Anda di halaman 1dari 24

Instrumen normative dan hukum

perawat dalam upaya kesehatan

KELOMPOK 11

Deris sagiran
Hinggit sugiarto
Resabella putri ramadhan
Yuliyanita
Lafal sumpah perawat

Demi Allah saya bersumpah


– Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan
perikemanusiaan, terutama dalam bidang keperawatan.
– Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik – baiknya
sesuai martabat dan tradisi luhur jabatan keperawatan.
– Saya akan merahasiakan sesuatu yang saya ketahui karena
pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai sarjana keperawatan.
– Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan
pengetahuan pengetahuan keperawatan untuk sesuatu yang
bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.
– Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan
sungguh – sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan
keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau
kedudukan sosial.
– Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh – sungguh dan
dengan penuh keinsafan.
Standar Profesi Perawat Dan Standar Asuhan
Keperawatan
• Standar Profesi Perawat
Pasal 24 ayat (1) PP 23/1996 tentang Tenaga
Kesehatan menentukan bahwa perlindungan
hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang
melakukan tugas sesuai dengan Standar Profesi
tenaga kesehatan.
• Standar Asuhan Keperawatan
Pelayanan keperawatan dalam upaya pelayanan
kesehatan di rumah sakit merupakan faktor
penentu citra dan mutu rumah sakit. Standar ini
dipergunakan sebagai pedoman dan tolak ukur
mutu pelayanan rumah sakit. berisi tentang
tahapan yang harus dilakukan oleh perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan
Permenkes No. HK/ 02.02.Menkes/148 Tahun 2010

Pada permenkes no. hk/02.02.


menkes/148 Tahun 2010, dijelaskan
mengenai penyelenggraan praktik • Implementasi keperawatan
Pada pasal 8 sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) meliputi penerapan
• Praktik keperawatan dilaksanakan pada
perencanaan dan pelaksanaan
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
tindakan keperawatan
pertama, tingkat kedua dan tingkat
• Tindakan keperawatan meliputi
ketiga
pelaksanaan prosedur
• Praktik keperawatan ditujukan kepada
kepeawatan, observasi
individu keluarga, kelompok dan
keperawatan, pendidikan dan
masyarakat.
konseling kesehatan.
• Praktik keperawatan dilaksanakan
• Perawat dalam menjalankan
melalui kegiatan
asuhan kepeawatan dapat
• Asuhan keperawatan meliputi memberikan obat bebas dan/atau
pengkajian, penetapan diagnose obat bebas terbatas.
keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi
keperawatan
Pasal 9 • Daerah yang tidak memiliki dokter
Perawat dalam melakukan praktik harus sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. adalah kecamaan atau
kelurahan/desa yang ditetapkan oleh
Pasal 10 Kepala DInas Kesehatan Kabupaten/
• Dalam keadaan darurat untuk Kota.
penyelamatan nyawa seorang/pasien dan • Dalam hal daerah sebagaima
tidak ada dokter di tempat kejadian, dimaksud pada ayat (4) telah
perawat dapat melakukan pelayanan
terdapat dokter, kewenangan
kesehatan diluar kewenangan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8
perawat sebagaiamana dimaksud
pada ayat (2) tidak berlaku.
• Bagi perawat yang menjalankan praktik di
daerah yang tidak memiliki dokter dalam
rangka melaksanakan tugas pemerinahan,
dapat melakukan pelayanan kesehatan
diluar kewenangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8
• Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus mempertimbangkan kompetensi,
tingkat kedaruratan dan kemungkinan
untuk dirujuk
Pasal 11
• Dalam melaksanakan praktik, perawat mempunyai hak :
• Memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan
praktik keperawatan sesuai standar
• Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien
dan/atau keluarganya
• Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi
• Menerima imbalan jasa profesi ; dan
• Memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja
yang berkaitan dengan tugasnya.
Pasal 12
2. Perawat dalam menjalankan
1. Dalam melaksanakan praktik,
perawat wajib untuk praktik senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan
• Menghormati hak pasien
profesinya, dengan mengikuti
• Melakukan rujukan
perkembangan ilmu
• Menyimpan rahasia sesuai pengetahuan dan teknologi
dengan peraturan perundang- melalui pendidikan dan
undangan
pelatihan sesuai dengan bidang
• Memberikan informasi tugasnya, yang
tentang masalah kesehatan diselenggarakan oleh
pasien/klien dan pelayanan
pemerintah atau organisasi
yang dibutuhkan
profesi.
• Meminta persetujuan
tindakan keperawatan yang
akan dilakukna 3. Perawat dalam menjalankan
• Melakukan pencatatan asuhan praktik wajib membantu
keperawatan secara program pemeritnah dalma
sistematis dan meningkatkan derajat
• Mematuhi standar kesehatan masyarakat.
PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

STANDAR PROFESI DAN


PERLINDUNGAN HUKUM

Bagian Kesatu Pasal 22


• Standar Profesi • Bagi tenaga kesehatan jenis
tertentu dalam melaksanakan
Pasal 21
tugas profesinya harus
• Setiap tenaga kesehatan
melaksanakan kewajibannya
dalam melakukan tugasnya
• Pelaksanaan ketentuan
berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi sebagaimana dimaksud dalam
tenaga kesehatan. ayat (1) diatur lebih lanjut
oleh menteri.
• Standar profesi tenaga
kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan oleh menteri.
Bagian kedua
Pasal 23
• Pasien berhak atas ganti rugi
Perlindungan hukum
apabila dalam pelayan Pasal 24
kesehatan yang diberikan
• Perlindungan hokum diberikan
oleh tenaga kesehatan
kepada tenaga kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam
yang melakukan tugasnya
pasal 22 mengakibakan
sesuai dengan standar
terganggunya kesehatan,
profesi tenaga kesehatan
cacat, atau kematian yang
terjadi karena kesalahan atau • Pelaksanaan ketentuan
kelalaian. sebagaiamana dimaksud
dalam ayat (1) diatur lebih
• Ganti rugi sebagaimana
lanjut oleh menteri.
dimaksud ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku
UU. No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

