Anda di halaman 1dari 17

AMINOGLIKOSIDA (TEOFILIN)

Dosen : Apt.Rezlie Bellatasie,M.Farm

KELAS : 2018B

Kelompok 12 :
1. Shintia eka putri (1801166)
2. Adinda putri (1801182)
3. Denia putri (1801184)
4. Intania anggelina (1801185)
5. Nur rahmi azizah (1801199)
6. Khairiyatul yasmin (1801259)
7. Elsa tiara andani (19013014)
Golongan

Teofilin adalah bronkodilator yang digunakan untuk asma dan untuk mengatasi penyakit
paru obstruksi kronik yang stabil, secara umum tidak efektif untuk eksaserbasi penyakit
paru obstruksi kronik.

Teofilin mungkin menimbulkan efek aditif bila digunakan bersama agonis beta-2 dosis
kecil, kombinasi kedua obat tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping,
termasuk hipokalemia.
Mekanisme Kerja

 Teofillin menghambat enzim nukleotida siklik fosfodiesterase (PDE). PDE


mengkatalisis pemecahan AMP siklik menjadi 5’-AMP dan GMP siklik menjadi
5’-GMP.
 Penghambatan PDE menyebabkan penumpukan AMP siklik dan GMP siklik,
sehingga meningkatkan tranduksi sinyal melalui jalur ini.

Teofilin merupakan suatu antagonis kompetitif pada reseptor adenosin, kaitan


khususnya dengan asma adalah pengamatan bahwa adenosin dapat
menyebabkan bronkokonstriksi pada penderita asma dan memperkuat mediator
yang diinduksi secara imunologis dari sel must paru-paru.
Sifat Khusus

Selain bronkodilatasi, teofilin juga meningkatkan kontraktifilitas diafragma,


meningkatkan klirens mukosillar, dan memberikan beberapa efek antiinflamasi
FARMAKODINAMIK TEOFILIN
 
● Efek farmakologi teofilin yang terpenting adalah
● Perangsangan ssp yang kuat, lebih kuat dari kafein
● Meransang pusat nafas di medula oblongata
● Memperkuat kontraktilitas diafragma
● Mempunyai efek inotropik positif pada jantung
● Merelaksasi kuat otot polos bronkus yang menyebabkan
meningkatnya kapasitas vital dimanfaatkan sebagai bronkodilator
pada asma bronkial
● Meningkatkan ekresi air dan elektrolit dengan efek mirip diuretik
tiazid
FARMAKOKINETIK TEOFILIN

ABSORPSI

Teofilin diabsorbsi dengan cepat melalui oral, parenteral, dan


rektal.Ketika infus intravena teofilin diberikan kepada pasien sebagai infus
Kontinyu ,akan memerlukan waktu 3-5 kali waktu paruh eliminasinya untuk
mencapai konsentrasi tunak (ss) teofilin.Karena itu respons obat yang
maksimal akan membutuhkan waktu tersebut. maka untuk mempercepat
muncul nya aksi obat,dosis mutan (LD) diberikan segera mencapai
konsentrasi teofilin yang efektif.
DISTRIBUSI

I
Teofilin didistribusikan ke seluruh bagian tubuh
Jika volume distribusi atau VD pasien diketahui ,dosis mutan (LD) yang tepat
untuk teofilin untuk mencapai konsentrasi tunak Teofilin (Css) dapat dihitung
(LD=Css.V) .namun,volume ditribusi untuk pasien jarang diketahui ketika LD
perlu diberikan,dan untuk tujuan praktis ,rata-rata volume distribusi populasi
untuk Teofilin digunakan untuk memperkirakan parameter untuk pasien (V=0,5
L/kg).
gunakan berat badan ideal jika >30% overweight.karena itu LD yang dihitung
akan hampir selalu terlalu besar atau terlalu kecil untuk mencapai konsentrasi
tunak (ss) teofilin yang diinginkan ,namun masih akan memerlukan waktu 3-5 kali
t ½ untuk mencapai kondisi tunak.
 
METABOLISME

Teofilin dimetabolisme di hati,kadar teofilin dalam plasma bervariasi


terutama pada perokok ,pasien dengan gangguan hati dan gagal jantung
atau jika diberikan bersama dengan obat-obat tertentu. kadar teofilin dalam
plasma meningkat pada gagal jantung ,sirosis,infeksi virus ,pada lanjut usia
dan jika ada obat yang menghambat metabolisme teofilin .kadar teofilin
dalam plasma menurun pada perokok dan alkoholisme kronik dan oleh
obat yang menginduksi metabolismenya seperti fenitoin, karbamazepin,
rifampisin, dan barbiturat. Ikatan dengan protein plasma sebanyak 50%
ELIMINASI

Teofilin dieliminasi terutama oleh metabolisme hepatik (>90%) yakni oleh


CYP1A2,dan sebagian kecil oleh CYP3A dan CYP2E1.Hanya 10%
dosis teofilin berada utuh (unchange) didalam Urin. Eleminasi derivat
xantin terutama di eleminasi melalui metabolisme dalam hati, sebagian
besar diekresi bersama urine dalam bentuk asam matilurat atau
metilxantin. Waktu paruhnya 8 jam.
 
Kadar teofilin dalam darah harus di pantau karena dosis yang berlebih
dapat menimbulkan kematian yang mendadak dan dosis kecil tidak
efektif. Efek yang bermanfaat umumnya mulai dengan kadar 7-10
mcg/ml.Gejala toksisitasnya dapat timbul pada kadar 20 mcg/ml atau
lebih.
 
Dosis Toksisitas teofilin

Teofilin salah satu obat yang memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15 mg/L
darah. Potensi toksisitasnya telah diketahui berhubungan dengan kadar teofilin utuh
dalam darah yaitu >20 mg/L . Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk rendah, yakni
0,09 oleh karena itu, efek potensialnya ditentukan oleh keefektifan sistem oksidasi
sitokrom P450 di dalam hati, teofilin dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar
sitokrom P450 CYP 1A2.
Data risiko toksisitas pada penilaian ini dilakukan dengan mengamati kadar
teofilin di dalam darah dan gejala toksisitas apabila diketahui bahwa terdapat
peningkatan kadar teofilin di atas rentang normal, yaitu>20mcg/mL. Pemeriksaan
kadar obat teofilin dalam darah dilakukan pada saat kadar obat steady state. Rentang
terapi normal obat teofilin darah sebesar 10–20mcg/mL. (Dollery, 1991).
PERTIMBANGAN DAN POPULASI KHUSUS

Nefrotoksisitas disertai dengan penurunan produksi urin, peningkatan kadar kreatinin serum, dan
peningkatan kadar urea. Risiko nefrotoksisitas meningkat jika pasien juga menggunakan kemoterapi
sefalosporin, siklosporin, atau platinum.
Ototoksisitas sering muncul pada fase pasca infeksi. Orang yang terkena mungkin mengalami
tinnitus, gangguan pendengaran dan vertigo. Dalam beberapa kasus, ototoksisitas tidak dapat
diubah.
Karena aminoglikosida dieliminasi melalui jalur ginjal, populasi tertentu – seperti neonatus, orang tua,
dan pasien dengan kerusakan ginjal – berada pada peningkatan risiko nefrotoksisitas dan
ototoksisitas.
Aminoglikosida harus dihindari pada pasien dengan miastenia gravis – aminoglikosida memperburuk
kelemahan otot dengan mengganggu transmisi neuromuskuler.
Risiko ototoksisitas meningkat jika aminoglikosida diberikan bersamaan dengan diuretik loop (seperti
furosemid). Risiko ototoksisitas dan nefrotoksisitas meningkat ketika aminoglikosida diberikan
bersamaan dengan vankomisin, obat antibakteri lain.
Beberapa obat, seperti penisilin, bekerja dengan mengganggu dinding sel – artinya penisilin dapat
mendorong penyerapan aminoglikosida oleh sel bakteri yang rentan.
PENYESUAIAN DOSIS

Untuk menyesuaikan dosis teofilin perlu dicari/diperkirakan lebih dahulut1/2 yang tepat
untuk pasien dengan jenis dan keadaan penyakitnya:
• perokok atau bukan perokok
• Tingkat keparahan penyakit hati
• tingkat keparahan penyakit jantung
• obese atau tidak
Dosis dihitung berdasarkan target Css yang ingin dicapai dan melibatkan faktor
garam sesuai bentuk teofilin yang digunakan
Waktu tercapainya Css tergantung t1/2 nya, yakni 5 x t 1/2
Bila teofilin diberikan secara oral ganda atau infus IV maka perlu diberikan Loading
dose (DL), DL=vd x Css, libatkan faktor garam bila digunakan selain teofilin basa

(buku the systematic identification of organic compounds ed 8 hal 268)


