FLUORESCENCE
SPECTROSCOPY
DISUSUN OLEH :
1. Denisda Nabhan A. (I0520020)
04
Quenching, pemutihan
05
Transfer Energi
06
Pemulihan Fluoresensi
dan Kejenuhan Resonansi Fluoresensi Setelah Photobleaching
(FRET) (FRAP)
07
Fluorofor Biologis
08 09
Instrumen Fluoresensi Aplikasi
1. PRINSIP
FLUORESENSI
1. PRINSIP
FLUORESENSI
A.LUMINESENSI
I. Emisi Foton dari elektronik dalam keadaan
eksitasi.
II. Terdapat dua jenis Lumin, antara
lain :
a. Relaksasi dari eksitasi singlet
b. Relaksasi dari eksitasi triplet
1. PRINSIP
FLUORESENSI
III. Keadaan Singlet dan Triplet
a. Keadaan Dasar : dua elektron per
orbital; elektron memiliki putaran
berlawanan dan berpasangan
b. Keadaan Eksitesi Singlet : Elektron
dalam orbital energi yang lebih tinggi
memiliki putaran yang berlawanan
orientasi
1. PRINSIP
FLUORESENSI
c. Keadaan Eksitasi Triplet : Elektron
valensi tereksitasi bisa secara
spontan membalikkan putarannya
(spin flip). Proses ini disebut
persimpangan antar sistem. Elektron
di kedua orbital sekarang memiliki
orientasi putaran yang sama
1. PRINSIP
FLUORESENSI
B. JENIS DARI EMISI
I. Fluoresensi : Kembali dari eksitasi
singlet ke keadaan dasar tidak
membutuhkan perubahan dalam
orientasi putaran (lebih umum
relaksasi)
1. PRINSIP
FLUORESENSI
II. Phosphoresence : Kembali dari eksitasi
triplet ke keadaan dasar; elektron
membutuhkan pengubahan orientasi
putaran.
III. Tingkat emisi Flouresensi lebih cepat
dari Phosphoresence
1. PRINSIP
FLUORESENSI
C. POPULASI DARI KEKUATAN ENERGI
I. Rasio dari molekul dalam keadaan
atas dan bawah
k = 1.38 * J/K
ΔE = Tingkat energi pemecahan
1. PRINSIP
FLUORESENSI
D. EKSITASI
I. Cahaya diserap untuk sampel yang
dilarutkan, berlaku hukum Beer-
Lambert
a. Besarnya simbol menggambarkan
peluang absorpsi
b. Panjang gelombang dari simbol Ɛ
bergantung pada spektrum absorpsi
1. PRINSIP
FLUORESENSI
b. Panjang gelombang dari simbol Ɛ
bergantung pada spektrum absorpsi: