Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

TB PARU
 Pengertian TB PARU
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tubeculosis.
 Tanda & Gejala
Keluhan dapat bermacam-macam atau malah tanpa keluhan, yang terbanyak
adalah :
1. Demam
2. Batuk
3. Sesak nafas
4. Nyeri
5. Malaise
 Etiologi
Jenis kuman berbentuk batang, ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um. Sebagian besar
kuman berupa lemak/lipid sehingga kuman tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap kimia ,
fisik. Sifat lain dari kuman ini adalah aerob yang menyukai daerah yang banyak oksigin, dalam hal
ini lebih menyenangi daerah yang tinggi kandungan oksigennya yaitu. daerah apikal paru, daerah ini
yang menjadi prediksi pada penyakit Tuberkulosis.
 Proses Penularan
Tuberkulosis tergolong airborne disease yakni penularan melalui droplet nuclei yang
dikeluarkan ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. Setiapkali penderita ini batuk dapat
mengeluarkan 3000 droplet nuclei. Penularan umumnya terjadi di dalam ruangan dimana droplet
nuclei dapat tinggal di udara dalam waktu lebih lama di bawah sinar matahari langsung.
Di   samping    penularan    melalui    saluran    pernapasan    (paling   sering), M. tuberculosis juga
dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit (lebih jarang).
 Patofisiologi
Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveoli biasanya diinhalasi sebagai
suatu unit yang terdiri dari satu sampai tiga basil karena gumpalan yang lebih
besar cenderung tertahan di rongga hidung dan dan tidak menyebabkan
penyakit (Dannenberg, 1981 dikutip dari Price, 1995). Setelah berada dalam
ruang alveolus (biasanya di bagian bawah lobus atas atau di bagian atas lobus
bawah) basil tuberkulosis ini membangkitkan reaksi peradangan. Lekosit
polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan mefagosit bakteri tetapi
tidak membunuh organisme tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka lekosit
diganti oleh makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan
timbul gejala-gejala pneumonia akut.
Respon lain yang terjadi pada daerah nekrosis adalah pencairan dimana
bahan cair lepas ke dalam bronkus dan menimbulkan kavitas. Materi
tuberkular yang dilepaskan dari dinding kavitas akan masuk ke percabangan
trakeobronkial. Proses ini dapat terulang kembali pada bagian lain dari paru
atau basil dapat terbawa ke laring, telinga tengah atau usus.
Kavitas kecil dapat menutup sekalipun tanpa pengobatan dan meninggalkan
jaringan parut fibrosa. Bila peradangan mereda lumen bronkus dapat
menyempit dan tertutup oleh jaringan parut yang terdapat dekat dengan
perbatasan bronkus. Bahan perkejuan dapat mengental sehingga tidak dapat
mengalir melalui saluran yang ada dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang
tidak terlepas. Keadaan ini dapat tidak menimbulkan gejala dalam waktu lama
atau membentuk lagi hubungan dengan bronkus dan menjadi tempat
peradangan aktif.
Penyakit dapat menyebar melalui saluran limfe atau pembuluh darah
(limfohematogen). Organisme yang lolos dari kelenjar limfe akan mencapai
aliran darah dalam jumlah yang lebih kecil yang kadang-kadang dapat
menimbulkan lesi pada berbagai organ lain (ekstrapulmoner). Penyebaran
hematogen merupakan suatu fenomena akut yang biasanya menyebabkan
tuberkulosis milier. Ini terjadi bila fokus nekrotik merusak pembuluh darah
sehingga banyak organisme masuk ke dalam sistem vaskuler dan tersebar ke
dalam sistem vaskuler ke organ-organ tubuh.
 Gambaran Klinik
 Tuberkulosis sering dijuluki “the great imitator” yaitu suatu penyakit yang mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit
lain yang juga memberikan gejala umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak jelas
sehingga diabaikan  bahkan kadang-kadang asimtomatik.

Gambaran klinik TB paru dapat dibagi menjadi 2 golongan, gejala respiratorik dan gejala sistemik:
1. Gejala respiratorik, meliputi:
 Batuk
 Batuk darah
 Sesak nafas
 Nyeri dada
2. Gejala sistemik, meliputi:
 Demam
 Gejala sistematik lain
 Terapi
 Tujuan pengobatan pada penderita TB Paru selain untuk mengobati juga
mnecegah kematian, mencegah kekambuhan atau resistensi terhadap OAT
serta memutuskan mata rantai penularan.
 Komplikasi Pneumothorax pada Tuberkulosis Paru
Pneumothorax adalah keadaan dimana terdapat udara dalam rongga pleura.
Normalnya pleura tidak berisi udara, supaya paru-paru leluasa mengembang
terhadap rongga dada. Udara masuk dalam rongga pleura melalui 3 jalan, yakni:
 1. Udara atmosfir masuk ke dalam rongga pleura melalui penetrasi di dinding
dada misalnya pada trauma (pneumothorax traumatik).
 2. Pembentukan gas oleh mikroorganisme dalam dinding pleura pada penyakit
ifeksi paru (pneumothorax spontan)
 3. Pneumothorax artifisial yang sengaja dilakukan melalui tidakan
pembedahan  pada trauma.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai