2
Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan kasus ini adalah untuk memberikan
gambaran dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan
diagnose medis Retardasi Mental dengan menggunakan metode pendekatan
proses keperawatan.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan
gambaran tentang :
1. Pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami Retardasi Mental.
2. Diagnose keperawatan pada klien yang mengalami Retardasi Mental.
3. Perencanaan keperawatan pada klien yang mengalami Retardasi Mental.
4. Penatalaksanaan keperawatan pada klien yang mengalami Retardasi Mental.
5. Evaluasi tindakan keperawatan pada klien yang mengalami Retardasi
Mental.
DEFINISI
Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi
(menurut WHO).
Retradasi mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi
intelektual berada dibawah normal, timbul pada masa
perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat lemahnya proses
belajar dan adaptasi sosial (D.S.M/Budiman M, 1991).
Retardasi mental yaitu suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang
rendah yang menyebabkan ketidak mampuan individu untuk belajar
dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang di
anggap normal.(Carter CH).
Retardasi mental yaitu apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang
rendah,yang di sertai adanya kendala dalam penyesuaian perilaku,dan
gejalanya timbul pada masa perkembangan.(Crocker AC).
Etiologi
Penyebab dari retardasi mental sangat kompleks
danmultifaktorial. Walaupun begitu terdapat beberapa
faktor yang potensial berperanan dalam terjadinya
retardasi mental seperti yang dinyatakan oleh Taft LT
dan Shonkoff JP dibawah ini :
A) FAKTOR PRAKONSEPSI
• ABNORMALITAS SINGLE GENE (PENYAKIT-PENYAKIT METABOLIK,
KELAINAN NEUROCUTANEOS, DLL.)
• KELAINAN KROMOSOM ( X-LINKED, TRANSLOKASI, FRAGILE-X) –
SYNDROMEPOLYGENIC FAMILIAL.
B) FAKTOR PRENATAL
• GANGUAN PERTUMBUHAN OTAK TRIMESTER I
1. KELAINAN KROMOSOM (TRISOMI,MOSAIK,DLL)
2. INFEKSI INTRAUTERIN,MISALNYA TORCH,HIV
3. ZAT-ZAT TERATOGEN (ALCOHOL,RADIASI DLL)
4. DISFUNGSI PLASENTA
5. KELAINAN CONGENITAL DARI OTAK (IDIOPATIK).
Diagnosis dan Gejala klinis
1. KELAINAN PADA MATA :
a) Katarak
b) Bintik cherry-merah pada daerah macula
c) Kornea keruh
2. KEJANG :
a) Kejang umum tonik klonik
b) Kejang pada masa neonatal
3. KELAINAN PADA KULIT :
a) Bintik-café-au-lait
4. KELAINAN RAMBUT :
a) Rambut rontok
b) Rambut cepat memutih
c) Rambut halus
5. KEPALA :
a) Mikrosefali
b) Makrosefali
6. PERAWAKAN PENDEK :
a) Kretin
b) Sindrom prader-willi
7. DISTONIA :
a) Sindrom hallervorden
KOMPLIKASI
A. SEREBRAL PALCY
B. GANGGUAN KEJANG
C. GANGGUAN KEJIWAAN
D. GANGGUAN KONSENTRASI /HIPERAKTIF
E. DEFISIT KOMUNIKASI
F. KONSTIPASI
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. KROMOSOM KARIOTIPE
B. EEG (ELEKTRO ENSEFALOGRAM)
C. CT (CRANIAL COMPUTED TOMOGRAPHY) ATAU MRI (MAGNETIC
RESONANCE IMAGING)
D. TITER VIRUS UNTUK INFEKSI CONGENITAL
E. SERUM ASAM URAT (URIC ACID SERUM)
F. LAKTAT DAN PIRUVAT
G. PLASMA ASAM LEMAK RANTAI SANGAT PANJANG
H. SERUM SENG (ZN)
I. LOGAM BERAT DALAM DARAH
J. SERUM TEMBAGA (CU) DAN CERULOPLASMIN
K. SERUM ASAM AMINO ATAU ASAM ORGANIK
L. PLASMA AMMONIA
M. ANALISA ENZIM LISOZOM PADA LEKOSIT ATAU BIOPSY KULIT:
N. URIN MUKOPOLISAKARIDA
O. URIN REDUCING SUBSTANCE’
P. URIN KETOACID
Q. URIN ASAM VANILILMANDELIK
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan
sangat individual. Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak penanganan
multidisiplin merupakan jalan yang baik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu
strategi pendekatan bagi setiap anak secara individual untuk
mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu perlu
melibatakn psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama
kemampuan kognitifnya,dokter anak untuk memeriksa fisik
anak,menganalisis penyebab,dan mengobati penyakit atau kelainan yang
mungkin ada. Juga kehadiran pekerja social kadang-kadanng diperlukan
untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka buatlah strategi
terapi
PENCEGAHAN
Dengan memberikan perlindungan terhadap penyakit-
penyakit yang potensial dapat mengakibatkan retardasi
mental, misalnya melalui imunisasi. Konseling perkawinan,
pemeriksaan kehamilan yang rutin, nutrisi yang baik
selama kehamilan, dan bersaling pada tenaga kesehatan
yang berwenang maka dapat membantu menurunkan angka
kejadian rfetardasi mental. Demikian pula dengan
mengentaskan kemiskinan dengan membuka lapangan
kerja, memberikan pendidikan yang baik, memperbaiki
senitasi lingkungan, meningkatkan gizi keluarga, akan
meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
MATUR NUWUN
TERIMA KASIH
12