Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

ASFIKSIA NEONATORUM
IDENTITAS PASIEN

 Nama lengkap: By. Ny. D


 Tanggal lahir (umur) : 30 Juni 2021
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Cimaragas
 Suku bangsa : Sunda
 Agama: Islam
 Pendidikan :-
IDENTITAS ORANGTUA

Ayah Ibu

 Nama lengkap : Tn. A  Nama lengkap : Ny. E


 Tgl lahir (umur) : 46 thn  Tgl lahir (umur) : 35 thn
 Suku bangsa : Jawa  Suku bangsa : Jawa
 Alamat : Cimaragas  Alamat : Cimaragas
 Agama : Islam  Agama : Islam
 Pendidikan : SMA  Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Karyawan swasta  Pekerjaan : IRT
RIWAYAT PENYAKIT
 Keluhan utama : Bayi lahir tdk langsung menangis.
 Keluhan tambahan : Tdk ada.
 RPD : Riw. darah tinggi, kencing manis, asma, alergi, trauma, maupun keguguran
seblmnya disangkal oleh Ibu OS.
 RPK : Tdk ada keluarga yg pnh mengalami hal serupa.
 Riwayat persalinan :
No. BB Lahir Jenis Jenis Komplikasi Kondisi Riw.
Kelamin Persalinan Persalinan Saat Ini Imunisasi
1. 3000 gram Perempuan Spontan - Sehat (15 Lengkap
tahun)
2. 3700 gram Laki-laki Spontan - Sehat (12 Lengkap
tahun)
RPS
Tgl 30 Juni 2021 pkl 11.50 WIB lahir bayi laki2 melalui SC a/i KPD dgn warna ketuban hijau lumpur
& PEB dari ibu G3P2A0, usia 35 thn, hamil 42 minggu. ANC selama kehamilan dilakukan rutin di
dokter SpOG. Riw. demam, trauma, DM, HT, asma, alergi, minum jamu saat hamil, & obat2an
selain resep dari dokter disangkal. Ketuban sdh pecah dari jam 01.30 WIB & langsung dibawa ke
bidan. Tp tdk bs melakukan persalinan krn TD Ibu OS saat itu tinggi, shg dirujuk ke RSUD utk
dilakukan penanganan lbh lnjt & persalinan.

Di RSUD, lahir bayi secara SC. Bayi lahir tdk langsung menangis, tdk biru, APGAR score 4-5-6. BBL 3600
gram dgn PB 55 cm. Kemudian dilakukan pembrshan jln nafas, pemberian O 2, rangsang taktil &
pencegahan hipotermi (di dlm inkubator).

Plasenta lahir secara manual, tdk tmpk pengapuran plasenta, infark, maupun hematom. Setlh 15
menit, telapak tangan & kaki bayi tmpk kebiruan, nafas sesak, tdk aktif, & tangis merintih. Ttp
dilakukan pemberian O2 & pencegahan hipotermi. Setlh ± 30 menit dilakukan resusitasi, kemudian
bayi dirwt di ruang Perinatologi.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN

Kehamilan Kelahiran
 ANC : Kontrol rutin ke dr. SpOG.  Tmpt lahir : RS
Konsumsi tablet Fe & vitamin.  Penolong : dr. SpOG
 Penyakit kehamilan : Tdk ada.  Cara persalinan : SC a/i KPD + PEB
 Masa gestasi : cukup bulan
 Keadaan bayi : BBL 3600 gram ; PB 55
cm ; LK 35 cm ; tdk langsung menangis
setlh lahir ; extremitas tmpk kebiruan
setlh 15 menit ; APGAR Score 4-5-6 ;
kelainan bawaan (-).
RIWAYAT PERKEMBANGAN
DAN PERTUMBUHAN
 Perkembangan blm bs dinilai.
 Pertumbuhan : BBL 3600 gram, usia kehamilan 42 minggu → pertumbuhan
sesuai masa kehamilan.
RIWAYAT IMUNISASI

 Imunisasi dsr blm dilakukan.


