dengan gangguan
Pernapasan: Asma
Fitri hutasoit
Feronika lumbangaol
Jernih fera sihombing
Kelompok 2 Lestari sihombing
Lamtiur manalu
Tio melarosa
Definisi asma
Asma adalah penyakit pernapasan obstruktif yang ditandai oleh
spasme otot polos bronkiolus.
Asma adalah obstruksi akut pada bronkus yang dsebabkan oleh
penyempitan yang intermiten pada saluran napas di banyak tingkat
mengakibatkan terhalangnya aliran udara.
Asma merupakan gangguan inflamasi kronik jalan napas yang
mengakibatkan berbagai sel inflamasi. Dasar penyakit ini adalah
hiperaktivitas bronkus dalam berbagai tingkat, obstruksi jalan nafas dan
gejala pernafasan (mengi atau sesak). (Mansjoer A., 1999 : 476-477)
Asma adalah gangguan pernapasan pada bronkus yang
menyebabkan penyempitan intermiten pada saluran pernafasan.
Etiologi Secara etiologis asma dibagi dalam 3 tipe :
1. Asma tipe non atopic (alergik), mempunyai sifat-sifat sbk :
Serangan timbul setelah dewasa.
Pada keluarga tidak ada yang menderita asma.
Penyakit infeksi sering menimbulkan serangan.
Ada hubungan dengan pekerjaan dan beban fisik
Rangsangan / stimuli psikis mempunyai peran untuk
menimbulkan serangan reaksi asma.
Perubahan-perubahan cuaca atau lingkungan yang non
spesifik merupakan keadaan yang peka bagi penderita.
2. Asma tipe atopik (ekstrinsik), mempunyai sifat-sifat sbk :
a. timbul sejak kanak-kanak
b. pada famili ada yg mengidap asma
c. ada eksim waktu bayi
d. sering menderita rhinitis
d. di inggris penyebabnya house dust mite, di USA tepung sari bunga
a. Pemeriksaan laboratorium :
Pemeriksaan sputum
Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan radiologi
• Pemeriksaan tes kulit
• Elektrokardiografi
• Scanning paru
• Spirometry
Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :
Breathing (pernapasan)
Terdengar suara ronchi dan wheezing di kedua lapang paru klien. Klien terlihat sesak
nafas, retraksi dada dangkal, terlihat otot bantu pernafasan, nafas cepat, RR : 26x/i.
Cirlulation (sirkulasi)
Akral dingin, klien terlihat pucat, capillary refil > 3 detik
TD : 150 / 90 mmHg, N : 92 x/m. S : 37,60C
Dissability
Kesadaran komposmentis, klien tidak mengeluh nyeri.
Pengkajian sekunder
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
3. Tanda-tanda vital
4. Berat badan
5. Kepala
6. Mata
7. Hidung
8. Telinga
9. Mulut dan tenggorokan
10. Leher
11. Dada/paru
12. Abdomen
13. Genitalia
14. Ekstremitas
15. Kulit
16. teraphy
Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
mucus dalam jumlah yang berlebihan,
peningkatan produksi mucus, eksudat
dalam alveoli dan bronkospasme.
2. Gangguan pertukaran gas b.d retensi
karbon dioksida
Intervensi keperawatan
Kriteria hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x
30 menit, bersihan jalan nafas normal dengan kriteria
hasil menunjukan jalan nafas yang paten.
Thank you