Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI

MUTU
dr. Jodie Josephine 012020114
Monica Widya Pasaribu 01202084
Elesia Santa Yohana 012020110

C3
Studi Kasus 1 – Akreditasi 2014

 
Anda bekerja sebagai Staf Mutu di sebuah RS Pemerintah dengan kapasitas 300 tempat tidur
dan memiliki berbagai layanan subspesialis. RS tersebut berencana akan melakukan penilaian
akreditasi dalam waktu 4 bulan.
 
Dari survey simulasi internal yang dilakukan, seluruh Pokja mendapatkan nilai yang baik
(60-80%), sedangkan Pokja Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) mendapatkan
nilai 0.
 
Pokja PMKP dikepalai oleh seorang dokter spesialis senior yang juga merangkap sebagai Ketua
Komite Keselamatan Pasien. Anggota komite sebagian besar terdiri dari perawat – perawat
kepala ruangan. Ketua Pokja senantiasa memberikan ide dan arahan untuk dikerjakan oleh
para anggota, tetapi saat survey internal dilakukan Ketua Pokja senantiasa menyalahkan para
anggota.
Pertanyaan:
 
 
1. Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi konflik internal dalam Pokja PMKP?

2. Rencana apa yang akan Anda lakukan untuk memastikan rumah sakit tersebut
lulus akreditasi?
Dalam mengatasi program kerja dan tantangan perawatan kesehatan dapat melalui
program intervensi yang akan berbatasan dengan manajemen kualitas (misalnya,
manajemen kualitas total TQM. TQM adalah sistem yang diterapkan oleh manajemen
sebuah organisasi untuk mencapai kepuasan pelanggan/ pasien. Pentingnya TQM
sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja organisasi telah tumbuh dalam hal ini era
globalisasi.

1. Beberapa masalah yang timbul di PMKP yaitu


• Kinerja tidak ada
• Blaming culture
2. Beberapa cara yang harus dilakukan adalah employee empowerment
• Mengadakan pertemuan untuk berdiskusi terkait kinerja PMKP
• Memberitahukan kembali tanggung jawab yang perlu dilengkapi apalagi sudah
mau akreditasi
• Terlebih pokja ini cukup krusial karena membahas peningkatan mutu dan
keselamatan pasien sehingga memiliki SOP / standar yang perlu dipatuhi.
• Jika dibutuhkan dapat dilakukan training intensif
• Memberikan lagi tanggung jawab untuk proses akreditasi namun kali ini
dengan supervisi dan monitoring yang lebih ketat oleh tim akreditasi
 
Rencana untuk memastikan RS lulus akreditasi menggunakan konsep TQM, yang
harus dipahami secara menyeluruh sebelum memulai rencana untuk implementasinya.

Top management leadership


1 Komitmen dan kepemimpinan manajemen puncak harus ditunjukkan secara nyata,
menyusun kerangka kerja yang komprehensif dari pernyataan misi, nilai-nilai dan
kebijakan mutu dan memfasilitasi karyawan untuk melihat arah strategis.

Creating a framework for quality


2 Mengembangkan dan mengintegrasikan rencana peningkatan kualitas di semua
tingkatan dan mengarahkan karyawan pada kerangka kualitas.

Transformation of organisational culture


3 Membina proses dan kebutuhan pelanggan yang melek, dan pemikiran statistik
dan ilmiah.

Customer focus
4 Seperti yang dijelaskan sebelumnya, fokus utama TQM adalah memuaskan
kebutuhan pelanggan..
Process focus
5 Memulai tinjauan kualitas dari berbagai proses dan kemudian
mengimplementasikan peningkatan proses melalui pengurangan variabilitas,
dengan perhatian untuk memasukkan preferensi pelanggan.

Collaborative approach to process improvement


6 Integrasi filosofi kerja tim dalam aktivitas sehari-hari dengan membentuk kelompok
kecil karyawan, yang disebut lingkaran kualitas atau tim fokus untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah kualitas.

Employee education and training 


7 Mengembangkan rencana implementasi untuk mendidik semua karyawan tentang
konsep dan alat dan pelatihan peningkatan kualitas dan melatih mereka kembali
sebagai investasi untuk menghindari kelelahan karyawan dan taktik yang
memotivasi serta memberi energi kembali.
Quality measurement and statistical analysis at all levels
8 Mengembangkan dan mengukur indikator strategis kritis yang harus dilacak
terhadap target tertentu dan menghasilkan laporan kualitas statistik di semua
tingkatan.
Bench marking
9 Pencarian terus menerus untuk memahami dan mengadopsi praktik dan proses
yang luar biasa dari organisasi baik di dalam maupun di luar layanan.

Employee empowerment
10 Berbagi dengan karyawan non-manajerial kekuatan dan wewenang untuk
membuat dan menerapkan keputusan, menerima kenyataan bahwa orang-orang
terdekat dengan masalah berada dalam posisi terbaik untuk membuat
keputusan untuk perbaikan, jika mereka memiliki kepemilikan atas proses
perbaikan.
Recognition and reward
11 Mengembangkan dan menerapkan rencana pengakuan dan penghargaan
karyawan yang komprehensif.

Management integration 
12 Mengintegrasikan rencana mutu dalam rencana strategis organisasi dan
berkomunikasi dengan semua tingkatan organisasi tentang kerangka mutu,
rencana mutu dan proyek peningkatan mutu, dengan mengembangkan dan
mengintegrasikan sistem saran karyawan
TERIMAKASIH
C3

Anda mungkin juga menyukai