Anda di halaman 1dari 20

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA DI SD

MODUL 8

NAMA KELOMPOK :
1. NOPI RAHAYU
2. ANOPI PITRIANI
3. SISYANI
4. HERI GUNAWAN
Kegiatan Belajar 1

Model Pembelajaran Keterampilan Berbahasa


Indonesia Lisan ( Reseptif-Produktif )
 A. Keterampilan Berbahasa
Bahasa dikelmpokkan menjadi bahasa ragam lisan
dan ragam tulis, kedua ragam tersebut memiliki
sifat reseptif dan sifat produktif.

> . Sifat Reseptif


Pada Keterampilan berbahasa ini bermakna aktif
memahami. Artinya Seorang penyimak atau
pembaca secara aktif berusaha memahami pesan,
ide atau pemikiran yang disampaikan oleh
pembicara ketika ia menyimak pembicaraan atau
ia aktif berusaha memahami pesan penulis ketika
ia membaca sebuah tulisan.
 > Sifat Produktif
 Bermakna Menghasilkan sesuatu yang berkaitan
dengan bahasa. Artinya Seorang pembicara aktif
dalam menyampaikan pesan, ide atau pemikiran
berbentuk pembicaraan kepada orang lain
( penyimak ), atau seorang penulis aktif
menyampaikan pesan, ide atau pemikiran berbentuk
tulisan kepada orang lain ( pembaca ).
 1. Silabus
 Silabus dikembangkan dengan berlandaskan pada
kurikulum yang berlaku, disamping itu terdapat
prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam
pengembangan silabus yakni:
 a. Ilmiah
 b. Relevan
 c. Sistematis
 d. memadai aktual dan konseptual,
 e. Fleksibel
 f. dan menyeluruh.
 2. Masyarakat Belajar (Learning Community)
 Belajar pada hakikatnya adalah kerja gotong royong.
Hasil pembelajaran diproleh dari kerja sama dengan
orang lain. Hasil belajar diproleh dari saling memberi
dan menerima antar teman, antar kelompok, antara
yang didalam kelas dengan yang diluar kelas.
.
 3. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi
beberapa jenis yakni:
1. Media Audio
2. Media Visual
3. Media audiovisual
4. Media Realita
 B. Model Pembelajaran Menyimak dan
Berbicara di Kelas Rendah
Pelaksanaan pembelajaran apapun, dimanapun
akan berjalan dengan lancar dan berhasil dengan
baik jika didahului dengan penyusunan strategi
pembelajaran. Oleh karena itu, pengetahuan
komponen-komponen yang diuraikan sangat
penting untuk kita kuasai agar dapat menyusun
strategi pembelajaran dengan baik. Contohnya
dalam rpp.
Beberapa contoh rencana pembelajaran
- Kegiatan Awal
- Kegiatan Inti (Pertemuan 1)
- Kegiatan Akhir (Penutup)
C. Model Pembelajaran Menyimak dan
Berbicara di kelas Tinggi
Pelaksanaan Pembelajaran dikelas tinggi
tidak berbeda dengan dikelas rendah,
kalaupun ada perbedaan hanya terletak pada
kompetensi dan kedalaman materi.
KEGIATAN BELAJAR 2:

Model Pembelajaran Keterampilan Berbahasa


Indonesia Tulis (Reseptif-Produktif)
A. Pembelajaran Membaca dan Menulis dikelas
Rendah.
Pelaksanaan pembelajaran bahasa indonesia
tidak hanya menyentuh ranah kognitif siswa
tetapi juga melibatkan aspek emotif dan
daya kreatif siswa, dengan demikian kita
tidak hanya sekedar melaksanakan apa yang
ada didalam kurikulum, melainkan juga
mampu menginterpretasikan dan
mengembangkan kurikulum menjadi bentuk
pembelajaran yang menarik.
Banyak metode pembelajaran membaca dan
menulis di kelas rendah atau membaca dan
menulis permulaan. Dalam uraian ini hanya
akan ada empat macam metode yaitu:
1. Metode Eja/Bunyi
Metode Eja adalah belajar membaca yang
dimulai dari mengeja huruf demi huruf.
Dan pendekatan yang dipakai dalam
metode eja adalah pendekatan harfiah.
Pembelajaran metode eja terdiri dari
pengenalan huruf atau abjad A sampai z.
Contohnya:
a. Menyanyikan lagu aksara/abjad
b. Menyuarakan/melafalkan bunyi vokal
c. Menyuarakan/melafalkan bunyi beberapa
konsonan.
d. Menyuarakan/Melafalkan gabungan
konsonan dan vokal.
2. Metode Kata
Dalam metode ini siswa diperkenalkan
dengan kata-kata. Kemudian kata-kata
tersebut diuraikan menjadi suku kata.

3. Metode Global
Penamaan metode global atau metode
kalimat ini didasarkan atas sajian
pembelajaran membaca dengan
menggunakan kalimat pendek atau
sederhana.
4. Metode SAS
Penerapan metode ini memiliki kesamaan
dengan metode global, sama-sama
menampilkan sebuah kalimat. Perbedaannya
terdapat proses sintetik pada metode ini.
Artinya pada metode global siswa berhenti
pada proses analisi, sedangkan pada metode
SAS proses tersebut dilanjutkan dengan
kegiatan mensintesis.
B. Pembelajaran Membaca dan Menulis di kelas
Tinggi.
Pada pembelajaran berbahasa tulis terdapat
istilah membaca dan menulis permulaan
serta membaca dan menulis lanjutan.
Membaca dan menulis permulaan
dilaksanakan dikelas rendah, sedangan
membaca dan menulis lanjutan dilaksanakan
dikelas tinggi.
Untuk dapat membelajarkan materi-materi
tersebut, perlu memiliki teknik-teknik
pembelajaran menulis antara lain :
a. Reka cerita gambar
b. Meniru Model
c. Mengisi
d. Menyusun kembali
e. Memerikan
f. Meringkas bacaan
g. Menulis bersama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai