Anda di halaman 1dari 35

Mata kuliah : BUDAYA ANTI KORUPSI

PENGERTIAN KORUPSI
PRINSIP ANTI-KORUPSI
Korupsi secara
Korupsi secara Etimologi
Etimologi
 Istilah korupsi berasal dari bahasa latin
“corruptio” (Fockema Andrea, 1951) atau
“corruptus” (Webster Student Dictionary, 1960)
atau“corrumpere”,
Bahasa Inggris Bahasa Perancis Bahasa Belanda

Corruption, Corruptie,
Corruption
Corrupt Korruptie

Jahat, rusak,
Rusak
curang

Istilah “korupsi” yang dipakai di Indonesia


merupakan turunan dari bahasa Belanda
Terminologi …
Terminologi … (cont’d)
(cont’d)
o Robert Klitgaard: korupsi adalah suatu tingkah laku yang
menyimpang dari tugas-tugas resmi jabatannya dalam negara,
di mana untuk memperoleh keuntungan status atau uang yang
menyangkut diri pribadi (perorangan, keluarga dekat,
kelompok sendiri), atau melanggar aturan pelaksanaan yang
menyangkut tingkah laku pribadi. Pengertian korupsi yang
diungkapkan oleh Robert yaitu korupsi dilihat dari perspektif
administrasi negara.
o Black’s Law Dictionary: Korupsi merupakan suatu perbuatan
yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan keuntungan
yang tidak resmi dengan mempergunakan hak-hak dari pihak
lain, yang secara salah dalam menggunakan jabatannya atau
karakternya di dalam memperoleh suatu keuntungan untuk
dirinya sendiri atau orang lain, yang berlawanan dengan
kewajibannya dan juga hak-hak dari pihak lain
 Transparency International:
 Korupsi adalah perilaku pejabat public, politikus atau PNS yg scr
tidak wajar & illegal memperkaya diri atau memperkaya mereka yg
dekat dg kekuasaan dg cara menyalahgunakan kekuasaan public yg
dipercayakan kpd mereka
 Hukum Indonesia:
 Korupsi adalah perbuatan melawan hokum dg maksud memperkaya
diri sendiri/org lain baik perorangan maupun korporasi yg dpt
merugikan keuangan Negara/perekonomian Negara.
 UUNo. 31 Th.1999 juncto UU No. 20 Th.2001. Ada 30 delik TPK
menjadi 7 jenis kerugian keuangan Negara, yakni: penyuapan,
pemerasan, penggelapan dlm jabatan, kecurangan, benturan
kepentingan dlm pengadaan barang & jasa, gratifikasi.
 Perilaku koruptif adalah tindakan seorang
individu atau kelompok dalam menyelewengkan
atau menyalahgunakan uang negara (perusahaan,
organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain, yang
tercermin dalam sikap,tindakan, dan
pengetahuannya
 Suatu pengkhianatan thd kepercayaan
 Penipuan thd badan pemerintah, lembaga swasta ato
masyarakat umumnya
 Dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk
kepentingan khusus
 Dilakukan dg rahasia, kecuali dlm kead. Ketika
orang2 berkuasa/bawahannya menganggapnya tdk
perlu
 Melibatkan lebih dr satu orang/pihak
 Adanya kewajiban atau keuntungan bersama dlm
bentuk uang ato lainnya
 Terpusatnya kegiatan korupsi pd mereka yg
menghendaki keputusan yg pasti dan mereka yg
dpt mempengaruhinya
 Ada usaha untuk menutupi perbuatan korup dlm
bentuk pengesahan hukum
 UU No. 31 Th. 1999 ttg Pemberantasan TPK : yg termasuk
dlm TPK adalah setiap orang yg dikategorikan melawan
hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri,
menguntungkan diri sendiri atau orang lain dlm suatu
korporasi, menyalahgunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yg ada padanya krn jabatan atau
kedudukan yg dpt merugikan keuangan atau perekonomian
negara.
 Kolusi : sikap & perbuatan tidak jujur dg membuat
kesepakatan scr sembunyi dlm melakukan kesepakatan
perjanjian yg diwarnai dg pemberian uang/fasilitas sbg
pelicin.
 Nepotisme: setiap perbuatan penyelenggara negara scr
melawan hukum yg menguntungkan kepentingan
keluarga/kroninya
a. Korupsi Transaktif (transactive corruption)
 adanya kesepakatan timbal balik antara pemberi &
penerima
b. Korupsi yg memeras (extortive corruption)
 pemberi dipaksa untuk menyuap pihak penerima
c. Korupsi Investif (investive corruption)
 tdk ada keuntungan langsung, keuntungan diperoleh
dimasa y.a.d.
d. Korupsi perkerabatan (nepotistic corruption)
 mengutamakan teman / kerabat
f. Korupsi defensif (defensive corruption)
 perilaku korban korupsi dg pemerasan, korupsinya
dlm rangka mempertahankan diri.
g. Korupsi otogenik (autogenic corruption)
 korusi oleh seorang diri
h. Korupsi dukungan (supportive corruption)
 korupsi tidak secara langsung
33 tingkatan
tingkatan KORUPSI
KORUPSI
 Pengkhianatan merupakan bentuk
korupsi paling sederhana
 Semua orang yang berkhianat atau
mengkhianati kepercayaan atau
amanat yang diterimanya adalah
koruptor.
 Amanat dapat berupa apapun, baik
materi maupun non materi (ex: pesan,
aspirasi rakyat)
 Anggota DPR yang tidak menyampaikan
aspirasi rakyat/ menggunakan aspirasi
untuk kepentingan pribadi merupakan
bentuk korupsi
Apakah jika seseorang melakukan
perselingkuhan, dia juga sudah melakukan
korupsi, dan pantas disebut koruptor?
 Abuse of power merupakan korupsi
tingkat menengah
 Merupakan segala bentuk
penyimpangan yang dilakukan
melalui struktur kekuasaan, baik
pada tingkat negara maupun
lembaga-lembaga struktural
lainnya, termasuk lembaga
pendidikan, tanpa mendapatkan
keuntungan materi.
 Penyimpangan kekuasaan untuk mendapatkan
keuntungan material baik bagi dirinya sendiri
maupun orang lain.
 Korupsi pada level ini merupakan tingkat paling
membahayakan karena melibatkan kekuasaan dan
keuntungan material.
 Ini merupakan bentuk korupsi yang paling banyak
terjadi di indonesia
Unsur-unsur yang dapat
menentukan sesuatu dapat
dianggap sebagai korupsi

1. Secara melawan hukum


2. Memperkaya diri
sendiri/orang lain
3. Merugikan keuangan/
perekonomian negara
MERUGIKAN KEUANGAN/ PEREKONOMIAN NEGARA

1. Korupsi menghambat pembangunan &


kegiatan usaha di Indonesia
2. Setiap kegiatan perekonomian harus
melewati “pintu-pintu” korupsi
3. Perkembangan kegiatan usaha terhambat,
pengangguran makin banyak, harga barang
& jasa menjadi melambung
4. Pendidikan dan kesehatan sangat mahal
Salah satu hal mengapa di indonesia
korupsi semakin sulit diberantas

• Karena korupsi sudah “mendarah


daging”, sehingga perilaku korupsi
sudah menjadi hal yang biasa dan
bukan lagi dianggap sebagai
“penyakit”yang harus segera
disembuhkan.
• Dengan demikian, semakin
sulitnya membedakan mana
perilaku korupsi dan mana yang
bukan korupsi
• Ibarat maling teriak maling
KONVENSIONAL POLITICAL STATE CAPTURE
CORRUPTION CORRUPTION
MODUS •SPPD Penjarahan Desain kebijakan yg
•Tiket & Program APBD/APBN koruptif
Fiktif
AKTOR •PNS •Birokrat •Birokrat
•Penegak Hukum •Makelar •Makelar
•dll •Pengurus Parpol •Pengurus Parpol
•Anggota DPR/DPRD •Anggota DPR/DPRD
Modus Korupsi yg melibatkan keluarga

Korupsi
bersama2

• Suami dg Istri
• Ayah/Ibu dg anak
• Kolaburasi dg kerabat

• Rekening bank
• Polis asuransi
• Investasi/aset
Melibatkan
anggt kelg sbg
sarana TPU
 Masa Kerajaan & Kolonial : penguasa menerima upeti  korupsi
merata scr horizontal / vertical
 Korupsi dianggap sbg hal biasa, misalnya:
 Kebiasaan memberi tips pd nakes
 Petugas nakes merekomendasi obat dr sponsor
 Penyalahgunaan kartu miskin/jamkesman, dll
 Ortu siswa memberi hadiah kpd guru saat penerimaan rapor
 Mhs memberi parcel/uang ke pemb./penguji saat ujian
 Agama mengajarkan hidup jujur, lurus & benar
 Agama berperan membentuk jati diri, watak & perilaku saleh &
beriman
 Godaan duniawi mengalahkan ajaran agama  nilai2 agama
TIDAK jadi pedoman hidup dlm berperilaku
 Agama berperan dlm proses Pendidikan & pengasuhan manusia
untuk membentuk jati diri, watak & perilaku yg saleh & beriman.
Namun ada factor lain yg bisa mengalahkan pengaruh ajaran agama
sbg godaan duniawi, yakni nilai2 agama yg tidak menjadi pedoman
dlm perilaku di masyarakat, ketidakadaan apresiasi thd nilai2
kemuliaan disertai dg lemahnya disiplin diri & etika dlm bekerja
serta adanya sifat tamak & egois yg hanya mementingkan diri
sendiri dan golongan.
 Korupsi, 50% suap (Republika, 2014)  extraordinary
crime (KPK). Statuta Roma (2002) EC: genosida, kejahatan thd
kemanusiaan, kejaht perang & agresi.
 Korupsi di Ind bersifat transnasional,  uang dikirim ke LN
(Survey KPK, 40 % saham di Singapore dimiliki org Ind)
 Pembuktian korupsi perlu usaha ekstra, sulit dibuktikan
 Dampakm Korupsi luar biasa. Utang RI th 2011, Rp. 1.227 T,
dibayar dlm 3 tahap (2011-2016, 2016-2021, 2021-2042),
Bisakah 2042 LUNAS? sementara setiap tahun utang
bertambah.
 UU No. 20 Th 2001 ttg perub UU No. 31 Th. 1999 ttg
Pemberantasan TPK: TPK tdk hanya merugikan keuangan negara,
tetapi juga melanggar hak2 social & ekonomi masyarakat scr luas.
 Pemberantasan secara luar biasa
 UU Pemberantasan TPK:
 UU No. 3 Th 1971 ttg Pemberantasan TPK
 UU no. 8 Th. 1981 ttg Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
 UU no. 28 Th. 1999 ttg Penyelengg Negara yg Bersih & bebas dr KKN
 PP No. 71 Th. 2000 ttg Tata cara pelaksanaan peran serta masy. &
Pemberian Penghargaan dlm Pencegahan & Pemberantasan TPK
 UU no. 20 Th. 2001 ttg Pemberantasan TPK
 UU no. 30 Th. 2002 ttg TPPU
 UU no. 46 Th. 2009 ttg Pengadilan TPK. dll
 Ketuhanan YME
Sila Ketuhanan YME, menekankan bhw manusia
Indonesia memiliki keimanan & percaya kpd Tuhan
YME. Ada 6 agama resmi di Indonesia (Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha,
Konghucu) & semuanya menolak korupsi
 Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila ini menegaskan tindakan korupsi mengabaikan
pengakuan persamaan derajat, saling mencintai,
sikap tenggang rasa, membela kebenaran dan
keadilan. Seorang koruptor tidak memiliki rasa
keadilan dan keadaban, sebab hak yang seharusnya
dimiliki rakyat diambil secara sepihak untuk
kepentingan pribadinya.
 Persatuan Indonesia.
Seorang koruptor mementingkan
nafsu dan urusan pribadinya saja,
mengabaikan betapa kesalahan yang
diperbuatnya merusak sendi
kehidupan perekonomian,
pembangunan sosial, melemahkan
budaya positif di masyarakat dan
melunturkan rasa kecintaan kepada
bangsa dan negara.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
/Perwakilan.
Munculnya perilaku koruptif khususnya di
kalangan parlemen jelas menabrak sila
keempat. Kepercayaan masyarakat kepada
parlemen luntur padahal amanah mereka
dalam sistem demokrasi dititipkan kepada
para wakil rakyat. Ketika wakil rakyat
justru sibuk menguras anggaran negara,
maka pelanggaran terhadap sila keempat
sudah terjadi dan mengundang sinisme
masyarakat bahwa gedung wakil rakyat tak
ubahnya tempat pertemuan para koruptor.
 Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Tak ada lagi keadilan ketika kesenjangan
sosial semakin lebar disebabkan anggaran
negara tidak lagi pro rakyat. Kepentingan
umum terganggu akibat tidak selesainya
pembangunan karena dana pembangunan
tertahan di tangan para koruptor.
Kemajuan pembangunan yang merata dan
kesempatan menikmati keadilan sosial
hilang sudah ketika banyak sekali agenda
pembangunan tidak berjalan sesuai
harapan.
1. Dlm perspektif budaya, banyak factor yg mempengaruhi orang untuk
bertindak/berperilaku koruptif, misalnya kebiasaan melanggar aturan lalin atau
mencoba berdamai dg petugas lalin. Kemukakan pendapat saudara mengenai korelasi
antara budaya semacam itu dg suburnya perilaku koruptif.
2. Bagaimana pendapat & sikap saudara ketika melihat bhw praktik korupsi justru
dilakukan oleh mereka yg menjalankan ritual agamanya & mengetahui bhw korupsi itu
diharamkan?
3. Dlm perspektif agama, kemukakan pendapat saudara ttg pudarnya pengaruh nilai2
religious thd tindakan seseorang untuk korupsi. Hubungkan hal ini dg sifat serakah,
suka dg jalan pintas tanpa kerja keras & menganggap remeh perbuatan dosa.
4. Bagaimana pendapat saudara dlm perspektif hokum ttg hukuman untuk para pelaku
korupsi? Setujukan saudara, korupsi digolongkan sebagai extra ordinary crime?
5. Menyontek sdh menjadi gejala umu yg dilakukan banyak orang agar dpt lulus dg nilai
yg baik. Seandainya saudara diminta untuk membuat pernyataan atau dukungan anti
menyontek, bgmn sikapmu? Mengapa menyontek dianggap berhubungan dg perilaku
koruptif?

Anda mungkin juga menyukai