– Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan, terutama dalam bidang keperawatan. – Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik – baiknya sesuai martabat dan tradisi luhur jabatan keperawatan. – Saya akan merahasiakan sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai sarjana keperawatan. – Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan pengetahuan keperawatan untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan. – Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh – sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian, atau kedudukan sosial. – Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh – sungguh dan dengan penuh keinsafan. Standar Profesi Perawat Dan Standar Asuhan Keperawatan • Standar Profesi Perawat Pasal 24 ayat (1) PP 23/1996 tentang Tenaga Kesehatan menentukan bahwa perlindungan hukum diberikan kepada tenaga kesehatan yang melakukan tugas sesuai dengan Standar Profesi tenaga kesehatan. • Standar Asuhan Keperawatan Pelayanan keperawatan dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan faktor penentu citra dan mutu rumah sakit. Standar ini dipergunakan sebagai pedoman dan tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit. berisi tentang tahapan yang harus dilakukan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan Permenkes No. HK/ 02.02.Menkes/148 Tahun 2010
Pada permenkes no. hk/02.02.
menkes/148 Tahun 2010, dijelaskan mengenai penyelenggraan praktik • Implementasi keperawatan Pada pasal 8 sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi penerapan • Praktik keperawatan dilaksanakan pada perencanaan dan pelaksanaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat tindakan keperawatan pertama, tingkat kedua dan tingkat • Tindakan keperawatan meliputi ketiga pelaksanaan prosedur • Praktik keperawatan ditujukan kepada kepeawatan, observasi individu keluarga, kelompok dan keperawatan, pendidikan dan masyarakat. konseling kesehatan. • Praktik keperawatan dilaksanakan • Perawat dalam menjalankan melalui kegiatan asuhan kepeawatan dapat • Asuhan keperawatan meliputi memberikan obat bebas dan/atau pengkajian, penetapan diagnose obat bebas terbatas. keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan Pasal 9 • Daerah yang tidak memiliki dokter Perawat dalam melakukan praktik harus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. adalah kecamaan atau kelurahan/desa yang ditetapkan oleh Pasal 10 Kepala DInas Kesehatan Kabupaten/ • Dalam keadaan darurat untuk Kota. penyelamatan nyawa seorang/pasien dan • Dalam hal daerah sebagaima tidak ada dokter di tempat kejadian, dimaksud pada ayat (4) telah perawat dapat melakukan pelayanan terdapat dokter, kewenangan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 perawat sebagaiamana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku. • Bagi perawat yang menjalankan praktik di daerah yang tidak memiliki dokter dalam rangka melaksanakan tugas pemerinahan, dapat melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 • Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus mempertimbangkan kompetensi, tingkat kedaruratan dan kemungkinan untuk dirujuk Pasal 11 • Dalam melaksanakan praktik, perawat mempunyai hak : • Memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan praktik keperawatan sesuai standar • Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan/atau keluarganya • Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi • Menerima imbalan jasa profesi ; dan • Memperoleh jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya. Pasal 12 2. Perawat dalam menjalankan 1. Dalam melaksanakan praktik, perawat wajib untuk praktik senantiasa meningkatkan mutu pelayanan • Menghormati hak pasien profesinya, dengan mengikuti • Melakukan rujukan perkembangan ilmu • Menyimpan rahasia sesuai pengetahuan dan teknologi dengan peraturan perundang- melalui pendidikan dan undangan pelatihan sesuai dengan bidang • Memberikan informasi tugasnya, yang tentang masalah kesehatan diselenggarakan oleh pasien/klien dan pelayanan pemerintah atau organisasi yang dibutuhkan profesi. • Meminta persetujuan tindakan keperawatan yang akan dilakukna 3. Perawat dalam menjalankan • Melakukan pencatatan asuhan praktik wajib membantu keperawatan secara program pemeritnah dalma sistematis dan meningkatkan derajat • Mematuhi standar kesehatan masyarakat. PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
STANDAR PROFESI DAN
PERLINDUNGAN HUKUM
Bagian Kesatu Pasal 22
• Standar Profesi • Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan Pasal 21 tugas profesinya harus • Setiap tenaga kesehatan melaksanakan kewajibannya dalam melakukan tugasnya • Pelaksanaan ketentuan berkewajiban untuk mematuhi standar profesi sebagaimana dimaksud dalam tenaga kesehatan. ayat (1) diatur lebih lanjut oleh menteri. • Standar profesi tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh menteri. Bagian kedua Pasal 23 • Pasien berhak atas ganti rugi Perlindungan hukum apabila dalam pelayan Pasal 24 kesehatan yang diberikan • Perlindungan hokum diberikan oleh tenaga kesehatan kepada tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam yang melakukan tugasnya pasal 22 mengakibakan sesuai dengan standar terganggunya kesehatan, profesi tenaga kesehatan cacat, atau kematian yang terjadi karena kesalahan atau • Pelaksanaan ketentuan kelalaian. sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih • Ganti rugi sebagaimana lanjut oleh menteri. dimaksud ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku UU. No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
POIN-POIN PENTING UNDANG-UNDANG NO. 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN a. Kesehatan adalah Investasi b. Hak dan Kewajiban c. Tanggung jawab Pemerintah d. Dilarang Menolak Pasien e. Harga Obat f. Perlindungan Pasien g. Pelayanan Kesehatan Tradisional h. Pencegahan Penyakit i. Kesehatan Reproduksi j. Pelayanan Darah k. Pengamanan Zat Adiktif l. Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak m. Penyakit Menular n. Pembiayaan Kesehatan o. Badan Pertimbangan p. Pidana Upaya Kesehatan Bagian Kesatu Umum • Pasal 47 Pasal 46 • Upaya kesehatan • Untuk mewujudkan derajat diselenggarakan dalam kesehatan yang setinggi- bentuk kegiatan dengan tingginya bagi masyarakat, pendekatan promotif, diselenggarakan upaya preventif, kuratif dan kesehatan yang terpadu dan rehabilitative yang menyeluruh dalam bentuk upaya dilaksanakan secara terpadu, kesehatan perseorangan dna menyeluruh dan upaya kesehatan masyarakat. berkesinambungan. • Pelayanan darah Penyelenggaraan upaya • Kesehatan gigi dan mulut kesehatan sebagaimana • Penanggulangan gangguan dimaksud dalam pasal 47 penglihatan dan gangguan dilaksanakan melalui kegiatan : pendengaran • Pelayanan kesehatan • Kesehatan mata • Pelayanan kesehatan tradisional • Pengamanan dan penggunaan • Peningkatan kesehatan dan sediaan farmasi dan alat pencegahan penyakit kesehatan • Penyembuhan penyakit dan • Pengamanan makanan dan pemulihan kesehatan minuman • Kesehatan reproduksi • Pengamanan zat adiktif dan/atau • Keluarga berencana • Bedah mayat • Kesehatan sekolah • Penyelenggaraan upaya • Kesehatan olahraga kesehatan sebagaimana • Pelayanan kesehatan pada dimaksud pada ayat (1) didukung bencana oleh sumber daya kesehatan Pasal 49 • Upaya kesehatan • Pemerintah, pemerintah sebagaimana dimaksud pada daerah dan masyarakat ayat (1) sekurang-kurangnya bertanggung jawab atas memenuhi kebutuhan penyelenggaraan upaya kesehatan dasar masyarakat. kesehatan • Peningkatan dan • Penyelenggaraan upaya pengembangan upaya kesehatan harus kesehatan sebagaimana memperhatikan fungsi social, dimaksud pada ayat (1) nilai, dan norma agama, social dilakukan berdasarkan budaya, moral, dan etika pengkajian dan penelitian. profesi • Ketentuan mengenai • Pasal 50 peningkatan dan • Pemerintah dan pemerintah pengembangan sebagaimana daerah bertanggung jawab dimaksud pada ayat (1) meningkatkan dan dilaksanakan melalui kerja mengembangkan upaya sama antarpemerintah dan kesehatan antarlintas sector. Bagian Kedua Pasal 51 Pelayanan Kesehatan • Upaya kesehatan diselenggarakan untuk Paragrap Kesatu mewujudkan derajat kesehatan Pemberian Pelayanan yang setinggi-tingginya bagi Pasal 52 individu atau masyarakat. • Pelayanan kesehatan terdiri • Upaya kesehatan sebagaimana atas : dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada standar • Pelayanan kesehatan pelayanan minimal kesehatan perseorangan dan • Ketentuan lebih lanjut mengenai • Pelayanan kesehatan standar pelayanan minimal masyarakat kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur • Pelayanan kesehatan dengan peraturan pemerintah. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Pasal 53 Pasal 54 • Pelayanan kesehatan • Penyelenggaraan pelayanan perseorangan ditujukan untuk kesehatan dilaksanakan menyembuhkan penyakit dan secara bertanggung jawab, memelihara kesehatan aman, bermutu, serta merata perseorangan dan keluarga dan nondiskrimitif. • Pelayanan kesehatan • Pemerintah dan pemerintah masyarakat ditujukan untuk daerah bertanggung jawab memelihara dan atas penyelenggaraan meningkatkan kesehatan pelayanan kesehatan serta mencegah penyakit sebagaimana dimaksud pada suatu kelompok dan ayat (1) masyarakat • Pengawasan terhadap • Pelaksanaan pelayanan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaiaman kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dimaksud apda ayat (1) mendahulukan pertolongan dilakukan oleh pemerintah, keselamatan nyawa pasien pemerintah daerah, dan dibanding kepentingan masyarakat. lainnya. Pasal 55 • Hak menerima atau menolak • Pemerintah wajib menetapkan sebagaimana dimaksud pada standar mutu pelayanan ayat (1) tidak berlaku pada : kesehatan • Standar mutu pelayanan • Penderita penyakit yang kesehatan sebagaimana penyakitnya dapat secara dimaksud pada ayat (1) diatur cepat menular ke dalam dengan peraturan pemerintah masyarakat yang lebih luas • Keadaan seseorang yang Paragraf Kedua tidak sadarkan diri atau Perlindungan Pasien Pasal 56 • Gangguan mental berat • Setiap orang berhak menerima • Ketentuan mengenai hak atau menolak sebagian atau menerima atau menolak seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan kepadanya sebagaimana dimaksud pada setelah menerima dan ayat (1) diatur sesuai dengan memahami informasi mengenai ketentuan peratutan tindakan tersebut secara perundang-undangan. lengkap. Pasal 57 Pasal 58 • Setiap orang berhak atas • Setiap orang berhak menuntut ganti rahasia kondisi kesehatan rugi terhadap seseorang, tenaga pribadinya yang telah kesehatan, dan / atau penyelenggara dikemukakan kepada kesehatan yang menimbulkan penyelenggara pelayanan kerugian akibat kesalahan atau kesehatan kelalaian dalam pelayanan kesehatan • Ketentuan mengenai hak yang diterimanya. atas rahasia kondisi • Tuntutan ganti rugi sebagaimana kesehatan pribadi dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku sebagaimana dimaksud pada bagi tenaga kesehatan yang ayat (1) tidak berlaku dalam melakukan tindakan penyelamatan hal : nyawa atau pencegahan kecacatan • Perintah undang-undang seseorang dalam keadaan darurat • Perintah pengadilan • Ketentuan mengenai tata cara • Izin yang bersangkutan pengajuan tuntutan sebagaimana • Kepentingan masyarakat dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai • Kepentingan orang tersebut. dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Ketiga Pasal 60 Pelayanan Kesehatan Tradisional • Setiap orang yang Pasal 59 melakukan pelayanan kesehatan tradisional yang • Berdasarkan cara pengobatannya, menggunakan alat dan pelayanan kesehatan tradisional terbagi teknologi harus menjadi: mendapatkan izin dari • Pelayanan kesehatan tradisional yang lembaga kesehatan yang mengunnakan keterampilan dan berwenang • Pelayanan kesehatan tradisional yang • Penggunaan alat dan mengunnakan ramuan teknologi sebagaimana • Pelayanan kesehatan tradisional dimaksud pada ayat (1) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan dibina dan diawasi oleh pemerintah agar keamanannnya serta tidak dapat dipertanggungjawabkan manfaat bertentangan dengan norma dan keamanan serta tidak bertentangan agama dan kebudayaan dengan norma agama masyarakat • Ketentuan lebih lanjut mengenai tata • Ketentuan lebih lanjut cara dan jenis pelayanan kesehatan tentang upaya peningkatan tradisional sebagaimana dimaksud pada kesehatan dan pencegahan ayat (1) diatur dengan peraturan penyakit diatur dengan pemerintah.\ peraturan menteri. Bagian kelima Penyembuhan dan pemulihan kesehatan Pasal 63 • Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan diselenggarakan untuk mengembalikan status kesehatan, mengembalikan status kesehatan, mengembalikan fungsi tubuh akibat penyakit dan atau akibat cacat, atau menghilangkan cacat. • Penyembuhan penyakitdan pemulihan kesehatan dilakukan dengan pengendalian, pengobatan, dan / atau perawatan. • Pengendalian, pengobatan, dan / atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan kemanfaatannya dan keamanannya. • Pelaksanaan pengobatan dan / atau perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu • Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengobatan dan / atau perawatan atau berdasarkan cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan. UU No. 38 Tahun 2014 Praktik Keperawatan Bagian Satu Umum Pasal 28 • Praktik keperawatan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan klien sasarannya. Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: • Praktik keperawatan mandiri dan • Praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan • Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional • Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didasarkan pada prinsip kebutuhan pelayanan kesehatan dan / atau keperawatan masyarakat dalam suatu wilayah • Ketentuan lebih lanjut mengenai kebutuhan pelayann kesehatan dan / atau keperawatan dalam suatu wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan peraturan menteri. Bagian kedua Tugas dan wewenang Pasal 29 • Dalam menyelenggarakan praktik keperawatan, perawat bertugas sebagai : • Pemberi asuhan keperawatan • Penyuluh dan konselor bagi klien • Pengelola pelayanan keperawatan • Peneliti keperawatan • Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan/ atau • Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu • Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan secara bersama ataupun sendiri-sendiri. • Pelaksanaan tugas perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan secara bertanggung jawab dan akuntabel BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN Bagian satu Hak dan kewajiban perawat Pasal 36 • Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berhak: • Memperoleh perlindungan hokum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang- undangan. • Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari klien dan / atau keluarga • Menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan yang telah diberikan • Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional atau ketentuan peraturan perundang- undangan dan • Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar Pasal 37 Perawat dalam melaksanakan praktik keperawatan berkewajiban : • Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan sesuai denan standar pelayanan keperawatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan • Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan • Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya. • Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar. • Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah dimengerti mengenai tindakan keperawatan kepada klien dan / atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya. • Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi perawat dan • Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh pemerintah Terimakasih