A. Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) stres adalah keadaan internal yang
dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan, dll) atau oleh
kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali
atau melebihi kemampuan individu untuk melakukan coping.
B. Menurut Selye (Bell, 1996) stres diawali dengan reaksi waspada (alarm reaction)
tehadap adanya ancaman, yang ditandai oleh proses tubuh secara otomatis, seperti :
meningkatnya denyut jantung, yang kemudian diikuti dengan reaksi penolakan terhadap
stressor dan akan mencapai tahap kehabisan tenaga (exhaustion) jika individu merasa
tidak mampu untuk terus bertahan
C. Rice (1987) mengatakan bahwa stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkungan
yang menyebabkan individu merasa tegang. Atkinson (2000) mengemukakan bahwa
stres mengacu pada peristiwa yang dirasakan membahayakan kesejahteraan fisik dan
psikologis seseorang
B. Penggolongan Stres
Selye (dalam Rice, 1992) menggolongkan stres menjadi dua golongan. Penggolongan
ini didasarkan atas persepsi individu terhadap stres yang dialaminya :
1. Distress (stres negatif)
2. 2. Eustress (stres positif)
3. Stresor
Lazarus & Cohen (dalam Berry, 1998) mengklasifikasikan stressor ke dalam tiga
kategori, yaitu :
a. Cataclysmic events
b. Personal stressors
c. Background stressors
Cont’d….
Ada beberapa jenis-jenis stresor psikologis (dirangkum dari Folkman, 1984; Coleman,
dkk, 1984 serta Rice, 1992) yaitu :
1. Tekanan (pressures)
2. Frustrasi
3. Konflik
Ada 3 jenis konflik yaitu :
a.Approach-approach conflict
b.Avoidance-avoidance conflict
c.Approach-avoidance conflict
C. Epidemiologi
• Secara umum prevalensi stress sebesar 8% sementara 15% mengalami
fase subklinis.
• Pada kelompok yang pernah mengalami trauma sebelumnya,
prevalensinya sebesar 5-75%.
• Wanita memiliki resiko yang lebih tinggi yaitu 10-12% sedangkan laki-laki
5-6% pada usia dewasa muda.
D. Gejala Stres
Taylor (1991) menyatakan, stress dapat g. Konstipasi atau sembelit
menghasilkan berbagai respon.. Respon stres
dapat terlihat dalam berbagai aspek, yaitu: h. Kelelahan yang terus menerus
a. Respon fisiologis, dapat ditandai dengan i. Sakit kepala
meningkatnya tekanan darah,
j. Kehilangan Nafsu Makan
detak jantung, detak nadi, dan sistem
pernapasan. k. Marah
Cont’d
Menurut Yanny, dkk (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi coping adalah:
a. Perkembangan kognitif, yaitu bagaimana subyek berpikir dan memahami
kondisinya.
b. Kematangan usia, yaitu bagaimana subyek mengelola emosi, pikiran dan
perilakunya terhadap masalah yang tengah ia hadapi
c. Urutan kelahiran, yaitu posisi subyek di antara saudara-saudaranya yang
berpengaruh terhadap karakteristik subyek dalam menilai dirinya sendiri.
d. Moral, yaitu bagaimana subyek memandang sebuah aturan tentang
manajemen pemilihan ini
e. Pola asuh orang tua, yaitu terkait dengan penerapan disiplin
f. Peran orang tua, yaitu keberadaan orang tua untuk mendampingi anak
g. Habit, yaitu pola kebiasaan subyek
h. Religi, yaitu peran agama dan keyakinan dalam kehidupan subyek
i. Value, yaitu nilai-nilai yang dipegang dan diyakini subyek
j. Pemahaman subyek tentang masalah yang ia hadapi atau pengalaman
yang pernah dialami subyek di masa lalu