BIO-ENGINEERING UNTUK
DAS KRITIS
Dr. Muhammad Ramdhan Olii, ST., M.Eng. A.K.
Universitas Gorontalo
kakaramdhanolii@gmail.com/085255057570
1
PROFIL Muhammad Ramdhan Olii
ST – UMI
M.Eng – UGM
Dr - UGM
kakaramdhanolii@yahoo.co.id
kakaramdhanolii@gmail.com
muhammad.ramdhan.o@mail.ugm.ac.id
57208159956 6071346
085255057570
Terdapat 108 DAS Prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK. 328/Menhut-II/2009 tentang Penetapan Daerah
Aliran Sungai (DAS) Prioritas Dalam Rangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Tahun 2010-2014.
Dari jumlah itu, pemerintah sesuai RPJMN 2015-2019 hanya memprioritaskan 15 DAS yang
akan dipulihkan terlebih dahulu, yaitu 6 DAS di Pulau Jawa (Citarum, Ciliwung, Cisadane,
Serayu, Solo, dan Brantas), 5 DAS di Sumatera (Asahan Toba, Siak, Musi, Way Sekampung,
dan Way Seputih , 1 DAS di Nusa Tenggara Barat (Moyo), 1 DAS di Kalimantan (Kapuas),
dan 2 DAS di Sulawesi (Jeneberang dan Saddang).
3
LAHAN KRITIS
4
5
KONDISI DAS LIMBOTO
6
KONDISI DAS LIMBOTO
7
silting up silting up dryland farming
KONDISI DAS LIMBOTO
8
Olii, M.R. dan Ilyas I. (2019)
KONDISI DAS LIMBOTO
Soil Erosion
Area % of
DISTRIBUSI KELAS Class
(ha) Area
EROSI LAHAN (tons ha-1year-1)
0 - 15 50302.89 59.80
15 – 60 20861.37 24.80
60 – 180 6671.07 7.93
180 – 480 4063.05 4.83
EROSI & HASIL
>480 2217.87 2.64 SEDIMEN
Total 84116.25 100 Sumber: Olii, M.R. dan Ilyas I. (2019)
1 2 3
Sungai
Bulango
Bronjong Sheet
Pile
Sungai
Bulango
Talud
Lereng High construction
Sungai
Alo Pohu High cost
Retaining
Wall
High maintenance
12
Sumber: https://asiacon.co.id/blog/talud-adalah-penahan-tanah Sumber: Galeri Pribadi
SOLUSI
Bio-Engineering merupakan
interdisiplin Ilmu Kehayatan (Bio-
sciences) dan Teknik (Engineering)
yang diaplikasikan dalam Teknik
konservasi menggunakan tanaman
dan material organic
Dapat dikombinasikan dengan
konstruksi rigid
Memperkuat lereng dan
mengendalikan erosi
13
KEUNTUNGAN
Pekerja lokal;
lebih mudah pelaksanaannya; Material lokal;
lebih ekonomis; Menciptakan kemandirian lokal;
efektif; Kekuatan meningkat seiring
mudah dalam perawatan; dan dengan waktu
14
BIO-ENGINEERING
Penutup lereng dengan semak/ranting pohon
15
BIO-ENGINEERING
Brush layer’ pada teras
Sumber: https://dot.ca.gov/programs/design/lap-erosion-control-design/tool-1-
lap-erosion-control-toolbox/tool-1x-24-recp-flap-and-brush-layering
16
(Sumber: Kironoto, dkk. 2020) (Sumber: Kironoto, dkk. 2020)
(Sumber: Fay, L., et al. 2012)
BIO-ENGINEERING
Anyaman ranting (wattling)
17
Sumber: http://www.millerseed.com/sediment-control/sediment-logs-and-straw-wattles/sediment-control-logs
https://soundnativeplants.com/nursery/live-stakes-and-
BIO-ENGINEERING
cuttings/?doing_wp_cron=1594602534.5213038921356201171875
Fascine
18
http://riparianhabitatrestoration.ca/575/livefascines.htm
BIO-ENGINEERING
Rip-rap dikombinasi dengan tanaman
19
(Sumber: Maniace, C. et al.) (Sumber: Maniace, C. et al.)
BIO-ENGINEERING
Time Series
2005
1978
1984
20
BIO-ENGINEERING
Penahan tanah batang kayu/bamboo/ban
21
(Sumber: Kironoto, dkk. 2020)
BIO-ENGINEERING
‘Brushcover’ dengan batu dan kayu
22
LOKASI RAWAN EROSI & LONGSOR
23
CONTOH APLIKASI BIO-ENGINEER -VIETNAM
24
Sumber: Crew, J (2017) Sumber: Crew, J (2017)
CONTOH APLIKASI BIO-ENGINEER
25
Sumber: Crew, J (2017) Sumber: Crew, J (2017)
CONTOH APLIKASI BIO-ENGINEER
26
Sumber: Crew, J (2017) Sumber: Crew, J (2017)
CONTOH APLIKASI BIO-ENGINEER
27
Sumber: Crew, J (2017) Sumber: Crew, J (2017)
KESIMPULAN
28
TERIMA KASIH