Anda di halaman 1dari 54

Cara Pembuatan

Active Targetting
Oleh Kelompok 1:
Fitria Mayangsari 1806171072
Dyah Ayuwati Waluyo 1806171053
Putu Eka Sukarya Diantari 1806256603
Ifa Nadia Khairinnisa 1806256534
Amalia Sitti Khayyira 1806269562
Zahra Meilia Nisa 1806256622
Wiwin Alfianna 1806171141
Sonali, et al., (2016). Colloid and Surfaces B:
Biointerfaces, 147, 129-141.
*PENDAHULUAN
Tingkat kematian akibat
Pendekatan terapi
tumor/kanker otak tidak
gabungan dengan reseksi
banyak berubah, sekalipun
bedah, radioterapi dan
pengobatan konvensional
kemoterapi telah dilakukan
telah dilakukan.

Terapi dan diagnostik Jumlah agen terapi yang


berbasis nanopartikel diinginkan di lokasi tumor otak
dapat meningkatkan masih merupakan rintangan
efisiensi dan utama karena adanya blood-
efektifitas terapi. brain barrier (BBB), the efflux
transport process, and
endothelial cell metabolism
Liposom yang
dikonjugasikan
dengan Quantum
Dots (QD)
DTX
(docetaxel)
Liposom
•• tidak
tidak toksik
toksik dan
dan strukturnya
strukturnya mirip
mirip dg
dg sel
sel biologis.
biologis.
•• Dapat
Dapat membawa
membawa agen agen diagnostik
diagnostik && terapetik
terapetik sekaligus
sekaligus
•• dapat
dapat dikonjugasi
dikonjugasi dengan
dengan targetting
targetting agent
agent yang
yang akan
akan melekat
melekat pada
pada
membran kanker secara tepat sasaran
membran kanker secara tepat sasaran
•• dapat
dapat digabungkan
digabungkan dengan
dengan semikonduktor
semikonduktor nanokristal
nanokristal sebagai
sebagai alat
alat
bantu visualisasi sel tumor/kanker  Quantum Dots
bantu visualisasi sel tumor/kanker  Quantum Dots (QD) (QD)

Integrin dan RGD


•• Bekerja
Bekerja pada
pada proses
proses angiogenesis
angiogenesis dan
dan diekspresi
diekspresi berlebihan
berlebihan pada
pada
sel
sel tumor
tumor
•• Agen
Agen tepat
tepat sasaran
sasaran yang
yang baik
baik dan
dan telah
telah digunakan
digunakan untuk
untuk visualisasi
visualisasi
tumor dan aplikasi terapi
tumor dan aplikasi terapi
•• Arginine-Glicine-Aspartic
Arginine-Glicine-Aspartic Acid
Acid (RGD)
(RGD) mampu
mampu berikatan
berikatan dengan
dengan
integrin (αVβ3), yang banyak diekspresikan oleh sel kanker
integrin (αVβ3), yang banyak diekspresikan oleh sel kanker
•• RGD
RGD mampu
mampu menembus
menembus sawar
sawar darah
darah otak
otak (BBB)
(BBB) melalui
melalui endositosis
endositosis
yang
yang diperantarai reseptor dan perbedaan muatan antara BBB
diperantarai reseptor dan perbedaan muatan antara BBB (-),
(-),
dengan
dengan RGD
RGD (+)
(+)

D-α-tocopheryl PEG 1000 succinate (TPGS)


•• Turunan
Turunan dari
dari vitamin
vitamin EE dan
dan merupakan
merupakan P-gp
P-gp inhibitor
inhibitor
•• Makromolekul
Makromolekul yang
yang efisien
efisien dan
dan aman
aman untuk
untuk pembuatan
pembuatan
liposom
liposom
•• Emulsifier,
Emulsifier, solubilizer,
solubilizer, absorption
absorption enhancer
enhancer yang
yang baik
baik utk
utk
obat hidrofobik
obat hidrofobik
•• Stabil
Stabil dalam
dalam kondisi
kondisi normal
normal tanpa
tanpa hidrolisis
hidrolisis
*METODE DAN
HASIL
* Synthesis of succinoylated TPGS
(activation of TPGS) and its
conjugate

Conjugation of RGD to TPGS-COOH involved the formation of amide bond (-CO-NH)


between amine group (-NH) group of RGD and carboxylic group (-COOH) of TPGS.
*Preparation of TPGS liposomes
*Formulasi
QD
QD
THF
THF
*Preparasi Sampel
DTX
DTX
DPPC
DPPC PBS
PBS pH
pH 7,4
7,4
Chol
Chol 60
60oC
o
C
TPGS-COOH
TPGS-COOH injected
Et-OH
Et-OH 60
60oC
o
C
Stir 60 min, 60oC
MLV
Ultrasonication 5 min
Filtration 0.22 µm
T > Tm
SUV
Centrifugation 11,000 rpm 15 min
Non-targetted
theranostic liposomes
Incubate 1 hr Targetted
RGD-
RGD- theranostic
TPGS
TPGS liposomes
*Hasil
*Analisis ftir
Analisis
Analisis FTIR
FTIR pada
pada kondisi
kondisi
sample
sample TPGS-COOH,
TPGS-COOH, terdapat
terdapat
puncak Dalam konjugasi RGD-TGPS, puncak
puncak intensitas
intensitas dari
dari –C=O,
–C=O,
menunjukan
menunjukan peningkatan
peningkatan gugus
gugus
menunjukan karakteristik pada
ester
ester dan
dan diamati
diamati pada
pada 1732.81
1732.81 1633.92 cm−1 menunjukan ikatan
cm
cm−1 menunjukan
−1
menunjukan formasi
formasi gugus
gugus amida antara gugus C=O dengan N-H
karboksilat
karboksilat (-COOH).
(-COOH). menguat, sehingga dapat menunjuka
konjugasi dari RGD pada TGPS-
COOH.
*ESI Dengan Mass Spectroscopy

1612
1612 ,,
menunjukan
menunjukan
TPGS-COOH
TPGS-COOH
(+55) 1957
1957 ,,
(+55) menunjukan
menunjukan
RGD-TPGS
RGD-TPGS
1513
1513 ,, (+346)
(+346)
menunjukan
menunjukan
TPGS
TPGS
* Particle size, polydispersity & zeta
potential analysis
* Surface Morphology Dengan TEM
*Profil Pelepasan Obat
*Targeted theranostic (DTX-
QDs-RGD-TPGS-Lps) TPGS
liposomes
*Brain Distribution Kinetic
*Kesimpulan
1. Dalam penelitian ini, dikembangkan liposom theranostic
terkonjugasi peptida peptida RGD untuk pengiriman bersama
DTX dan QD yang ditargetkan ke dalam sel kanker otak yang
meningkatkan pencitraan dan penargetan obat ke otak.
2. Efisiensi enkapsulasi obat dicapai hingga 70% untuk kedua jenis
formulasi.
3. Setelah 72 jam dialisis dalam PBS pH 7,4, % obat yang dilepaskan
dari liposom yaitu 93,25 ± 4,90% untuk DTX-TPGS-Lps, 77,11 ±
3,9% untuk DTX-QDs-TPGS-Lps dan 68,41 ± 3,56% untuk DTXQDs-
RGD-TPGS. Coating peptida RGD pada permukaan liposom
menyebabkan pelepasan kinetik obat lebih lambat dibandingkan
dengan liposom theranostik yang tidak ditargetkan.
4. Distribusi doxotaxel didalam otak paling banyak pada liposom
DTXQDs-RGD-TPGS.
Pendahuluan

Pullulan adalah polisakarida yang larut dalam air dan tidak beracun, yang diproduksi oleh Aureobasidium pullulans.

Massa molekul yang tinggi dari polimer dapat mempromosikan lokalisasi tumor dari konjugat.

Polimer sintetik dari pullulan maleil digunakan sebagai backbone karena kemampuan pemrosesan dan biokompatibilitasnya.

Polimer yang memiliki gugus fungsi hidroksil dapat bereaksi dengan mudah dengan karbonil dari anhidrida maleat untuk
menempelkan gugus asam maleat (MA) ke dalam polimer.
Doxorubicin (DOX), antibiotik antrasiklin, adalah obat yang berinteraksi dengan DNA untuk pengobatan
berbagai jenis kanker, terutama kanker ovarium, payudara, prostat, leher rahim, dan kanker paru-paru.

Kanker yang paling sulit diobati dengan metode klasik mungkin paling mudah ditargetkan dengan folate-
linked therapeutics

Sebuah konjugat pullulan-doxorubicin maleilated-asam folat (disingkat FA-MP-DOX) digunakan untuk


penargetan tumor aktif
Pembuatan maleilated pullulan (MP)

Reaksidiaduk
Pullulan
Larutan dilakukan
(12,96 g,
didinginkan 0,08
selama mol)
hingg
15a Setelah liofilisasi,
Setelah disaring, produk
didispersikan ke dalam air suling,
dilarutkan
60°C
menit,dan
dankatalis
dalam
MA (23,52
trietilamin
pelarut
g, 0,24
LiCl /
pada
DMF (10%60°C
ditambahkan
mol) kemudianberat)selama
pada 90°C
keditambahkan
dalam
24
larutandi
ke produk ke
dipindahkan MP tabung dialisis
yang didialisis selama 3 hari pada
jam di
bawah gas
pullulan.
larutan bawah
N.
pullulan.
2 gas N2 . diperoleh.
suhu 4°C.

Deraj
Pro at
du subs
titusi
k dari
pullul
rea an
ksi male
at
die (MP),
didefi
nd nisika
n
ap sebag
ka ai
jumla
n h
gugu
dal s
am karbo
ksil
iso per
100
pro unit
pyl anhy
drogl
alk ucose
,
oh diten
tukan
ol oleh
din (1H
NMR)
gin .
.
Konjugasi doxorubicin ke MP (MP-DOX)
Pembuatan konjugat asam folat-pullulan-doxorubicin (FA-MP-DOX)

Asam folat (2,22 g, 0,005 mol) MP-DOX (1,13 g, 0,005 mol) dan
diaktifkan dalam DMSO anhidrat TEA (0,005 mol) ditambahkan
menggunakan EDC · HCl (1,92 g, dalam larutan asam folat.
0,01 mol) dan NHS (1,15 g, 0,01 Konjugasi berlangsung selama 24
mol) sebagai katalis selama 24 jam jam di bawah gas N2 pada suhu
di bawah gas N2 pada 25°C, 25°C dengan pengadukan.

Produk didialisis menggunakan


membran MWCO dalam DMSO
selama dua hari untuk
menghilangkan kelebihan reagen
dan asam folat yang tidak
terkonjugasi

Kemudian, produk Larutan yang dihasilkan


didialisis lebih lanjut dilakukan freeze drying
selama dua hari untuk untuk mendapatkan serbuk
menghilangkan DMSO. merah dengan hasil 83%.

Konten FA yang tidak


Karakterisasi konjugat FA-MP-DOX

Analisis
Struktural
●1
H NMR
Pelepasan In ●
Pelepasan DOX dari konjugat  dynamic dialysis

Pelepasan asam folat dari konjugat  dynamic dialysis
Vitro

Pengujian sitotoksisitas in vitro pada cell line ovarian
Sitotoksisitas ●
carcinoma
In vitro cell uptake  uji fluorosensi
Skema Sintesis FA-
MP-DOX

Modifikasi pullulan dengan maleat


anhidrida  pullulan termaleilasi
(MP) mengandung gugus vinil
karboksilat

Konjugasi DOX pada MP


dengan ikatan amida
primer
Skema Sintesis FA-
MP-DOX

Interaksi asam folat


pada gugus hidroksil MP
untuk membentuk
konjugat FA-MP-DOX

Reagen sisa dan DOX


tidak terkonjugasi
dihilangkan dengan
dialysis
Spektrum 1H
NMR
Spektrum 1H
NMR
Fisikokimia

• Kelarutan baik: 550 mg FA-


MP-DOX larut dalam 6 mL
dH2O (konsentrasi efektif
DOX 10,5 mg/ml dan 8,2
mg/ml)
• Stabilitas:
hidrolisis/pelepasan 1% DOX
dari konjugat setelah
inkubasi 24 jam pada dapar
PBS (pH 7,4; 4C). Setelah 3
bulan, pelepasan dari
konjugat <10%
Profil Pelepasan DOX dan FA
Cell Uptake
Fluorosensi

a) Sel diinkubasi dengan


DOX
b) Sel diinkubasi dengan
MP-DOX
c) Sel diinkubasi dengan FA-
MP-DOX
Kesimpulan

• Dibandingkan dengan DOX bebas, FA-MP-DOX


menunjukkan sitotoksisitas dan uptake seluler
yang meningkat
• Hidrolisis DOX dari konjugat dipengaruhi oleh
pH  sesuai untuk targeting pada sel kanker
(pH 5.0)
Putu Eka Sukarya Diantari 1806256603

Song, J., Lin, C., Yang, X., Xie, Y., Hu, P., Li, H., … Hu, H.
(2019). Journal of Controlled Release, 294(July 2018), 27–42.
*PENDAHULUAN
Kanker paru-paru  Salah satu strategi 
penyebab utama kematian
yang masih membutuhkan
menghantarkan obat anti
pengembangan terapi kanker ke mitokondria

Small molecule self-


assembled nanodrugs Hambatan: cara pembuatan
(NDs)  drug rumit, drug-loading rendah (<
loading, efek samping 10%), (carriers) dalam jumlah
besar dapat menyebabkan
toksisitas
self-assembled
self-assembled NDND
turunan
turunan berberine
berberine
dengan
dengan substitusi 9-O-
substitusi 9-O-
octadecyl
octadecyl disalut
disalut dengan
dengan DSPE-
DSPE-
PEG2000
PEG2000 dan
dan
hyaluronic
hyaluronic acid
acid (HA)
(HA)
Mitokondria
•• Jalur
Jalur instrinsik
instrinsik apoptosis  translokasi
apoptosis  translokasi protein
protein
proapoptosis
proapoptosis seperti
seperti cytochrome
cytochrome C C dan
dan faktor
faktor penginduksi
penginduksi
apoptosis
apoptosis dari
dari mitokondria
mitokondria ke
ke sitosol.
sitosol.
•• Protein
Protein proapoptosis
proapoptosis   mengaktivasi
mengaktivasi caspase
caspase dan
dan
menginduksi
menginduksi apoptosis
apoptosis pada
pada sel.
sel.

Perbedaan pada Sel Kanker dan Sel Normal


•• Mitokondria
Mitokondria sel
sel kanker
kanker  potensial
potensial membran
membran
mitokondria
mitokondria yang
yang lebih
lebih tinggi,
tinggi, penurunan
penurunan fosforilasi
fosforilasi
oksidatif
oksidatif (OXPHOS),
(OXPHOS), peningkatan
peningkatan produksi
produksi ROS,
ROS,
peningkatan
peningkatan mutasi
mutasi mtDNA,
mtDNA, Ca2+
Ca2+ yang
yang berlebihan
berlebihan dan
dan
kegagalan
kegagalan induksi
induksi apoptosis.
apoptosis.
•• sel
sel tumor
tumor secara
secara umum
umum lebih
lebih rentan
rentan terhadap
terhadap gangguan
gangguan
mitokondria
mitokondria dibandingkan
dibandingkan sel
sel normal.
normal.

Berberine Derivative (BD)


•• Berberine
Berberine  alkaloid
alkaloid yang
yang ditemukan
ditemukan pada
pada
tanaman
tanaman seperti
seperti berberis
berberis dan
dan goldenseal
goldenseal
•• lipophilic
lipophilic alkyl
alkyl berberine
berberine derivatives
derivatives dengan
dengan
struktur
struktur DLCs
DLCs  anti
anti kanker
kanker +
+ ligan
ligan yang
yang efektif
efektif
untuk
untuk pentargetan
pentargetan keke mitokondria
mitokondria  turunan
turunan
berberine
berberine dengan
dengan substitusi
substitusi 9-O-octadecyl
9-O-octadecyl
DSPE-PEG 2000
•• BDBD disalut
disalut dengan
dengan DSPE-PEG2000
DSPE-PEG2000 untuk
untuk
peningkatan
peningkatan stabilitas
stabilitas
•• Muatan
Muatan positif, PEGylated
positif, PEGylated BDBD ND
ND  fasilitasi
fasilitasi
interaksi
interaksi nanodrug
nanodrug dengan
dengan membran
membran selsel dan
dan
membran
membran mitokondria
mitokondria  pentargetan
pentargetan ke
ke
mitokondria.
mitokondria.
•• Nanopartikel
Nanopartikel bermuatan
bermuatan positif  stabilitas
positif  stabilitas
dalam
dalam plasma
plasma rendah,
rendah, klirens
klirens cepat
cepat
Hyaluronic Acid
•• muatan
muatan negatif  menetralisasi
negatif  menetralisasi muatan
muatan positif
positif dan
dan
meningkatkan
meningkatkan lamanya
lamanya sirkulasi
sirkulasi obat
obat
•• pentargetan
pentargetan aktif
aktif pada
pada sel
sel tumor
tumor dengan
dengan interaksi
interaksi pada
pada
reseptor
reseptor CD44
CD44

Reseptor CD44
•• Non-kinase
Non-kinase transmembrane
transmembrane glycoprotein
glycoprotein
•• Dioverekspresikan
Dioverekspresikan pada
pada beberapa
beberapa tipe
tipe sel
sel kanker
kanker
•• Ligan
Ligan utama
utama CD44
CD44 adalah
adalah HA  mengaktivasi
HA  mengaktivasi
berbagai
berbagai jalur
jalur yang
yang berperan
berperan pada
pada proliferasi,
proliferasi,
adesi,
adesi, migrasi
migrasi dan
dan invasi.
invasi.
*METODE DAN
HASIL
* Penyiapan Self-assembled Nanodrugs
Disiapkan
Tambahkan 300 μL BD dalam DMSO
(5 mg/mL) tetes demi tetes ke dalam
dengan nano-
2,7 mL larutan aqueous dengan
pengadukan kuat 800 rpm pada
precipitation.
temperature ruang selama 1 menit.

BD
ak
an
m
en
ga
la
mi
sel
f-
as
se
m
bl
ed
m
en
ja
di
na
no
dr
ug
s
(B
D
ND
s).
* Penyiapan Self-assembled Nanodrugs
PEGylated BD
HA-coated PEG/BD
NDs (PEG/BD
NDs (HA/PEG/BD
NDs)
dipersiapkan
NDs) diperoleh
dengan
denganmencampur
menambahkan
BD
PEG/BD
NDs dengan
NDsDSPE-PEG2000
ke dalam 0,1 mg/mL
dalam air
(DSPE-PEG2000/BD=25/100,
larutan HA (1:1, v/v). w/w).

Oba
t
yan
g
dila
bel
den
gan
bah
an
pew
arna
juga
dipe
rsia
pka
n
den
gan
met
ode
yan
g
sam
a
den
gan
mel
aku
kan
co-
pres
ipit
asi
cou
mari
n-6
(C6)
atau
DiR
den
gan
BD
*Ukuran dan zeta potential
*Drug loading (DL)
PEG/BD NDs dan HA/PEG/BD NDs dilarutkan dalam
methanol untuk menghancurkan struktur nanodrugs.

UV/Vis spectrophotometer digunakan untuk mengukur


jumlah BD pada panjang gelombang 350 nm.

DL dihitung berdasarkan rumus:

DL (%)= (eq 1)
*Stabilitas NDs
*In vitro drug release
Menggunakan teknik dialysis bag diffusion.

1 mL NDs diletakkan dalam kantong dialisis (MWCO 8-14 kDa) dan direndam
dalam 30 mL Larutan buffer PBS (pH 7.4) mengandung 1% (v/v) Tween 80.

Keseluruhan sistem dijaga pada suhu 37 °C dan terus menerus diaduk pada 100
rpm.

Pada waktu interval yang diinginkan, 2 mL media diambil untuk pengukuran


fluorosensi dan media yang dirilis diganti dengan jumlah media baru yang setara.

Jumlah BD yang dirilis diukur menggunakan PTI QuantaMaster


spectrofluorometer (350 nm).

Kurva rilis kumulatif dihitung menggunakan rumus:


Rilis kumulatif (%)= ×100% (eq 2)
* Degradasi HA dari HA/PEG/BD NDs pada pH
dievaluasi dengan monitoring
yang berbeda
perubahan muatan
permukaan HA/PEG/BD NDs
setelah diberikan HAase pada
suhu 37 °C, pH 7.4, pH 5.4
dan pH 4.5.

Pada waktu yang


ditentukan, sampel
diambil dan dilakukan
pengukuran zeta
potential.
Transmission Electron Microscopy
(TEM)
stability

*a
In vitro drug release
DEGRADASI PADA PH BERBEDA
kesimpulan
1. Transmission electron microscopy (TEM) Image menunjukkan perubahan
dalam ukuranpartikel , hal ini membuktikan kesuksesan modifikasi DSPE-
PEG 2000 dan HA di permukaan BD ND

2. Profil pelepasan obat menunjukkan BD Free hampir dilepaskan semua


dalam waktu 2jam. Sedangkan dalam waktu 48 jam PEG/BD ND dilepaskan
sebesar 30,9% dan HA/PEG/BD ND dilepaskan sebesar 23,1%, hal ini
menunjukkan salut HA memperlambat pelepasan obat.

Anda mungkin juga menyukai