PF : 30 JUNI 2021 JAM 12.00 WIB

Pemeriksaan Umum Data Antropometri


 KU : Somnolen, kurang aktif, nafas  BBL: 3600 gram
spontan (+) inadekuat.  LK : 35 cm
 TTV :  PB : 55 cm

HR : 150x/menit Status Gizi (CDC) :

RR : 68x/menit BBL/U = (3,6 kg / 3,6 kg) x 100% = 100%


(Normal)
TD : -
PB/U = (55 cm / 50 cm) x 100% = 110%
T : 36,5oC (Normal)
LK / U = (35 cm / 36 cm) x 100% = 97.22%
(Normal)
CONT.

Pemeriksaan Sistematis Pemeriksaan Neurologis


 Hidung : tmpk pernapasan cuping  Motorik : blm dpt dinilai.
hidung.
 Sensorik : blm dpt dinilai.
 Bibir : tmpk sianosis.
 Reflek Fisiologis : blm dpt dinilai.
 Dinding thoraks : tmpk retraksi
 Reflek Patologis : (-)
epigastrial.
 Meningeal Sign : (-)
 Anggota gerak : tonus otot lemah.
 Kulit : tmpk sianosis.
PEMERIKSAAN LAB

 Air seni : tdk dilakukan.


 Darah tepi
 Tinja : tdk dilakukan.
Hb : 7,4 gr/dL
Ht : 20,7 %
Eritrosit : 2,04 juta/mm3
Leukosit : 4500/uL
Trombosit : 112.000/uL
GDS : 95 mg/dL
RESUME

 Tgl 30 Juni 2021 pukul 11.50 WIB lahir bayi laki2 melalui SC a/i KPD dgn warna ketuban hijau
lumpur & PEB dari ibu G3P2A0, usia 35 thn, hamil 42 minggu. Menurut pengakuan Ibu OS,
ketuban sdh pecah dari jam 01.30 WIB & langsung dibawa ke bidan. Tp tdk bs dilakukan persalinan
di bidan tsb krn TD Ibu OS saat itu tinggi, shg dirujuk ke RSUD utk dilakukan penanganan lbh lnjt
& persalinan.
 Di RSUD, lahir bayi secara SC. Bayi lahir tdk langsung menangis, tdk biru, APGAR score 4-5-6.
BBL 3600 gram dgn PB 55 cm. Kemudian dilakukan pembrshan jln nafas, pemberian O 2,
rangsang taktil & pencegahan hipotermi (di dlm inkubator).
 Setlh 15 menit, telapak tangan & kaki bayi tmpk kebiruan, nafas sesak, tdk aktif, & tangis
merintih. Ttp dilakukan pemberian O2 & pencegahan hipotermi. Setlh ± 30 menit dilakukan
resusitasi, kemudian bayi dirawat di ruang Perinatologi.
 Pada PF didptkan :

Keadaan umum : Somnolen, kurang aktif, nafas spontan (+) inadekuat.

Tanda vital :

Frekuensi nadi : 150x/menit Frekuensi napas : 68x/menit

Tekanan darah : - Suhu tubuh : 36,5oC

 Data antropometri :

BBL : 3600 gram LK : 35 cm

PB: 55 cm

 Pemeriksaan sistematis : Lab : Hb 7,4 gr/dL

Hidung : tmpk pernapasan cuping hidung Ht 20,7%

Bibir : tmpk sianosis. Eritrosit 2,04 juta/mm3

Dinding thoraks : tmpk retraksi epigastrial. Leukosit 4500/uL

Anggota gerak : tonus otot lemah. Trombosit 112.000/uL

Kulit : tmpk sianosis. GDS 95 mg/Dl


ANALISA

 By Ny. D NCB-SMK dengan Asfiksia Neonatorum


ANJURAN PP

 Darah rutin
 AGD
 Foto polos dada
 Foto abdomen 3 posisi
 GDS
 USG kepala
 Elektrolit
 Ureum – kreatinin
PROGNOSIS

Asfiksia Ringan Asfiksia Berat

 Ad vitam : Dubia ad bonam  Ad vitam : Dubia ad malam


 Ad functionam : Dubia ad bonam  Ad functionam : Dubia ad malam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam  Ad sanationam : Dubia ad malam
PENATALAKSANAAN

 CPAP PEEPS
 IVFD D5 100 ml + Ca. Glukonas
 Aminofilin 16 mg → selnjtnya 3 x 6 mg dlm D5
 Inj. Vit. K 1 mg i.m
 Ceftazidin 2 x 50 mg
 Gentamicin tetes mata
 Rawat inkubator
TINDAK LANJUT

 Identifikasi awal bayi dgn resiko tinggi


 Perawatan suportif intensif
 Edukasi keluarga pasien
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

 Asfiksia pd BBL menurut IDAI adalah kegagalan nafas secara spontan & teratur pd saat lahir atau
bebrp saat setlh lahir.
 Menurut AAP (American Academic of Pediatricians), asfiksia adalah suatu keadaan yg disebabkan
oleh kurangnya O2 pd udara respirasi, yg ditandai dgn :
1. Asidosis (pH < 7,0) pd darah arteri umbilikalis.
2. Nilai APGAR setlh menit ke-5 ttp 0-3.
3. Menifestasi neurologis (kejang, hipotoni, koma atau hipoksik iskemia ensefalopati).
4. Gangguan sistem multi organ (misalnya gangguan karvas, gastrointestinal, hematologi,
pulmoner, atau sistem renal).
Keadaan ini disertai dgn hipoksia, hiperkapnia & berakhir dgn asidosis. Hipoksia yg terdpt pd
penderita asfiksia merupakan faktor terptg yg dpt menghmbt adaptasi BBL thd kehidupan
uterin.
EPIDEMIOLOGI

 Diperkirakan bhw sekitar 23% seluruh angka kematian neonatus di seluruh


dunia disbbkan oleh asfiksia neonatorum, dgn proporsi lahir mati yg lbh
bsr. Laporan dari WHO menyebutkan bhw sjk thn 2000-2003 asfiksia
menempati urutan ke-6, yaitu sebanyak 8%, sbg penyebab kematian ank
diseluruh dunia setlh pneumonia, malaria, sepsis neonatorum & kelahiran
prematur. Diperkirakan 1 juta ank yg berthn setlh mengalami asfiksia saat
lahir kini hdp dgn morbiditas jangka panjang spt cerebral palsy, retardasi
mental & gangguan bljr. Menurut hasil riset kesehatan dsr thn 2007, 3
penyebab utama kematian perinatal di Indonesia adalah gangguan
pernapasan/respiratory disorders (35,9%), prematuritas (32,4%) & sepsis
neonatorum (12.0%).
ETIOLOGI

 AHA & AAP mengajukan penggolongan penyebab kegagalan pernapasan


pd bayi yg terdiri dari :
1. Faktor Ibu
2. Faktor plasenta
3. Faktor janin
4. Faktor neonates
FAKTOR RESIKO

Faktor Ibu Faktor Bayi

Preeklamsia & eklamsia Bayi premature


Perdarahan abnormal (plasenta previa atau Persalinan sulit (ltk sungsang, bayi
solutio plasenta) kembar, distosia bahu, ektraksi vakum,
porsef)
Partus lama atau partus macet
Kelainan kongenital
Demam selama persalinan
Air ketuban bercampur mekonium
Infeksi brt (malaria, sifilis, TBC, HIV)
(warna kehijauan)
Usia Ibu < 20 thn atau > 35 thn
Gravida 4 atau lbh
CONT.

Faktor tali pusat :


Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS

 Utk dpt menegakkan gawat janin dpt ditetapkan dgn melakukan


pemeriksaan sbg berikut :
1. DJJ
2. Mekonium di dlm air ketuban
3. Pemeriksaan pH darah janin
MANIFESTASI KLINIS
 DJJ > 100x/menit atau < 100x/menit tdk teratur.
 Mekonium dlm air ketuban pd janin ltk kepala.
 Tonus otot buruk krn kekurangan O2 pd otak, otot, & organ lain.

 Depresi pernafasan krn otak kekurangan O2.

 Bradikardi (pe↓ frekuensi jantung) krn kekurangan O2 pd otot2 jantung atau sel2 otak.

 TD rndh krn kekurangan O2 pd otot jantung, kehilangan darah atau kekurangan aliran darah yg kembali ke
plasenta seblm & selama proses persalinan.
 Takipnu (pernafasan cpt) krn kegagalan absorbsi cairan paru2 atau nafas tdk teratur/megap2.
 Sianosis (warna kebiruan) krn kekurangan O2 di dlm darah.
 Pe↓ thd sfingter.
PEMERIKSAAN

PF PP

Klinis 0 1 2
Warna Kulit Biru Pucat Tubuh merah, Merah seluruh  Foto polos dada
(Appearance) ekstremitas biru tubuh

 Lab : DR, AGD


Frekuensi Tidak Ada <100x/ menit >100x/menit
Jantung
(Pulse) Hasil AGD :
Rangsangan Tidak Ada Gerakan sedikit Batuk/ Bersin
Refleks  Pa O2 < 50 mm H2O
(Grimace)
Tonus Otot Lunglai Fleksi ekstremitas Gerakan aktif  PaCO2 > 55 mm H2O
(Activity)
   pH < 7,30
Pernafasan Tidak ada Menangis lemah / Menangis kuat
(Respiratory) terdengar seperti
meringis atau
mendengkur
CONT.
Bila bayi sdh tdk membutuhkan bantuan resusitasi aktif, PP diarahkan pd kecurigaan ats
komplikasi, berupa :
 Darah perifer lengkap
 Pemeriksaan radiologi/foto dada
 AGD sesdh lahir
 Pemeriksaan radiologi/foto abdomen tiga posisi
 GDS
 Pemeriksaan USG kepala
 Elektrolit darah (Kalsium, Natrium, Pemeriksaan EEG Kalium)
 Ureum-kreatinin
 CT scan kepala
DAMPAK ASFIKSIA PADA BBL

 Otak : HIE / kerusakan otak krn kekurangan kadar O2 & penimbunan CO2 shg otak tdk dpt
melakukan metabolisme utk sel & jaringan pd tubuh bayi.
 Ginjal : GGA krn tdk terjadi metabolisme dlm tubuh shg fungsi ginjal menjadi abnormal.
 Jantung : Gagal jantung akbt gangguan aliran darah shg jantung tdk dpt memompa darah ke
seluruh tubuh.
 Saluran cerna : NEC. Hal ini disbbkan proliferasi bakteri ke dlm mukosa usus yg mengalami
asfiksia & iskemia.
 Paru : Asfiksia meyebabkan pe↑ peristaltic gastrointestinal & relaksasi tonus otot spinkter ani,
shg terjadi pengeluaran mekonium. Apabila fetus mengalami gasping intrauterine, maka
terjadilah aspirasi mekonium.
PENATALAKSANAAN

Prinsip manajemen BBL yg mengalami cedera hipoksik-iskemik & berisiko


cedera sekunder adalah :
1. Identifikasi awal bayi dgn risiko tinggi.
2. Perawatan suportif intensif.
3. Pertimbangan intervensi utk memperbaiki proses cedera otak yg sdg
terjadi.
PROGNOSIS

 Hasil akhir asfiksia perinatal bergantung pd apakah komplikasi metabolik &


kardiopulmonalnya (hipoksia, hipoglikemia, syok) dpt diobati, pd umur
kehamilan bayi (hasil akhir plg jlk jika bayi preterm), & pd tingkat keparahan
ensefalopati hipoksik-iskemik.
 Prognosis tergantung pd kekurangan O2 & luasnya perdarahan dlm otak. Bayi yg
dlm keadaan asfiksia & pulih kembali hrs dipikirkan kemungkinannya menderita
cacat mental spt epilepsi & bodoh pd masa mendtg.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai