Anda di halaman 1dari 38

RENEWABLE ENERGY &

ENVIRONMENTAL CLEANING:

BIOFUEL FROM MICROALGAE

Dr. Merry M. Martgrita


Science, Technology & Art in Society
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
19 November 2018
ENERGI TERBARUKAN:
1. Energi yang diperoleh dari sumber terbarukan;
2. Secara alami, energi dapat diperoleh kembali dalam skala
waktu hidup manusia;
3. Sumber terbarukan antara lain cahaya matahari, angin, hujan,
pasang surut air laut, ombak, geotermal, tumbuhan &
mikroorganisme.
BIOFUEL:
1. Energi yang diperoleh dari makhluk hidup;
2. Makhluk hidup sumber energi terbarukan adalah
tumbuhan dan mikroorganisme.
3. Biofuel yang telah diproduksi adalah biodiesel,
bioetanol, biogas.

Key question:
Mengapa manusia dan hewan tidak digunakan sebagai
sumber energi terbarukan?
BIOFUEL GENERATIONS:
1. First generation
a. Sumber biomasa: tebu, jagung, kanola, kelapa
sawit, kelapa.
b. Molekul penyimpan energi: gula, minyak,
selulosa.
c. Teknologi: enzimatik.

Aro, E.M. 2016. From first generation biofuels to advanced solar biofuels. AmBio 45: S24-
S31.
BIOFUEL GENERATIONS:
2. Second generation
a. Sumber biomasa: jerami, limbah padat tebu,
limbah perkebunan.
b. Molekul penyimpan energi: selulosa dan
hemiselulosa.
c. Teknologi: enzimatik.

Aro, E.M. 2016. From first generation biofuels to advanced solar biofuels. AmBio 45: S24-
S31.
BIOFUEL GENERATIONS:
3. Third generation
a. Sumber biomasa: mikroalga.
b. Molekul penyimpan energi: lipid.
c. Teknologi: enzimatik.

Aro, E.M. 2016. From first generation biofuels to advanced solar biofuels. AmBio 45: S24-
S31.
BIOFUEL GENERATIONS:
4. Forth generation
a. Sumber biomasa: constructed alga and cyanobacteria.
b. Molekul penyimpan energi: lipid.
c. Teknologi: photon-to-fuel conversion efficiency.

Aro, E.M. 2016. From first generation biofuels to advanced solar biofuels. AmBio 45:
S24-S31.
 Pemanasan global adalah peningkatan
rata-rata suhu Bumi dalam jangka waktu
yang panjang dan mempengaruhi
perubahan iklim secara global.
 Gas-gas rumah kaca termasuk penyebab utama
pemanasan global, antara lain CO2, CH4 , dan N2O, dan
lain-lain.
 Perlu dikembangkan teknologi Carbon
Capture and Storage (CCS)  untuk
mengurangi konsentrasi karbon di
atmosfer.
FOTOSINTESIS
 CCS secara biologi menggunakan mikroalga
 CCS secara geologi dengan menyuntikkan gas CO2 ke
struktur geologi bawah tanah
MIKROALGA
 Mikroalga
adalah organisme perairan dengan karakteristik
tumbuhan  berfotosintesis (menggunakan CO2 dan menghasilkan
O2).

 Sangatefektif dalam produktivitasnya karena seluruh tubuhnya


berfotosintesis, sedangkan bagian tubuh tumbuhan darat yang
berfotosintesis hanya 10-40%.

 Meskipun jumlah biomassa mikroalga hanya 0,05% dari jumlah


biomassa daratan (misal: pohon), namun jumlah C yang digunakan
dalam fotosintesisnya (C fixation) adalah sama dengan yang
difiksasi tumbuhan darat  karena siklus hidup mikroalga hanya
dalam skala jam sampai hari, dibandingkan denngan siklus hidup
tumbuhan darat yang memakan waktu musiman hingga tahunan.
MIKROALGA
 Mikroalga (disebut juga fitoplankton) adalah
organisme mikroskopis yang hidup di perairan
(tawar maupun laut).
 Ukuran tubuhnya 1-20 µm.

 Dalam rantai makanan di ekosistem air menjadi


makanan zooplankton dan ikan.
MIKROALGA

 Alga bertanggung jawab terhadap minimal 50%


produksi biomassa fotosintetik di Bumi, dan
merupakan sumber biofuel yang sangat besar karena
alga dapat menghasilkan minimal 70% hidrokarbon
dari biomassa keringnya.

 Genus-genus yang sering digunakan sebagai “oilgae”


atau produksi ‘biofuel generasi ke-3’ adalah
Botryococcus, Chlamydomonas, Chlorella, Dunaliella
& Neochloris.
MIKROALGA
 Mikroalgaberperan penting dalam bioremediasi &
pengolahan air limbah.

 Alga dapat mengeliminasi logam berat, uranium,


nitrogen, fosfor & polutan lainnya dari air limbah, dan
dapat mendegradasi hidrokarbon poliaromatik yang
bersifat karsinogenik dan bahan organik lainnya.

 Produk mikroalga yang bernilai tinggi  suplemen


nutrisi, makanan akuakultur, biofertilizers, obat-obatan,
β-karoten & kosmetik, juga potensial dalam pembuatan
vaksin melalui rekombinasi genetik.
RISET CCS OLEH PUSAT TEKNOLOGI
LINGKUNGAN - BPPT
 Tahun 2008: mengembangkan fotobioreaktor tipe
Single Tubular Airlift Photobioreactor (STAP)

Chlorella sp Chaetoceros sp
(alga air tawar) (alga air laut)
 Chorella sp maupun Chaetoceros sp dapat mereduksi
CO2 dari konsentrasi rata-rata 12,5% vol. menjadi
0,88% vol.
 Menghasilkan O2 rata-rata 13% vol.
 Tahun 2009: dikembangkan fotobioreaktor dengan
tipe Multi Tubular Airlift Photobioreactor (MTAP).
 Untuk mensimulasi emisi gas buangan, digunakan
sumber emisi dari genset.
 Tahun 2010: persiapan aplikasi skala industri, bekerja
sama dengan pabrik susu PT Indolakto di Jakarta
Timur.
Biofuel masa depan (4th generation)
THE ART OF ALGAE
PHOTOBIOREACTOR
TUGAS

Setiap kelompok menjelaskan teknologi yang


digunakan untuk menghasilkan energi dari 1
(satu) sumber energi terbarukan.

Anda mungkin juga menyukai