Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Laporan Kasus

DISTOSIA BAHU
Oleh : Ghina Adila Hafizhah (C014182216)
Residen : dr. Naeny Fajriah
Supervisor : Dr. dr. Trika Irianta, Sp.OG(K)

AGUSTUS 2020
ANALISIS KASUS
Identitas Pasien | Anamnesis | Pemeriksaan Fisik | Pemeriksaan
Penunjang | Diagnosis | Penatalaksanaan | Laporan Persalinan
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny.K
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Gotong Royong, Makassar
Agama : Katolik
Status : Menikah
Kewarganegaraan: Indonesia
MRS : 9 Agustus 2020
Keluhan Utama
Nyeri perut tembus belakang

Riwayat penyakit sekarang


Pasien G2P1A0 masuk dengan keluhan nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran lendir dan darah sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Sejak 3 jam SMRS pasien merasa mules-mules dan keluar air. Dari pemeriksaan
diketahui pasien memiliki hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal 22 Oktober 2019 dan usia kehamilan sekarang 41
minggu 5 hari. Pasien melakukan pemeriksaan ANC sebanyak 4x di puskesmas. Menurut keterangan pasien, selama hamil
ada keluhan keputihan gatal dan berbau. Tidak ada keluhan kencing berwarna merah atau bercampur darah saat sebelum
dan selama timbul mules-mules.

ANAMNESIS autoanamnesis
ANAMNESIS LANJUTAN

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Menstruasi


Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang Pasien pertama menstruasi saat usia 14 tahun. Siklus
sama sebelumnya. Riwayat asma disangkal, haid 30 hari, teratur. Lamanya menstruasi yakni 5 hari,
tekanan darah tinggi disangkal, kencing 3-4 kali ganti pembalut dalam sehari.
manis disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Obstetri


Pasien mengatakan bahwa tidak ada keluarga Pasien memiliki 1 orang anak, anak pertama saat ini
yang mengalami keluhan ini. berusia 6 tahun, dilahirkan dengan persalinan spontan,
berat lahir 3600 gr.

Riwayat Sosioekonomi Riwayat Ginekologi


Pasien tidak bekerja. Suami pasien adalah Pasien menikah pada usia 22 tahun dan hamil anak
supir, pasien berobat dengan asuransi BPJS pertama pada bulan ke 2 setelah pernikahan. Pasien
kelas 2. sudah menggunakan kontrasepsi spiral selama 6 tahun.
Tidak ada keluhan selama pemakaian kontrasepsi
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis Pemeriksaan lainnya Status Obstetri Status Ginekologis

•Inspeksi : tidak terlihat ada-


nya massa di vulva
•Vaginal toucher : portio
•Inspeksi : perut membesar lunak, tebal
•Kepala : normocephal sesuai umur kehamilan •Rectal toucher : DBN
• KU : Composmentis •Tinggi Fundus Uteri : 32 cm •pemeriksaan dalam :
•Leher : Pembesaran
• TD: 130/80 mmHg •DJJ : 148x/menit • Vulva/vagina: tidak ada
KGB (-)
• Nadi: 88x/menit •His : 3 kali / 10' / 40" kelainan
•Thoraks : •TBBJ : 3456 gram • Portio: lunak sedang
• Pernapasan: 20x/m
•Paru-paru DBN •Bagian terbawah kepala • Pembukaan 5 cm
• Suhu: 36,8°C
•Jantung DBN •perlimaan : 3/5 • Bagian terdepan kepala
• IMT : 24,9kg/m2
•Abdomen:DBN •gerakan anak aktif dirasakan • Ubun kecil arah jam 11
ibu • Ketuban: utuh
• Penurunan : hodge 2
• Pelepasan: lendir darah
• Panggul kesan cukup
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi & Kimia Klinik (9 Agustus 2020)

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


Hemoglobin 8 g/dl 11,7-15,5 g/dl
Leukosit 14.600 mm3 5000-10000/mm3
150000-
Trombosit 345.000 mm3
400000/mm3
Hematokrit 29 % 35-47 %
Eritrosit 4,28 106 /µL 3,8-5,2
SGPT 14 U/L < 41
SGOT 18 U/L < 38
USG
Albumin 4,1 g/dl 3,8-5,1
Hasil : Gravid tunggal hidup intrauterine
Creatinine 0,61 mg/dl 0,7-1,5
presentasi kepala punggung kiri plasenta implantasi di fundus uteri grade III
Urea 12 mg/dl 10-50 cairan ketuban cukup, single deepest pocket 4,51 cm, estimated fetal weight 3.458gr
Biometri janin sesuai usia kehamilan 41 minggu 5 hari
Natrium 135 Mmol/l 135-145
Kalium 3,6 Mmol/l 3.5-5.1
Klorida 108 Mmol/l 97-111
DIAGNOSIS KERJA

• Gravida 2 Para 1 Abortus 0


gravid 41 minggu 5 hari inpartu kala I fase aktif
TATALAKSANA 01. 02.
Awasi keadaan umum, Observasi kemajuan per-
tanda vital ibu salinan, his, dan denyut
jantung janin

03. 04.
Rencana cek golongan MSCT Scan Thorax
darah, kimia darah,
elektrolit, rapid test
Sars- cov-19
LAPORAN PERSALINAN
Pukul 23.50  Lapor Dr. TI, Sp.OG
• Pasien dengan pembukaan lengkap di hodge IV, his 4x10 (40-45)
• Pasien dipimpin persalinan oleh dr. jaga
Pukul 23.55
• Pasien dalam posisi litotomi
• Perineum menegang
• Didapatkan kepala bayi “turtle sign” diduga terdapat distosia bahu
• Memanggil bantuan
Pukul 23.57
• Melakukan tindakan episiotomi mediolateral
• Melakukan manuver Mc Robert dan dilakukan penekanan suprasimfisis
Pukul 00.05
• Lahir bayi perempuan, 3400gr, 50cm, apgar score 8/10
• Cairan ketuban hijau encer, jumlah cukup
• Tali pusat dijepit dan dipotong
• Disuntikkan oksitosin 10 IU (IM)
• Dilakukan peragangan tali pusat terkendali
Pukul 00.10
• Lahir plasenta spontan lengkap, dilakukan massage fundus uteri, kontraksi baik
• Dilakukan penjahitan rupture perineum tingkat 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi | Epidemiologi | Etiologi |
Manifestasi Klinis | Diagnosis | Tatalaksana
Definisi Persalinan presentasi kepala pervaginam yang
membutuhkan manuver obstetrik tambahan untuk
melahirkan fetus setelah kepala lahir dan traksi
gagal.

Bahu fetus anterior atau posterior (jarang),


mengalami impaksi pada simfisis pubis atau
promontorium sakral ibu.

tingkat insidensi 0,6-1,4% dari persalinan


pervaginam.

Hill MG, Cohen WR. Shoulder dystocia: prediction and management. Womens Health [internet]. 2016 [diakses tanggal 20 Agustus 2020];12(2): 251–261. Tersedia dari:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/269 01875
Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. Shoulder dystocia. London: Royal College of Obstetricians and Gynaecologists;2012.
FAKTOR RESIKO

Akbar H, Prabowo AY, Rodiani. Kehamilan aterm dengan distosia bahu. Medula Edisi November 2017. Vol 7. Nomor 4. Lampung: Fakultas Kedokteran Unila. 2017.
Manifestasi Klinis
Tubuh bayi tidak muncul setelah ibu meneran Turtle sign
dengan baik dan traksi yang cukup untuk ketika kepala bayi tiba-tiba tertarik kembali ke perineum ibu
melahirkan tubuh setelah kepala bayi lahir setelah keluar dari vagina. Pipi bayi menonjol keluar, seperti
seekor kura-kura yang menarik kepala kembali ke
cangkangnya. Penarikan kepala bayi ini dikarenakan bahu
depan bayi terperangkap di tulang pubis ibu, sehingga
menghambat lahirnya tubuh bayi.

•Manuaba C, Manuaba F, Manuaba IBG. Pengantar Kuliah Obsetri. Jakarta: EGC; 2007.
DIAGNOSIS

Traksi pada kepala


Kepala bayi telah Kepala bayi telah
Dagu tertarik bayi tidak berhasil
lahir, tetapi bahu lahir, tetapi tetap melahirkan bahu
tertahan dan tidak menekan vulva dan menekan
perineum yang tetap berada
dapat dilahirkan dengan kencang di cranial simfcisis
pubis.

•Cuningham, F Gary. Distosia: kelainan presentasi, posisi, dan perkembangan janin. Dalam: Obstetri William Edisi 21. Vol 1. Jakarta : EGC; 2010
ALGORITMA
Penanganan Distosia Bahu

HELPERR
Help. Call for help
Evaluate for episiotomy
Legs. McRobert’s position
Pressure. Suprapubic pressure
Enter maneuvers.
Perform rotational maneuvers
Remove the posterior arm
Roll the patient onto all fours
Manuver Woodscrew
Rotation of posterior shoulder

R
Manual removal posterior arm
Anterior Shoulder disimpaction
Manuver Massanti A • Click icon to add picture
M Manuver Jacquemier

Episiotomi
Lift/hyperflexion legs
Manuver McRobert
L E

Ask for help Roll over onto all fours

Minta pertolongan A R Knee-chest position/ Manuver Gaskin

•Allen, Robert H. Shoulder dystocia. 2016. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/1602970-overview.


KOMPLIKASI

Cuningham, F Gary. Distosia: kelainan presentasi, posisi, dan perkembangan janin. Dalam: Obstetri William Edisi 21. Vol 1. Jakarta : EGC; 2010
Thanks !
LAPORAN KASUS – Distosia Bahu

Anda mungkin juga menyukai