OBAT
KELOMPOK I
dr. Virgyawan Rizki (2107601010003)
dr. Ira Yuli Fitria (2107601020001)
dr. Meutia Handiny (2107601030005)
Dr. Hardi (2107601050003)
dr. Randy Redhana Suhenda (2107601060001)
dr. Murtaza (2107601060001)
dr. Suci Rahmi (2107601070002)
dr. Rinda Deswita (2107601080005) L/O/G/O
www.themegallery.com
BAB I
PENDAHULUAN
• Kemajuan pengetahuan serta ditemuinya obat- obat
terkini untuk pengobatan, pencegahan, maupun
diagnosis menuntut kita buat lebih mengenali lebih
banyak tentang FARMAKODINAMIK serta
FARMAKOKINETIK dari obat.
Tipe D Lambat
Efek terjadi beberapa waktu setelah penggunaan obat. Sebagai contoh,
karsinogenesis misalnya adenokarsinoma vaginal clear cell berasal dari
paparan intrauterin terhadap dietilstilbestrol atau teratogenesis misalnya
spina bifida berasal dari paparan intrauterin terhadap asam valproat.
Tipe E Withdrawal
Berasal dari withdrawal suatu obat dimana pasien terhabituasi atau
ketergantungan. Sebagai contoh, withdrawal narkotika ketika terapi opiate
jangka panjang mendadak dihentikan
Tipe F Gagal
Kegagalan terapeutik berasal dari faktor-faktor berdampak pada efikasi
atau pembersihan. Sebagai contoh, kehamilan berasal dari kegagalan
kontrasepsi oral berhubungan dengan terapi karbamazepin berangsur.
MEKANISME SIDE
EFFECTS
• Biasanya terjadi di jaringan bukan targetnya
• Menimbulkan gangguan tetapi tidak tipikal serius.
• Beberapa kasus, sering menghilang bila terapi
diteruskan.
Contoh :
Albuterol (salbutamol) menimbulkan tremor halus tangan
yang sering menghilang sejalan dengan waktu
Variabilitas konsentrasi plasma dipengaruhi
oleh bermacam karakteristik
farmakokinetik saat diberikan pada pasien,
Pasien memiliki variabilitas bermacam
antara lain:
Absorbsi obat
Distribusi obat
Interaksi
obat
Perbedaan
Status kemampuan untuk
kesehatan memetabolisme dan
mengekskresi obat
Faktor yang Mempengaruhi
Farmakokinetik dan
Farmakodinamik
ONTOGENI SIDE
EFFECTS
• Biasanya sering disebutkan dalam konteks bayi prematur
dan bayi baru lahir
Contoh :
• Obat-obatan sefalosporin generasi kedua seperti
cefaclor dimana obat ini terbukti dapat menimbulkan 1%
risiko reaksi sickness-like
• Kloramfenikol bekerja dengan menginihibisi aktivitas
enzim peptidyl transferase dalam ribosom bakteri dan
mengakibatkan gray syndrome baby atau sindroma bayi
abu-abu.
Diagnostik Side Effects
Obat
• Memastikan bahwa obat yang diberikan, diterima dan
dikonsumsi oleh pasien sesuai dengan dosis yang
dianjurkan.
• Memverifikasi onset (mulai terjadinya) ESO yang
dicurigai terjadi setelah obat dikonsumsi
• Menentukan interval waktu antara awal pengobatan
dengan onset kejadian yang dicurigai sebagai ESO.
• Mengevaluasi ESO yang dicurigai setelah menghentikan
pemakaian obat atau menurunkan dosisnya
• Menganalisa kemungkinan penyebab lainnya (selain
obat) yang mungkin dapat menimbulkan reaksi tersebut.
Side effect antibiotik
• Antibiotik merupakan salah satu obat yang
sering menimbulkan side effects
• Insiden keseluruhan side effects per masuk
rumah sakit selama penelitian 10 tahun adalah
1,6%
• ADR dalam segi praktis klinis dapat
diklasifikasikan untuk memudahkan dalam
mengetahui terjadinya ADR pada penggunaan
obat dalam praktek sehari-hari, yaitu:
Side effect antibiotik
1. Reaksi yang dapat timbul pada setiap orang:
• Overdosis obat
• Side Effects obat
• Interaksi obat
Thank You!
L/O/G/O
www.themegallery.com