Anda di halaman 1dari 8

BK (Bimbingan Dan Konseling)

Tentang:
“PRINSIP BK (Umum dan Khusus)”

Oleh:
Kelompok 4
1.Annisa Mutiah (18129229)
2.Lidya Octaliani (18129229)
3.Rido Fernando (18129203)
1. Pengertian Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling

Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan tentang pokok – pokok dasar


pemikiran yang dijadikan pedoman program pelaksanaan atau aturan main yanh
harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan dapat juga
dijadikan sebagai seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang
dirumuskan dan landassan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam
pelaksanaan program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Macam – macam Prinsip Bimbingan dan Konseling

A. Prinsip Umum

Menurut (Sukardi, 2000:22-23) prinsip-prinsip umum bimbingan dan konseling adalah


sebagai berikut:

1. Karena bimbingan itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlulah
diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek
kepribadian yang unik dan ruwet.
2. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individu-individu yang dibimbing,
ialah untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh individu
yang bersangkutan.
3. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.
4. Masalah yang tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada individu atau
lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.
5. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh
individu yang dibimbingan.
6. Bimbingan harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.
7. Program bimbingan harus sesuai dengan kebutuhan individu dan masyarakat.
8. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian
dalam bidang bimbingan dan sanggup bekerja sama dengan para pembantunya serta dapat dan
bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna di luar sekolah.
9. Terhadap program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk mengetahui
sampai dimana hasil dan manfaat yang diperoleh serta penyesuian antara pelaksana dan rencana
yang dirumuskan terdahulu.
b. Prinsip Khusus

Menurut (Tohirin, 2011:71-76) prinsip-prinsip khusus bimbingan dan konseling adalah sebagai
berikut:
1. Prinsip- prinsip khusus yang berhubungan dengan individu (siswa)
- Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan kepada semua siswa.
- Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan bimbingan dan konseling kepada individu
atau siswa.
- Program pemberian bimbingan dan konseling harus berpusat pada siswa.
- Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan konseling dibentuk oleh individu atau siswa sendiri.
2. Prinsip khusus yang berhubungan dengan pembimbing

- Pembimbing atau konselor harus melakukan tugas sesuai dengan


kemampuannya masing-masing.
- Pembimbing atau konselor di sekolah atau madrasah dipilih atas dasar
kualifikasi kepribadian, pendidikan, pengalaman, dan kemampuannya.
- Pembimbing atau konselor harus menghormati dan menjaga kerahasiaan
informasi tentang individu atau siswa yang dibimbingnya.
- Pembimbing atau konselor dalam melaksanakan tugasnya hendaknya
mempergunakan berbagai metode dan teknik.
3. Prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan administrasi (manajemen) pelayanan
bimbingan dan konseling
- Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.
- Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus ada di kartu pribadi (cummulative record) bagi
setiap siswa.
- Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai dengan kebutuhan sekolah
atau madrasah yang bersangkutan.
- Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehinggga masing –masing pembimbing
mendapat kesempatan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling.
- Dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling, sekolah dan madrasah harus bekerja sama
dengan berbagai pihak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai