Anda di halaman 1dari 41

SKENARIO A BLOK 27

TAHUN 2018
KELOMPOK 5B
Tutor: dr. Safyudin, M. Biomed
ANGGOTA KELOMPOK
Amardeep Kaur Singh 04011381520184

Alyssa Poh Jiawei 04011381520183

Andy Andrean 04011281520130

Bhagatdeep Kaur Singh 04011381520185

Inthiraa Siva 04011381520186

Kurniawan Onti 04011381520181

Levanya Anbalagan 04011381520188

Norlaila Binti Chahril 04011381520194

Rovania Yantinez Quardetta 04011381520171

Vedha Naayyagen 04011381520192


KLARIFIKASI
ISTILAH
IDENTIFIKASI
SKENARIO
MASALAH

OUTLINE
TEMPLATE KESIMPULAN

KERANGKA
KONSEP
SKENARIO
Tn. B, 40 tahun, pekerjaan pembersih selokan, dibawa ke IGD karena penurunan
kesadaran sejak 6 jam yang lalu. Sejak 5 hari yang lalu, Tn. Badu menderita
demam tinggi, terus menerus. Demam disertai sakit kepala, nyeri otot-otot
terutama otot betis, disertai mual, mata merah tanpa kotoran, dan penglihatan
silau. BAB dan BAK biasa.Sejak 2 hari yang lalu mata dan seluruh badan
berwarna kuning, BAB biasa, BAK berkurang dan warnanya teh tua. Demam
masih ada. Sejak 6 jam yang lalu Tn. B tidak BAK, dan bicara meracau. Demam
masih ada, badan kuning masih ada.
Keterangan : saat ini musim hujan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Tampak sakit berat, kesadaran delirium, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi
110x/menit, pernafasan 2x/menit, suhu tubuh 39oC.
Keadaan Spesifik :

Mata : Konjugtiva palpebral pucat, ikterik, tampak


conjugtival suffusion, fotofobia.

Abdomen : Hepar teraba 2 jari di bawah arcus costae.


Ekstremitas : Nyeri tekan musculus gastrocnemius dextra et
sinistra.
Hasil Laboratorium :

Hb 9,8 mg/dl Leukosit 13.000/mm3


Trombosit 250.000/mm3 Ureum 70 mg/dl

Kreatinin 2,8 mg/dl Bilirubin indirek 0,5mg/dl


Urinalisa protein +2 Bilirubin direk 2,8mg/dl

Enzim Creatinin Phospho Kinase (CPK) 60


KLARIFIKASI ISTILAH
No. Istilah Pengertian

Suatu keadaan neurologi yang ditandai dengan


hilangnya kemampuan pasien untuk merespon
1 Penurunan Kesadaran
stimulasi dari dalam tubuh maupun lingkungan luar
tubuh.

2 Demam tinggi terus Suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 oc terus
menerus
menerus

Rasa nyeri pada daerah kepala dan muncul di


3 Sakit kepala sekitar kepala

4 Penglihatan silau Keadaan mata yang sensitif terhadap cahaya

5 Bicara meracau Bicara tidak karuan (waktu sakit/demam)


6 Delirium Gangguan mental yang ditandai oleh ilusi, halusinasi,
ketegangan otak, dan kegelisahan fisik

Conjugtival Kemerahan pada konjugtiva yang merupakan tanda


7 suffusion khas pada leptospirosis

8 Fotofobia Pengalaman tidak nyaman di mata ketika melihat


cahaya yang terang

Marker dari kerusakan ck rich tissue contohnya


9 Creatinin seperti myocardiac infection, rhabdomyolisis,
Phospho Kinase muscular dystrophy, autoimmune myocitidis, dan
acute kidney injury
IDENTIFIKASI MASALAH
ANALISIS MASALAH
1. Tn. B (40 tahun) seorang pembersih selokan, mengalami
penurunan kesadaran sejak 6 jam yang lalu. saat ini musim
hujan
 Apa hubungan usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan musim
hujan dengan keadaan yang dialami Tn. B?
 Bagaimana etiologi penurunan kesadaran?
 Bagaimana mekanisme penurunan kesadaran?
 Apa jenis-jenis tingkat kesadaran?
 Bagaimana struktur fungsi otak dalam mengatur
kesadaran?
 Bagaimana dampak penurunan kesadaran selama 6 jam?
2. Sejak 5 hari yang lalu, Tn. Badu menderita demam tinggi,
terus menerus. Demam disertai sakit kepala, nyeri otot
terutama otot betis, disertai mual, mata merah tanpa kotoran,
dan penglihatan silau. BAB dan BAK biasa.

Sejak 2 hari yang lalu mata dan seluruh badan berwarna


kuning, BAB biasa, BAK berkurang dan warnanya teh tua.
Demam masih ada.

Sejak 6 jam yang lalu Tn. B tidak BAK, dan bicara meracau.
Demam masih ada, badan kuning masih ada

Keterangan : saat ini musim hujan


A. Sejak 5 hari yang lalu, Tn. Badu menderita demam
tinggi, terus menerus lalu demam turun perlahan
setelah 2 hari, demam masih ada

 Bagaimana klasifikasi demam? (kaitkan dengan kasus)

 Bagaimana struktur dan fungsi otak dalam mengatur


suhu?
 Bagaimana patofisiologi demam?
 Bagaimana mekanisme penurunan suhu?
 Mengapa setelah 2 hari, demam masih ada?
B. Demam disertai sakit kepala sejak 5 hari yang lalu
 Bagaimana mekanisme sakit kepala?

 Apa saja penyebab sakit kepala? (kaitkan dengan


kasus)
 Apa saja jenis sakit kepala? (kaitkan dengan kasus)

C. Demam disertai nyeri otot terutama otot betis sejak 5


hari yang lalu
 Bagaimana mekanisme nyeri otot?

 Mengapa nyeri lebih dirasakan pada otot betis?


D. Demam disertai mual sejak 5 hari yang lalu
 Bagaimana etiologi dan mekanisme mual?

E. Demam disertai mata merah tanpa kotoran sejak 5 hari


yang lalu
 Bagaimana etiologi dan mekanisme mata merah
tanpa kotoran?

F. Demam disertai penglihatan silau sejak 5 hari yang lalu


 Bagaimana etiologi dan mekanisme penglihatan
silau?
G. Sejak 2 hari yang lalu mata dan seluruh badan berwarna
kuning, BAB biasa, BAK berwarna teh tua. Sejak 6 jam
yang lalu, kuning masih ada dan bicara meracau.
 Apa makna klinis dari pernyataan diatas?

 Apa etiologi jaundice terkait kasus?

 Apa saja jenis jenis jaundice? (kaitkan dengan kasus)

 Bagaimana patofisiologi jaundice pada kasus?

 Apa hubungan jaundice dan bicara meracau?


H. Sejak 2 hari yang lalu BAK berkurang

Sejak 6 jam yang lalu Tn. B tidak BAK,


 Mengapa sejak 6 jam yang lalu Tn.B tidak BAK?

 Mengapa BAK mulai berkurang sejak 2 hari yang


lalu?
 Apa saja kemungkinan penyakit dari hasil
anamnesis?
3. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

b. Keadaan Spesifik
 Bagaimana interpretasi dan mekanisme
abnormalitas pada pemeriksaan fisik?
 Bagaimana cara melakukan pemeriksaan spesifik?

 Apa saja kemungkinan penyakit dari hasil


pemeriksaan fisik?
4. Hasil Laboratorium
 Bagaimana interpretasi dan mekanisme
abnormalitas pada pemeriksaan laboratorium?
 Apa indikasi pemeriksaan laboratorium terkait
kasus?
 Apa saja kemungkinan penyakit dari hasil
pemeriksaan penunjang?
WEIL’S DISEASE

MANIFESTASI EDUKASI &


DEFINISI
KLINIS PENCEGAHAN

FAKTOR HOW TO
KOMPLIKASI
RISIKO DIAGNOSE

INFORMASI
ETIOLOGI PROGNOSIS
TAMBAHAN

DIAGNOSA
EPIDEMIOLOGI SKDI
BANDING

PATOGENESIS TATALAKSANA
Definisi
 Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang
disebabkan oleh mikro organisme Leptospira
interogan tanpa memandang bentuk spesifik
serotipenya.
 Bentuk yang beratnya dikenal sebagai Weil's disease.
Faktor risiko
Etiologi
 Menurut beberapa peneliti, yang tersering
menginfeksi manusia iaiah L icterohaemorrhagica
dengan reservoir tikus, L canicola dengan reservoar
anjing dan L. Pomona dengan reservoar sapi dan
babi.
Epidemiologi
 International Leptospirosis Society menyatakan
Indonesia sebagai negara dengan insidens
leptospirosis tinggi dan peringkat ketiga di dunia
untuk mortalitas. Di Indonesia Leptospirosis
ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,
DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan,
Bengkulu, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara,
Bali, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,
Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
Patogenesis
 Leptospira masuk kedalam tubuh melalui kulit atau
selaput lendir, memasuki aliran darah dan
berkembang, lalu menyebar secara luas ke jaringan
tubuh. Kemudian terjadi respon imunologi baik
secara selular maupun humoral sehingga infeksi ini
dapat ditekan dan terbentuk antibody spesifik.
 leptospira melepaskan toksin yang bertanggung
jawab atas terjadinya keadaan patologi pada
beberapa organ. Lesi yang muncul terjadi karena
kerusakan pada lapisan endotel kapiler.
Ginjal
 Interstitial nefritis dengan infiltrasi sel mononuclear
merupakan bentuk lesi pada leptospirosis yang
dapat terjadi tanpa gangguan fungsi ginjal. Gagal
ginjal terjadi akibat tubular nekrosis akut. Adanya
peranan nefrotoksin, reaksi imunologis, iskemia
ginjal, hemolisis dan invasi langsung mikroorganisme
juga berperan menimbulkan kerusakan ginjal.
Liver
 nekrosis sentilobuler fokal dengan infiltrasi sel
limfosit fokal dan proliferasi sel Kupfer dengan
kolestatis. Pada kasus-kasus yang diotopsi, sebagian
ditemukan leptospira dalam hepar. Biasanya
organisme ini terdapat diantara sel-sel parenkim.
Jantung
 Epikardium, endokardium dan miokardium dapat
terlibat. Kelainan miokardium dapat fokal atau difus
berupa intersitital edema dengan infiltrasi sel
mononuclear dan plasma. Nekrosis berhubungan
dengan infiltrasi neutrofil. Dapat terjadi perdarahan
fokal pada miokardium dan endocardium
Otot Rangka
 Pada otot rangka, terjadi perubahan perubahan
berupa lokal nekrotis, vakuolisasi dan kehilangan
striata. Nyeri otot yang terjadi pada leptospira
disebabkan invasi langsung leptospira. Dapat juga
ditemukan antigen leptospira pada otot.
Mata
 Leptospira dapat masuk ruang anterior dari mata
selama fase leptospiremia dan bertahan beberapa
bulan Hal ini akan menyebabkan uveitis.
 Pada hari ke 3-4 dapat dijumpai adanya konjungtiva
suffusion dan fotofobia. Pada kulit dapat dijumpai
rash yang berbentuk makular, makulopapular atau
urtikaria. Kadang-kadang dijumpai splenomegali,
hepatomegali, serta limfadenopati. Fase ini
berlangsung 4-7 hari
Informasi Tambahan
 Pemeriksaan kaku kuduk

 Pemeriksaan ECG

 Kultur / Serologi test

 pT/apTT
DD
tatalaksana
 Hal lain yang perlu diperhatikan dalam manajemen
kasus leptospirosis adalah segera merujuk penderita
leptospirosis bila adanya indikasi pada disfungsi
organ ginjal, hepar, paru, terjadi perdarahan dan
gangguan saraf.
Edukasi pencegahan
 Hindari terpapar air yang terkontaminasi urin tikus :
ke selokan pakai sepatu boot
 Hindari tepapar air yang tergenang (banjir, kolam,
kubangan, got)
 Antibiotika profilaksis : Doksisiklin tablet 200 mg
perminggu.
Komplikasi
 Pada hati: kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan
ke 6
 Pada ginjal: gagal ginjal yang dapat menyebabkan
kematian
 Pada jantung : berdebar tidak teratur jantung
membengkak dan gagal jantung
 Pada paru-paru : batuk darah, nyeri dada, sesak nafas

 Pada kehamilan : keguguran, prematur, bayi lahir


cacat.
Prognosis
 komplikasi

 Kematian dapat terjadi sebagai komplikasi faktor pemberat


seperti gagal ginjal atau perdarahan, dan terlambatnya
tatalaksana pasien

 Tanpa Komplikasi

 Dubia ad vitam: dubia ad bonam

 Dubia ad functionam:dubia ad bonam

 Dubia ad sanationam:dubia ad bonam


KESIMPULAN
Tn. B, 40 tahun , pekerjaan pembersih selokan
mengalami weil’s disease et causa infeksi lectospira
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai