Anda di halaman 1dari 14

STRES

Stres adalah segala situasi di mana tuntunan non-spesifik mengharuskan seorang individu
untuk merespon atau melakukan tindakan ( Selye, 1976 ).
Respon atau tindakan ini termasuk respon fisiologis dan psikologis.
Stresor adalah stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan.
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan
kehidupan ( Vincent Cornelli, dalamMustamir Pedak, 2007 ).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI STRESS

Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang dapat menyebabkan timbulnya
stress yaitu:
1. Faktor Lingkungan
2. Faktor Organisasi
3. Faktor Individu
ADAPTASI

Adaptasi adalah penyesuaian diri terhadap suatu penilaian. Dalam hal ini respon individu
terhadap suatu perubahan yang ada dilingkungan yang dapat mempengaruhi keutuhan tubuh
baik secara fisiologis maupun psikologis dalam perilaku adaptip. Hasil dari perilaku ini dapat
berupa usaha untuk mempertahankan keseimbangan dari suatu keadaan agar dapat kembali
pada keadaan normal, namun setiap orang akan berbeda dalam perilaku adaptip ada yang
dapat berjalan dengan cepat namun ada pula yang memerlukan waktu lama tergantung dari
kematangan mental orang itu tersebut
Adaptasi terhadap stress dapat berupa :

1. Adaptasi fisiologis
2. Adaptasi psikologi
a. LAS ( general adaptation syndroma)
b. GAS ( general adaptation syndroma)
KASUS

Sabila, 10 tahun, sudah 3 hari menangis karena kematian kucing kesayangannya. Bagi Ibu Sabila,
tindakan anakmya sungguh berlebihan. Karena itu, Ibu berkata, “Sabila, sudahlah. Kucing saja kamu
tangisi selama 3 hari. Ngapain, sih? Beli lagi aja kucing yang lain. Atau ambil saja, di jalan juga
banyak kucing liar.” Bukannya diam mendengar ‘bujukan’ ibunya, Sabila menangis makin keras.
Ibu lupa, bahwa bagi Sabila, walau banyak kucing belang hitam putih seperti kucingnya yang
mati, tapi artinya sungguh berbeda. Kucingnya yang mati adalah sahabat sejatinya. Ia sudah
mengalami berbagai kejadian yang menyenangkan dan menyedihkan bersama kucingnya itu. Ketika
Sabila sakit sehingga dilarang ibunya bermain dengan teman-temannya, kucing itulah satu-satunya
teman Sabila. Ketika Sabila sedih karena nilai ulangannya jelek dan ia takut dimarahi ibunya, kucing
itulah yang menjadi hiburannya. 
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik menghasilkan data TD : 140/90 mmHg, N : 110 x/menit, S : 37oc,
RR : 26 x/ menit
PENGKAJIAN

A. Identitas klien
Nama : An. S
Umur : 10 tahun
Agama : islam
LANJUTAN...
B. Analisa data
SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS: Perubahan status sosial dan psikologi Ansietas
a. Keluarga klien mengatakan terkadang klien sering menangis dan
marah-marah tanpa alasan yang jelas.
b. Klien mengatakan merasa stres,kehilangan, karena tidak lagi
mempunyai kucing yang sangat di sukainya
DO:
c. TD : 140/90 mmHg
d. N : 110 x/menit
e. S : 37oc
f. RR : 26 x/ menit
 
LANJUTAN...

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas berhubungan dengan perubahan sosial dan psikologi ditandai dengan
DS:
1. Keluarga klien mengatakan terkadang klien sering menangis dan marah-marah tanpa alasan yang
jelas.
2. Klien mengatakan merasa stres, kehilangan, karena tidak lagi mempunyai kucing yang sangat di
sukainya
DO:
1. TD : 160/110 mmHg
2. N : 115 x/menit
3. S : 37oc
4. RR : 26 x/ menit
LANJUTAN...
D. INTERVENSI
TUJUAN:
1. Klien dapat menangani berbagai dalam kehidupan
2. Klien dapat mengembangkan kemampuan penyelesaian masalah
3. Klien menerima beberapa dukungan yang adekuat
KRITERIA HASIL :
4. Pasien mengungkapkan perasaan tentang perubahan status kesehatan
5. Pasien mencari bantuan dalam mengatasi emosi akibat kehilangan
6. Pasien mulai mengembangkan mekanisme koping yang sehat seperti mengungkapkan secara
terbuka tentang perasaannya
LANJUTAN...

NO DX INTERVENSI RASIONAL
1 1 a. Luangkan waktu bersama pasien minimal 15 menit setiap pergantian a. Untuk memfokuskan pengungkapan perasaan
tugas jaga dan dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan b. Ketidakmampuan mengidentifikasi marah sebagai suatu respon
perasaannya secara terbuka. normal terhadap kehilangan dapat mengakibatkan pasien
b. ampaikan kepada pasien bahwa perasaan marah dapat di terima, asalkan mengungkapkan agresi secara tidak tepat
tidak merusak c. Untuk membantu pasien merencanakan masa depannya
c. Bantu pasien berfokus secara realistis terhadap perubahan status d. Untuk meningkatkan kekuatan emosional
kesehatan karena kehilangan e. Untuk memfasilitasi respon adaptif terhadap kehilangan
d. Dorong pasien untuk menghubungi orang yang dapat memberikan
dukungan, seperti keluarga, teman, dan rohaniawan
e. Berikan informasi kepada pasien dan anggota keluarga tentang sumber
dukungan tambahan di klinik
LANJUTAN...

f. Dukung pasien untuk semandiri mungkin f. Untuk meningkatkan harga diri dan
melakukan aktifitas perawatan diri meningkatkan fungsi yang optimal
g. Rujuk pasien ke psikolog, psikiater, atau pekerja g. Untuk memulihkan kesehatan emosi,
sosial mungkin perlu bantuan dari ahli
kesehatan jiwa
LANJUTAN...

E. IMPLEMENTASI
1. Meluangkan waktu bersama pasien minimal 15 menit setiap pergantian tugas jaga dan dorong pasien
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara terbuka.
2. Menyampaikan kepada pasien bahwa perasaan marah dapat di terima, asalkan tidak merusak
3. Membantu pasien berfokus secara realistis terhadap perubahan status kesehatan karena kehilangan
4. mendorong pasien untuk menghubungi orang yang dapat memberikan dukungan, seperti keluarga, teman,
dan rohaniawan
5. memberikan informasi kepada pasien dan anggota keluarga tentang sumber dukungan tambahan di klinik
6. mendukung pasien untuk semandiri mungkin melakukan aktifitas perawatan diriRujuk pasien ke psikolog,
psikiater, atau pekerja sosial
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai