Kode Etik Keperawatan (Kel.2)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

Kode Etik

Keperawatan
Dosen Pembimbing
Dr. Titi S.,S.Kp.,M.Kep
Kelompok 2
Anufhi (P3.73.20.1.21.095)
Arsy Kurnia Afandi (P3.73.20.1.21.096)
Aulia Rachmah (P3.73.20.1.21.097)
Bunga Gaesa Rahmadhani (P3.73.20.1.21.098)
Cut Aghni Syakira (P3.73.20.1.21.099)
Kode Etik Keperawatan
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang
digunakan sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja
untuk membuat keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang
perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat
adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang
perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga
kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan
Perawat dan Klien
C Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat
dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat
B istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien
Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan
C
Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
D berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Perawat dan Praktik
01 02
Perawat senantiasa memelihara mutu
Perawat memelihara dan
pelayanan keperawatan yang tinggi
meningkatkan kompetisi dibidang
disertai kejujuran professional yang
keperawatan melalui belajar terus
menerapkan pengetahuan serta
menerus
keterampilan keperawatan sesuai dengan
kebutuhan klien

03
04
Perawat dalam membuat keputusan
didasarkan pada informasi yang akurat dan
Perawat senantiasa menjunjung
mempertimbangkan kemampuan serta
tinggi nama baik profesi
kualifikasi seseorang bila melakukan
konsultasi, menerima delegasi dan keperawatan dengan selalu
memberikan delegasi kepada orang lain menunjukkan perilaku professional
Perawat dan Masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama
masyarakat untuk memprakarsai dan mendukung
berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan
kesehatan masyarakat
Perawat dan Teman Sejawat

Perawat senantiasa memelihara hubungan Perawat bertindak melindungi klien


baik dengan sesama perawat maupun dari tenaga kesehatan yang
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan memberikan pelayanan kesehatan
dalam memelihara keserasian suasana secara tidak kompeten, tidak etis dan
lingkungan kerja maupun dalam mencapai illegal
tujuan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh
Perawat dan Profesi
Perawat mempunyai peran Perawat berpartisipasi
utama dalam menentukan aktif dalam upaya
standar pendidikan dan profesi untuk
pelayanan keperawatan membangun dan
serta menerapkannya dalam memelihara kondisi kerja
kegiatan pelayanan dan yang kondusif demi
pendidikan keperawatan terwujudnya asuhan
keperawatan yang
bermutu tinggi

Perawat berperan aktif dalam


berbagai kegiatan pengembangan
profesi keperawatan
Perilaku Etik Perawat
Perilaku etik perawat dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, mencegah
kesalahpahaman antara tim kesehatan lainnya maupun
dengan pasien dan untuk meningkatkan keprofesionalan
perawat dalam melakukan tindakan keperawatan
Berikut Perilaku Etik Keperawatan
A B
Etik Yang Etik Yang
Berorientasi Berorientasi
Kepada
Pedoman Kejiwaan
yang digunakan adalah apa Kepada
Pedoman Larangan
yang digunakan adalah apa
yang seharusnya dan wajib dilakukan yang dilarang dan tidak boleh
oleh seorang perawat untuk mencapai dilakukan untuk mencapai suatu
kebaikan dan kebijakan kebaikan dan kebijakan
Dilema Etik
Dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau
lebih landasan moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan
keduanya. Dilema etik biasa timbul akibat nilai-nilai perawat, klien
atau lingkungan tidak lagi menjadi kohesif sehingga timbul
pertentangan dalam mengambil keputusan. Pada saat
berhadapan dengan dilema etik terdapat juga dampak
emosional seperti rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses
pengambilan keputusan rasional yang harus dihadapi, ini
membutuhkan kemampuan interaksi dan komunikasi yang baik
dari seorang perawat.
Dilema Etik Yang Terjadi
Dalam Keperawatan
Agama atau
Kepercayaan
Di rumah sakit pastinya perawat akan bertemu dengan klien
dari berbagai jenis agama/ kepercayaan. Perbedaan ini
nantinya dapat membuat perawat dan klien memiliki cara
pandang yang berbeda dalam menyelesaikan masalah .
Misalnya ada seorang wanita(non muslim) meminta seorang
perawat untuk melakukan abortus. Dalam ajaran agama wanita
itu,tidak ada hukum yang melarang tentang tindak abortus.
Tetapi di satu sisi perawat(muslim) memiliki keyakinan bahwa
abortus itu dilarang dalam agama
Hubungan Perawat Dengan
Klien
Berkata jujur atau tidak
Kepercayaan Klien
Membagi perhatian

Pemberi informasi

Hubungan Perawat Dengan


Dokter
Perbedaan pandangan dalam pemberian praktik pengobatan. Terjadi
ketidaksetujuan tentang siapa yang berhak melakukan praktik
pengobatan, apakah dokter atau perawat

Konflik peran perawat. Salah satu peran perawat adalah


melakukanadvokasi,membela kepentingan pasien. Saat ini keputusan pasien
dipulangkan sangat tergantung kepada putusan dokter. Dengan keunikan
pelayanan keperawatan, perawat berada dalam posisi untuk bisa
menyatakan kapan pasien bisa pulang atau kapan pasien harus tetap
tinggal
Pengambilan
Keputusan
Dalam pengambilan keputusan yang etis,
seorang perawat tergantung pada pemikiran
yang rasional dan bukan emosional.
Terkadang saat berhadapan dengan dilema
etik terdapat juga dampak emosional seperti
rasa marah, frustrasi, dan takut saat proses
pengambilan keputusan rasional yang harus
dihadapi. Dalam hal ini dibutuhkan
kemampuan interaksi dan komunikasi yang
baik dari seorang perawat
Prinsip Moral Dalam
Menyelesaikan Dilema Etik
Keperawatan
01 02

Otonomi Keadilan

03 04

Kejujuran Kerahasiaan
Pemecahan Dilema Etik Keperawatan
Mengembangkan data dasar

Identifikasi konflik akibat situasi tersebut

Tindakan alternatif terhadap tindakan yang diusulkan

Menetapkan siapa pembuat keputusan

Mengidentifikasi kewajiban perawat

Membuat keputusan
Model Pemecahan Masalah
Etik
Model Curtin
1. Mengumpulkan berbagai latar belakang informasi yang menyebabkan
masalah
2. Identifikasi bagian-bagian etik dari masalah pengambilan keputusan
3. Identifikasi orang-orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan
4. Identifikasi semua kemungkinan pilihan dan hasil dari npilihan itu
5. Aplikasi teori, prinsip dan peran etik yang relevan
6. Memecahkan dilemma
7. Melaksanakan keputusan
Model Levine – Ariff dan Gron
1. Mendefinisikan dilemma
2. Identifikasi faktor-faktor pemberi pelayanan
3. Identifikasi faktor-faktor bukan pemberi pelayanan
4. Pasien dan keluarga
5. Faktor-faktor eksternal
6. Pikirkan faktor-faktor tersebut satu persatu
7. Identifikasi item-item kebutuhan sesuai klasifikasi
8. Identifikasi pengambil keputusan
9. Kaji ulang pokok-pokok dari prinsip-prinsip etik
10. Tentukan alternatif-alternatif
11. Menindaklanjuti
THAN
K
YOU!!

Anda mungkin juga menyukai