POIN-POIN PENTING UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2009


TENTANG KESEHATAN
a. Kesehatan adalah Investasi
b. Hak dan Kewajiban
c. Tanggung jawab Pemerintah
d. Dilarang Menolak Pasien
e. Harga Obat
f. Perlindungan Pasien
g. Pelayanan Kesehatan Tradisional
h. Pencegahan Penyakit
i. Kesehatan Reproduksi
j. Pelayanan Darah
k. Pengamanan Zat Adiktif
l. Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak
m. Penyakit Menular
n. Pembiayaan Kesehatan
o. Badan Pertimbangan
p. Pidana
Upaya Kesehatan
Bagian Kesatu
Umum • Pasal 47
Pasal 46 • Upaya kesehatan
• Untuk mewujudkan derajat diselenggarakan dalam
kesehatan yang setinggi- bentuk kegiatan dengan
tingginya bagi masyarakat, pendekatan promotif,
diselenggarakan upaya preventif, kuratif dan
kesehatan yang terpadu dan rehabilitative yang
menyeluruh dalam bentuk upaya dilaksanakan secara terpadu,
kesehatan perseorangan dna menyeluruh dan
upaya kesehatan masyarakat. berkesinambungan.
• Pelayanan darah
Penyelenggaraan upaya
• Kesehatan gigi dan mulut
kesehatan sebagaimana
• Penanggulangan gangguan
dimaksud dalam pasal 47
penglihatan dan gangguan
dilaksanakan melalui kegiatan :
pendengaran
• Pelayanan kesehatan • Kesehatan mata
• Pelayanan kesehatan tradisional • Pengamanan dan penggunaan
• Peningkatan kesehatan dan sediaan farmasi dan alat
pencegahan penyakit kesehatan
• Penyembuhan penyakit dan • Pengamanan makanan dan
pemulihan kesehatan minuman
• Kesehatan reproduksi • Pengamanan zat adiktif
dan/atau
• Keluarga berencana
• Bedah mayat
• Kesehatan sekolah • Penyelenggaraan upaya
• Kesehatan olahraga kesehatan sebagaimana
• Pelayanan kesehatan pada dimaksud pada ayat (1) didukung
bencana oleh sumber daya kesehatan
Pasal 49 • Upaya kesehatan
• Pemerintah, pemerintah sebagaimana dimaksud pada
daerah dan masyarakat ayat (1) sekurang-kurangnya
bertanggung jawab atas memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar masyarakat.
kesehatan • Peningkatan dan
• Penyelenggaraan upaya pengembangan upaya
kesehatan harus kesehatan sebagaimana
memperhatikan fungsi social, dimaksud pada ayat (1)
nilai, dan norma agama, social dilakukan berdasarkan
budaya, moral, dan etika pengkajian dan penelitian.
profesi • Ketentuan mengenai
• Pasal 50 peningkatan dan
• Pemerintah dan pemerintah pengembangan sebagaimana
daerah bertanggung jawab dimaksud pada ayat (1)
meningkatkan dan dilaksanakan melalui kerja
mengembangkan upaya sama antarpemerintah dan
kesehatan antarlintas sector.
Bagian Kedua
Pasal 51
Pelayanan Kesehatan
• Upaya kesehatan
diselenggarakan untuk  Paragrap Kesatu
mewujudkan derajat kesehatan Pemberian Pelayanan
yang setinggi-tingginya bagi Pasal 52
individu atau masyarakat. • Pelayanan kesehatan terdiri
• Upaya kesehatan sebagaimana
atas :
dimaksud pada ayat (1)
didasarkan pada standar • Pelayanan kesehatan
pelayanan minimal kesehatan perseorangan dan
• Ketentuan lebih lanjut mengenai • Pelayanan kesehatan
standar pelayanan minimal
masyarakat
kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur • Pelayanan kesehatan
dengan peraturan pemerintah. sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi kegiatan
dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan
rehabilitative.
Pasal 53 Pasal 54
• Pelayanan kesehatan • Penyelenggaraan pelayanan
perseorangan ditujukan untuk kesehatan dilaksanakan
menyembuhkan penyakit dan secara bertanggung jawab,
memelihara kesehatan aman, bermutu, serta merata
perseorangan dan keluarga dan nondiskrimitif.
• Pelayanan kesehatan • Pemerintah dan pemerintah
masyarakat ditujukan untuk daerah bertanggung jawab
memelihara dan atas penyelenggaraan
meningkatkan kesehatan pelayanan kesehatan
serta mencegah penyakit sebagaimana dimaksud pada
suatu kelompok dan ayat (1)
masyarakat • Pengawasan terhadap
• Pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sebagaiaman kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus dimaksud apda ayat (1)
mendahulukan pertolongan dilakukan oleh pemerintah,
keselamatan nyawa pasien pemerintah daerah, dan
dibanding kepentingan masyarakat.
lainnya.
Pasal 55 • Hak menerima atau menolak
• Pemerintah wajib menetapkan sebagaimana dimaksud pada
standar mutu pelayanan ayat (1) tidak berlaku pada :
kesehatan
• Standar mutu pelayanan
• Penderita penyakit yang
kesehatan sebagaimana penyakitnya dapat secara
dimaksud pada ayat (1) diatur cepat menular ke dalam
dengan peraturan pemerintah masyarakat yang lebih luas
• Keadaan seseorang yang
Paragraf Kedua
tidak sadarkan diri atau
Perlindungan Pasien
Pasal 56 • Gangguan mental berat
• Setiap orang berhak menerima • Ketentuan mengenai hak
atau menolak sebagian atau menerima atau menolak
seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya
sebagaimana dimaksud pada
setelah menerima dan ayat (1) diatur sesuai dengan
memahami informasi mengenai ketentuan peratutan
tindakan tersebut secara perundang-undangan.
lengkap.
Pasal 57 Pasal 58
• Setiap orang berhak atas • Setiap orang berhak menuntut ganti
rahasia kondisi kesehatan rugi terhadap seseorang, tenaga
pribadinya yang telah kesehatan, dan / atau penyelenggara
dikemukakan kepada kesehatan yang menimbulkan
penyelenggara pelayanan kerugian akibat kesalahan atau
kesehatan kelalaian dalam pelayanan kesehatan
• Ketentuan mengenai hak yang diterimanya.
atas rahasia kondisi • Tuntutan ganti rugi sebagaimana
kesehatan pribadi dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku
sebagaimana dimaksud pada bagi tenaga kesehatan yang
