Domain : Eukaryota
Kerajaan : Chromalveolata
Filum : Heterokontophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Kelompok : Heterokon
Ordo : Centrales dan Pennales
Diatom diketahui memiliki struktur silika sebagai
cangkang luarnya yang disebut sebagai frustul.
Klasifikasi
diatom berdasarkan bentuk frustul dibagi
menjadi 3, diatom centric (coscinodiscophyceae),
diatom pennate dengan rafe (bacillariophyceae)
dan diatom pennate tanpa rafe (fragilariophyceae)
Diatom centric memiliki lempeng frustul silinder,
sedangkan diatom pennate memiliki lempeng
frustul memanjang
Mikroarsitektur Diatom a. Diatom Centric b. Diatom Pennate (Gell et al., 1999)
Diatome centric (Coscinodiscophyceae)
Diotome pennate
Diatom pennate (fragilariophyceae)
Diatomtersusun oleh struktur cangkang yang
terbuat dari silika yang membuatnya mampu
terpreservasi dalam suatu substrat dalam waktu
yang sangat lama
Diatommampu terpreservasi di dalam lapisan
sedimen dalam waktu ribuan tahun sebagai
mikrofosil.
Cangkang silika pada diatom mampu melindungi
diatom, sehingga diatom dapat resisten terhadap
reaksi asam dan hidrolisis lainnya
Teknik analisis diatom pada dasarnya diusulkan
mengingat pada saat proses tenggelam, terjadi
inhasi air ke dalam paru-paru.
Diatom menjadi data primer yang dapat dijadikan
sebagai landasan determinasi kematian korban
yang ditemukan mati mengambang/tenggelam.
Mekanisme Tenggelam
Mekanisme tenggelam dalam air tawar:
Persiapan Bahan
Siapkan ember yang berisi air sampel 5 liter
Masukkan (objek) tikus percobaan ke dalam ember
supaya tikus tenggelam dan didiamkan selama 1 x
24 jam atau sampai tikus mati
Setelah tikus mati tenggelam, kemudian dilakukan
pembedahan untuk diambil organ paru dan sumsum
tulang.
Organ tersebut kemudian dilakukan pemeriksaan
dextruksi (POINT D)
Pengambilan Sampel Air Medium
Tenggelam
Sediakan botol sampel 200 ml
Ambilsampel air dengan baskom 10 Liter, dengan
bantuan plankton net (jaring untuk menyaring
diatom dari air).
Pindahkan sampel air ke dalam botol sampel 200
ml
Tambahkan lugols 3-5 tetes (Apabila diperlukan
untuk preservasi sampel amatan yang akan
diobservasi >24 jam
Preparasi Sampel air Medium dan
Pengamatan Diatom
Homogenkan sampel air medium didalam botol
sampel yang telah diperoleh (Dikocok pelan pelan)
Ambil sampel air dengan pipet tetes dan
diteteskan diatas object glass, lalu tutup dengan
cover glass.
Ulangi amatan hingga jumlah diatom ditemukan
cukup representatif untuk dianalisis (Pengamatan
dilakukan dibawah mikroskop cahaya dengan
perbesaran total 400X untuk enumerasi, dan
determinasi spesies pada perbesaran 1000X
Pemeriksaan Dextruksi (Digesti Asam) pada
Paru
Ambil 10 gram jaringan paru, masukkan ke dalam labu
Kjedahl dan tambahkan asam sulfat pekat sampai jaringan
paru terendam dan diamkan kurang lebih setengah hari.
Kemudian panaskan dalam lemari asam sambil ditetesi
asam nitrat pekat sampai terbentuk cairan dan pusingkan
dalam centrifuge
Cairandibuang, sedimen yang terbentuk ditambah
akuades dan dipusingkan kembali. Sedimen yang
terbentuk diamati di bawah mikroskop.
Pemeriksaan diatom positif apabila pada jaringan paru
ditemukan diatom.
Bedah bangkai pengambilan organ paru
Hasil kesamaan yang signifikan pada sampel
cairan paru-paru yang sudah berisi air media
yang terinhalasi saat tenggelam yang
dibandingkan dengan medium lokasi
tenggelam dapat gunakan sebagai dasar
“DIAGNOSIS KEMATIAN”