terjadi di kehidupan masyrakat tentunya dalam keluarga, kurangnya wawasan dalam pendidikan. Yang menjadi pemicu utama terjadinya kekerasan tersebut. Faktor : ekonomi dan tingkat pendidikan baik pelaku dan korban yang relatif rendah. pihaknya korban telah melakukan berbagai langkah dan upaya dalam mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan berbasis gender. Namun pencegahan terhadap kasus semacam ini ia katakan terbilang sulit lantaran menyangkut tingkat emosional seseorang.
Memukul Anggota keluarga dalam (KDRT)
Tanggapan : harusnya hal seperti ini sudah
tidak ada lagi, karena negara kita adalah negara hukum. Faktor : Salah satu dari pihak korban menyatakan , hal ini terjadi kebanyakan karena perbedaan pendapat. Dan sering terjadi di keluarga-keluarga muda saat ini, dan masih banyak yang mementingkan ego masing- masing.
Narkoba Dan Alkohol dalam (KDRT)
Tanggapan: Pasangan dengan
ketergantungan pada alkohol dan narkoba sangat rentan memicu permasalahan dalam rumah tangga. Terkadang suami/istri yang terlalu banyak konsumsi narkoba atau alkohol tidak sadar dengan tindakan yang dilakukannya menyebabkan kekerasan dalam keluarga.
Gangguan Kepribadian dalam (KDRT)
Tanggapan : Pasangan dengan gangguan
kepribadian (antisocial, borderline personality). Dalam kasus yang satu ini, pasangan yang memiliki gangguan antisosial atau bersifat individualis dapat menyebabkan dirinya menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya.
Kekerasan dalam rumah tangga juga
berpotensi berulang saat kekerasan terjadi, pelaku justru memperoleh penguatan saat pasangan “bersedia” diperlakukan secara kasar dengan kekerasan fisik. Untuk itu dibutuhkan konseling dan penguatan pribadi dalam hal keimanan. Pasangan yang bermasalah wajib berkonsultasi dengan psikolog, orang dewasa yang dipercaya ataupun ke gembala dan pendeta.