PENGERTIAN KORUPSI
PRINSIP ANTI-KORUPSI
Korupsi secara
Korupsi secara Etimologi
Etimologi
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin
“corruptio” (Fockema Andrea, 1951) atau
“corruptus” (Webster Student Dictionary, 1960)
atau“corrumpere”,
Bahasa Inggris Bahasa Perancis Bahasa Belanda
Corruption, Corruptie,
Corruption
Corrupt Korruptie
Jahat, rusak,
Rusak
curang
Korupsi
bersama2
• Suami dg Istri
• Ayah/Ibu dg anak
• Kolaburasi dg kerabat
• Rekening bank
• Polis asuransi
• Investasi/aset
Melibatkan
anggt kelg sbg
sarana TPU
Masa Kerajaan & Kolonial : penguasa menerima upeti korupsi
merata scr horizontal / vertical
Korupsi dianggap sbg hal biasa, misalnya:
Kebiasaan memberi tips pd nakes
Petugas nakes merekomendasi obat dr sponsor
Penyalahgunaan kartu miskin/jamkesman, dll
Ortu siswa memberi hadiah kpd guru saat penerimaan rapor
Mhs memberi parcel/uang ke pemb./penguji saat ujian
Agama mengajarkan hidup jujur, lurus & benar
Agama berperan membentuk jati diri, watak & perilaku saleh &
beriman
Godaan duniawi mengalahkan ajaran agama nilai2 agama
TIDAK jadi pedoman hidup dlm berperilaku
Agama berperan dlm proses Pendidikan & pengasuhan manusia
untuk membentuk jati diri, watak & perilaku yg saleh & beriman.
Namun ada factor lain yg bisa mengalahkan pengaruh ajaran agama
sbg godaan duniawi, yakni nilai2 agama yg tidak menjadi pedoman
dlm perilaku di masyarakat, ketidakadaan apresiasi thd nilai2
kemuliaan disertai dg lemahnya disiplin diri & etika dlm bekerja
serta adanya sifat tamak & egois yg hanya mementingkan diri
sendiri dan golongan.
Korupsi, 50% suap (Republika, 2014) extraordinary
crime (KPK). Statuta Roma (2002) EC: genosida, kejahatan thd
kemanusiaan, kejaht perang & agresi.
Korupsi di Ind bersifat transnasional, uang dikirim ke LN
(Survey KPK, 40 % saham di Singapore dimiliki org Ind)
Pembuktian korupsi perlu usaha ekstra, sulit dibuktikan
Dampakm Korupsi luar biasa. Utang RI th 2011, Rp. 1.227 T,
dibayar dlm 3 tahap (2011-2016, 2016-2021, 2021-2042),
Bisakah 2042 LUNAS? sementara setiap tahun utang
bertambah.
UU No. 20 Th 2001 ttg perub UU No. 31 Th. 1999 ttg
Pemberantasan TPK: TPK tdk hanya merugikan keuangan negara,
tetapi juga melanggar hak2 social & ekonomi masyarakat scr luas.
Pemberantasan secara luar biasa
UU Pemberantasan TPK:
UU No. 3 Th 1971 ttg Pemberantasan TPK
UU no. 8 Th. 1981 ttg Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
UU no. 28 Th. 1999 ttg Penyelengg Negara yg Bersih & bebas dr KKN
PP No. 71 Th. 2000 ttg Tata cara pelaksanaan peran serta masy. &
Pemberian Penghargaan dlm Pencegahan & Pemberantasan TPK
UU no. 20 Th. 2001 ttg Pemberantasan TPK
UU no. 30 Th. 2002 ttg TPPU
UU no. 46 Th. 2009 ttg Pengadilan TPK. dll
Ketuhanan YME
Sila Ketuhanan YME, menekankan bhw manusia
Indonesia memiliki keimanan & percaya kpd Tuhan
YME. Ada 6 agama resmi di Indonesia (Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha,
Konghucu) & semuanya menolak korupsi
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila ini menegaskan tindakan korupsi mengabaikan
pengakuan persamaan derajat, saling mencintai,
sikap tenggang rasa, membela kebenaran dan
keadilan. Seorang koruptor tidak memiliki rasa
keadilan dan keadaban, sebab hak yang seharusnya
dimiliki rakyat diambil secara sepihak untuk
kepentingan pribadinya.
Persatuan Indonesia.
Seorang koruptor mementingkan
nafsu dan urusan pribadinya saja,
mengabaikan betapa kesalahan yang
diperbuatnya merusak sendi
kehidupan perekonomian,
pembangunan sosial, melemahkan
budaya positif di masyarakat dan
melunturkan rasa kecintaan kepada
bangsa dan negara.
Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan.
Munculnya perilaku koruptif khususnya di
kalangan parlemen jelas menabrak sila
keempat. Kepercayaan masyarakat kepada
parlemen luntur padahal amanah mereka
dalam sistem demokrasi dititipkan kepada
para wakil rakyat. Ketika wakil rakyat
justru sibuk menguras anggaran negara,
maka pelanggaran terhadap sila keempat
sudah terjadi dan mengundang sinisme
masyarakat bahwa gedung wakil rakyat tak
ubahnya tempat pertemuan para koruptor.
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Tak ada lagi keadilan ketika kesenjangan
sosial semakin lebar disebabkan anggaran
negara tidak lagi pro rakyat. Kepentingan
umum terganggu akibat tidak selesainya
pembangunan karena dana pembangunan
tertahan di tangan para koruptor.
Kemajuan pembangunan yang merata dan
kesempatan menikmati keadilan sosial
hilang sudah ketika banyak sekali agenda
pembangunan tidak berjalan sesuai
harapan.
1. Dlm perspektif budaya, banyak factor yg mempengaruhi orang untuk
bertindak/berperilaku koruptif, misalnya kebiasaan melanggar aturan lalin atau
mencoba berdamai dg petugas lalin. Kemukakan pendapat saudara mengenai korelasi
antara budaya semacam itu dg suburnya perilaku koruptif.
2. Bagaimana pendapat & sikap saudara ketika melihat bhw praktik korupsi justru
dilakukan oleh mereka yg menjalankan ritual agamanya & mengetahui bhw korupsi itu
diharamkan?
3. Dlm perspektif agama, kemukakan pendapat saudara ttg pudarnya pengaruh nilai2
religious thd tindakan seseorang untuk korupsi. Hubungkan hal ini dg sifat serakah,
suka dg jalan pintas tanpa kerja keras & menganggap remeh perbuatan dosa.
4. Bagaimana pendapat saudara dlm perspektif hokum ttg hukuman untuk para pelaku
korupsi? Setujukan saudara, korupsi digolongkan sebagai extra ordinary crime?
5. Menyontek sdh menjadi gejala umu yg dilakukan banyak orang agar dpt lulus dg nilai
yg baik. Seandainya saudara diminta untuk membuat pernyataan atau dukungan anti
menyontek, bgmn sikapmu? Mengapa menyontek dianggap berhubungan dg perilaku
koruptif?