Meningitis - Amanatun Avidah - H3a019065
Meningitis - Amanatun Avidah - H3a019065
ILMU SYARAF
MENINGITIS
Diajukan kepada:
Pembimbing: dr. Noorjanah Pujiastuti, Sp.S
Disusun oleh:
Amanatun avidah (H3A019065)
PENDAHULUAN
Meningitis suatu peradangan yang mengenai piameter (lapisan dalam selaput
otak) dan arakhnoid yang membungkus jaringan otak dan medula spinalis.
Kejadian tertinggi meningitis adalah antara kelahiran sampai berumur 2 tahun,
dengan risiko terbesar setelah lahir pada 3-8 bulan. Meningkatnya eksposur
terhadap infeksi dan masalah sistem kekebalan hadir pada saat kelahiran anak
akan meningkatkan risiko meningitis. Meningitis dapat disebabkan oleh virus,
bakteri, riketsia, jamur, cacing dan protozoa. Penyebab paling sering adalah
virus dan bakteri.
ANATOMI
1 2 3
DURAMATER ARAKHNOID PIAMET
ER
ALIRAN CSF
DEFINISI
2
ETILOGY
Terdapat beberapa penyebab yang terjadi pada masalah meningitis yaitu bakteri,
faktor predisposisi, faktor maternal, dan faktor imunologi.Menurut penyebab
meningitis antara lain.
a. Bakteri : Haemophilus influenza (tipe B), streptococcus pneumonia, Neisseria
meningitis, hemolytic streptococcus, staphylococcus aureu, e. coli
b. Faktor predisposisi : jenis kelamin laki-laki lebih sering dibandingkan dengan
wanita
c. Faktor maternal : ruptur membrane fetal, infeksi maternal pada minggu
3
terakhir kehamilan
d. Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi immunoglobulin,
anak yang mendapat obat obat imunosupresi
e. Anak dengan kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang
berhubungan dengan sistem persarafan
MANIFESTASI
Terdapat gejala-gejala klasik meningitis, yakni demam, sakit kepala dan
KLINIS
leher kaku
Pada orang dewasa
Demam
Sakit kepala hebat
Leher kaku
Muntah
Takut cahaya ( fotofobia )
Kejang
Gangguan kesadaran berupa letargi sampai koma
Kadang dijumpai infeksi saluran pernapasan bagian atas (misalnya,
pilek, sakit tenggorokan )
2. Kernig sign
3. Brudzinski sign I 6
4. Brudzinski sign II
6. Brudzinski sign IV
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Pemeriksaan darah 7
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap Darah (LED), kadar
glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur. Pada meningitis bakterial didapatkan
polimorfonuklear leukositosis. Meningitis yang disebabkan oleh TBC akan ditemukan
peningkatan LED.Pada kasus imunosupresi dapat ditemukan keukopenia
2. Pemeriksaan Pungsi Lumbal
Diagnosis pasti meningitis adalah pemeriksaan cairan serebrospinal melalui pungsi lumbal.
3. Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan foto X ray thoraks, foto kepala (sinus/ mastoid), dapat diusulkan untuk
mengidentifikasi fokus primer infeksi.
4. Pemeriksaan EEG
Pada pemeriksaan EEG dijumpai gelombang lambat yang difus di kedua hemisfer,
penurunan voltase karena efusi subdural atau aktivitas delta fokal bila bersamaan dengan
abses otak.
5. CT SCAN dan MRI
Dapat mengetahui adanya edema otak, hidrosefalus atau massa otak yang menyertai
meningitis.
CSF MENINGITIS
8
TATA LAKSANA
1. Perawatan umum
Istirahat mutlak diperlukan , jika infeksi cukup berat dibutuhkan
perawatan di ruang isolasi. Fungsi respirasi harus dikontrol ketat,
pipa endotrakeal atau trakeostomi diperlukan jika terjadi distress
respirasi. Keseimbangan cairan dan elektrolit perlu penanganan
khusus. Penyulit lain yang perlu dipantau adalah adanya kejang,
hiperpireksia, edema otak, serta kekurangan gizi.
2. Pemberian antibiotik
Pemberian antibiotik harus tepat dan cepat sesuai dengan bakteri
9
penyebabnya. Pemberian initial antibiotik secara empiric (empirical
antimicrobial) dapat diberikan tanpa harus menunggu hasil kultur
cairan serebrospinal. Setelah hasil kutur terbukti adanya spesifik
mikroorganisme, baru terapi antibiotik spesifik (specific
antimicrobial) diberikan.
TATA LAKSANA
10
TATA LAKSANA
11
TATA LAKSANA
12
PROGNOSIS