainan konginetal namun
bisa pula oleh sebab postnatal.
Definis
Hidrosefalus adalah jumlah cairan
serebrospinal (CSS) dalam rongga
serebrospinal yang berlebihan dapat
meningkatkan tekanan sehingga dapat
merusak jaringan saraf (Arif Mutaqin, 2008).

Hidrosefalus merupakan keadaan patologis


otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinalis tanpa atau pernah
dengan tekanan intracranial yang meninggi
sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat
mengalirnya cairan serebro spinal
(Ngastiyah, 2007).
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang
mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinalis,
disebabkan baik oleh produksi yang berlebihan maupun
gangguan absorpsi, dengan atau pernah disertai tekanan
intrakanial yang meninggi sehingga terjadi pelebaran
ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis
(Suharso, 2009).

Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan


oleh produksi yang tidak seimbang dan penyerapan dari
cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem Ventricular.
Ketika produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan
cerebrospinal mengakumulasi di dalam sistem Ventricular
(Nining,2008).
Etiologi
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering
terdapat pada bayi (Herdman & Kamitsuri, 2015-2017,
Bulechek, dkk. 2016, Moorhead, Dkk. 2016).

1. Kelainan
bawaan
2. Anantomi
pembuluh darah 3. Infeksi

4.
Perdarahan

5.
Neoplasma
Manifestasi klienis

Pada bayi Pada balita maupun orang Perubahan perilaku


dewasa: dan kognisi pada balita
1. Kepala luar biasa besar dan
terjadinya peningkatan ukuran 1. Sakit kepala dan orang dewasa:
kepala yang sangat pesat 2. Pandangan ganda maupun
2. Menggembungnya ubun- buram 1. Lebih cepat marah
ubun, atau titik lemah di 3. Pembesaran abnormal pada 2. Perubahan perilaku
permukaan tengkorak kepala
3. Tidak fokus
3. Mata yang tetap melihat ke 4. Sering mengantuk
bawah 5. Sulit untuk bangun dari 4. Penurunan kinerja
4. Kejang tempat tidur 5. Keterlambatan atau
5. Bayi mengalami kerewelan 5. Mual atau muntah masalah dengan
yang ekstrim 6. Keseimbangan tubuh tidak kemampuan yang
6. Muntah stabil
7. Mengantuk yang berlebihan 7. Koordinasi yang buruk
diperoleh sebelumnya,
8. Pola makan yang buruk 8. Nafsu makan berkurang misalnya dalam hal
9. Kekuatan otot sangat lemah 9. Kejang berjalan atau berbicara
Tanda klinis hidrosefalus adalah bervariasi
dan tergantung pada banyak faktor,
termasuk usia mulainya, sifat lesi yang
menyebabkan obstruksi, dan lama serta
kecepatan munculnya tekanan
intrakranium.

Pada anak yang lebih tua, sutura kranialis


sebagian tertutup sehingga tanda
hidrosefalus dapat lebih tidak kentara.
Iritabilitas, lesu, nafsu makan buruk, dan
muntah adalah lazim pada kedua kelompok
usia ini, dan pada penderita usia yang lebih
tua, nyeri kepala merupakan gejala yang
menonjol.
Hirosefalus sebaiknya diketahui sejak dini, karena hidrosefalus akan
menimbulkan Komplikasi apabila tidak segera mendapat penanganan.
Manifestasi klinis antara lain ialah:

1. Ubun-ubun besar bayi akan melebar dan menonjol

2. Pembuluh darah di kulit kepala makin jelas

3. Gangguan sensorik-motorik
4. Gangguan penglihatan (buta)

5. Gerakan bola mata terganggu (juling)

6. Terjadi penurunan aktivitas mental yang progresif

7. Bayi rewel, kejang, muntah-muntah, panas yang sulit dikendalikan

8. Gangguan pada fungsi vital akibat peninggian tekanan dalam


ruang tengkorak yang berupa pernafasan lambat, denyut nadi
turun dan naiknya tekanan darah sistolik
Patofisiologi

