Anda di halaman 1dari 11

LP PNEUMONIA

MERDIANA I.P
200070300111011
KELOMPOK 2A
DEFINISI

 Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai sesak napas atau napas cepat.
Penumonia adalah infeksi yang menyebabkan paru-paru meradang. Penyakit ini sering
menyerang anak balita, namun juga dapat ditemukan pada orang dewasa, dan pada
orang usia lanjut (Misnadiarly, 2008).
 Pneumonia adalah infeksi di salah satu atau kedua paru-paru. Yang disebabkan oleh
bakteri, virus, dan jamur. Infeksi ini menyebabkan peradangan pada kantung udara di
paru-paru atau alveoli. Alveoli terisi cairan atau nanah, sehingga sulit bernapas
(Normadian, 2019).
 Pneumonia adalah suatu inflamasi pada parenkim paru. Pada umumnya pneumonia
pada masa anak digambarkan sebagai bronkopneumonia yang mana merupakan
suatu kombinasi dari penyebaran pneumonia lobular atau adanya infiltrat pada
sebagian area pada kedua lapangan atau bidang paru dan sekitar bronkhi (Sinaga,
2018).
EPIDEMIOLOGI

 Insidens pneumonia anak-balita di negara berkembang adalah 151,8 juta kasus


pneumonia setiap tahun, 10% diantaranya merupakan pneumonia berat dan perlu
perawatan di rumah sakit. Di Negara maju terdapat 4 juta kasus setiap tahun
sehingga total insidens pneumonia di seluruh dunia ada 156 juta kasus pneumonia
anak balita setiap tahun. Terdapat 15 negara dengan insidens pneumonia anak
balita paling tinggi, mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh
dunia. Lebih dari setengahnya terdapat di 6 negara, mencakup 44% populasi
anak-balita di dunia. Sekitar 80% dari seluruh kasus berhubungan dengan infeksi
salurannafas yang terjadi di masyarakat (pneumonia komunitas) atau di dalam
rumah sakit (pneumonia nosokomial) (Sinaga, 2018).
ETIOLOGI

 Streptococcus pneumoniae
 Legionella pneumophila; pneumonia ini sering disebut penyakit Legionnaires
 Mycoplasma pneumoniae
 Chlamydia pneumoniae
 Haemophilus influenzae
 Virus Respiratory Syncytial (RSV)
 Beberapa virus flu dan flu biasa
 SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19
KLASIFIKASI

 a.Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia).


 b.Pneumonia nosokomial, (hospital-acquired pneumonia/nosocomial
pneumonia).
 c.Pneumonia aspirasi.
 d.Pneumonia pada penderita immunocompromised.(Jeremy, dkk, 2007, Hal 76-
78)
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

 •Batuk yang mengeluarkan dahak (lendir)


 •Demam
 •Berkeringat atau kedinginan
 •Sesak nafas yang terjadi saat melakukan aktivitas normal atau bahkan saat istirahat
 •Nyeri dada yang semakin parah saat Anda bernapas atau batuk
 •Perasaan lelah atau kelelahan
 •Kehilangan nafsu makan
 •Mual atau muntah
 •Sakit kepala
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC

 a.Kultur swab tenggorokan: merupakan tes gold standar. Jenis pemeriksaan ini
sering dilakukan. Namun, pemeriksaan ini tidak bias membedakan fase infektif
dan kolonisasi. Dan membutuhkan waktu 24-48 jam untuk mendapatkan
hasilnya.
 b.Tes infeksi jamur: menggunakan slide dengan pewarnaan KOH
 c.Tes monospot: merupakan tes antibody heterofil. Tes ini digunakan untuk
mengetahui adanya mononucleosis dan dapat mendeteksi penyakit dalam waktu
5 hari hingga 3 minggu setelah infeksi.
 d.Tes deteksi antigen cepat: tes ini mempunyai spesifitas yang tinggi, namun
sensitivitasnya rendah.
 e.Heterophil aglutinogen assay (Muttaqin, 2008)
PENATALAKSANAAN

 •Pemberian oksigen yang adekuat untuk mempertahankan PaO2> 8 kPa (SaO2<


90%) melalui kateter hidung atau masker. Jika penyakitnya berat dan sarana
tersedia, alat bantu nafas mungkin diperlukan terutama bila terdapat tanda gagal
nafas.
 •Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat. Resusitasi cairan intravena untuk
memastikan stabilitas hemodinamik. Cairan rumatan yang diberikan mengandung
gula dan elektrolit yang cukup. Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu
dan status hidrasi. Pasien yang mengalami sesak yang berat dapat dipuasakan,
tetapi bila sesak sudah berkurang asupan oral dapat segera diberikan. Pemberian
asupan oral dapat diberikan bertahap melalui NGT drip susu atau makanan cair.
Dapat dibenarkan pemberian retriksi cairan 2/3 dari kebutuhan rumatan, untuk
mencegah edema paru dan edema otak akibat SIADH (Syndrome of Inappropriate
Anti Diuretic Hormone)
KOMPLIKASI

 Gagal nafas dan sirkulasi


 Syok sepsis dan septik
 Efusi pleura
 Empyema dan abces
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai