Anda di halaman 1dari 26

Kinetika Kimia

Studi/kajian tentang laju reaksi

Pengertian Laju reaksi


Pengukuran Laju
Penentuan Hk. Laju
Pengaruh Temperatur terhadap Laju reaksi
Mekanisme Reaksi
Katalisis
Teori Reaksi Kimia
Teori tumbukan : teori garis besar bagaimana reaksi
terjadi
Teori keadaan transisi : menjelaskan bagaimana
perubahan molekul sesaat ketika tumbukan terjadi
Teori Tumbukan
Agar reaksi terjadi:
- Partikel reaktan harus saling bertumbukan
Maka agar tumbukan menghasilkan reaksi:
 Energi tumbukan harus cukup untuk memutus ikatan
 Partikel harus tepat orientasinya agar ikatan baru
terbentuk
Teori keadaan transisi
Mirip dengan ketika raket dan bola tenis saat bertumbukan,
 Terjadi deformasi raket dan bola (energi kinetik berubah
menjadi energi potensial) yang kemudian berubah menjadi
EK lagi.
Pada dua molekul yang bertumbukan akan ada perubahan
EK menjadi EP (ikatan) yang bisa saja terbentuk ikatan baru
dan putusnya ikatan lama, atau kembali menjadi pereaksi
(tidak ada reaksi)
Proses ini digambarkan dengan diagram EP reaksi
Keadaan dengan energi tertinggi disebut dengan keadaan
transisi
Diagram Energi Potensial
Menunjukkan energi yang diperlukan atau yang
dihasilkan ketika reaksi berlangsung
Menginformasikan apakah reaksi eksoterm dan
endoterm
Menginfromasikan apakah reaksi berlangsung satu
tahap atau beberapa tahap
Menentukan tahap mana yang paling lambat
PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI

Persamaan hukum laju reaksi:


v = laju reaksi
[A], [B] = konsentrasi-konsentrasi reaktan
m, n = orde reaksi reaktan-reaktan
k = tetapan laju reaksi
T ???
Fakta: Laju sebagian besar reaksi
bertambah dengan meningkatnya
temperatur (T)
PERSAMAAN ARRHENIUS
Arrhenius mengamati
bahwa kurva ln k versus 1/T
menghasilkan garis lurus pada
hampir semua kasus
nilai gradien adalah
karakteristik dari suatu reaksi
dan selalu berharga negatif.
Persamaan Arrhenius:

Persamaan hukum laju reaksi menjadi:


PERSAMAAN ARRHENIUS

x ln, maka:

ln e = 1

y = ln k; a = ln A; b = ; dan x =

A = Faktor Arrhenius Ea = Energi aktivasi T = Temperatur in Kelvin


Faktor Arrhenius (A):
• Reaksi kimia akan berlangsung sebagai akibat dari tumbukan
antara molekul-molekul reaktan.
• Molekul-molekul reaktan yang bertumbukan harus memiliki
energi yang cukup untuk membentuk produk.

Total tumbukan dengan energi yang melampaui Ea:

z = total collisions
e is Euler’s number (opposite of ln = 2,72)
R = ideal gas constant (8,314 J.K -1.mol-1 )

Jika seluruh tumbukan melampaui Ea menghasilkan reaksi:

k= A=z
Arrhenius (A): Faktor Sterik/Orientasi molekul
» 100 tumbukan antara molekul-molekul A & B:
A›‹B → 100 AB ???????
Laju reaksi yang diamati selalu lebih rendah dari
jumlah tumbukan
Hanya tumbukan efektif yang menghasilkan reaksi
Tumbukan yang efektif terkait dengan orientasi
molekul (faktor sterik)
Dalam persamaan Arhenius faktor sterik ditulis
sebagai p
Sehingga:
A = pz
TEORI TUMBUKAN

B A B A B A B A B
A B A B A B A
. . .
. 16 A »« 16B → 16 AB
A B A B A B A B A B A B A B A B
1 . . . . → k=z
A B A B A B A B B A B A B A B
A
. . . .
A B A B A B A B A B A B A B A B
. . . .

A B A B A B A B A B A B A B
A B
. . . . 16A»«16B → 12AB + 4A + 4B
A B A B A B A B A B A B A B A B
2 . . →
.
A B A
.
B A B A B
A B A B A B A B k=
. . . .
A B A B A B A B B A B A B A B
A
. . . .

A A B A B A B B A B A B A B
A
. B . . .
B
A B A B A B
.
A
. . . → A B A B A B A B 16A»«16B → 8AB + 8A + 8B
3 A B A B
A
A B .B A B A B A B A B
. . .
B B
A B A A B A B A B A B
A A B
. . .
.
Faktor Sterik/Orientasi molekul

Beberapa kemungkinan tumbukan yang terjadi:

Tumbukan 1 Tumbukan 2

Tumbukan 3 Tumbukan 4

Tumbukan 1 (tanda √) menunjukkan orientasi molekul yang tepat


untuk menghasilkan reaksi
Faktor Sterik/Orientasi molekul
Perhatikan reaksi antara: Cl + NOCl  NO + Cl2
Cl O N

Before collision Collision After collision

Tumbukan efektif

Before collision Collision After collision

Tumbukan tidak efektif


Faktor Sterik/Orientasi molekul
Bagaimana kemungkinan tumbukan antara molekul-molekul NO dan N2O ut.
bereaksi membentuk NO2 dan N2?
Tumbukan menghasilkan
reaksi jika atom O dari
molekul N2O bertumbukan
dengan atom N dari molekul
NO (effective)
Tumbukan antara atom N dari
molekul N2O dengan atom N
dari molekul NO tidak
menghasilkan reaksi
(ineffective)

Tumbukan antara atom O dari


molekul NO dengan atom N
dari molekul N2O tidak
menghasilkan reaksi
(ineffective)
Arrhenius; Energi Aktivasi
• Selain orientasi molekul
yang tepat, untuk bereaksi,
molekul yang bertumbukan
harus memiliki energi
kinetik total sama dengan
atau lebih besar dari energi
aktivasi (activation energy).
• activation energy; jumlah
minimum energi yang
diperlukan untuk
mengawali reaksi kimia.
Energi Aktivasi
Beberapa point tentang Ea
Ea Selalu positif.
Semakin besar nilai Ea, semakin lambat suatu reaksi
Semakin besar nilai Ea semakin tajam slope
(ln k) vs. (1/T).
The value of Ea itself DOES NOT CHANGE with
temperature.
Teori Keadaan Transisi
P Komples  Spesi yang terbentuk
o Teraktivasi sementara oleh
t molekul reaktan akibat
e
tumbukan sebelum
n
t
membentuk produk
i dinamakan kompleks
a Reactant teraktivasi (activated
l s complex), juga
dinamakan keadaan
E transisi.
n Products
e  Keadaan transisi berada
r
g pada energi potensial
y maksimal.

Koordinat reaksi
Teori Keadaan Transisi
Br---NO
P
o Br---NO
t
Keadaan Transisi
e
n
t
i
a
l
2BrNO
E
n
e
r 2NO + Br2
g
y

Koordinat reaksi
Energi Aktivasi dan Keadaan Transisi
Profil energi potensial untuk reaksi A + B2 AB + B:

Jika produk lebih stabil daripada Jika produk kurang stabil daripada
reaktan, maka reaksi akan diiringi reaktan, maka kalor akan diserap oleh
dengan pelepasan kalor campuran yang bereaksi
(eksotermik) (endotermik)
Energi Aktivasi dan Keadaan Transisi
Pertimbangkan penyusunan kembali metil isonitril berikut

C
H C N C H C H C C N
3 3 3
N

Keadaan
Transisi
Energi Aktivasi dan Keadaan Transisi

21
Teori Tumbukan dan Keadaan Transisi
Contoh: ilustrasi teori tumbukan dan teori kompleks teraktifkan,
perhatikan reaksi ion iodida dengan metil klorida

Reaksi akan berlangsung


bila ion iodida mendekati
CH3Cl dari sisi belakang
(back side) ikatan C – Cl,
melalui pertengahan dari
tiga atom hydrogen
(tumbukan efektif)

Tumbukan-tumbukan yang tidak efektif


Temperatur dan Laju
 Menurut teori kinetik gas,
molekul-molekul dalam satu
wadah tidaklah mempunyai
energi yang sama, tetapi
bervariasi.
 Peningkatan temperatur
akan meningkatkan energi
rata-rata molekul, sehingga
jumlah atau fraksi molekul
yang mencapai energi
aktivasi bertambah.
 Akibatnya, laju reaksi akan
meningkat.
Determining Arrhenius Parameters
oJika terdapat dua nilai konstanta laju, katakan k1 dan k2, pada suhu T1 and T2
o Persamaan yang digunakan untuk menghitung energi aktivasi atau untuk
menentukan k pada suhu lain jika energi aktivasinya diketahui, yaitu dengan
aplikasi persamaan Arrhenius pada dua kondisi:
dan
Determining Arrhenius Parameters
Baik A atau Ea dapat
ditentukan dari grapik
(ln k) vs. (1/T).
Gradien yang bernilai
negatif dapat dikalikan
dg. -R to give Ea (positive).
The y-intercept = ln A
Determining Arrhenius Parameters
1. Tentukan A dan Ea dari data berikut
T/K 300 350400 450 500
k/M-1s-1 7.9E6 3.0E7 7.9E7 1.7E8 3.2E8
2. Konstanta laju, k, untuk reaksi orde pertama
N2O5 → NO2 + NO3
adalah 9,16 x 10-3s-1 pada 0°C. Energi aktivasi dari reaksi ini adalah
88,0 kJ/mol. Tentukan nilai k pada 2°C!
3. Dekomposisi ethyl iodide pada fasa gas menghasilkan ethylene
dan hydrogen iodide merupakan reaksi orde pertama.
C2H5I → C2H4 + HI
Pada 600 K nilai k adalah 1,60 x 10-5 s-1. Ketika temperatur
dinaikkan 700 K, nilai k meninggkat menjadi 6,36 x 10-3 s-1.
Berapakah energi aktivasi untuk reaksi ini?

Anda mungkin juga menyukai