Hidrosefalus obstruktif atau tidak


berkomunikasi berkembang paling
lazim pada anak karena kelainan
akueduktus atau lesi pada ventrikel
keempat. Stenosis akueduktus akibat
dari penyempitan akueduktus
sylvius secara abnormal yang
seringkali disertai dengan
pencabangan.
Klasifikasi
Berdasarkan letak obstruksi Menurut (Samik, 1999) waktu Menurut (Riyadi, 2009)
CSF hidrosefalus pada bayi pembentukan hidrosefalus pada
dan anak ini juga terbagi dalam anak di bedakan menjadi dua, Jenis Hidrosefalus
dua bagian yaitu : yaitu : dapat diklasifikasikan
1. Nonkomunikan, yaitu aliran menurut:
cairan dari sistem ventrikel ke 1. Konginetal: Hidrocefalus
ruang subaraknoid mengalami sudah diderita sejak bayi 1. Waktu
dilahirkan. Sehingga pada saat
sumbatan
lahir keadaan otak bayi
Pembentukan
2. Komunikan, yaitu tidak ada 2. Proses
terbentuk kecil.
sumbatan. Sindroma klinis
yang ditampilkan berhubungan Terbentuknya
2. Di dapat: Bayi/anak
dengan diltasi yang progresif mengalaminya pada saat sudah Hidrosefalus
pada sistem ventrikuler
serebral dan kompresi
besar dengan penyebabnya 3. Sirkulasi cairan
adalah penyakit-penyakit
gabungan dari jaringan- tertentu misalnya trauma kepala serebrospinal
jaringan serebral selama yang menyerang otak dan 4. Proses penyakit
produksi. pengobatannya tidak tuntas.
Pemeriksaan penunjang
1. CT Scan (dengan atau tanpa kontras)
2. MRI
3. Pemeriksaan CSS dan lumbal pungsi
4. Pemeriksaan fisik
5. Pemeriksaan darah
6. Pemeriksaan cairan serebrospinal
7. Pemeriksaan radiologi
Penatalaksanaan
1. Pencegahan
2. Terapi medikamentosa
3. Pembedahan
a.Ventrikulo Peritorial Shunt
b.Ventrikulo Adrial Shunt
4. Terapi
Asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a.Data pasien
b.Riwaayat penyakit / keluahan utama
c.Riwayat penyakit sekarang
d.Riwayat perkembangan
e.Pengkajian psikospiritual
2. Pemeriksaan fisik
Head to toe
Intervensi
Keperawatan
Diagnosa Tujuan NIC Rasional
Perfusi Perfusi jaringan Mandiri Mandiri
jaringan serebral 1.Kaji data dasar neurologis. 1.Pengkajian yang dilakukan
serebral adequat, 2.Observasi TTV. sesering mungkin akan
tidak dengan kriteria 3.Tentukan posisi anak: memberikan data guna
efektif hasil : tinggikan kepala. menentukan perubahan
berhubung tekanan systole 4.Instruksikan keluarga untuk keadaan neurologisanak yang
an dengan dan diastole mengobservasi kulit jika ada berhubungan dengan ICP Bila
peningkata dalam rentang isi atau laserasi hal itu terjadi akan
n tekanan yang diharapkan 5.Anjurkan anak dan orang menunjukkan bahwa anak
intrakranial tidak ada tua untuk mengurangi sudah menunjukkan
tanda-tanda aktivitas yang dapat gangguan ICP yang
peningkatan menaikkan tekanan bermakna.
intrakranial intrakranial atau intra 2.Pengkajian tanda-tandavital
(tidak lebih dari abdominal, misal: mengejan yang sesering mungkin akan
15mmHg) saat BAB, menarik nafas, membantu mendeteksi
tingkat membalikkan badan, batuk. tanda-tanda dini dari ICP
kesadaran 6.Kolaborasi dengan dokter (seperti takikardia,fluktuasi
membaik. untuk pemberian analgetik. tekanan darah, dan
pernafasan cheyne-stokes)
3. Peninggian kepala di
tempat tidur
memungkinkan
terjadinya gravitasi
untuk peningkatan aliran
darak serebral, akan
membantu penurunan
ICP.
4. Keluarga dapat
berpatisipasi dalam
perawatan anak dengan
hidrosefalus
5. Dengan aktivitas yang
berlebih anak akan
berisiko mengalami
peningktan TIK.
6. Pemberian analgetik
untuk mengurasi nyeri
akibat TIK
Potensial terhadap Tidak terjadi Mandiri Mandiri
perubahan integritas gangguan
kulit kepala integritas 1. Kaji kulit kepala setiap 2 jam 1. untuk memantau keadaan
berhubungan dengan kulit dengan dan monitor terhadap area integumen kulit secara dini.
ketidak mampuan kriteria hasil : yang tertekan 2. Linen dapat menyerap
bayi dalam Kulit utuh, 2. Hindari tidak adanya linen keringat sehingga kulit tetap
mengerakan kepala bersih dan pada tempat tidur kering
akibat peningkatan kering. 3. Baringkan kepala pada bantal 3. Untuk mengurangi tekanan
ukuran dan berat karet busa atau yang menyebabkan stess
kepala menggunakan tempat tidur mekanik.
air jika mungkin. 4. Untuk meningkatkan
4. Instruksikan pada keluarga sirkulasi kulit
pasien agar mengubah posisi 5. Jaringan akan mudah
tidur setiap 2 jam sekali nekrosis bila kalori dan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi protein kurang
dengan berikan nutrisi sesuai
kebutuhan.
Potensial Tidak terjadi Mandiri Mandiri
komplikasi peningkatan
peningkatan TIK 1. Observasi ketat tanda- 1. Untuk mengetahui secara dini
tekanan dengan kriteria tanda peningkatan TIK peningkatan TIK
intrakranial b/d hasil: Tanda 2. Tentukan skala coma 2. Penurunan keasadaran
akumulasi vital normal, 3. Hindari pemasangan infus menandakakan adanyapeningkatan
cairan pola nafas dikepala TIK
serebrospinal. efektif, 4. Hindari sedasi 3. Mencegah terjadi infeksi sistemik
reflek cahaya 5. Jangan sekali-kali 4. Karena tingkat kesadaran merupakan
positif, tidak memijat atau memopa indikator peningkatan TIK
tejadi shunt untuk memeriksa 5. Dapat mengakibatan sumbatan
gangguan fungsinya sehingga terjdi nyeri kepala karena
kesadaran, 6. Ajari keluarga peningkatan CSS atau obtruksi pada
tidak muntah mengenaitanda-tanda ujung kateter diperitonial
dan peningkatanTIK. 6. Keluarga dapat berpatisipasi dalam
tidak kejang 7. Berkolaborasi dengan perawatan anak dengan hidrosefalus
dokter untuk melakukan 7. Dengan dilakukan pembedahan,
pembedahan, untuk diharapkan cairan cerebrospinal
mengurangi peningkatan. berkurang, sehingga TIK menurun,
tidak terjadi penekanan pada lobus
oksipitalis dan tidak terjadi
pembesaran pada kepala.
Ansietas Keluarga menerima Mandiri Mandiri
keadaan anaknya,
berhubungan mampu 1.Jelaskan secara rinci 1.Pengetahuan dapat
dengan menjelaskan tentang kondisi penderita, mempersiapkan
keadaan penderita prosedur, terapi dan keluarga dalam
kurang dengan kriteria prognosanya. merawat penderita.
pengetahuan hasil: 2.Ulangi penjelasan tersebut 2.Keluarga dapat
Keluarga bila perlu dengan contoh menerima seluruh
orang tua (situasi berpartisipasi bila keluarga belum informasi agar tidak
krisis) tentang dalam mengerti menimbulkan salah
merawat anaknya 3.Klarifikasi kesalahan persepsi
penyakit dan secara verbal asumsi dan misskonsepsi 3.Untuk menghindari
anaknya. keluarga dapat 4.Berikan kesempatan salah persepsi
mengerti tentang keluarga untuk bertanya 4.Keluarga dapat
penyakit anaknya. mengemukakan
perasaannya
KESIMP
ULAN adalah:
Hidrocephalus suatu 1. Di dapat Insidens
keadaan patologis otak yang hidrosefalus pada anak-anak
mengakibatkan bertambahnya cairan belum dapat ditentukan secara pasti
cerebrospinal (CSS) dengan atau pernah dan kemungkinan hai ini terpengaruh
dengan tekanan intra kranial yang situasi penanganan kesehatan pada
meninggi sehingga terdapat pelebaran masing-masing rumahsakit.
ruangan tempat mengalirnya CSS.  
Merupakan sindroma klinisyang dicirikan
dengan dilatasi yang progresif pada
sistem ventrikuler cerebral dan
kompresigabungan dari jaringan–jaringan
serebral selama produksi CSF
berlangsung yang meningkatkan
kecepatan absorbsi oleh vili arachnoid.
Akibat berlebihannya cairan
serebrospinalis dan meningkatnya
tekanan intrakranial menyebabkan
terjadinya peleburan ruang–ruang tempat
mengalirnya liquor. Berdasarkan letak
obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan
anak ini juga terbagi dalam dua bagian
yaitu:
1. Hidrochepalus komunikan
2. Hidrochepalus non-komunikan
DAFTAR PUSTAKA
Prof Dr.Samik. (1999). Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15
Volum 3. Jakarta: EGC.

Mutaqin, Arif. (2008). Buku Ajar: Asuhan Keperawatan


Klien dengan Gangguan SistemPersarafan. Jakarta :
Salemba Medika.

Riyadi. (2009). Asuhan Keperawatan pada Anak.


Yogyakarta: Graha Ilmu: Salemba Medika.

Betz,Cecily L. Dan Sowsden, Linda A. (2002).


Keperawatan Pediatri. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai