Anda di halaman 1dari 30

HIV dan AIDS

dr. Almustazirin,M.Kes
Pelatihan IPP - Paket 1
Dinas Kesehatan PALI

Pelatihan IPP > Paket 1


CITRA USADHA INDONESIA
Pelatihan IPP > Paket 1
Pelatihan IPP > Paket 1
Pelatihan IPP > Paket 1
Pelatihan IPP > Paket 1
HIV + penicilliosis marneffeia

Pelatihan IPP > Paket 1


HIV + Candidiasis

Pelatihan IPP > Paket 1


HIV + Herpes Simpleks

Pelatihan IPP > Paket 1


HIV + Sifilis

Pelatihan IPP > Paket 1


HIV + tumor

Pelatihan IPP > Paket 1


HIV + Kaposi’s Sarcoma

Pelatihan IPP > Paket 1


Mengapa Odha masih tampak sehat…….
Karena perjalanan penyakit HIV dalam tubuh seseorang tergolong unik, memiliki masa
inkubasi yang sangat panjang

STADIUM 1 STADIUM 2 STADIUM 3 STADIUM 4

HIV+ dengan
gejala penyakit
HIV +
> 1 bulan
Window period
Asimptomatik
5 – 10 tahun AIDS
1 – 3, bahkan 6
bulan CD4 < 200
1 – 2 th.
Pelatihan IPP > Paket 1
Pelatihan IPP > Paket 1
Pelatihan IPP > Paket 1
Pelatihan IPP > Paket 1
Pelatihan IPP > Paket 1
PRINSIP PENULARAN HIV

 Dikenal dengan ESSE :


 EXIT: keluar.
 SUFFICIENT: cukup
 SURVIVE: virusnya hidup
 ENTER: masuk.

 HIV keluar dari tubuh dalam jumlah cukup dan dalam


keadaan hidup masuk ke dalam tubuh lain.

Pelatihan IPP > Paket 1


Pelatihan IPP > Paket 1
CEGAH HIV DENGAN

D
B C
A A: Abstinence
B: Be Faithfull
E C: Condom
D: No Drugs
E: Education

Pelatihan IPP > Paket 1


JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS
 Konseling dan testing secara sukarela adalah tes individu dengan
sukarela untuk mengetahui status HIV seseorang. Tes ini
merupakan pengambilan darah dan pemeriksaan laboratorium
secara sukarela yang harus disertai konseling

 Prevention of Parent to Child Transmission (PPTCT) merupakan


pelayanan yang dikhususkan terhadap orangtua yang terinfeksi HIV.
Setiap orangtua, terutama ibu hamil, yang berstatus HIV positif,
menjadi perhatian dari pelayanan ini

Pelatihan IPP > Paket 1


JENIS PELAYANAN HIV DAN AIDS
 Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) merupakan
layanan pemeriksaan darah untuk mengetahui status HIV seseorang
berdasarkan pada inisiatif atau rekomendasi dari petugas kesehatan
dan pasien menerima saran tersebut. Hal ini biasanya terjadi dalam
setting medis.

 Care Support and Treatment (CST) merupakan layanan terkait


dengan pemberian dukungan kepada orang yang telah berstatus
HIV. Pelayanan ini akan terjadi setelah seseorang melalui proses tes
darah atau ketika seseorang yang telah menerima status HIV.

Pelatihan IPP > Paket 1


Kapan test HIV dilakukan?

 Tes untuk mendeteksi keberadaan virus HIV atau antibodi


terhadap virus di dalam darah, air liur atau air kencing

 Penapisan darah dan organ  Biasanya dilakukan sebelum


ditransfusikan atau ditransplantasikan

 Mendiagnosa infeksi HIV pada individu  KTS

 Melaksanakan surveilans  tes terhadap kelompok masyarakat


tertentu untuk mengetahui insidens HIV (jumlah kasus HIV)
atau untuk memperkirakan prevalensi (persentase dari populasi
yang terinfeksi HIV)

Pelatihan IPP > Paket 1


TES YANG MENGIDENTIFIKASI

 ANTIBODI
 ELISA
 Western Blot
 Dipstick

 VIRUS HIV  PCR

Pelatihan IPP > Paket 1


SELALU TEPATKAH HASIL TES…?
TIDAK
Karena:
Periode jendela
Kerusakan sampel darah
Reagen rusak
Kesalahan pada prosedur
pelaksanaan tes darah

Pelatihan IPP > Paket 1


BAGAIMANA DENGAN YANG HASIL TES
NEGATIF?

 Mempertahankan perilaku yang aman


 Mengubah perilaku dari yang berisiko ke
perilaku aman
 Mempertahankan hasil tes yang negatif
 Menjadi elemen aktif kegiatan pencegahan
dan penanggulangan AIDS bagi kelompoknya,
masyarakat dan lingkungannya

Pelatihan IPP > Paket 1


Pertimbangan “Apakah perlu tes darah?”

 Sekedar cemas atau…


 Pernah melakukan perilaku berisiko baik seksual atau non-
seksual?

Pelatihan IPP > Paket 1


MENGAPA KTS PENTING ?

 Mengetahui status lebih dini akan memudahkan


perencanaan penanganan
 Meningkatkan kualitas hidup sehingga mengurangi
angka kesakitan dan kematian (walaupun tidak dapat
disembuhkan, penyakit dapat dikendalikan dengan
baik)
 Memutus mata rantai penularan HIV yang meluas

Pelatihan IPP > Paket 1


STIGMA ODHA
 Sikap negatif yang diberikan pada ODHA(“Cap Buruk”)

 Mendorong keterpinggiran ODHA dan mereka yang rentan terhadap


infeksi HIV. Mengingat HIV dan AIDS sering dikaitkan dengan
seks, penggunaan narkoba dan kematian, banyak orang yang tidak
peduli, tidak menerima dan takut terhadap penyakit ini.

 Menyebabkan beberapa ODHA dan orang yang rentan terhadap HIV


dan AIDS menjadi kurang dihargai dan merasa malu. Sedangkan
kelompok lainnya merasa superior.

Pelatihan IPP > Paket 1


DISKRIMINASI ODHA

 Diskriminasi terjadi ketika pandangan-pandangan negatif


mendorong orang atau lembaga untuk memperlakukan
seseorang secara tidak adil yang didasarkan pada prasangka
mereka akan status HIV seseorang.

 Contoh diskriminasi: para staf rumah sakit atau penjara


menolak memberikan pelayanan kesehatan pada ODHA;
atasan yang memberhentikan pegawainya berdasarkan status
atau prasangka status HIV mereka; atau keluarga atau
masyarakat yang menolak mereka yang hidup atau dipercaya
hidup dengan HIV dan AIDS.

Pelatihan IPP > Paket 1


PERAN ODHA DALAM
PENCEGAHAN
 Memberikan motivasi pada teman-teman dan pasangannya untuk melakukan
tes

 Saling memberikan dukungan antara sesama ODHA untuk menjalankan


hidup sehat

 Melakukan diseminasi informasi dan advokasi untuk menghapus diskrimasi


dan stigmatisasi terhadap ODHA

 Memperluas jaringan layanan dalam rangka memudahkan dukungan layanan


terkait dengan kebutuhan ODHA

 Pemutusan mata rantai penularan terhadap pasangan melalui pencegahan dan


perilaku aman

Pelatihan IPP > Paket 1

Anda mungkin juga menyukai