Modul 2 Yosi
Modul 2 Yosi
PERAN GURU
DALAM
PEMBELAJARAN
ABAD 21
4. Komunikasi, literasi
3. Pemahaman lintas budaya informasi dan media (media
(cross-cultural understanding) literacy, information, and
communication skill)
.
GEN Z
menentukan tujuan belajar,
2. Generasi z suka mempelajari hal-hal baru semakin pendek ada di kisaran 8 detik
yang praktis sehingga mudah beralih (Glum, 2015).
fokus belajarnya meskipun memiliki Generasi z berada pada rentang 6. Berinteraksi secara kompleks dengan
kecukupan waktu untuk mempelajarinya usia 14- 19 tahun dan memiliki media seperti smartphone, televisi,
banyak sebutan seperti generasi laptop, desktop, dan iPod.
I, Generation Next, New
Silent Generation, Homelander,
3. Merasa nyaman dengan lingkungan yang generasi youtube, generasi net,
terhubung dengan jaringan internet dan sebagainya
karena memenuhi hasrat berselancar, (Giunta, 2017) 7. Generasi z lebih suka membangun
berkreasi, berkolaborasi, dan membantu eksistensi di media sosial daripada di
berbagi informasi sebagai bentuk partisipasi. lingkungan nyata dan cenderung
4. Generasi z lebih suka berkomunikasi dengan memilih menggunakan aplikasi
gambar images, ikon, dan simbolsimbol seperti
daripada teks. Generasi z tidak betah Snapchat, Secret dan Whisper
berlama-lama untuk mendengarkan daripada whatsapp.
ceramah guru, sehingga lebih tertarik
bereksplorasi daripada mendengarkan
penjelasan guru.
3. Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21
disarankan tidak sekedar guru tetap perlu mengantisipasi Generasi z akan cepat menemukan
berfokus menyajikan materi, perkembangan teknologi dan berbagai sumber belajar digital
fakta, data, hasil riset, teori, mentransformasi diri karena sangat terbiasa
cerita, dan rumus-rumus dari pembelajaran berpusat mengoperasikan beragam
semata karena cara-cara pada guru menjadi lebih perangkat akses informasi digital.
demikian akan segera akan berpusat pada peserta didik, Di satu sisi generasi z tetap
menjadi usang. Mengapa? dimana peserta didik dan guru memerlukan bantuanAdd dalam
Text hal; (a)
Peserta didik dapat melacak sama-sama aktif. Guru penting cara memvalidasi informasi, (b)
informasi dan beragam memberikan cara mensintesa informasi, (c) cara
pengetahuan memanfaatkan kesempatan peserta didik mengambil manfaat dari informasi,
You can simply
sumber-sumber digital mengkontruksi pengetahuannya (d) cara mengkomunikasikan
impress your
kapanpun dan dimanapun sendiri melalui kesempatan informasi kepada orang
audience lain dengan
and add
a unique zing and
melalui mesin pencari mengakses “big data” namun baik, (e) menggabungkan
appeal to your
informasi
tetap dalam bimbingan Saudara secara kolaboratif, dan (f) cara
Presentations.
Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan solusi
“open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi
masalah.
Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses di
mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri
mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri, merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber,
memilih dan menjalankan strategi belajar, dan mengevaluasi belajarnya sendiri
Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi
dunia nyata peserta didik sehingga memungkinkan peserta didik menangkap makna dari yang
pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki.
Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa diajak untuk bermain peran dan menirukan
adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu.
Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk
mencapai tujuan bersama.
Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan
pengalaman serta untuk melatih komunikasi lompok kecil tujuannya agar peserta didik memiliki
ketrampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
5. TPACK sebagai Kerangka Integrasi Teknologi