CONTOH PERHITUNGAN

Pasien NJ, laki-laki berusia 67 tahun dengan berat 72 kg, tinggi badan 6 ft 1in mengalami
bronchitis kronik yang diterapi oleh teofilin oral. Saat ini dia mengkonsumsi rokok 3 x sehari
dan fungsi hati dan jantung dalam keadaan normal. Hitunglah dosis initial oral teofilin untuk
mencapai konsentrasi steady state 10 μg/mL. Diketahui :
 Usia = 67 tahun
 Berat badan = 72 kg
 Tinggi = 6 ft 1 in = 180 cm ~1.8 m Pharmacokinetic Dosing Method
 
a. Perkiraan T½ dan konstanta eliminasi berdasarkan penyakit dan kondisi pasien saat ini :
Pasien mengkonsumsi rokok 3 x sehari, kondisi ini mempengaruhi enzim yang bekerja untuk
metabolisme obat Teofilin, sehingga diperkirakan T ½ = 5 jam. Konstanta eliminasi = 0.693
 
𝐾= 𝑇 1/2 𝐾
K = 0.693 / 5 = 0.139/jam
CONTOH PERHITUNGAN

b. Perkiraan Volume distribusi dan Klirens :


V = 0.5 L/kg x 72
= 36 L Cl = kV = 0.139 h−1 x 36 L = 5.0 L/h.

c. Perhitungan Regimen dosis :


Tablet Oral sustained-release theophylline akan diresepkan kepada pasien ini (F = 1, S = 1).
Mengingat pasien ini memiliki klirens Teofilin sedang sehingga interval dosis awal diatur
setiap 8 jam. Sehingga :
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝐷𝜏 ) = ( Css . Cl . Ʈ ) / (F. S )
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝐷𝜏 ) = (10 μg/mL 𝑥 5 L/h 𝑥 8) / ( 1𝑥1)
𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝐷𝜏 ) = 400𝑚𝑔
CONTOH PERHITUNGAN
2. Pasien BN, laki-laki berusia 67 tahun dengan berat 72 kg, tinggi badan 6 ft 1in mengalami bronchitis
kronik, diresepkan tablet theophylline sustained-release 500 mg setiap 8 jam. Konsentrasi steady-state
theophylline saat ini adalah 18 μg/mL. Hitunglah dosis baru Teofilin untuk mencapai Konsentrasi steady-
state theophylline 12μg/mL.
Diketahui :
 Usia = 67 tahun
 Berat badan = 72 kg
 Tinggi = 6 ft 1 in = 180 cm ~1.8 m
 Waktu paruh = 5 jam
 Total Dosis harian= 1500 mg (500 mg x 3)
Pasien merokok 3 x sehari sehingga konsentrasi Teofilin steady state dapat tercapai setelah 5 x waktu
paruh ( 5 x 5jam = 25 jam) terapi.
Perhitungan dosis baru untuk mencapai konsentrasi serum yang diinginkan : Menggunakan persamaan
linear farmakokinetik :
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 𝐶𝑠𝑠 𝑛𝑒𝑤 / C old 𝑥 𝐷𝑜𝑙𝑑 𝐶𝑠𝑠 𝑜𝑙𝑑
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 12 / 18 𝑥 1500 mg
𝐷 𝑛𝑒𝑤 = 1000 𝑚𝑔
Pemberian Teofilin yang baru adalah 1000 mg, dapat dibulatkan menjadi 900 mg (dosis harian), atau 300
mg ( 3x sehari).
DAFTAR PUSTAKA

Dipiro JT,et all.Conceptes in Clinical pharmacoki-netices,2 nd ed.American Society of-


Health-System pharmacist Inc;1996.
Dollery, S. C. 1991. Therapeutic Drugs (Volume 1). London: Churchiil Livingstone.
Goodman dan Gilman, 2007, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Vol.2, 48: 1247-
1253, Diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB, Penerbit Buku
Kedokteran.
Hubies AA.Teofilina Study eksperimental Profil farmakokinetik,ringkasan disert
Kumpulan kuliah farmakologi/staf pengajar departemen farmakologi.Fakultas
kedokteran universitas sriwijaya.Ed 2, jakarta : egc
Nassif EG,Weinberger MM,Shannon D,et al. Theophylline in infancy. J Clin
Pharmacol. 1981;98(1):158-161.
Yurchak AM, Jusko WJ.Thephylline secretion into breast milk.perdiatrics. 1976;57(4)
518-520.
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai