ASFIKSIA NEONATORUM
IDENTITAS PASIEN
Ayah Ibu
Di RSUD, lahir bayi secara SC. Bayi lahir tdk langsung menangis, tdk biru, APGAR score 4-5-6. BBL 3600
gram dgn PB 55 cm. Kemudian dilakukan pembrshan jln nafas, pemberian O 2, rangsang taktil &
pencegahan hipotermi (di dlm inkubator).
Plasenta lahir secara manual, tdk tmpk pengapuran plasenta, infark, maupun hematom. Setlh 15
menit, telapak tangan & kaki bayi tmpk kebiruan, nafas sesak, tdk aktif, & tangis merintih. Ttp
dilakukan pemberian O2 & pencegahan hipotermi. Setlh ± 30 menit dilakukan resusitasi, kemudian
bayi dirwt di ruang Perinatologi.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Kehamilan Kelahiran
ANC : Kontrol rutin ke dr. SpOG. Tmpt lahir : RS
Konsumsi tablet Fe & vitamin. Penolong : dr. SpOG
Penyakit kehamilan : Tdk ada. Cara persalinan : SC a/i KPD + PEB
Masa gestasi : cukup bulan
Keadaan bayi : BBL 3600 gram ; PB 55
cm ; LK 35 cm ; tdk langsung menangis
setlh lahir ; extremitas tmpk kebiruan
setlh 15 menit ; APGAR Score 4-5-6 ;
kelainan bawaan (-).
RIWAYAT PERKEMBANGAN
DAN PERTUMBUHAN
Perkembangan blm bs dinilai.
Pertumbuhan : BBL 3600 gram, usia kehamilan 42 minggu → pertumbuhan
sesuai masa kehamilan.
RIWAYAT IMUNISASI
Tgl 30 Juni 2021 pukul 11.50 WIB lahir bayi laki2 melalui SC a/i KPD dgn warna ketuban hijau
lumpur & PEB dari ibu G3P2A0, usia 35 thn, hamil 42 minggu. Menurut pengakuan Ibu OS,
ketuban sdh pecah dari jam 01.30 WIB & langsung dibawa ke bidan. Tp tdk bs dilakukan persalinan
di bidan tsb krn TD Ibu OS saat itu tinggi, shg dirujuk ke RSUD utk dilakukan penanganan lbh lnjt
& persalinan.
Di RSUD, lahir bayi secara SC. Bayi lahir tdk langsung menangis, tdk biru, APGAR score 4-5-6.
BBL 3600 gram dgn PB 55 cm. Kemudian dilakukan pembrshan jln nafas, pemberian O 2,
rangsang taktil & pencegahan hipotermi (di dlm inkubator).
Setlh 15 menit, telapak tangan & kaki bayi tmpk kebiruan, nafas sesak, tdk aktif, & tangis
merintih. Ttp dilakukan pemberian O2 & pencegahan hipotermi. Setlh ± 30 menit dilakukan
resusitasi, kemudian bayi dirawat di ruang Perinatologi.
Pada PF didptkan :
Tanda vital :
Data antropometri :
PB: 55 cm
Darah rutin
AGD
Foto polos dada
Foto abdomen 3 posisi
GDS
USG kepala
Elektrolit
Ureum – kreatinin
PROGNOSIS
CPAP PEEPS
IVFD D5 100 ml + Ca. Glukonas
Aminofilin 16 mg → selnjtnya 3 x 6 mg dlm D5
Inj. Vit. K 1 mg i.m
Ceftazidin 2 x 50 mg
Gentamicin tetes mata
Rawat inkubator
TINDAK LANJUT
Asfiksia pd BBL menurut IDAI adalah kegagalan nafas secara spontan & teratur pd saat lahir atau
bebrp saat setlh lahir.
Menurut AAP (American Academic of Pediatricians), asfiksia adalah suatu keadaan yg disebabkan
oleh kurangnya O2 pd udara respirasi, yg ditandai dgn :
1. Asidosis (pH < 7,0) pd darah arteri umbilikalis.
2. Nilai APGAR setlh menit ke-5 ttp 0-3.
3. Menifestasi neurologis (kejang, hipotoni, koma atau hipoksik iskemia ensefalopati).
4. Gangguan sistem multi organ (misalnya gangguan karvas, gastrointestinal, hematologi,
pulmoner, atau sistem renal).
Keadaan ini disertai dgn hipoksia, hiperkapnia & berakhir dgn asidosis. Hipoksia yg terdpt pd
penderita asfiksia merupakan faktor terptg yg dpt menghmbt adaptasi BBL thd kehidupan
uterin.
EPIDEMIOLOGI
Bradikardi (pe↓ frekuensi jantung) krn kekurangan O2 pd otot2 jantung atau sel2 otak.
TD rndh krn kekurangan O2 pd otot jantung, kehilangan darah atau kekurangan aliran darah yg kembali ke
plasenta seblm & selama proses persalinan.
Takipnu (pernafasan cpt) krn kegagalan absorbsi cairan paru2 atau nafas tdk teratur/megap2.
Sianosis (warna kebiruan) krn kekurangan O2 di dlm darah.
Pe↓ thd sfingter.
PEMERIKSAAN
PF PP
Klinis 0 1 2
Warna Kulit Biru Pucat Tubuh merah, Merah seluruh Foto polos dada
(Appearance) ekstremitas biru tubuh
Otak : HIE / kerusakan otak krn kekurangan kadar O2 & penimbunan CO2 shg otak tdk dpt
melakukan metabolisme utk sel & jaringan pd tubuh bayi.
Ginjal : GGA krn tdk terjadi metabolisme dlm tubuh shg fungsi ginjal menjadi abnormal.
Jantung : Gagal jantung akbt gangguan aliran darah shg jantung tdk dpt memompa darah ke
seluruh tubuh.
Saluran cerna : NEC. Hal ini disbbkan proliferasi bakteri ke dlm mukosa usus yg mengalami
asfiksia & iskemia.
Paru : Asfiksia meyebabkan pe↑ peristaltic gastrointestinal & relaksasi tonus otot spinkter ani,
shg terjadi pengeluaran mekonium. Apabila fetus mengalami gasping intrauterine, maka
terjadilah aspirasi mekonium.
PENATALAKSANAAN