ayat (1) tidak berlaku dalam melakukan tindakan penyelamatan
hal : nyawa atau pencegahan kecacatan
• Perintah undang-undang seseorang dalam keadaan darurat
• Perintah pengadilan • Ketentuan mengenai tata cara
• Izin yang bersangkutan pengajuan tuntutan sebagaimana
• Kepentingan masyarakat dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai
• Kepentingan orang tersebut. dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 
Bagian Ketiga Pasal 60
Pelayanan Kesehatan Tradisional • Setiap orang yang
Pasal 59 melakukan pelayanan
kesehatan tradisional yang
• Berdasarkan cara pengobatannya,
menggunakan alat dan
pelayanan kesehatan tradisional terbagi teknologi harus
menjadi: mendapatkan izin dari
• Pelayanan kesehatan tradisional yang lembaga kesehatan yang
mengunnakan keterampilan dan berwenang
• Pelayanan kesehatan tradisional yang • Penggunaan alat dan
mengunnakan ramuan teknologi sebagaimana
• Pelayanan kesehatan tradisional dimaksud pada ayat (1)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dapat dipertanggung
jawabkan manfaat dan
dibina dan diawasi oleh pemerintah agar
keamanannnya serta tidak
dapat dipertanggungjawabkan manfaat
bertentangan dengan norma
dan keamanan serta tidak bertentangan
agama dan kebudayaan
dengan norma agama masyarakat
• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata • Ketentuan lebih lanjut
cara dan jenis pelayanan kesehatan tentang upaya peningkatan
tradisional sebagaimana dimaksud pada kesehatan dan pencegahan
ayat (1) diatur dengan peraturan penyakit diatur dengan
pemerintah.\ peraturan menteri.
Bagian kelima
Penyembuhan dan pemulihan kesehatan
Pasal 63
• Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan diselenggarakan untuk
mengembalikan status kesehatan, mengembalikan status kesehatan,
mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit dan atau akibat cacat,
atau menghilangkan cacat.
• Penyembuhan penyakitdan pemulihan kesehatan dilakukan dengan
pengendalian, pengobatan, dan / atau perawatan.
• Pengendalian, pengobatan, dan / atau perawatan dapat dilakukan
berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang
dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatannya dan keamanannya.
• Pelaksanaan pengobatan dan / atau perawatan berdasarkan ilmu
kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu
• Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan pengobatan dan / atau perawatan
atau berdasarkan cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
UU No. 38 Tahun 2014
Praktik Keperawatan
Bagian Satu
Umum
Pasal 28
• Praktik keperawatan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan dan
tempat lainnya sesuai dengan klien sasarannya.
Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
• Praktik keperawatan mandiri dan
• Praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan
• Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan
standar prosedur operasional
• Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan
pada prinsip kebutuhan pelayanan kesehatan dan / atau keperawatan
masyarakat dalam suatu wilayah
• Ketentuan lebih lanjut mengenai kebutuhan pelayann kesehatan dan /
atau keperawatan dalam suatu wilayah sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) diatur dengan peraturan menteri.
Bagian kedua
Tugas dan wewenang
Pasal 29
• Dalam menyelenggarakan praktik keperawatan, perawat
bertugas sebagai :
• Pemberi asuhan keperawatan
• Penyuluh dan konselor bagi klien
• Pengelola pelayanan keperawatan
• Peneliti keperawatan
• Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan/ atau
• Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
• Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan
secara bersama ataupun sendiri-sendiri.
• Pelaksanaan tugas perawat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilaksanakan secara bertanggung jawab dan
akuntabel
BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagian satu
Hak dan kewajiban perawat
Pasal 36
• Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berhak:
• Memperoleh perlindungan hokum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar
prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari klien
dan / atau keluarga
• Menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan yang telah
diberikan
• Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan
kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional atau ketentuan peraturan perundang- undangan dan
• Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar
Pasal 37
Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berkewajiban :
• Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai
denan standar pelayanan keperawatan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
• Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik,
standar pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur
operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau
tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan
tingkat kompetensinya.
• Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar.
• Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah
dimengerti mengenai tindakan keperawatan kepada klien dan / atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya.
• Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan
lain yang sesuai dengan kompetensi perawat dan
• Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh pemerintah
Terimakasih

Wasalamu’alikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai