Anda di halaman 1dari 18

PELATIHAN PENINGKATAN KUALITAS

JABATAN NOTARIS

OLEH :
ANDI YULIA HERTATY, S.H., MK.N.
DASAR HUKUM
DULU SEKARANG

UU NO. 2 TAHUN 2014 TENTANG


PERUBAHAN ATAS UU NO. 30 TAHUN
2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

Permenkumham No 62 Tahun 2016


tentang perubahan atas Permenkumham No. 19 Tahun
Permenkumham No. 25 Tahun 2014 2019 tentang Syarat dan Tata Cara
tentang Syarat dan tata Cara Pengangkatan, Cuti, Perpindahan,
Pengangkatan, Perpindahan, Pemberhentian dan Perpanjangan
Pemberhentian dan Perpanjangan Masa Jabatan Notaris
Masa Jabatan Notaris
ALASAN PERUBAHAN

Beberapa ketentuan sudah


tidak relevan dan harus
Adanya Putusan MK yang
diperbaiki untuk
membatalkan syarat ujian
meningkatkan pelayanan
pengangkatan Notaris
masyarakat agar lebih
efektif dan efisien
Beberapa Ketentuan Yang Diatur Dalam
Permenkumham No.19 Tahun 2019 :
 Syarat dan Tata Cara Pengangkatan Notaris
 Syarat dan Tata Cara Perubahan Nama, Penambahan Gelar dan Perubahan
Alamat Kantor
 Syarat dan Tata Cara Cuti Notaris
 Syarat dan Tata Cara Perpindahan Notaris
 Ketentuan Daftar Tunggu
 Syarat dan Tata Cara Pindah karena Pemekaran Wilayah
 Syarat dan Tata Cara Pemberhentian Notaris
 Syarat dan Tata Cara Perpanjangan Masa Jabatan Notaris
PENGANGKATAN NOTARIS
Terdapat perubahan terkait dengan Syarat dan Tata Cara Pengangkatan:
 Pengangkatan dilakukan secara serentak dengan waktu yang ditentukan oleh
DITJEN AHU.
 Sebelum dilakukan pengangkatan terdapat syarat tambahan yakni calon Notaris
harus melakukan Pelatihan Peningkatan Kualitas Jabatan Notaris.
 Proses pengangkatan ada formasi :
 Pengumuman oleh DITJEN AHU
 Pengisian Format Isian (14 hari sejak Pengumuman)
 Pengiriman Berkas (20 hari sejak Pengisian Format Isian)
 Verifikasi Berkas (20 hari sejak Pengiriman Berkas)
 Pembayaran PNBP (7 hari sejak Verifikasi Berkas)
 Penerbitan SK Pengangkatan di hari ke 7 pembayaran PNBP
 Notaris wajib mengucapkan janji/sumpah jabatan (ps. 12)
 Jika lebih dari 2 bulan tidak sumpah akan ada SK Pembatalan (ps.13)
 Calon Notaris dapat melakukan pengajuan kembali 1 tahun sejak terbitnya SK

Pembatalan (ps.14)
 Kewajiban Notaris setelah sumpah (ps. 15) :
 Menjalankan jabatannya dengan nyata;
 Menyampaikan BA Sumpah kepada Menteri, Organisasi Notaris dan MPD;
 Menyampaikan alamat kantor kepada Menteri, Prjabat Pertanahan, Organisasi

Notaris, Ketua Pengadilan Negeri, MPD, dan Bupati/Walikota ditempat Notaris


diangkat.
 Sanksi tidak melaksanakan kewajiban (ps. 15 ayat (2)):
 Peringatan tertulis;
 Pemberhentian sementara;
 Pemberhentian dengan tidak hormat;
 Pemberhentian dengan tidak hormat.
 Aktivasi akses ke sistem aplikasi DITJEN AHU (ps.16) dilakukan secara elektronik
dengan melengkapi dokumen pendukung:
 Fotokopi SK Pengangkatan
 Fotokopi BA Sumpah Jabatan Notaris
 Contoh tanda tangan dan paraf, serta teraan cap atau stampel jabatan Notaris

berwarna merah dan alamat kantor


 Tanda Registrasi GRIPS dari PPATK
PERUBAHAN NAMA, PENAMBAHAN GELAR,
DAN PERUBAHAN ALAMAT KANTOR
(Ps. 18- Ps. 20)

 Perubahan Nama dan Penambahan Gelar dilakukan dengan Mengajukan Permohonan kepada
Menteri melalui Pengisian Format Isian secara elektronik dengan melampirkan dokumen
pendukung dan membayar PNBP sesuai undang-undang:
 Dokumen Pendukung Perubahan Nama:
a. Fotokopi Akta yang dilegalisasi
b. Fotokopi SK Pengangkatan yang dilegalisasi
c. Fotokopi Salinan Penetapan Pengadilan Negeri yang dilegalisasi, kecuali perubahan
nama tertera pada akta kelahirannya
d. Fotokopi BA Sumpah Jabatan Notaris yang dilegalisasi
 Dokumen Penambahan Gelar Akademik :
a. Fotokopi Ijazah yang telah dilegalisasi
b. Fotokopi SK Pengangkatan
c. Fotokopi BA Sumpah Jabatan Notaris
 Dokumen Penambahan Gelar Non Akademik :
a. Fotokopi SK Pengangkatan
b. Bukti penambahan gelar Non Akademik yang diketahui oleh kepala desa/lurah, camat
atau pejabat berwenang
 Jika Permohonan disetujui, Notaris dapat mencetak surat persetujuan tersebut.
 Untuk perubahan alamat kantor, Notaris wajib memberitahukan kepada Menteri
dengan Mengisi Format Isian disertai dengan mengunggah laporan perubahan
alamat kantor yang telah dikirimkan dengan surat tercatat kepada MPD disertai
dengan mengunggah bukti pengiriman.
CUTI NOTARIS
(Ps. 21 – Ps. 36)
 Permohonan Sertifikat Cuti dilakukan secara elektronik dengan mengisi
Format Isian kepada Menteri dan Sertifikat Cuti dicetak sendiri oleh
Notaris.
 Notaris Cuti wajib menunjuk Notris Pengganti yang dilampirkan bersama
surat permohonan Cuti kepada :
a. MPD, untuk cuti kurang dari 6 bulan,
b. MPW, untuk cuti lebih dari 6 bulan sampai 1 tahun,
c. MPP, untuk cuti lebih dari 1 tahun.
 Membayar PNBP sesuai ketentuan undang-undang
 MPP dapat mempertimbangkan Permohonan cuti Notaris yang masa
jabatannya kurang dari 2 tahun namun diangkat sebagai Pejabat Negara.
 Notaris Pengganti wajib mengucapkan sumpah.
 Notaris yang mengajukan Permohonan Cuti wajib menyampaikan laporan
cuti kepada Menteri dengan mengisi Format Isian Laporan Cuti
PERPINDAHAN NOTARIS
 Perpindahan Notaris ada 3 macam:
a. Pindah secara umum
b. Pindah alasan tertentu
c. Pindah Karena Pemekaran Wilayah
 Tata cara dan jangka waktu pengangkatan Notaris berlaku mutatis mutandis
terhadap Perpindahan Notaris secara umum dan Pindah karena alasan tertentu.
 Pindah secara umum dilakukan secara serentak, Pindah karena alasan tertentu dan
pemekaran wilayah dapat dilakukan kapan saja.
 Pindah karena alasan tertentu meliputi :
a. Bencana alam
b. Situasi keamanan yang tidak terkendali
c. Pertimbangan kemanusiaan
 Notaris yang pindah dalam 1 wilayah kerja tidak perlu melakukan Sumpah Jabatan
Notaris namun tetap harus melakukan aktivasi secara elektronik untuk mengakses
sistem aplikasi DITJEN AHU.
 Pindah karena pemekaran wilayah (ps. 53 dan ps 54)
Ada 4 kondisi Notaris pada saat terjadi pemekaran wilayah di tempat
kedudukannya :
1. Alamat dan tempat kedudukan Notaris tidak berubah, tetapi ingin mengajukan
pindah.
2. Alamat tidak berubah tetapi tempat kedudukan berubah, Notaris ingin kembali
ke kedudukan semula.
3. Alamat dan Kedudukan Notaris tidak berubah dan Notaris tidak ingin pindah.
4. Alamat tidak berubah tetapi kedudukan berubah, Notaris menerima kedudukan
baru.
 Dalam kondisi pada poin 1 dan 2, Notaris dapat mengajukan permohonan sebelum
90 hari sejak diundangkannya pemekaran wilayah, setelah 90 hari jika ingin pindah
maka harus mengajukan permohonan pindah secara umum.
 Dalam kondisi poin 3, Notaris tidak perlu melakukan permohonan apapun.
 Dalam kondisi poin 4, Notaris mengajukan permohonan penyesuaian wilayah kerja
kepada Menteri, tanpa batas waktu.
KETENTUAN DAFTAR TUNGGU
(ps.9 – ps. 11)&(ps. 45- ps. 47)

 Pemohon Pengangkatan atau Perpindahan yang tidak mendapatkan formasi pada


kabupaten/kota yang yang ingin dituju, dapat masuk pada daftar tunggu.
 Peserta pada daftar tunggu ini akan diangkat pada Pengangkatan di termin
Pengangkatan atau Perpindahan selanjutnya atau pada saat ada formasi.
 Daftar tunggu dibatasi maksimal 5 permohonan untuk setiap kabupaten/kota.
 Peserta yang mengajukan Permohonan Pengangkatan dan Perpindahan
menggunakan daftar tunggu juga melakukan pengisian Format Isian secara
elektronik.
 Jika formasi telah tersedia, Pemohon wajib melengkapi Format Isian dan mengikuti
tahapan Pengangkatan atau Perpindahan secara umum.
 Peserta yang masuk dalam daftar tunggu dapat mengajukan pembatalan daftar
tunggu secara elektronik dan dapat mengajukan kembali pada kabupaten/kota lain.
PEMBERHENTIAN
 Pemberhentian ada 3 macam :
a. Pemberhentian dengan Hormat
b. Pemberhentian Sementara
c. Pemberhentian dengan Tidak Hormat
 Pemberhentian dengan Hormat apabila: (ps.55)
a. Meninggal dunia (ps. 56-ps.64)
b. Berumur 65 Tahun atau 67 Tahun bagi yang melakukan perpanjangan masa
jabatan (ps. 65- ps.70)
c. Atas permintaan sendiri (ps.71-ps.75)
d. Tidak mampu secara jasmani dan rohani (ps.76-ps.80
e. Merangkap Jabatan (ps.81-ps.85)
 Pemberhentian Sementara apabila: (ps. 86)
a. Dalam proses pailit atau penundaan kewajiban pembayaran utang
b. Berada dibawah pengampuan
c. Melakukan perbuatan tercela
d. Melakukan pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan jabatan serta kode
etik Notaris
e. Sedang menjalani masa penahanan.
 Pemberhentian dengan tidak hormat apabila: (ps. 89)
a. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan PN berkekuatan hukum tetap;
b. Berada dibawah pengampuan lebih dari 3 tahun secara terus –menerus;
c. Melakukan perbuatan yang merendahkan kehormatan, martabat dan jabatan
Notaris;
d. Melakukan pelanggaran berat terhadap kewajiban dan larangan jabatan Notaris;
e. Tidak melaksanakan serah terima protokol tanpa alasan yang sah dalam jangka
waktu yang ditentukan.
 Permohonan pensiun harus disertai dengan penunjukan Notaris lain sebagai
pemegang protokol.
 Pemberhentian karena meninggal dunia, ahli waris dan karyawan hanya
memberitahukan kepada MPD dan tidak mengusulkan pejabat sementara atau
Notaris lain sebagai pemegang protokol.
 Notaris yang telah memasuki usia pensiun namun tidak memberitahukan secara
manual atau elektronik kepada MPD dapat diberhentikan oleh Menteri secara
otomatis melalui sistem (ps.70)
 Pemberhentian sementara wajib melakukan serah terima protokol (ps. 88).
PERPANJANGAN MASA JABATAN NOTARIS
 Perpanjangan masa jabatan Notaris adalah 2 Tahun
 Permohonan perpanjangan masa jabatan Notaris diajukan kepada menteri dengan
mengisi Format Isian Perpanjangan Masa Jabatan
 Pengajuan dapat dilakukan 180 hari sebelum usia 65 Tahun atau paling lama 60 hari
sebelum usia 65 Tahun
 Pemohon wajib membayar PNBP dan mengirimkan dokumen pendukung paling
lama 7 hari sejak pengisian Format Isian
 Bukti pengiriman dokumen pendukung disampaikan secara elektronik kepada
Menteri.
 SK Perpanjangan dicetak secara mandiri oleh Pemohon
 Permohonan yang diajukan dibawah 30 hari akan ditolak oleh Menteri dan
penolakan disampaikan secara elektronik.
 Notaris yang telah diperpanjang masa jabatannya dalam waktu 270 hari sebelum
berakhir masa jabatannya wajib mengusulkan Notaris lain sebagai pemegang
protokol.
FLOWCHART ALUR PENGANGKATAN DAN
PERPINDAHAN NOTARIS

ALUR PENGANGKATAN ALUR PERPINDAHAN


NOTARIS NOTARIS

Dengan adanya perubahan Permenkumham


ini diharapkan tercipta pelayanan hukum
yang lebih efektif dan efisien dan
memberikan kepastian hukum bagi
penerima layanan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai