DAYA AIR
DR. MUHAMMAD RAMDHAN OLII, ST.,M.ENG
NIDN. 0924058701
ST – UMI
M.Eng – UGM
Dr - UGM
kakaramdhanolii@yahoo.co.id
kakaramdhanolii@gmail.com
muhammad.ramdhan.o@mail.ugm.ac.id
kakaramdhanolii
085255057570
085255057570
Pendahuluan Pengembangan sumberdaya air (SDA)
Daerah Aliran Sungai (DAS) atau River Basin dan komponen water infrastructure
Ketersediaan air
Infrastruktur Keairan
SIKLUS HIDROLOGI
Awan
Awan
Presipitasi
Evapotranspirasi Awan
Li Transpirasi Presipitasi
m
pa
sa
n Evaporasi
Transpirasi Presipitasi
Perkolasi
Infiltrasi Evaporasi
Air tanah
Infiltrasi
Air tanah
PERKIRAAN JUMLAH AIR DI BUMI
• Memanfaatkan sebanyak-banyaknya “availability oe water” pada suatu daerah secara lestari dan
berkesinambungan (sustainable develpomnet) agar dapat memenuhi sebanyak-banyaknya enis
keperluan dalam proyeksi waktu yang ditentukan dengan memenuhi azas manfaat, ekonomi, dan
berwawasan lingkungan.
HAMBATAN PADA PENGEMBANGAN SDA
• Makin meningkatnya jumlah dan jenis kebutuhan akibat meningkatnya jumlah dan aktivitas manusia yang akan menimbulkan tekanan kepada
SDA yang relatif terbatas jumlahnya
• Terbatasnya availibility ow water dan makin menurunnya kapasitas akumulasi DAS oleh tekanan yang terjadi akibat pekembangan penduduk
• Distribusi yang tidak merata, baik distribusi antar waktu maupun distribusi antar daerah pemakai dan antar jenis pemanfaatan
• Meningkatnya pencemaran terhadap SDA yang dapat mengakibatkan makin menurunnya kualitas SDA
• Eksploitasi yang berlebihan terhadap simpanan air di alam
• Struktur kelembagaan yang ada untuk melakukan korrdinasi pengadaan serta menjaga keseimbangan terjadinya jumlah SDA dan kualitasnya
masih sangat kurang jelas dan tidak memadai
• Belum adanya kesadaran seluruh pemanfaat SDA akan nilai SDA sebagai barang ekonomi yang pemanfaatannya pun harus berdasarkan
prinsip ekonomi
UNSUR-UNSUR POKOK PENGEMBANGAN SDA
Pengendalian banjir
• Neraca air digunakan untuk menerangkan aliran air yang masuk dan keluar pada suatu sistem
• Tujuan perhitungan neraca air:
1. Menghitung persediaan air pada permukaan tanah dan sub permukaan tanah
2. Menaksir pola penggunaan air yang tersedia
3. Membantu untuk menseimbangkan jumlah air yang lebih dan kekurangan air
4. Sebagai dasar pada perhitungan perencanaan optimasi pada manajemen sumber daya air
I-O = ∆S
INFLOW - OUTFLOW = PERUBAHAN SIMPANAN
AIR
NERACA AIR UNTUK DAS
P + (Ic + Ig) = Q + Et+ (Oc+Og)+ Sm + Sg + Sd + L
dimana:
P= hujan
Ic = suplai aliran permukaan melalui sungai dan saluran dari luar DAS
Ig = suplai aliran air tanah dari luar DAS
Q = aliran permukaan (runoff)
Et = evapotranspirasi
Oc = suplai aliran permukaan ke luar DAS
Og = air tanah yang mengalir ke luar DAS
Sm = perubahan kelembaban tanah
Sd = perubahan simpanan air pada daerah cekungan
L = Kehilangan air melalui perkolasi
NERACA AIR UNTUK AIR TANAH
Rr + Rc + Ri + Ig + Is = Tp + Og + Et + Sg + L
dimana:
Rr = masuka air hujan (recharge)
Rc = masukan dari rembesan (seepage) dari danau, rawa, saluran
Ri = masukan dari daerah irigasi
Ig = masukan air tanah dari DAS sebelahnya
Is = rembesan dari sungai
Tp = pengambilan air tanah
Og = air tanah yang mengalir ke luar DAS
Et = evapotranspirasi
Sg = perubahan simpanan air tanah
L = Kehilangan air melalui perkolasi yang dalam
NERACA AIR UNTUK IRIGASI
Pe + Cs + Gs = Et + Lt + Lc + Od
Dimana:
Pe = hujan efektif
Et = evapotranspirasi
In + P + Ig = On + Ea + Sp + ∆S
Dimana:
In = inflow dari sungai
P = huan yang atuh di permukaan waduk
Ig = inflow dari air tanah
On = outflow untuk kebutuhan air irigasi, air baku, tenaga listrik, dll
Ea = evaporasi
Sp = kehilangan air karena rembesan
∆S = tampungan air waduk